Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
ABSTRAK Telah berhasil dihitung nilai polarisasi spontan Ps bulk dan lapisan tipis PZT beserta PZT doping Vanadium PVZT (Soft Doping). Lapisan tipis PZT dan PVZT dibuat dengan metode pelapis putar (Spin Coating) dengan variasi doping Vanadium pada dua macam substrat yaitu Pt(200)/Si(100) dan Corning. Hasil penelitian manunjukkan bahwa nilai parameter kisi kristal PZT bulk, yaitu: a = 4,0323 ? dan c = 4,1838 ?, dengan nilai polarisasi spontan Ps = 0,5545 C/m2, hasil ini tidak jauh berbeda dengan nilai parameter kisi pada ICDD, yaitu: a = 4,036 ? dan c = 4,146 ?. Pemberian doping Vanadium yang semakin besar akan merubah struktur kristal PZT (parameter kisi) menjadi mendekati kubus. Dengan berubahnya parameter kisi kristal mengakibatkan perubahan nilai polarisasi spontan Ps. Peningkatan doping Vanadium (V) akan menghasilkan nilai Ps yang semakin membesar. Hal ini sesuai dengan karakteristik soft doping. Kata Kunci : PZT, PVZT, bulk, spin coating, lapisan tipis, Vanadium, polarisasi spontan Ps
Universitas Indonesia, 2006
S28875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarkoni Azis
Abstrak :
ABSTRAK
Vanadium yang ditemukan dalam bentuk senyawa organometallic merupakan salali saiu pengotor minyak bumi yang banyak meiumbulkan masalah serins terhadap kinerja katalis pada proses Fluid Catalytic Cracking atau FCC. Pengaruh vanadium naftenat terhadap sifat-sifat fisis dan katatitik dan katalis FCC telah diteliti dengan tujuan untuk mempelajari mekanisme deaktivasi yang terjadi dalam katalis tersebut. Pengujian dan evaluasi katalis secara prinsip melibatkan simulasi katalis equilibrium, karakterisast dan uji perengkahan katalitik. Katalis equilibrium disimulasi dengan cara impregnasi vanadium kedalam katalis fresh pada level konsentrasi dari 0 sampai 3000 ppm yang diikuti dengan perlakuan hidrotermal dan oksidasi menggunakan unit Steamer. Uji perengkahan katalitik dari katalis yang telah mengaJami deaktivasi atau katalis equilibrium dilakukan dengan menggunakan unit Micro Activity Test. Unsur penyusun bahan katalis dianalisa dengan metode x-ray fluorescence dan atomic absorption spectrometry, sedaiigkan distribusi vanadium dan aluminium di dalam katalis dimonitor dengan teknik scanning electron microscope dan energy dispersive analysis x-ray. Kristalinitas katalis dan ukuran sel satuan dari zeolite ditentukan dengaiv teknik x-ray diffraction, sementara luas permukaan dan volume mikropon dmkur berdasarkan prinsip gas adsorption isotherm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vanadium di dalam katalis cenderung merusak struktur zeolite dan karena Jtu mengurangi kinerja kalalis. Tingkat kristalinitas katalis, luas permukaan dan volume pori-pori zeolite menjadi makin mengecii dengan naiknya kadar vanadium di dalam kalalis. Di bawah kondisi hidrotermal dan oksidasi, kenaikan kadar vanadium di datatn katalis cenderung mempercepat terjadinya dekomposisi zeolite. Berkurangnya aktivitas perengkahan katalitik dan selektivitas produk gasoUne adalah konsekuensi dari serangan vanadium terhadap zeolite yang menimbulkan efek merusak, menutupi dan mengurangi kerapatan sisi-sisi aktif katalis.
1994
T533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, R.J.H.
Amsterdam: Elsevier, 1988
546 CLA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Cipto Dimas Perkasa
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan proses surface treatment Thermal Reactive Deposition (TRD) dalam pembentukan lapisan tipis karbida pada substrat baja SUJ2 . Pada proses ini menggunakan metode pack cementation menggunakan campuran serbuk Ferrovanadium dan Ferrochromium sebagai carbide former . Serbuk carbide former dan susbtrat dicampur bersama NH4Cl dan Al2O3 untuk diproses selama 6 jam dalam furnace. Dilakukan 3 variasi temperatur yaitu 900, 950 dan 1000 C untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap ketebalan, kehomogenan, kekerasan dan laju keausan lapisan karbida yang terbentuk. Hasil pengamatan pada mikroskop optik menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur proses, maka semakin tebal lapisan karbida yang terbentuk pada permukaan substrat disertai membesarnya butir baja pada subtrat. Hasil linescan mikroskop elektron SEM juga menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur ,proses laju difusi dari carbide former Vanadium lebih tinggi dibandingkan Krom pada tiap temperatur. Hasil lapisan dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-X XRD menunjukkan bahwa lapisan terdiri dari karbida vanadium dan juga karbida krom. Pada pengujian keras mikro Vickers, dihasilkan kekerasan rata-rata yaitu sekitar 2100 HV dan menghasilkan laju keausan yang hampir identik pula yaitu sekitar 3 x 10-4 mm3/m, yang artinya campuran serbuk FeCr dan FeV mendekati nilai kekerasan lapisan dengan penggunaan FeV sebagai carbide former tunggal yang memiliki kekerasan rata-rata lapisan sekitar 2400 HV.
ABSTRAK
In the present study, surface treatment on SUJ2 steel by thermal reactive Deposition TRD method was studied. Two different carbide former powders, ferrovanadium and ferrochromium were used with pack cementation method. The process was carried out on steel substrate at temperatures of 900, 950 dan 1000 C for 6 hours. The effects of temperature on layer thickness, homogenity and hardness were studied. The result showed that the higher temperature the thicker layer that formed on substrate surface and it is followed by enlargement of substrate grains. Scanning Electron Microscope SEM linescan shows that at higher temperature, diffusion rate of vanadium and chromium are increase with the note that vanadium has higher diffusion rate than chromium. XRD results shows that layer that formed with this process consists of vanadium carbide and chromium carbide. The average micro hardness of coatings for 3 temperature variations was about 2100 HV and wear rate was about 3 x 10 4 mm3 m. This hardness was approaching hardness value of FeV as single carbide former with a hardness value of about 2400 HV.
2017
S67498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Mahardika
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini, pengaruh variasi waktu tahan proses thermo-reactive deposition TRD terhadap pembentukan lapisan karbida akan dipelajari. Pembentukan lapisan karbida ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan aus komponen otomotif. Pada peneltian ini, dilakukan pencampuran serbuk FeV dan FeCr dengan perbandingan massa 65:35 untuk membentuk lapisan karbida. Sampel berupa pin baja SUJ2 akan diproses pada temperatur 980oC dengan variasi waktu proses TRD 4, 6, 8 dan 10 jam. Setelah proses TRD selesai, pin baja SUJ2 dikarakterisasi. Ketebalan lapisan karbida yang terbentuk akan semakin meningkat dengan penambahan waktu proses dimana ketebalan pada 4-10 jam berturut-turut adalah 22.7, 23.9, 27.2 dan 29.7 mikron. Ketebalan yang didapat cenderung homogen. Waktu proses TRD tidak berpengaruh signifikan terhadap kekerasan lapisan karbida dengan kekerasan pada 4, 6, 8 dan 10 jam adalah 2049, 2184, 2175 dan 2343 HV. Laju keasusan yang didapat pda 4-10 jam dengan metode Ogoshi ialah 5.1 x 10-4 mm3/m, 3.9 x 10-4 mm3/m, 3.6 x 10-4 mm3/m dan 2.5 x 10-4 mm3/m. Pengamatan mikroskop optik memperlihatkan fasa substrat yang terdiri dari perlit dan sementit serta butir yang cenderung membesar dengan penambahan waktu. Senyawa karbida yang terbentuk adalah vanadium karbida V8C7, V6C5, V2C dan kromium karbida Cr3C2, Cr23C7, Cr3C7 . Sedangkan hasil EDS-Linescan menunjukkan adanya fasa kompleks Fe,V,Cr xC.
ABSTRAK
In this study, the effect of variation time of thermo reactive deposition TRD process will be studied. The formation of the carbide coating is intended to improve wear resistance of automotive components. Mixing FeV and FeCr powders with a mass ratio of 65 35 to form a carbide layer was performed. SUJ2 steel pins will be processed at 980 oC with varying times TRD process was 4, 6, 8 and 10 hour. After the TRD process is complete, the SUJ2 steel pin is characterized. The thickness of the carbide layer formed will increase with the addition of processing time where the thickness at 4 10 hours is 22.7, 23.9, 27.2 and 29.7 micron respectively. The gained thickness tends to be homogeneous. TRD process time has no significant effect on hardness of carbide layer with hardness at 4, 6, 8 and 10 hours is 2049, 2184, 2175 and 2343 HV. The wear rate of 4 10 hours with the Ogoshi method was 5.1 x 10 4 mm3 m, 3.9 x 10 4 mm3 m, 3.6 x 10 4 mm3 m and 2.5 x 10 4 mm3 m. Optical microscope observations show substrate phases consisting of pearlite and cementite and grains that tend to enlarge with the addition of time. Carbide compounds that are formed are vanadium carbide V8C7, V6C5, V2C and chromium carbide Cr3C2, Cr23C7, Cr3C7 . While EDS Linescan results show complex phase Fe, V, Cr xC formed.
2017
S67492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abror Aryowiweko
Abstrak :
ABSTRAK
Thermo-Reactive deposition TRD merupakan salah satu metode pelapisan pada baja dengan membuat lapisan karbida, nitrida, atau karbonitrida yang bersifat keras dan ketahanan aus tinggi. TRD merupakan metode yang dapat diaplikasikan pada logam dengan biaya yang lebih rendah dan dengan peralatan lebih sederhana dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan teknik pelapisan Physical Vapour Deposition PVD dan Chemical Vapour Deposition CVD . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio campuran ferrokromium dan ferrovanadium sebagai unsur pembentuk karbida terhadap sifat mekanik dan karakteristik lapisan karbida dengan proses Thermo-Ractive Deposition. Proses TRD ini menggunakan material baja SUJ2 dan dengan rasio FeCr/ FeV; 15:85, 35:65, 50:50 dan dilakukan pada temperatur 980oC selama 6 jam. Karakterisasi meliputi pengujian kekerasan mikro, ketahanan aus, sebagai pengaruh terhadap sifat mekanik, pengamatan struktur mikro dan pengukuran ketebalan dengan mikroskop optik, dan pengujian komposisi lapisan dilakukan dengan Scanning Electron Microscope yang dilengkapi dengan fitur Line-Scan, serta X-Ray Diffraction XRD . Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar rasio FeV di dalam campuran serbuk maka kekerasan semakin tinggi dan lapisan karbida semakin tebal. Rasio FeV 50, 65, dan 85 menghasilkan ketebalan lapisan 17, 24.1, dan 24.6 ?m dengan kekerasan rata-rata 1988.9, 2184.13, 2295,7 HV. Dihasilkan homogenitas lapisan yang paling baik untuk rasio 50FeCr : 50FeV dan senyawa yang terbentuk yaitu V6C5, V8C7, Cr7C3, Cr3C6, VCr2C2, dan Cr2Fe14C.
ABSTRACT
Thermo Reactive Deposition TRD is one of the steel coating method which produce carbide, nitride, or carbonitride layer to improve hardness and wear resistance. TRD can be applied as the better method in cost, tools, and environmentally effect than other technique such as Physical Vapour Deposition PVD and Chemical Vapor Deposition CVD . This research aimed to find the effect of ferrochromium and ferrovanadium mixing as the carbide former element on the mechanical properties and carbide layer characteristic with thermo reactive deposition process. This TRD process uses SUJ2 steel as the substrat in FeCr FeV ratio 15 85, 35 65, 50 50 and temperature of process is 980o C for 6 hour. Characterisation covers mikro hardness, and wear resistance as the mechanical properties. Microstructure and thickness layer was observed by using optical microscope, and composition of layer was examined by SEM Linescan and X Ray Diffraction XRD . The result shows that in increase of FeV ratio in mixed powder, hardness and layer tickness becomes higher. For ratio 50, 65, and 85 of FeV produces 17, 24.1, and 24.6 m of layer tickness with average of hardness are 1988.9, 2184.13, dan 2295.7 HV. The best of homogenity layer is the 50FeCr 50FeV ratio and the phase that form into layer are V6C5, V8C7, Cr7C3, Cr3C6, VCr2C2, and Cr2Fe14C.
2017
S67915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavian Budiansyah
Abstrak :
Lapisan karbida vanadium terbentuk di permukaan baja perkakas SKD11 melalui proses Toyota Diffusion dalam larutan garam selama 7 jam pada suhu 1000oC. Proses TD dilakukan 3 tahap diselingi dengan simulasi keausan dalam aplikasi menggunakan shot blast. Lapisan yang terbentuk pada setiap tahap dilakukan karakterisasi berupa kekerasan mikro, ketebalan lapisan, scanning electron microscope (SEM), dan Energy dispersive spectrometry (EDS). Kekerasan lapisan yang didapat pada TD I, II, dan III adalah 3481 HV, 3105 HV, dan 2943 HV. Sedangkan kekerasan substrat yang didapat 1110 HV, 774 HV, 766 HV. Ketebalan yang didapat pada TD I, II, dan III ialah 8.8 μm, 6.1 μm, dan 4.6 μm. Kekerasan dan ketebalan serta persentase karbon yang dihasilkan semakin berkurang seiring dengan banyaknya pengulangan proses. ......Vanadium carbide coating on SKD 11 tool steel were prepared by Toyota Diffusion process in molten salt bath for 7 h at 1000oC. TD process performed 3 times with shot blast in each stage to simulated wear in applications. The obtained coatings were characterized by micro hardness, coating thickness, scanning electron microscope (SEM), and Energy dispersive spectrometry (EDS). Coating hardness values in TD I, II and III were 3481 HV, 3105 HV, and 2943 HV. While the substrate hardness values were 1110 HV, 774 HV, 766 HV. The obtained thickness in TD I, II and III were 8.8 μm, 6.1 μm, and 4.6 μm. The hardness, thickness value and carbon level decreased along with repeated process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subkhan Alfaruq
Abstrak :
Telah dilakukan sintesis LiFePO4 melalui metode hidrotermal dengan penambahan variasi vanadium dan pelapisan karbon aktif dari bambu untuk katoda baterai litium ion. Pada sintesis LiFePO4, bahan dasar yang digunakan adalah serbuk LiOH, NH4H2PO4 dan FeSO4.7H2O yang diukur sesuai stokiometri dengan perbandingan molar 2:1:1. Setelah proses sintesis, dilakukan penambahan variasi vanadium yang berbahan dasar H4NO3V dan pelapisan karbon aktif yang berasal dari bambu sebanyak 4 wt. Pencampuran dilakukan menggunakan ball-mill lalu dikarakterisasi menggunakan analisis termal STA untuk menentukan temperatur sintering. Hasil STA menunjukkan bahwa transisi fasa mulai terjadi pada temperatur 639°C yang kemudian menjadi acuan untuk menentukan proses sintering. Hasil sintering selanjutnya dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-X XRD, mikroskop elektron SEM, dan spektroskopi impedansi EIS. Hasil karakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa fasa LiFePO4 yang terbentuk memiliki struktur berbasis olivin dengan grup ruang ortorombik serta terjadi pergeseran puncak akibat penambahan vanadium. Hasil SEM menunjukan morfologi LiFePO4 yang teraglomerasi, meskipun berkurang seiring meningkatnya kadar vanadium. Hasil uji EIS menunjukan bahwa terjadi peningkatan konduktivitas dari 2.02x10-5 S/cm pada 0 menjadi 4.37x10-5 S/cm pada 5 vanadium. Hal yang sama juga terjadi dengan adanya karbon sintesis dari gula namun pelapisan karbon aktif dari bambu menghasilkan konduktivitas yang lebih baik. ......LiFePO4 synthesis process has been carried out by hydrothermal method followed by vanadium doping and bamboo activated carbon coating for lithium ion battery cathode. In the LiFePO4 synthesis process, precursor of LiOH, NH4H2PO4 and FeSO4.7H2O was measured according to stoichiometry with 2 1 1 molar ratio. The synthesis process is produced powder LiFePO4 pure light gray.The as synthesized LiFePO4 was then mixed with H4NO3V powder and activated carbon from bamboo as much as 4 wt. Then characterized by thermal analysis STA to determine sintering temperature. The STA results show that the transition temperature starts to occur at 639°C which is then used as sintering process. The sintering results were further characterized using X ray diffraction XRD , electron microscopy SEM , and impedance spectroscopy EIS. The results of characterization by XRD show that the LiFePO4 phase formed has an olivine based structure with orthorhombic groups and a peak shift due to the addition of vanadium. The SEM results show the agglomerated lithium morphology of LiFePO4, although it decreases with increasing levels of vanadium. The result of EIS test showed that there was an increase of conductivity from 2.02x10 5 S cm at 0 to 4.37x10 5 S cm in 5 vanadium. The same is true of the carbon synthesis of sugars but the activated carbon from bamboo as a coating produces better conductivity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Fawazul
Abstrak :
ABSTRAK
Thermal Reactive Deposition TRD dengan metode pack cementation dan Ferrovanadium sebagai carbide former telah dilakukan untuk membentuk lapisan karbida pada baja perkakas SUJ2. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan serbuk FeV daur ulang kepada serbuk FeV baru terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Dilakukan pengujian X-Ray Fluorescence untuk mengetahui komposisi unsur kimia yang terkandung pada kedua jenis serbuk agar dapat melakukan analisis perhitungan untuk menentukan penambahan serbuk sisa FeV terhadap serbuk baru FeV. Analisis perhitungan menghasilkan 4 variasi rasio serbuk FeV yang akan diteliti yaitu serbuk FeV baru 100 ; serbuk sisa FeV 100 ; serbuk baru FeV : serbuk sisa FeV 50 :50 ; serbuk baru FeV : serbuk sisa FeV 25 :75 . Hasil analisis mikroskop elektron SEM dan mikroskop optik OM menunjukkan lapisan karbida terbentuk pada setiap sampel memiliki ketebalan lapisan relatif sama yaitu sekitar 18 . Hasil lapisan dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X XRD menunjukkan terdapat senyawa vanadium karbida pada lapisan tersebut. Pengujian kekerasan dan keausan sampel diperoleh nilai yang relatif sama yaitu sekitar 1800 HV dan 3 x 10-5 mm3/m. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan serbuk sisa FeV terhadap serbuk baru FeV dapat dilakukan karena hasil pengujian dengan berbagai rasio memiliki hasil yang relatif sama dan nilai kekerasan masuk ke spesifikasi aplikasi rantai sebesar 1700 HV
ABSTRACT<>br> Thermal Reactive Deposition TRD by pack cementation method and Ferrovanadium as carbide former has been examined to form the carbide layer on SUJ2 tool steel. In this study, effect of addition recycled FeV powder to new FeV powder to the product quality. Calculation analysis resulted 4 variations of FeV powder ratio to be studied i.e. 100 new FeV powder 100 recycled FeV powder new powder FeV recycled FeV powder 50 50 New FeV powder recycled FeV powder 25 75 . Electron microscope SEM and optical microscope OM analysis showed that the carbide layer formed in each sample had the same relative layer thickness of about 18 . X ray diffraction XRD characterized showing that there were a vanadium carbide compound in the formed layer. Hardness test and wear test resulted a relatively similar hardness value of about 1800 HV and 3x10 5 mm3 m. It can be concluded that the use of recycled FeV powder to the new FeV powder can be applied because the test results with various ratios that have been done have relatively similar results and meet the hardness application specification of 1700 HV.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Husnan Amri
Abstrak :
Baterai natrium-ion merupakan alternatif yang menjanjikan dalam penyimpanan energi karena ketersediaan ion Na yang melimpah. Kinerja baterai secara keseluruhan dapat dipengaruhi oleh semua komponen baterai, termasuk pilihan bahan katoda. Penelitian ini berfokus pada vanadium pentoksida (V2O5) sebagai bahan katoda. V2O5 berpotensi sebagai katoda untuk baterai sodium-ion. Dalam studi ini, kami menghitung potensi material mengunakan density functional theory (DFT) menggunakan self-consistent field (SCF) dan perhitungan optimasi struktur. Pada proses interkalasi ion Na, penambahan ion Na mengikuti rumus kimia NaxV2O5 dengan nilai x (0 <= x <= 1) yang menyatakan banyaknya ion Na pada katoda V2O5. Kami menyelidiki stabilitas struktur dengan menghitung energi formasi dan memeriksa deformasi kisi kristal di katoda di bawah variasi jumlah ion Na+. Dari penelitian kami, struktur NaV2O5 memiliki kapasitas optimal teoretis 147 mAh/g dan tegangan rangkaian terbuka 3.5 V. Spesifikasi ini menjanjikan sebagai katoda pada baterai ion natrium meskipun kapasitasnya tidak sebaik pada baterai lithium ion. Hal ini sesuai dengan ukuran atom dan massa Na+ yang menyebabkan deformasi struktur. ......Sodium-ion batteries are a promising alternative in energy storage due to the abundant availability of Na ions. The overall battery performance may be affected by all the battery components, including the choice of the cathode material. This study focuses on vanadium pentoxide (V2O5) as the cathode material. V2O5 has the potential as the cathode for sodium-ion batteries. In this study, we compute the potential within the Density Functional Theory (DFT) using Self-Consistent Field (SCF) and structural optimization methods. In the intercalation process of Na ions, the addition of Na ions follows the chemical formula of NaxV2O5 with the value of x (0 <= x <=1) representing the number of Na ions at the V2O5 cathode. We investigate the structure's stability by calculating the formation energy and inspecting the crystal lattice's deformation at the cathode under the variation of the number of Na+ ions. From our study, the structure NaV2O5 has a theoretical optimal capacity of 147 mAh/g and an open-circuit voltage of 3.5 V. These specifications are promising as a cathode in sodium-ion batteries even though the capacity is not as good as in lithium-ion batteries. It corresponds with the atomic size and mass of Na+ that causes deformation of the structure.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library