Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pitt Akbar
Abstrak :
Kecamatan Bayah merupakan salah satu daerah endemis DBD yang sering mengalami kejadian luar biasa (KLB). Untuk memberantas DBD masyarakat perlu diberikan pengetahuan mengenai pemberantasan vektor dengan cara penyuluhan. Agar penyuluhan sesuai dengan yang diharapkan perlu dilakukan survey untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan karakteristik demografinya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada 107 murid Madrasah Tsanawiyah Negri Bayah (MTs) yang dipilih secara acak. Data diambil pada tanggal 12-14 Agustus 2009 dengan cara mengisi kuesioner. Hasilnya menunjukkan tingkat pengetahuan murid MTs yang tergolong baik 18 orang (17%), cukup 42 orang (39%) dan kurang 47 orang (44%). Responden laki-laki 46 orang (43%) dan perempuan 61 orang (57%). Pada uji chi square tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai vektor DBD dengan jenis kelamin (p=0,192), jumlah sumber informasi (p=0,124), dan sumber informasi paling berekesan (p=0,301), tetapi berbeda bermakna dengan usia dan tingkat pendidikan. Disimpulkan tingkat pengetahuan murid madrasah mengenai vektor DBD tergolong kurang (44%) dan tidak berhubungan dengan jenis kelamin, sumber informasi tetapi berhubungan dengan usia dan tingkat pendidikan. Dengue hemorrhagic fever (DHF) is public health problem in Indonesia, including Bayah Village. To control DHF, community should be given knowledge regarding vector based on knowledge level and its related factor. This study aims to determine knowledge level of Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Bayah students regarding DHF vector. This cross sectional design was conducted in August12th-14th 2009 by interviewing 107 students using questionnaire. The results showed there were 18 people (17%) classified as good, 42 people (39%) as fair and 47 people (44%) as poor. There were 46 (43%) male and 61 (57%) female respondents. Chi-square test showed no significant difference between students knowledge level of DHF vectors and gender (p=0,192), source of information (p=0,124) and the most impressive information source (p=0,301). On the other hand, there were significant differences between knowledge level with respondents age and educational level. It can be concluded that knowledge level of MTs students classified as poor and associated with age and educational level but not associated with gender, source of information and the most impressive information source.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Maryami N
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di DKI Jakarta, salah satunya di kelurahan Paseban. Pemberantasan DBD hanya dapat dilakukan dengan memberantas vektornya. Oleh karena itu, untuk merencanakan pemberantasan vektor DBD, maka diadakan penyuluhan kepada masyarakat. Setelah diadakan penyuluhan, dilakukan lagi survei untuk mengetahui keberadaan larva Aedes aegypti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan larva Aedes aegypti berdasarkan volume air container setelah penyuluhan demam berdarah dengue. Survei dilakukan pada tanggal 21 Juni 2009 di Paseban Barat. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dengan single-larval method, yaitu mengambil satu larva di setiap container lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Container kemudian dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok container dengan volume air < 1 liter dan container dengan volume air > 1 liter. Data container yang terkumpul dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan volume air container dengan keberadaan larva Aedes aegypti. Dari 100 rumah yang diteliti didapatkan house index sebesar 11%, container index 4,3%, dan breteau index 14. Tingkat penyebaran DBD di Kelurahan Paseban termasuk tinggi, dilihat dari angka house index yang lebih tinggi dari 10%. Sebagian besar larva ditemukan pada container dengan volume air < 1 liter yaitu 9 container, sedangkan container dengan volume air > 1 liter 5 container. Dari uji chi-square, didapat nilai p sebesar 0,046, yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara keberadaan larva dengan volume air container. Disimpulkan bahwa keberadaan larva Aedes aegypti berhubungan dengan volume air container. ......Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is considered as one of major public health problem in DKI Jakarta, including Paseban village. The control of dengue can only be done by eradicating the vector, Aedes aegypti. Therefore, to plan the eradication of dengue vector, the health education is required. After the health education, the survey should be conducted to determine the presence or larvae Aedes aegypti. The purpose of this study was to determine the presence of Aedes larvae aegypti according to the water volume of the container based on a survey conducted on 21 June 2009 in West Paseban which is one of the areas with high dengue cases in Central Jakarta. The data carried in 100 homes with a single-larval method, which took a larva in each container and then identified them using a microscope. Container then categorized into 2 groups, container with water volume ≤ 1 litre and container with water volume > 1 litre. Data were collected and analyzed using chi-square test to determine the association between the existence of Aedes aegypti larvae and the water volume of container. From the surveyed house, the house index was 11%, container index was 4,3%, and breateu index was 14. The DHF spread in Paseban village is considered high because the house index exceed 10%. Most of the larvaes were found in container with water volume < 1 litre 9 container, compared to container with water volume > 1 litre only 5 container. From the chi-square test analysis, we found that p count is 0,046, which means there is meaningful association. We conclude that there is association between the existence of Aedes aegypti larvae with the water volume of container.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaniar Desianti Kuraga
Abstrak :
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi penyakit dengan kejadian luar biasa (KLB) di desa Ciwaru, kecamatan Bayah, Jawa Barat. Upaya preventif terhadap perluasan vektor DBD, nyamuk Aedes sp., telah menjadi fokus utama dalam membrantas penyakit DBD. Agar upaya tersebut berjalan dengan baik, perlunya penyuluhan kepada masyarakat mengenai bagaimana caranya membrantas vektor DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan vektor DBD di tempat penampungan air (TPA) sebelum dan sesudah penyuluhan sehingga dapat diketahui apakah penyuluhan yang diberikan cukup membantu membrantas vektor DBD. Penyuluhan dilakukan dengan metode lisan yang dilakukan oleh mahasiswa. Survey vektor DBD dilakukan dua kali di desa Ciwaru. Faktor lain yang memengaruhi jumlah vektor antara lain adalah jenis container, letak geografis, dan tingkat pendidikan masyarakat. Pengambilan data dilakukan di 100 rumah dan pengambilan larva dengan metode single-larva, yaitu pengambilan satu larva di setiap container yang termasuk TPA dan diidentfikasi berdasarkan kunci identifikasi larva menggunakan mikroskop. Data yang terkumpul lalu dianalisis menggunakan uji McNemar untuk mengetahui hubungan penyuluhan terhadap keberadaan vektor. Dari 100 rumah yang diteliti sebelum penyuluhan, didapatkan angka keberadaan larva dalam container TPA sebesar 16,8 % dan setelah penyuluhan angka keberadaan larva di container TPA sebesar 15,8 %. Dari analisis menggunakan uji McNemar,keberadaan vekor DBD tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dengan sesudah penyuluhan di desa Ciwaru. ......Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has become a great problem in Ciwaru village, kecamatan Bayah, Jawa Barat. The main focus of reducing endemic DHF area is reducing the existence of DHF vector, Aedes sp. mosque. In order to reduce the existence of Aedes sp. successful, citizen of Ciwaru village need to know a few methods to prevent Aedes sp. breeding. Therefore, researcher gave health promotion about reducing Aedes sp. proliferation to citizen. The promotion?s method is verbal promotion which was done by university students. The other factor that influence the population of Aedes sp. vector are types of container, geographical location, and education level of citizen. The goal of this research is the population and the spread of Aedes sp.in daily water container decrease significantly after researcher give health promotion to the citizen. Therefore, researcher will know that the health promotion is good enough to decrease the population of Aedes sp. The Aedes sp. survey happened on 12th-14th August 2009 (before health promotion) and 16-18th October 2009 (after health promotion) in Ciwaru village. Researcher choice 100 houses to observe daily water container and identify the larva using single larva method. Single larva method is a method to take care one larva in each container to identify the larva using larva identification key on microscope. The data about larva species' are analyzed using McnNemar test in order to know that the population of larva species' in daily water container decrease or increase significantly or not. From the 100 houses which researcher observed before health promotion, there are 16,8 % larva in daily water container and 15,8 % after health promotion. From the analyze using McNemar test, the population of larva in daily water container after health promotion decreased not significantly from the population of larva after health promotion.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Rahma Nauli
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat Kecamatan Bayah, Provinsi Banten. Bayah pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD pada tahun 2007 dengan jumlah penderita sebanyak 22 orang dan 1 orang meninggal. Tingginya insidensi ini membuat program pemberantasan penyakit tidak hanya difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara langsung tetapi juga pada konseling yang mendidik masyarakat sehingga mereka dapat melakukan PSN sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dari PSN tersebut, sebelum dan sesudah penyuluhan yang telah diberikan. Survei dilakukan sebanyak dua kali, sebelum dan sesudah penyuluhan, pada 12-14 Agustus 2009 dan 16-18 Oktober 2009. Data dikumpulkan dari 100 rumah dengan metode single-larvae, yaitu mengambil satu larva di setiap container pada satu area di luar rumah lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Kemudian, data ini dianalisis menggunakan uji McNemar. Dari 100 container luar rumah yang diteliti, terdapat penurunan jumlah container yang positif larva, yaitu dari 9 container menjadi 1 container. Container yang paling banyak mengandung larva adalah ember sebanyak 4 buah (4 dari 32) sebelum penyuluhan, turun menjadi 1 buah (1 dari 32). Dari analisis dengan uji McNemar, didapatkan hubungan bermaknsa antara penyuluhan dengan penurunan keberadaan vektor DBD, dengan nilai p=0,008. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penyuluhan memberikan pengaruh terhadap penurunan keberadaan larva Aedes sp. di luar rumah. ......Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one disease that became a major public health problem in Bayah District, Banten province. Bayah had experienced outbreaks (KLB) of dengue in 2007 with 22 patients and 1 person died. This high incidence makes eradicating disease program not only focused on eradicating directly mosquitoes? nest but also educating counseling to people so they can eradicate the mosquito?s nest by themsleves. This study purposed to determine the success of the eradication mosquito?s nest before and after the counceling given. A survey was conducted twice, namely before and after the health promotion, on August 12nd-14th 2009 and October 16th-18th 2009. Data were collected in 100 homes with single-larvae methode, which takes one larva in each container in one area of the house and then identified using a microscope. Then, this data was analyzed using McNemar test. From 100 houses outside examined, there is a decrease in the number of positive containers larvae, from 9 containers into 1 container. Container most larvae are plastic drum containing as many as 4 pieces (4 of 32) before counseling, decreased to 1 piece (1 of 32) after counseling. From the analysis with the McNemar test, it shows the significant relationship between counceling with a reduced presence of dengue vectors, with p value <0.008. Therefore, it can be concluded that the health promotion had effect to decrease the presence of Aedes sp. larvae outside the house.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Rusnanta
Abstrak :
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Kasus DBD juga menjadi masalah kesehatan di Jakarta, termasuk Kelurahan Rawasari dan Cempaka Putih Barat. Dalam pemberantasan vektor, perlu dilakukan survei entomologi terkait pengukuran tingkat penyebaran dan kepadatan vektor DBD. Melalui survei ini, dilakukan identifikasi jenis container dan wilayah rumah sebagai faktor pendukung berkembangnya vektor DBD. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 28 Maret 2010 dengan mengunjungi total 200 rumah masing-masing 100 rumah di Rawasari dan 100 rumah di Cempaka Putih Barat. Sampel diambil dengan menggunakan single larval method dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil ketiga indeks larva Aedes aegypti menunjukkan Rawasari memiliki nilai Container Index (CI) 6%, House Index (HI)14%, dan Breteau Index (BI) 15 sedangkan Cempaka Putih Barat memiliki nilai CI 6,1%, HI 17%, dan BI 21. Berdasarkan standar WHO, kedua wilayah tersebut termasuk area yang berpotensi menjadi risiko tinggi penularan DBD (CI>5%, HI>10%, 55%, HI>10%, 5
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Kencana
Abstrak :
Demam berdarah dengue (DBD) dikenal sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dijumpai di Indonesia antara lain di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat sehingga perlu diberantas dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Agar PSN berhasil maka warga perlu diberikan pengetahuan mengenai PSN dengan diberikan penyuluhan. Penelitian ini diselenggarakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap kepadatan vektor DBD di Paseban Barat. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan intervensi berupa penyuluhan. Keberhasilan penyuluhan kemudian dievaluasi dengan melakukan survei entomologi. Pengambilan data dilakukan dalam dua tahap di Paseban Barat, Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada bulan Mei 2009 (pretest) dan Juni 2009 (posttest). Survei dilakukan dengan single larval method pada 100 rumah. Hasilnya menunjukkan container index (CI) dan breteau index (BI) sebelum penyuluhan adalah 6,3% dan 16, dan sesudah penyuluhan menurun menjadi 3,1% dan 8. Selanjutnya, indikator kepadatan yaitu CI dianalisis dengan uji Mc Nemar dan didapatkan p = 0,152 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan penyuluhan tidak mempengaruhi kepadatan Ae.aegypti. ......Dengue haemorrhagic fever (DHF) is a health problem in Indonesia, especially in Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Therefore, we need to control DHF by performing mosquito vector control. In order to perform mosquito vector control properly, the people were given health promotion. This study aims to determine the effect of health promotion to the change of dengue vector’s density in Paseban Barat and uses experimental method with heath promotion as the intervention. To evaluate the success of given health promotion, entomology surveys are conducted before and after the health education. The data collection was conducted in Paseban Barat, Kelurahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat in May 2009 (pretest) and June 2009 (posttest). Surveys were conducted in 100 houses by using single larval method. The results shows that the container index (CI) and breteau index (BI) before health promotion were 6.3% and 16, respectively, and after health promotion, CI and BI decreased to 3.1% and 8. CI as the indicator of dengue vector’s density was analyzed using Mc Nemar test and the result is p = 0.152 which shows no significant difference. It is concluded that the given health promotion had no effect on dengue vector’s density.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library