Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imsak Sukmawati
Abstrak :
Semenjak runtuhnya sistem Bretton wood, banyak ekonom meneliti bagaimana volatilitas nilai tukar berdampak terhadap perdagangan dunia. Dengan menggunakan data ekspor Indonesia Tahun 2005-2014, kami meneliti faktor-faktor yang berkorelasi terhadap volume ekspor dari sisi permintaan, dimana volatilitas diukur dengan Standar Deviasi dan Moving Average Standard Deviation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar produsen di Indonesia merespon peningkatan volatilitas nilai tukar dengan mengurangi aktivitas ekspor. Hanya produsen pertanian dan peternakan; penambangan batu bara dan lignit; industri kertas dan barang yang berasal dari kertas; industri karet, bahan dari karet dan plastik; dan industri pengolahan logam dasar yang merespon dengan cara sebaliknya. ......Since the collapse of Breton Wood system, many economists have scrutinized how exchange rate volatility affects on the world trade. Using Indonesian data from 2005 2014, we examine factors that correlate with export volumes on the demand side, especially the volatility determined by Standard Deviation and Moving Average Standard Deviation. The results showed that most producers in Indonesia respond the increased of exchange rate volatility by reducing risky activity. Producer of crop and animal production mining of coal and lignite manufacture of paper and paper product manufacture of rubber and plastic products and manufacture of basic metals that respond in reverse.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Lanni Palmitha Rosetty
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang momen imbal hasil pasar di Indonesia yaitu volatilitas, kecondongan dan keruncingan (volatility, skewness dan kurtosis) dan meneliti mana di antara mereka yang mampu menangkap eksposur risiko. Dengan bantuan cross section dari tingkat imbal hasil, penulis ingin melihat momen pasar mana yang bisa menangkap eksposur risiko. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama, dengan melihat pergerakan imbal hasil portofolio yang telah disusun berdasarkan koefisien delta volatilitas, delta kecondongan dan delta keruncingan yang didapat dari rumus univariate dan multivariate dan pendekatan yang kedua adalah dengan melihat pergerakan Jensen's alpha yang telah dihitung menggunakan Fama-French Three Factor Model. Ada empat periode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu periode 2002-2012, periode sebelum krisis, periode krisis dan periode setelah krisis. Hasil penelitian di Indonesia menyatakan bahwa keruncingan dari imbal hasil pasar perbulan yang menggunakan rumus univariate mampu menangkap eksposur risiko, baik itu average return maupun Jensen?s alpha.
This study analyzes moments of market return in Indonesia, they are volatility, skewness and kurtosis and analyzes which one of them is able to capture exposure of risk. With the help of cross-section of stock return, authors want to see which one from three moments of market return can capture risk. There are two approaches in this study. The first one is by looking at the movement of the portolio return that had been prepared based on the coefficient of delta volatility, delta skewness and delta kurtosis obtained from univariate and multivariate formula and the second one is by looking at the movement of Jensen's alpha that had been calculated using Fama-French Three Factor Model. There are four period used in this study, those are 2002-2012, before crisis period, crisis period, and after crisis period. The results in Indonesia stated that the kurtosis of monthly market returns using univariate formula is able to capture the exposure of risk, both average returns and Jensen's alpha.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Haskoro Trisunu
Abstrak :
Dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis hubungan antara volatilitas idiosinkratik dengan volatilitas arus kas dinegara berkembang. Volatilitas idiosinkratik atau biasa disebut unsystematic risk adalah risiko spesifik perusahaan yang muncul karena adanya kejadian atau keadaan yang spesifik. Volatilitas arus kas menunjukkan bagaimana pergerakan arus kas perusahaan berjalan dalam waktu tertentu. Dalam penulisan ini, pengukuran volatilitas arus kas menggunakan komponen DuPont ROE yaitu, Asset Turnover, Profit Margin, dan Equity Multiplier. Dengan menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan dan ilikuiditas, penelitian dilakukan dibeberapa negara berkembang yang termasuk didalam kelompok Emerging 7, yaitu Indonesia, Turki, dan Rusia, dengan rentang waktu dari tahun 2013 hingga tahun 2017. Hasil dari penelitian ini menunjukkan masih terdapat hasil yang inkonklusif dimasing-masing negara. Pengaruh volatilitas arus kas terhadap volatilitas idiosinkratik tidak ditemukan di Indonesia, sedangkan di Turki hanya variabel volatilitas profit margin yang memiliki nilai signifikan dan hanya variabel volatilitas equity multiplier yang memiliki nilai signifikan di Rusia.
In this study, the author want to analyze the relationship between idiosyncratic volatility and the volatility of cash flows in developing countries. Idiosyncratic volatility or commonly called unsystematic risk is a company-specific risk that arises because of a specific event or situation. Cash flow volatility shows how the company cash flow movements run at a certain time. In this paper, measurement of cash flow volatility uses DuPont ROE components, namely, Asset Turnover, Profit Margin, and Equity Multiplier. By using company size control variables and illiquidity, the research is carried out in several developing countries that are included in Emerging 7 groups, namely Indonesia, Turkey and Russia, with a period of time from 2013 to 2017. The result is there is still some inconclusive result regarding the impact of cash flow volatility on idiosyncratic volatility in emerging markets. In Indonesia there is no significant contribution of cash flow volatility, while in Turkey only profit margin volatility that has significant correlation with idiosyncratic volatility and only equity multiplier volatility in Russia that has a significant contribution.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Putra Adimanggala
Abstrak :
Penelitian ini berutujuan untuk menganalisa efek dari pandemic COVID-19 yang terjadi di Indonesia terhadap volatilitas pasar saham di Indonesia, dengan menggunakan beberapa variabel yaitu, exchange rate USD/IDR, harga emas, dan harga minyak. Metode yang digunakan untuk pengolahan data yaitu Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) dengan alat yang digunakan adalah EVIEWS. ......This research aims to analyze the effect of COVID-19 pandemic that happens globally towards stock market volatility in Indonesia. Several variabels that are used in this research are, USD/IDR exchange rate, price of gold, and price of oil. The method that this research use is Generalized Auto-Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) which processed by EVIEWS.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Putri Miranti
Abstrak :
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan reaksi panik irasional yang berdampak material yang memicu volatilitas di pasar saham akibat kekhawatiran atas risiko dan ketidakpastian di masa depan. Perilaku kawanan sering dikaitkan dengan kondisi pasar yang tidak stabil, di mana investor tidak melakukan analisis melainkan mengikuti euforia pasar dan merasa lebih aman mengikuti orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perilaku herding sebelum dan pada saat terjadi pandemi Covid-19 dan melihat perbedaannya, serta menganalisa perilaku herding jika dikaitkan dengan tingkat volatilitas idiosinkratik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional absolute deviation untuk mengukur perilaku herding dan single factor model untuk menghitung volatilitas idiosinkratik. Hasil empiris menunjukkan bahwa perilaku herding ditemukan sebelum pandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada periode saat terdapat pandemi Covid-19. Dalam lingkup sektoral, perilaku herding ditemukan pada subsektor industri telekomunikasi pada periode sebelum pandemi Covid-19 dan subsektor industri transportasi pada periode saat terjadi pandemi Covid-19. Selain itu, perilaku herding ditemukan pada portofolio dengan tingkat volatilitas idiosinkratik yang rendah dan tinggi pada periode sebelumpandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada seluruh portofolio dengan berbagai tingkat volatilitas idiosinkratik pada periode pandemi Covid-19. ......The Covid-19 pandemic has caused an irrational panic reaction with a material impact that triggers volatility in the stock market due to concerns over risks and uncertainties in the future. Herd behavior is often associated with unstable market conditions, where investors do not do analysis but follow the market euphoria and feel safer following others. This study aims to detect herding behavior before and during the Covid-19 pandemic, the difference, and analyze herding behavior whether it is associated with the level of idiosyncratic volatility. This study uses a cross-sectional absolute deviation method to measure herding behavior and a single factor model to calculate idiosyncratic volatility. Empirical results show that herding behavior was found before the Covid-19 pandemic, but not during the period when there was a Covid-19 pandemic. In the sectoral scope, herding behavior was found in the telecommunications industry sub-sector before the Covid-19 pandemic and the transportation industry sub-sector during the Covid-19 pandemic. In addition, herding behavior was found in portfolios with low and high levels of idiosyncratic volatility in the period before the Covid-19 pandemic, but not in all portfolios with various levels of idiosyncratic volatility during the COVID-19 pandemic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Aviandry Syahril
Abstrak :
Karya akhir ini meneliti efek perubahan dari pendapatan riil dunia, ekspektasi nilai tukar rupiah pada nilai ekspor riil dari komoditi-komoditi yang diekspor Indonesia ke dunia. Karya akhir ini menggunakan autoregressive distributed lag - error corection mechanism (ARDI-ECM) yang diperkenalkan pada pesaran-pesaran (1997) dan modifikasi dari model Klaassen serta model autoregression conditional heterocedasticity in mean (GARCH-M). Secara khusus, dianalisis presentase perubahan dari nilai ekspor riil sebagai akibat dari satu persen perubahan pada ekspektasi nilai tukar riil demikian pula halnya dengan regresor lainnya seperti pendapatan riil dunia dan volatilitas nilai tukar riil. Data yang digunakan adalah data sembilan sektor komoditi perdagangan berdasarkan satu digit kode SITC rev.4 (2007) periode Januari 2000 hingga April 2008 dalam deret waktu (time series) bulanan. Penelitian ini menemukan bahwa secara umum baik dalam level agregate maupun sub agregat, nilai ekspor riil dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh ekspektasi nilai tukar riil dan pendapatan riil dunia. Tapi efek dari votalitas pada penelitian ini tidak memberikan hasil yang pasti. Pada level agregat volatilitas mempengaruhi nilai ekspor riil secara signifikan dan positif, tetapi memberikan hasil yang beragam pada level sub agregat: volatilitas dapat berpengaruh positif atau negatif bergantung pada karakteristik dari komoditi yang diperdagangkan. ...... The focus of this study is to analyze the effect of changing world real income, expected real exchange rate of rupiahs on real export value of Indonesia's exported commodities to the world. The study utilizes the autoregressive distributed lag - error correction mechanism (ARDL-ECM) introduced by Pesaran and Pesaran (1997) and its modified version of Klaassen (1999) combined with generalized auto regression conditional heterocedasticity in Mcan (GARCH-M) modeling. Specifically, we investigate the effect of percentages change of real export value as a result of one percent change in expected real exchange rate as well as world real income and volatility of real exchange rate. We apply data on nine sectors of goods traded commodities based on one digit SITC code rev. 4 (2007) for the period of January 2000 to April 2008 as monthly time series. We discover that in general both at aggregate level and sub aggregate level, real export value is effected significantly and positively by expected real exchange rate and by world real income. However, the effect of volatility is inconclusive. While it effects the real export value significantly and positively in aggregate level, the effect vary at sub aggregate level: they can be positive or negative depending on characteristic of the traded commodities.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T 27324
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Aldino
Abstrak :
ABSTRAK
Krisis ekonomi Eropa mengindikasikan adanya pengaruh terhadap bursa saham Indonesia. Pengamatan terhadap hubungan indeks saham akan memberikan gambaran akan bentuk pengaruh yang terjadi. Pengujian pertama dilakukan melalui pengamatan parameter kovarians, korelasi dan volatilitas antar kawasan. Hasil pengujian wilayah Asia menunjukkan nilai kovarians yang lebih rendah dibandingkan kawasan Eropa dan tingkat volatilitas Eropa juga teramati lebih tinggi dibandingkan kawasan Asia. Pengujian kedua dilakukan dengan menggunakan permodelan contemporaneous dan dynamic volatility spillover terhadap 7 indeks saham negara dan kawasan Eropa untuk melihat efek contagion. Hasil pengujian volatility spillover menunjukkan adanya volatility spillover di hampir seluruh pasangan indeks yang diuji. Hasil pengujian contagion menunjukkan bahwa tidak terjadi contagion dari hampir seluruh pasangan indeks pengujian kecuali untuk indeks DAX.
ABSTRACT
Eurozone crisis has spread accross regions and indicate an effect to Indonesian Stock Exchange. A study into stock index relationship would give a better understanding on how the crisis might influene the Indonesian Stock Exchange. The study of regional relationship was done through an analysis of variance, covariance and correlation paramaters. In crisis period, Asia showed lower covariance figures against Europe and volatility measures showed lower value in Asia than Europe. Study of contagion effect was done through contemporaneous and dynamic volatility spillover between seven Europen index agains Indonesian composite index. Result of the volatility spillover model showed that spillover happens in almost all pair of the samples. Contagion effect tests showed that there is no contagion between each of pair of sample with an exception on DAX Index.
2012
T32210
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dian Savitri
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai pengaruh stock mispricing terhadap return reversal saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan panel data dari tahun 2006 hingga tahun 2011. Variabel mispricing diukur melalui proksi volatilitas atau standar deviasi dari nilai residual. Terdapat empat variabel dependen di dalam penelitian ini untuk melihat mean reverting saham, yaitu return minggu pertama, return minggu kedua, return minggu ketiga dan return minggu keempat seletah periode mispricing. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat mispricing suatu saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return reversal. Berdasarkan analisa t-statistic untuk setiap regresi, maka didapatkan hasil bahwa variabel mispricing paling berpengaruh terhadap return reversal saham terhitung pada minggu kedua setelah periode mispricing. Pada minggu ketiga dan keempat setelah periode mispricing, return saham telah mengikuti proses mean reverting, yaitu return berangsurangsur kembali perlahan kepada return semestinya. ......This thesis discusses the effect of mispricing to return reversal stocks in the Indonesia Stock Exchange. This is a quantitative method using panel data from 2006 until 2011. Mispricing variable was measured by the residual volatility (standar deviation) proxy. There are four dependent variables in this study to look at the mean reverting of stocks, which are return on the first week, return on the second week, return on the third week and return on the fourth week after the mispricing period. This study concludes that the stock mispricing has a positive and significant impact on return reversal. Based on t-statistic analysis for each regression, the most influence effects starts in the second week after mispricing period. In the third and fourth weeks after mispricing period, stock returns have been following the mean reverting process, which gradually return to the supposed return.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32247
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Novanto
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara ukuran bank dan volatilitas pendapatan bank. Selanjutnya, penelitian ini dikembangkan dengan memasukkan faktor efisiensi, diversifikasi dan leverage sebagai variabel yang ikut mempengaruhi volatilitas pendapatan. Penelitian ini mempelajari hubungan kausal berdasarkan data kategorik. Hasil penelitian ini dapat membantu manajemen bank, investor dan pemerintah dalam membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan ukuran bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dan efisiensi berpengaruh negatif terhadap volatilitas pendapatan bank sedangkan diversifikasi dan leverage berpengaruh positif terhadap volatilitas pendapatan bank. ......The focus of this research is to study the effect of size on banks' earning's volatility. Further, the research includes factors such as efficiency, diversification and leverage to interact with size in affecting banks' earning's volatility. Knowing this will help the investors, bank's management and the government in making decisions related to size and earning's volatility matters. The result shows that size and efficiency are negatively related to bank's earning's volatility in banking companies in Indonesia. Other result shows that diversification and leverage are positively related to bank's earning's volatility in banking companies in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Julia Rani Fransiska
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan kointegrasi jangka panjang antara pasar modal selama 23 tahun di 5 negara ASEAN, pola hubungan integrasi pasar modal sebelum dan setelah krisis tahun 1997 di antara 5 negara ASEAN, dan besarnya volatilitas co-movement Indonesia diantara pasar modal negara ASEAN. Metode yang digunakan adalah metode VAR, GARCH, dan Granger Causality. Penelitian ini menunjukan bahwa untuk hubungan kointegrasi antara tahun 1988-2012, Output Johansen Cointegration menunjukan ada regresi kointegrasi yaiu kelima indeks negara Asean bergerak bersamaan dalam jangka panjang. Berdasarkan olah data menggunakan granger causality, hubungan antar pasar saham memiliki hubungan satu arah kecuali hubungan antara IHSG dan PHSC, IHSG dan STI, STI dan KLCI dimana memiliki hubungan dua arah atau saling mempengaruhi. Untuk hubungan kointegrasi antara tahun 1988-1997, Output Johansen Cointegration menunjukan ada regresi kointegrasi yaitu kelima indeks negara Asean bergerak bersamaan dalam jangka panjang. Berdasarkan olah data menggunakan granger causality, hubungan antar pasar saham memiliki hubungan dua arah atau saling mempengaruhi kecuali hubungan antara SET dan PHSC dimana memiliki hubungan satu arah. Untuk hubungan kointegrasi antara tahun 1997-2012, Output johansen cointegration menunjukan ada regresi kointegrasi yaitu kelima indeks negara Asean bergerak bersamaan dalam jangka panjang. Berdasarkan olah data menggunakan granger causality, hubungan antar pasar saham memiliki hubungan satu arah kecuali hubungan antara IHSG dan STI, STI dan KLCI dimana memiliki hubungan dua arah atau saling mempengaruhi. ...... This study aims to analyze the long-term cointegration relationship between capital market for 23 years in five ASEAN countries; patterns of relationship capital market integration before and after the 1997 crisis in the ASEAN 5 countries, and the magnitude of volatility co-movement between the Indonesian capital markets of ASEAN countries and uses method VAR, GARCH, and Ganger Causality. This study shows that for a cointegration relationship between years 1988-2012, Output Johansen Cointegration regression showed no cointegration means the five Asean countries indices move together in the long run. Based on the data if using granger causality, the relationship between the stock market has a 1-way relationship unless the relationship between IHSG and PHSC, IHSG and STI, STI and KLCI which has a 2-way relationship or mutual influence. For cointegration relationship between years 1988-1997, Output Johansen Cointegration regression showed no cointegration means the five Asean countries indices move together in the long run. Based on the data if using granger causality, the relationship between the stock market has a 2-way relationship unless the relationship or interplay between SET and PHSC which has a 1-way relationship. For cointegration relationship between years 1997-2012, Output johansen cointegration regression showed no cointegration means the five Asean countries indices move together in the long run. Based on the data if using granger causality, the relationship between the stock market has a 1-way relationship unless the relationship between IHSG and STI, STI and KLCI which has a 2-way relationship or interplay.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53431
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>