Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hayuda Nurharumi Said
Abstrak :
Elektroda modifikasi berbasis karbon pasta telah berhasil difabrikasi dalam penelitian ini dengan metode voltametri sebagai metode uji. Kemampuan senyawa kaliks(6)aren sebagai senyawa pemodiflkasi dalam mendeteksi keberadaan ion Hg^^ telah diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimum yang diperoleh untuk membuat elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan kaliks(6)aren adalah 0,275 gram karbon; 0,0026 gram kaliks(6)aren; 0,15 gram resin dan 0,1 gram pengeras serta waktu pemanasan elektroda selama 72 jam. Beberapa parameter penting pengukuran telah berhasil diidentifikasi yang meliputi kisaran potensial kerja antara -0,15 V hingga 0,7 V; scan rate 75 mV/s dan waktu akumulasi 180 detik. Batas deteksi pengukuran menggunakan elektroda modifikasi yang selektif terhadap ion Hg^"" tersebut mencapai 9,9x10'^ M. Eksperimen terhadap keberadaan ion-ion logam lain diamati pula dengan kenyataan bahwa keberadaan ion Pb^"" dan ion Cu^"" pada konsentrasi 1x10"^ M mempengaruhi respon spesifik elektroda modifikasi tersebut dengan persentase perubahan tinggi arus punoak voltamogram yang signifikan. Kemampuan elektroda modifikasi dalam hal mendeteksi ion Hg^"^ pada larutan sampel dengan teknik voltametri siklik telah dilakukan, yang hasilnya dibandingkan dengan metode AAS {graphite furnace). Pengukuran dengan teknik voltametri siklik menunjukkan hasil yang mendekati nilai sebenarnya dibandingkan dengan metode AAS.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Ametysta Suci
Abstrak :
Sensor berdasarkan metode elektrokimia dalam uji senyawa telah digunakan secara luas sebagai metode alternatif karena kesederhanaannya dan ekonomis dengan linearitas, sensitivitas, stabilitas, dan akurasi yang baik. Salah satu pengembangan dari metode ini adalah menggunakan elektroda cetak sablon (SPE) emas nanopartikel termodifikasi dalam pendeteksian capsaicin. Standar tingkat kepedasan sebelumnya, Unit Panas Scoville, cenderung subyektif dan tidak akurat. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan standar tingkat kepedasan dengan mengukur tingkat capsaicin, yang lebih akurat, presisi dan objektif berdasarkan prinsip elektrokimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah voltametri siklik dalam kisaran potensial -0,5 V s/d + 1,0 V dengan kecepatan pemindaian 200 mV/s menggunakan SPE termodifikasi nanopartikel emas. Modifikasi elektroda dan sintesis partikel nano didasarkan pada metode elektrodeposisi dalam potensi +0.052 V selama 120 detik. AuNP/SPE memiliki kemampuan analitik yang baik dalam penentuan capsaicin dengan batas deteksi 4,59 μM, sensitivitas 141685,2 μAmM-1cm-2 dan linearitas 0,9998 dalam kondisi asam pada pH 1,2. Sensor AuNP/SPE memiliki pengulangan, stabilitas dan reproduktifitas yang baik dengan% RSD 0,57%, 1,11% dan 1,86% masing-masing. Hasil uji selektivitas menggunakan resorsinol dan Vitamin C menunjukkan bahwa elektroda ini memiliki selektivitas yang baik. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa elektroda AuNP/SPE dapat digunakan sebagai sensor capsaicin dalam makanan dengan persen pemulihan sebesar 109,19%.
Based on electrochemical methods in compound testing have been widely used as an alternative method because of their simplicity and economics with good linearity, sensitivity, stability, and accuracy. One development of this method is to use modified gold nanoparticle screen printing electrodes (SPE) in the detection of capsaicin. The previous spiciness standard, the Scoville Heat Unit, tended to be subjective and inaccurate. For this reason, the aim of this study is to set a standard of spiciness by measuring the level of capsaicin, which is more accurate, precise and objective based on electrochemical principles. The method used in this study is cyclic voltammetry in the potential range of -0.5 V to + 1.0 V with a scanning speed of 200 mV/s using SPE modified gold nanoparticles. Electrode modification and synthesis of nanoparticles are based on the electrodeposition method in a potential of +0.052 V for 120 seconds. AuNP / SPE has good analytical ability in the determination of capsaicin with a detection limit of 4.59 μM, sensitivity of 141685.2 μAmM-1cm-2 and linearity of 0.9998 under acidic conditions at pH 1.2. AuNP/SPE sensors have good repeatability, stability and reproducibility with% RSD 0.57%, 1.11% and 1.86% respectively. The results of selectivity tests using resorcinol and Vitamin C show that these electrodes have good selectivity. Based on this study it can be concluded that the AuNP/SPE electrode can be used as a sensor of capsaicin in food with a recovery percentage of 109.19%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avecena Basuni
Abstrak :
Potensiostat adalah instrumen elektronik yang digunakan dalam penelitian elektrokimia untuk mempelajari dan mengukur sifat elektrokimia bahan elektroaktif. Sebagian besar potensiostat komersial dianggap sebagai black box karena sistemnya tertutup, sehingga menyulitkan pengguna untuk memahami atau menyesuaikan instrumen, serta harganya yang tidak terjangkau. Dengan permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan prototipe potensiostat dengan harga terjangkau (sekitar Rp537.600,00) dan sistem yang terbuka bagi pengguna (open-source) untuk analisis voltametri siklik. Prototipe potensiostat dibuat dengan menggunakan komponen elektronika yang tersedia di pasaran, seperti mikrokontroler ESP32, op-amp, resistor, kapasitor, dan dioda. Prototipe potensiostat memiliki rentang arus dari -430 μA hingga +410 μA dan rentang tegangan sweep dari -1,5 V hingga 1,5 V. Prototipe potensiostat telah diuji menggunakan larutan ferisianida yang menghasilkan persentase kesalahan arus puncak anodik dan katodik masing-masing 15,14% dan 17,39% relatif terhadap EmStat4s LR, serta 171,46% dan 38,87% relatif terhadap Rodeostat. Prototipe potensiostat juga telah diuji menggunakan larutan dopamin menghasilkan persentase kesalahan arus puncak anodik dan katodik masing-masing 8,94% dan 39,50% relatif terhadap EmStat4s LR, serta 31,34% dan 8,78% relatif terhadap Rodeostat. Prototipe potensiostat ini dapat digunakan menggunakan aplikasi desktop yang telah dirancang yang dapat memasukkan parameter dan menampilkan grafik voltametri siklik secara real-time. ......Potentiostats are electronic instruments used in electrochemical research to study and measure the electrochemical properties of electroactive materials. Most commercial potentiostats are considered black boxes due to their closed system, making it difficult for the user to understand or adjust the instrument, and their affordability. With these problems in mind, this study developed a potentiostat prototype with an affordable price (around 537,600.00 IDR) and an open-source system for cyclic voltammetry analysis. The potentiostat prototype is made using commercially available electronic components, such as ESP32 microcontrollers, op-amps, resistors, capacitors, and diodes. The potentiostat prototype has a current range from -430 µA to +410 µA and a sweep voltage range from -1.5 V to 1.5 V. The potentiostat prototype has been tested with ferricyanide solution which yields the percentage the anodic and cathodic peak current errors are respectively 15.14% and 17.72% relative to EmStat4s LR, and 171.46% and 38,87% relative to Rodeostat. The potentiostat prototype has also been tested with a dopamine solution. This resulted in anodic and cathodic peak current error percentages of 8,94% and 39.50% respectively relative to EmStat4s LR, and 31.34% and 8.78% relative to Rodeostat. This potentiostat prototype can be used using a pre-designed desktop application that can enter parameters and display realtime cyclic voltammetry graphs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Zulaiha
Abstrak :
Perkembangan pemanfaatan elektroda karbon pasta sangat pesat karena banyaknya keunggulan yang dimilikinya, sehingga memb_uatnya lebih popular dari pada elektroda merkuri. Penyelidikan perilaku voltametri siklik terhadap elektroda karbon pasta menjadi dasar bagi penggunaan dan pengembangannya lebih lanjut. Telah diselidiki pembuatan elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 18-Crown-6 dan pe ~il aku siklik voltametrinya terhadap variable komposisi matriks dan keselektifannya. Dengan mempertimbangk9n zat pemodifikasi dan analit targetnya maka dipHih metoda anodic stripping voltametry. Elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan 5%(w/w) 18-Crown-6 dapat mendeteksi Pb2 + diatas konsentrasi 3,2 x 1 o·5 M yang berada dalam larutan beralkohol 10% sampai 40%. Pengukuran optimum didapat dengan pengat~ran scan rate 150 mV/s, waktu akumulasi 300 detik, dan potensial awal -·1 ,4 V menggunakan elektroiit campuran 0,01 M NH4N03 dan 0,01 M CH3COONH4, pelarut buffer asetat pH 5. Pengamatan terhadap elektroda baik secara voltametri siklik maupun fisik menunjukan indikasi ketidakstabilan elektroda akibat tingginya porositas. Penyempurnaan ) pembuatan elektroda untuk meminimalkan porositas menjadi hal yang amat disarankan untuk penelitian lebih lanjut. Pemeriksaan juga dilakukan dengan spektroskopi IR terhadap elektroda menunjukkan spektrum rentangn C-0 dari 18-Crown-6 pad a daerah sera pan 1090,6 cm·1 .
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inezia Aurelia
Abstrak :
Dewasa ini, studi pengembangan sensor dengan teknik elektrokimia menjadi alternatif analisis yang menjanjikan khususnya pemanfaatan elektroda glassy carbon/IrOx dalam analisis oksidasi elektrokatalitik arsenit. Hal tersebut didukung oleh keunggulan yang dimilikinya, yaitu menunjukkan potensial yang cukup stabil, aktivitas katalitik yang sangat baik pada daerah pH yang luas, memiliki batas deteksi yang rendah, dan sederhana. Modifikasi elektroda glassy carbon dilakukan dengan teknik elektrodeposisi menggunakan larutan iridium 1,0 mM dalam suasana alkali. Kemudian dilakukan optimasi scan rate dan jumlah siklik untuk mendapatkan kondisi deposisi optimal. Karakterisasi permukaan elektroda dilakukan dengan X-ray Fluorecence (XRF) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Selanjutnya elektroda yang telah dimodifikasi ini digunakan sebagai elektroda kerja untuk pengukuran arsenit. Optimasi pengukuran arsenit dilakukan melalui optimasi scan rate dan pH larutan. Hasil pengukuran arsenit dengan voltametri siklik dibandingkan dengan Graphite Furnice-Atomic Absorption Spectrophotometry (GF-AAS). Kondisi optimum yang diperoleh pada deposisi glassy carbon dengan iridium oksida, yaitu scan rate 50 mV/s dan jumlah siklik 30. Hasil karakterisasi dari modified electrode dengan XRF menunjukkan adanya iridium yang melapisi permukaan elektroda. Karakterisasi modified electrode dengan SEM memperlihatkan banyak titik lebih terang yang mengindikasikan adanya Iridium. Hasil penelitian elektroda glassy carbon/IrOx terhadap sensor arsen(III) menunjukkan kondisi optimum pengukuran pada scan rate 40 mV/s dengan daerah pH yang luas yaitu pH 3,0-8,0 (dalam penelitian digunakan pH 4,0). Elektroda ini mempunyai limit deteksi sebesar 9,65x10-6 M. Presisi untuk 10 replikasi pada penentuan 50 M arsenit sebesar 0,86 % (RSD). Hasil limit deteksi yang didapat untuk pengukuran arsenit dengan AAS menggunakan tungku grafit sebesar 6,91x10-5 M. Dari hasil limit deteksi pengukuran diketahui bahwa pengukuran arsenit dengan metode AAS-tungku grafit memiliki limit deteksi yang lebih tinggi dibandingkan pengukuran secara elektrokimia.
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hangga
Abstrak :
Telah dipelajari pengukuran secara voltametri siklik elektroda karbon pasta modifikasi 18-Crown-6 yang memiliki respon spesifik terhadap 2+ ion Pb. Pengukuran dilakukan dalam media alkohol 40% dan larutan buffer 2+ pH 5,0 menggunakan sistem batch dan sistem aliran. Ion Pb membentuk kompleks bermuatan dengan 18-Crown-6 pada permukaan elektroda. Dengan scan potensial kearah yang lebih negatif pada sebuah sistem 0 elektrokimia, kompleks akan tereduksi menjadi Pb dan ketika potensial 0 discan balik kearah yang lebih positif maka Pb akan teroksidasi kembali 2+ menjadi Pb yang akan memberikan respon arus pada voltamogram. Komposisi modifier optimum didapat pada 5% w/w. Pengukuran dengan sistem batch didapat kondisi optimum pada potensial awal -1,0V; potensial akhir 1,0V; scan rate 150mV/s dan waktu akumulasi 300s. Pada pengukuran dengan sistem aliran teramati adanya pengaruh laju alir. Laju alir optimum didapat pada 3ml/menit dimana terjadi proses transfer massa dan muatan yang lebih baik . Adanya kation lain dalam proses pengukuran ternyata dapat mempengaruhi respon arus yang dihasilkan berupa penurunan arus.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Kumala Sari
Abstrak :
Penentuan Hg2+ Menggunakan Elektroda Karbon Pasta yang Dimodifikasi dengan Kaliks(6)aren dengan Metode Voltametri Siklik Telah dikembangkan elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan kaliks(6)aren. Komposisi elektroda karbon pasta yang dimodifikasi dengan kaliks(6)aren pada penelitian ini menggunakan komposisi optimum peneliti sebelumnya, yaitu dengan komposisi 0,2750 g karbon; 0,1500 g resin; 0,1000 g pengeras dan 0,0026 g kaliks(6)aren, suhu pemanasan 600C selama 72 jam, dengan diameter tube yang digunakan ?6 mm. Optimasi parameter pengukuran dari elektroda yang digunakan didapat pada rentang potensial -0,6 V sampai 0,6 V, scan rate 150 mV/s dan waktu akumulasi 180 detik. Batas deteksi elektroda sebesar 2,8725x10-6 M, dengan tingkat keakuratan pengulangan pengukuran sebesar 1,08%. Penambahan kation Cu2+ dan Pb2+ pada pengukuran Hg2+ memberikan penurunan tinggi puncak arus yang signifikan. Pada perbandingan konsentrasi Pb2+: Hg2+ = 1:1, penurunan tinggi puncak arusnya mencapai 59,69%, sedangkan untuk perbandingan konsentrasi Cu2+: Hg2+ = 1:1, penurunan tinggi arusnya sebesar 66,89%. Untuk elektroda tube kecil dengan diameter ?2 mm optimasi parameter pengukurannya tidak jauh berbeda dengan elektroda tube besar, yaitu dengan rentang potensial optimum pada -0,7 V sampai 0,6 V, scan rate 150 mV/s dan waktu akumulasi 120 detik. Elektroda tube kecil ini memiliki batas deteksi 3,5647x10-6 M, dengan tingkat keakuratan pengulangan pengukurannya sebesar 2,23%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sisma Pramasasti
Abstrak :
Penggunaan model elektroda kerja yang ciimodifikasi dalam metode voltametri kian diminati dan terus dikembangkan seoara intensif untuk tujuan identifikasi |ogam. IV|odifikasi elektroda ini memungkinkan terbentuknya karakteristik permukaan elektroda yang dapat dikontrol, seningga meningkatkan selektifitas dan sensitivitasnya. Pada penelitian ini, telan bernasil memociifikasi elektroda kerja emas yang dilakukan melalui dua tanapan. Tanap pertama, pembentukan self assembled monolayer (SAIVI) sistiamina pada permukaan emas. Tanap kedua, elektroda Au@sistiamina ciimociifikasi seoara optimum dengan EDTA pH 7,00. Kebernasilan tanapan modifikasi ini ditunjukkan dengan terjadinya penurunan double layer capacitance, dikarenakan ternambatnya proses transfer elektron pada permukaan elektroda emas. Elektroda termociifikasi sistiamina dan EDTA selanjutnya bernasil mengicientifikasi keberadaan ion Hg" dalam Iarutan ningga konsentrasi 5 X 10'7 IVI dengan Cara pembentukan kompleks antara Hg" dengan EDTA. Kompleksasi antara ion Hg" dengan EDTA seoara optimum dilakukan dengan vvaktu akumulasi 45 detik dan pada kondisi Iarutan Hg" pH 4,00. Ion Hg" yang telan terkompleks bernasil dikarakterisasi seoara elektrokimia dalam Iarutan buffer asetat yang mengandung KCI dengan scan rate optimum sebesar 100 mV/s. Pengaruh Keberadaan ion Fe" dan Pb" dalam Iarutan Hg" pada berbagai pH telan bernasil diamati dengan kenyataan terjaciinya persentase perubanan tinggi arus Hg" yang signifikarm Demikian pula uji kestabilan elektroc|a@sistiamina@EDTA dalam kurun vvaktu satu minggu menunjukkan bahvva, persentase penurunan arus Hg" semakin meningkat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Andriyani Permatasari
Abstrak :
Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer merupakan masalah pencemaran lingkungan terbesar yang sedang dihadapi saat ini. Disisi lain, CO2 merupakan sumber karbon yang melimpah, tidak toksik, dan mudah diperbaharui. Penelitian mengenai konversi gas CO2 menjadi senyawa kimia lain dengan menggunakan elektrokimia sedang banyak dikembangkan. Teknik elektrodeposisi Cu pada elektroda Au digunakan sebagai katalis dalam reaksi reduksi CO2 dengan metode kronoamperometri pada potensial -0,44 volt (vs Ag/AgCl). Deposit Cu dianalisis menggunakan instrumen SEM menunjukkan ukuran deposit berada pada kisaran 70 nanometer dan instrumen XRD menunjukkan puncak Cu pada sudut 2θ = 44,4o dengan indeks miller (111). Potensial reduksi CO2 dalam cairan ionik 1-butyl-3- methylimidazolium bis(trifluoromethylsulfonyl)imide (BMIMNTf2) dilakukan dengan metode voltametri siklik dihasilkan potensial reduksi sebesar -1,8 volt (vs Ag/AgCl). Konversi CO2 dalam cairan ionik (BMIMNTf2) menghasilkan dimetil karbonat dengan % yield sebesar 23,97%. ...... Increasing the concentration of CO2 in the atmosfer is the biggest environmental pollution problems that being faced today. In the other hand, CO2 is abundant carbon source, non-toxic, and renewable. The research about conversion of CO2 to the other compound using electrochemical techniques have been developed. Electrodeposition Cu on Au electrode was used as catalyst in reduction of CO2 with chronoamperometry method on potential -0,44 Volt (vs Ag/AgCl). Deposite of Cu was analyzed using SEM shows the size of deposite 70 nanometer and XRD shows Cu peak on 2θ=44,4o with (111) miller index. Potential reduction of CO2 in ionic liquid 1-butyl-3-methylimidazolium bis(trifluoromethylsulfonyl)imide (BMIMNTf2)using cyclic voltammetry was -1,8 Volt (vs Ag/AgCl). Conversion of CO2 in ionic liquid (BMIMNTf2) produced dimethyl carbonate with % yield 23,97%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Nurhalimah
Abstrak :
Asam hipoklorit (HOCl) merupakan salah satu agen pengoksidasi kuat yang biasa digunakan sebagai desinfeksi air. Pada penelitian ini, pengembangan metode deteksi HOCl dengan teknik elektrokimia menggunakan elektroda carbon foam akan dilakukan. Carbon foam yang digunakan adalah carbon-coated nickel foam yang disintesis menggunakan metode hidrotermal-karbonisasi. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan FTIR, XRD, Raman, TGA, dan SEM-EDS. Sintesis carbon-coated nickel foam optimum pada pelapisan ke-4 (C@NF4) dan memiliki struktur berpori dan karakteristik D band dan G band dari material grafitik, yaitu pada 1352 cm-1 dan 1597 cm-1 dengan rasio ID/IG sebesar 0,74. Dengan bentuk kristal FCC dan luas permukaan aktif sebesar 0,02361 cm2, C@NF4 menunjukkan nilai respon arus puncak reduksi HClO terbaik pada potensial +0,7 V (vs. Ag/AgCl) pada kondisi optimum pH 6,0 dengan respon arus terbaik sebesar 0,67. Pengukuran ion hipoklorit pada rentang konsentrasi 200-2 μg/mL dengan teknik voltametri siklik menunjukan linearitas yang baik dengan sensitivitas sebesar 7,6828 μA/ μg/mL hipoklorit dan batas deteksi 3,2 μg/mL; sedangkan pengukuran dengan amperometri menunjukkan sensitivitas 9,112 μA/μg/mL hipoklorit dan batas deteksi 1,96 μg/mL. Keberulangan yang baik ditunjukkan dengan dengan nilai %RSD sebesar 9,08% pada 10 kali pengulangan. Sensor ini juga menunjukkan selektivitas yang baik dengan keberadaan senyawa interferensi seperti NaCl, FeCl2 dan CuSO4. Hasil pengukuran ion hipoklorit dalam air keran menggunakan sensor yang telah dikembangkan menunjukkan kesesuaian antara teknik voltametri siklik-amperometri dengan metode UV-VIS (2,95 μg/mL hipoklorit). ......Hypochlorous acid (HOCl) is one of the strong oxidizing agents which is commonly used as water disinfection. In this study, the development of the HOCl detection method with electrochemical techniques using carbon foam electrodes will be carried out. The carbon foam used is carbon-coated nickel foam which is synthesized using the hydrothermal-carbonization method. Characterization was carried out using FTIR, XRD, Raman, TGA, and SEM-EDS. The optimum synthesis of carbon-coated nickel foam in the 4th coating (C@NF4) and has a porous structure and the characteristics of the D band and G band of the graphitic material, namely at 1352 cm-1 and 1597 cm-1 with an ID/IG ratio of 0 ,74. With a crystal form of FCC and an active surface area of 0.02361 cm2, C@NF4 shows the best peak current response value for HClO reduction at a potential of +0.7 V (vs. Ag/AgCl) at an optimum condition of pH 6.0 with the best current response. of 0.67. Measurement of hypochlorite ion in the concentration range of 200-2 g/mL with cyclic voltammetry technique showed good linearity with sensitivity of 7.6828 A/μg/mL of hypochlorite and detection limit of 3.2 μg/mL; while the amperometric measurements showed a sensitivity of 9.112 A/μg/mL hypochlorite and a detection limit of 1.96 g/mL. Good repetition is indicated by the %RSD value of 9.08% in 10 repetitions. This sensor also shows good selectivity in the presence of interference compounds such as NaCl, FeCl2 and CuSO4. The results of the measurement of hypochlorite ions in tap water using a sensor that has been developed indicate the suitability of the cyclic-amperometric voltammetry technique with the UV-VIS method (2.95 g/mL hypochlorite).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>