Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Handayani
Abstrak :
Melalui penerapan Interkoneksi berbasis Protokol Internet antara penyelenggara seluler yang memberikan manfaat bagi pelanggan dan efisiensi jangka panjang bagi penyelenggara seluler di Indonesia, Pemerintah Indonesia berencana menetapkan kebijakan untuk mendorong penerapan Interkoneksi berbasis IP. Namun, terdapat kekhawatiran bagi penyelenggara seluler yang sudah banyak berinvestasi dengan teknologi eksisting bahwa Interkoneksi berbasis IP akan menimbulkan biaya tambahan yang lebih tinggi dan akan menyebabkan penurunan pendapatan karena pendapatan layanan suara dan SMS penyelenggara seluler terus menurun sebagai hasil dari penyediaan layanan suara serupa yang disubstitusi oleh aplikasi OTT (Over the Top). Penelitian ini memodelkan kebijakan-kebijakan yang dapat dilakukan oleh Pemerintah untuk mendukung rencana interkoneksi berbasis IP dengan menggunakan sistem dinamis. Model sistem dinamis yang dibangun menunjukkan bahwa penerapan interkoneksi berbasis IP akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan penyelenggara seluler dan trafik layanan VoLTE serta dapat menurunkan biaya interkoneksi dengan dukungan revisi regulasi interkoneksi, revisi regulasi tarif seluler, regulasi OTT, tersedianya smartphone VoLTE dengan harga terjangkau dan sosialisasi untuk mendorong penggunaan layanan VoLTE. ......With the benefits for the customer and long-term efficiency for mobile operators in Indonesia through the implementation of Internet Protocol-based Interconnection between mobile operators, Government of Indonesia plans to set up a policy to push the adoption of IP-based Interconnection. However, the mobile operators that already heavily invested in the current technology are worry that the IP-based Interconnection will incur higher additional costs and will lead to declining revenue due to the facts that their voice and mobile-text revenue has continued to decline as a result of the provision of substituted similar voice services by OTT (over the top) application. This research developed a model of policies that can be carried out by the Government to support IP-based interconnection plan using system dynamics. The system dynamics model shows that the implementation of IP-based interconnection will have positive impact on increasing cellular operator revenues and VoLTE traffics and reducing interconnection costs with the support of revisions of interconnection regulations, revisions of cellular tariff regulations, OTT regulation, publicly available of affordable VoLTE smartphone and socialization to encourage the use of VoLTE services.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enov Tikupasang
Abstrak :
Teknologi 4G LTE diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas dan speed layanan data, image perusahaan, dan interoperability dengan operator lain. Penelitian ini menganalisis VoLTE sebagai alternatif layanan voice di atas jaringan LTE dengan keterbatasan bandwidth frekuensi, tetapi kontribusi layanan voice yang masih tinggi pada studi kasus di Telkomsel. Penggunaan VoLTE merupakan tahapan selanjutnya setelah voice CS fallback. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah model untuk menilai kelayakan implementasi VoLTE dengan berbagai skenario waktu dan metode teknologi dalam rangka menurunkan nilai risiko dari implementasi LTE, sehingga dapat menentukan waktu dan metode yang tepat bagi implementasi fitur layanan VoLTE pada jaringan LTE dengan dua cara yaitu sistem SRVCC (Single Radio Voice Call Continuity) atau langsung pada sistem PS handover. Metoda penelitian yang digunakan adalah komplementer atau triangulation dengan ilmiah dan alamiah, dengan menggunakan statistik regresi, variabel acak berlainan, perhitungan bandwidth, dan nilai bisnis. Disamping itu untuk menghitung nilai risiko dari probabilistik ketidakpastian, maka digunakan analisis sensitivitas dan analisis risiko melalui simulasi Monte Carlo. Hasil yang diharapkan adalah optimalisasi dan efisiensi penggunaan bandwidth serta pembuktian hipotesis tentang studi kelayakan proyek implementasi layanan VoLTE. ...... 4G LTE technology is implemented to improve the quality and speed data services, corporate image, and interoperability with other operators. This study analyzes the VoLTE as an alternative voice services over LTE networks with limited frequency bandwidth, but the contribution of voice services is still high in the case study in Telkomsel. Use of VoLTE is the next stage after the voice CS fallback. The purpose of this research is to develop a model to assess the feasibility of implementation of VoLTE by the various scenarios timing and technology method in order to lower the risk value of the implementation of LTE, so it can determine the timing and the proper method for implementation of VoLTE service features on LTE network in two ways that are SRVCC system (Single Radio Voice Call Continuity) or directly on the PS handover system. The method used in this research are complementary or triangulation with scientific and natural, using statistikk regression, discrete random variables, bandwidth calculation, and business value. In addition, to calculate the risk value of probabilistic uncertainty, the use of sensitivity analysis and risk analysis with Monte Carlo simulation. The expected result is the optimization and efficient use of bandwidth as well as proving a hypothesis about the project feasibility study of the VoLTE services implementation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T41482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farianto
Abstrak :
Sejak pertama kali diluncurkan secara komersil pada tahun 2009, jumlah pengguna layanan LTE hingga kuartal ke-1 tahun 2017 mencapai 2,1 miliar pelanggan di seluruh dunia. Khusus di Indonesia sendiri, Ericsson memprediksi jumlah pengguna LTE akan mencapai 200 juta pelanggan pada tahun 2021. Voice over LTE VoLTE adalah layanan voice telephony berbasis jaringan LTE dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan layanan Voice over IP VoIP pada umumnya dengan menawarkan latency yang rendah serta kualitas percakapan yang lebih baik. Layanan VoLTE yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2012 hingga tulisan ini dibuat digunakan oleh 165 operator telekomunikasi di 73 negara di seluruh dunia. Teknologi VoLTE yang didukung oleh platform IP Multimedia Subsystem IMS merupakan teknologi berbasis IP dapat berfungsi secara maksimal apabila interkoneksi antar operator penyelenggara jaringan telekomunikasi saling terhubung menggunakan jaringan interkoneksi voice berbasis IP dengan menggunakan protokol SIP atau SIP-I. Saat ini operator telekomunikasi di Indonesia masih terhubung satu sama lain dalam jaringan interkoneksi yang berbasis TDM circuit switched . Tesis ini akan membahas kesiapan operator dari sisi jaringan dan infrastruktur yang mereka miliki untuk melakukan migrasi link interkoneksi dari jaringan konvensional berbasis TDM ke jaringan berbasis IP. Operator yang akan dijadikan bahan penelitian di dalam tesis ini adalah XL Axiata yang sudah melakukan ujicoba layanan VoLTE pada tahun 2016.
Since its first launch commercially in 2009, number of LTE users on Q1 2017 has reached up to 2.1 billion subscribers around the world. While for Indonesia, Ericsson predicted that number of LTE user will be reached around 200 million subscribers by 2021. Voice over LTE VoLTE is a voice telephony services that runs on top of LTE network offering low latency and better voice call quality compared to previous available Voice over IP VoIP service. VoLTE which firstly introduced in 2012, currently being developed by 165 telecom operators in 73 countries worldwide by January 2017. This VoLTE service which supported by IP Multimedia Subsystem IMS platform was naturally born as IP based technology and it will have its maximum functionalities when interconnection between telecom operators also using IP network by implementing SIP or SIP I protocol. Most of voice interconnection between mobile network operators in Indonesia now currently using TDM circuit switched instead of using IP network. This thesis will examine the readiness of telecom operator to migrate the TDM network into IP from network and infrastructure point of view. The subject for this research is XL Axiata which has launched VoLTE service demonstration in 2016.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library