Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sidabutar, Krispinus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Rahman Hamid, 1982-
"ABSTRAK
Masalah yang cukup kompleks dan kerap terjadi pada lansia adalah gangguan fungsi psikososial dimana hal ini terjadi karena fungsi psikososial mendapatkan stressor yang cukup besar dan tidak mampu menemukan penyelesaian dari sumber stressor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pelaksanaan intervensi Latihan Jalan AkTif terhadap peningkatan fungsi psikososial di Kota Depok. Penerapan implementasi ini merupakan menggunakan evidence based practice. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Analisis data menggambarkan karakteristik responden, peningkatan rerata pengetahuan, sikap dan keterampilan. Analisis Statistik menggunakan uji paired t test didapatkan p value 0,000 untuk dampak negatif psikososial DASS dan 0,004 pada fungsi intelektual SPMSQ pada lansia. Latihan Jalan AkTif dapat meningkatkan fungsi psikososial pada lansia secara signifikan. Disarankan agar latihan ini dapat diterapkan dalam rangka pemberian asuhan keperawatan pada lansia secara rutin dan terjadwal.

ABSTRACT
The complicated problems and often occurs in the older adult is a disruption of psychosocial function where this happens because psychosocial function get a big enough stressor and unable to find a solution from the source of the stressor. The purpose of this study is to describe the implementation of Jalan AkTif Exercise interventions to improve psychosocial function in Depok City. This study uses the evidence based practice. Sampling is done by consecutive sampling. Data analysis describes the characteristics of respondents, improvement average by knowledge, attitude and skill. Statistical analysis using paired t test obtained p value 0,000 for negative psychosocial impact DASS and 0,004 on intellectual function SPMSQ in elderly. Jalan AkTif Exercise can significantly improve the psychosocial function of the older people. It is recommended that this exercise be applicable in order to provide nursing care to the older adult regularly. Key words walking and cognitive Exercise, older adults"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasir Djalili
"Pengertian hubungan Kecepatan - Arus - Kepadatan adalah sangat penting untuk perencanaan, perancangan dan operasi dari fasilitas pejalan kaki, disana banyak kesamaan antara phenomena arus dari kendaraan dan pejalan kaki. Tujuh model diterapkan untuk mencari model terbaik dalam hubungan Kecepatan - Arus - Kepadatan aliran pejalan kaki dengan mengunakan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar, 7 model tersebut terdiri dari 3 model aliran tunggal (single-regime model) yaitu : Greenshields, Underwood dan Greenberg dan 2 model aliran berganda (multi-regime model) yaitu : Greenberg dan Edie, berdasarkan kondisi yang dihadapi dilakukan pengembangan model yang sesuai dengan kondisi (U . I Depok model) diterapkan baik untuk single regime model maupun multi regime model.
Lokasi pengamatan berada didepan stasiun kereta api di Kampus UI Depok, dengan mengunakan kamera video yang ditempatkan pada ketinggian Ā± 5,50 meter dari muka tanah. Dan 7 model tersebut didapat 5 model yang terbaik dan realitis. Kondisi single regime model diwakili oleh model : Greenshields dan Underwood, sedangkan multi regime model diwakili oleh ketiga model yaitu : Greenberg, Edie dan modifikasi UI Depok model. Kesesuaian model tersebut diuji berdasarkan kondisi hubungan antara Kecepatan - Kepadatan dan berdasarkan hasil pengujian t dan uji F satistis.
Dari hasil pengujian diperoleh Greenshields model adalah model terbaik untuk single regime model, dikarenakan Underwood mempunyai kelemahan dalam menentukan besarnya kepadatan macet atau maksimum (jam density) hasilnya kurang realitis dan hasil uji t menunjukan kurang memenuhi syarat. UI Depok model adalah model terbaik untuk multi regime model dengan memperhitungkan standard kesalahan yang paling minimal dan hasil uji t terbaik dari 2 multi regime model lainnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawzia Puji Insani
"Perancangan kota kontemporer yang dirumuskan oleh pemerintah dan planner cenderung berfokus pada keteraturan secara visual, dan mengabaikan bagaimana suatu kota dapat dirasakan dengan multi-sensori (Degen & Rose, 2012). Sejak era modernisme, salah satu konsep yang mengutamakan visual adalah apa yang digagas Nikolaus Pevsner melalui majalah The Architectural Review, yaitu picturesque. Gagasan tersebut tentang bagaimana merancang kota yang indah secara visual layaknya sebuah lukisan. Di 1961, Jane Jacob mengkritik perencanaan kota modern yang hanya mengutamakan visual dan menurutnya tidak manusiawi. Berbagai kritik juga menekankan hal yang serupa, bahwa perancangan berbasis visual seringkali mengabaikan hal-hal yang tidak terlihat seperti makna, sejarah, dan fungsi dari suatu bangunan itu sendiri (Macarthur, 2012). Melihat adanya celah tersebut, penelitian ini mencoba memperkaya keilmuan rancang kota dengan mengeksplor pengalaman sensori manusia tidak hanya secara visual, namun juga memanfaatkan panca indera lainnya. Berangkat dari teori persepsi yang dicetuskan oleh Gibson di tahun 1983, penelitian ini mencoba memahami bagaimana mekanisme ruang kota bekerja dalam mempengaruhi pengalaman multi-sensori manusia, dan apa arahan yang terpat dalam merancang ruang kota berbasis pengalaman multi-sensori manusia. Berlokasi di jalur pedestrian sekitar Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, penelitian ini melihat bahwa perancangan ruang kota berbasis pengalaman multi-sensori dapat dilakukan dengan mengontrol stimulan atau membangun stimulan baru. Mengontrol stimulant dapat dilakukan dengan re-konfigurasi ruang dengan menambah elemen yang bersifat menghalangi, menyaring, mengurangi, atau memperkuat stimulan. Membangun stimulan baru dapat dilakukan dengan menambah elemen yang menstimulasi untuk mengaktifkan kognitif, mengarahkan, atau mempengaruhi afeksi manusia
......Contemporary city design as formulated by governments and planners tends to focus on visual order and ignore how a city can be perceived as multisensory (Degen & Rose, 2012). Following the era of modernism, one concept that prioritizes visuals was initiated by Nikolaus Pevsner in The Architectural Review magazine, namely the picturesque. This idea concerns how to design a city with visual beauty, akin to a painting. In 1961, however, this tendency for modern city planning to revolve around visuals was criticized by Jane Jacob, who deemed it inhuman. Various critics also emphasize the same point that visual-based design often neglects aspects that are not visible, such as the meaning, history, and function of the building itself (MacArthur, 2012). Seeing this gap, this research tries to enrich the science of urban design by exploring human sensory experiences through utilizing not only visuals, but also the other four senses. Departing from the theory of perception as put forward by Gibson in 1983, this research endeavors to understand how the mechanism of urban space works to affect multisensory human experiences and the directions in designing urban space based on these experiences. Taking place on the pedestrian path around Jatinegara Station, East Jakarta, this study observes that multisensory experience-based urban space design can be done by controlling stimulants or building new ones. The former can be accomplished by reconfiguring the space through adding elements that block, filter, reduce, or strengthen the stimulants, while the latter can be realized by adding stimulating elements to activate cognition or to direct or influence human affection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muvida
"Studi ini mengeksplorasi bagaimana lukisan dua dimensi (2D) menunjukkan kualitas kedalaman, menciptakan lapisan yang berpotensi menjadi dasar pemrograman ruang tiga dimensi (3D). Berdasarkan teknik menggambar yang ada pada lukisan-lukisan seniman Bauhaus, penelitian ini secara kreatif menghasilkan dua lukisan untuk dikembangkan lebih lanjut untuk membentuk ruang jalur tiga dimensi (3D). Studi ini kemudian mengeksplorasi bagaimana analisis kedalaman yang didorong oleh garis tebal, relativitas ukuran, pemisahan bidang, bidang jarak, dan kuadrat kedalaman memungkinkan produksi urutan berjalan. Studi menghasilkan tampilan atas dan tampilan samping dari urutan berjalan, menentukan jalur spasial secara keseluruhan. Dari kajian ini diketahui bahwa susunan lapisan yang terbentuk dari lukisan dapat direfleksikan dan menjadi dasar produksi ruang 3D.
......This study explores how a two-dimensional (2D) painting demonstrate depth qualities, creating layers that potentially become the basis for three-dimensional (3D) space programming. Based on the existing drawing techniques found in the paintings by Bauhaus artists, the study creatively generates two paintings to be developed further to form athree-dimensional (3D) pathways space. The study then explores how the depth analysis driven by bold lines, size relativity, field separation, field of distance, and depth square enable production of the walking sequence. The study generates the top views and side views of the walking sequence, determining the overall spatial pathways. From this study we knew that the arrangement of the layers formed from the painting can be reflected and becomeĀ  the basis of 3D spaces production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Yudo Purnomo
"Parkir merupakan salah satu elemen dalam bidang transportasi. Berdasarkan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan oleh pengemudinya. Keberadaan tempat parkir sering menimbulkan efek negatif terhadap kondisi lalu lintas, antara lain adalah pembangunan fasilitas parkir off street yang tidak memenuhi kebutuhan parkir pada lokasi tersebut. Supply dari lahan parkir sering tidak menemui demand. Masalah berikutnya adalah dalam pencarian parkir. Pada beberapa penelitian mengatakan bahwa waktu mencari parkir dapat mencapai 15 menit Gantelet Lefauconnier, 2006 . Oleh karena itu perlu dilakukan optimasi konfigurasi parkir serta faktor-faktor lain yang memengaruhi. Linear Programming digunakan untuk mengoptimasi konfigurasi yang paling optimal terhadap searching time dan walking distance.
......Parking is one of the elements in the transportation. Based on UU No. 22 of 2009 on Road Traffic and Transportation, parking is a state of a stop or stationary vehicle for a while and left by the driver. The existence of parking places often causes negative effects on traffic conditions, among others is the construction of off street parking facilities that do not meet the needs of parking at that location. Supply from parking lots often does not meet demand. The next problem is in parking search. In some studies, It says that parking search time can reach 15 minutes Gantelet Lefauconnier, 2006 . Therefore it is necessary to optimise the parking configuration as well as other factors that affect. Linear Programming is used to optimise the most optimal configuration of searching time and walking distance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Rusmayanti
"Urban tourism merupakan bentuk pariwisata yang dilakukan dengan mengunjungi sebuah destinasi di lingkungan perkotaan salah satunya melalui tur jalan kaki. Tur jalan kaki adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan jalan kaki untuk menjelajahi dan mengalami kehidupan dinamis perkotaan, menyaksikan beragam kegiatan kota yang menarik dan unik hingga berinteraksi dengan penduduk setempat. Tidak hanya menyusuri sebuah tempat dengan jalan kaki, wisata ini juga dilengkapi dengan sebuah narasi urban yaitu sebuah rangkaian cerita yang disampaikan pemandu maupun warga lokal untuk menjelaskan sejarah, budaya, dan identitas tempat yang dikunjungi sehingga dapat menciptakan ikatan emosional antara wisatawan dan tempat yang mereka kunjungi atau yang dikenal dengan konsep sense of place. Konsep sense of place merupakan sebuah hubungan antara manusia dan tempat yang dihasilkan dari pengalaman individu terhadap suatu tempat yang membedakan tempat tersebut berbeda dengan tempat lainnya. Sense of place dapat hadir melalui tiga elemen pembentuk yaitu, penataan fisik (physical setiing), aktivitas (activity), dan makna (meaning).
Adapun tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pembentukan sense of place yang hadir dan dirasakan oleh peserta walking tour berkaitan dengan narasi yang disampaikan pemandu maupun warga lokal. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif untuk memudahkan penulis dalam menjelaskan hasil penelusuran secara kronologis sehingga dapat memperoleh gambaran yang lebih detail mengenai pembentukan sense of place terhadap objek studi kasus yaitu pada Sisi Timur Batavia dan juga Kota Lama Gresik. Berdasarkan hasil penelusuran menunjukkan bahwa melalui walking tour individu dapat mengeksplorasi kehidupan lingkungan perkotaan dan narasi berperan untuk memperkuat sense of place pada wisatawan dalam membangun pemahaman yang lebih holistik tentang kota, meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai budaya dan lingkungan, serta mendorong partisipasi aktif dalam melestarikan sejarah dan budaya sehingga dapat membangun sebuah kota yang identitasnya terjaga.
......Urban tourism is a form of tourism that is carried out by visiting a destination in an urban environment, one of which is a walking tour. A walking tour is a tourist activity that is carried out on foot to explore and experience dynamic urban life, witness various interesting and unique city activities, and interact with local residents. Not only does this tour include exploring a place on foot, but it is also equipped with an urban narrative, which is a series of stories told by guides and local residents to explain the history, culture, and identity of the places visited so as to generate an emotional bond between tourists and the places they visit. or what is known as the concept of sense of place. The concept of sense of place is a relationship between humans and places resulting from individual experiences of a place that distinguishes that place from other places. A sense of place can be generated through three elements: physical setting, activity, and meaning.
The purpose of this writing is to find out how the formation of a sense of place is present and felt by walking tour participants related to the narration conveyed by guides and local residents. This writing uses a qualitative research method with a narrative-descriptive approach to facilitate the writer in explaining the search results chronologically so that a more detailed picture of the formation of a sense of place for the object of the case study can be obtained, namely on the Sisi Timur Batavia and also in the Kota Lama Gresik. Based on the research results, it shows that through walking tours, individuals can explore urban environmental life, and narratives play a role in strengthening the sense of place in tourists by building a more holistic understanding of the city, increasing awareness of cultural and environmental values, and encouraging active participation in preserving history. and culture so as to build a city whose identity is maintained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Gamayana Trimawang Aji
"ABSTRAK
Praktik spesialis keperawatan medikal bedah peminatan sistem perkemihan bertujuan untuk melakukan analisis praktik residen dengan pendekatan teori kenyamanan Kolcaba. Peran residen sebagai pemberi asuhan keperawatan yang diterapkan pada 30 pasien gangguan sistem perkemihan dengan satu kasus kelolaan utama yaitu pasien dengan Benigna Prostat Hiperplasia. Peran residen sebagai peneliti dalam melakukan penerapan tindakan keperawatan berbasis pada pembuktian ilmiah yaitu intervensi six minute walking. Dalam rangka menjalankan peran sebagai inovator, residen melakukan kegiatan inovasi sosialisasi perawat konselor ginjal. Hasil praktik residensi ini adalah teori kenyamanan Kolcaba mampu dijadikan sebagai teori sebagai salah satu pendekatan asuhan keperawatan yang dapat diterapkan di area urologi.ABSTRACT Medical nursing specialist medical specialist in urinary surgery aims to conduct a resident practice analysis with the Kolcaba comfort theory approach. The role of the resident as a nursing care applicant was applied to 30 urinary system disorders patients with one major underlying case of patients with Benigna Prostate Hyperplasia. The role of resident as a researcher in doing the application of nursing action based on scientific proof that is six minute walking intervention. In order to carry out the role of innovator, the resident undertook the innovation activities of the nursing counselor 39 s nurse socialization. The result of this residency practice is Kolcaba comfort theory can be used as a theory as one approach of nursing care that can be applied in urology area."
Depot: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azkia
"Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena terjadi secara bertahap merusak jantung, pembuluh darah, dan organ tubuh lainnya tanpa adanya tanda dan gejala yang jelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah adalah kurangnya aktivitas fisik. Karya akhir ilmiah ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi melalui penerapan brisk walking exercise dan terapi musik yang dilakukan selama 30 menit dalam 6 sesi selama 2 minggu. Hasil evaluasi setelah penerapan intervensi keperawatan dan brisk walking exercise bersamaan dengan terapi musik menunjukkan adanya penurunan tekanan darah dengan rerata penurunan 9 mmHg pada sistolik dan 7,1 mmHg pada diastolik. Penerapan intervensi brisk walking exercise dan terapi musik harus dilakukan sesuai dengan prinsip dalam menjalankan aktivitas fisik, yaitu dengan 2B (baik dan benar) dan 2T (terukur dan teratur). Brisk walking exercise dan terapi musik dapat digunakan sebagai salah satu intervensi alternatif bagi klien dengan hipertensi.

Hypertension is frequently called as silent killer since it occurs gradually damaging the heart, blood vessel, and other body organ without any clear signs and symptoms. One of the factors influencing the increase of blood pressure is lack of physical activity. The aim of this nurse final scientific paper is to provide an overview of the analysis family nursing care with hypertension through the application of brisk walking exercise and musical therapy conducted for 30 minutes in 6 sessions for 2 weeks. The result of evaluation after application of nursing intervention and brisk walking exercise with musical therapy shows a decrease of blood pressure with average decrease of 9 mmHg at systolic and 7.1 mmHg at diastolic. The application of these brisk walking intervention exercises and natural sound musical therapy must be conducted in accuracy with the principle in conducting physical activity, namely with 2B (good and right) and 2T (measurable and regularly). Brisk walking exercise and natural sound musical therapy can be used as one of alternatives interventions for the client suffering hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Brisk walking exercise merupakan salah satu bentuk moderate aerobic exercise yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa sebagai salah satu perubahan gaya hidup pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Kudus. Penelitian dilakukan pada penderita hipertensi di unit rawat jalan dua rumah sakit di Kudus dengan metode penelitian eksperimen randomized control trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control. Penelitian dilakukan pada 42 responden (21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi). Hasil uji paired t test perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol menunjukkan adanya nilai yang bermakna (p= 0,000 dan p= 0,026; α= 0,05). Untuk itu, perlu adanya penerapan brisk walking untuk penatalaksanaan hipertensi di rumah sakit maupun puskesmas (komunitas).
Reducing Blood Pressure on Hypertension Patient through Brisk Walking Exercise. Brisk walking exercise is one type of moderate aerobic exercise which is recommended by cardiologists in the United States and Europe as healthy lifestyles for hypertension?s patient. The purpose of this study is to determine the influence of brisk walking exercise on blood pressure of patients with hypertensive in Kudus. A randomized control trial (RCT) with a computer software was used to determine the control group and intervention group. The study recruited 42 patients with hypertensive in the outpatient unit (each control and intervention group had 21 respondents) from two hospitals in Kudus. The results of paired t test showed significantly change in intervention group on their systolic and diastolic blood pressure (p; 0.000 and p; 0.026 α: 0.05). The brisk walking if the implementation for the management of patient with hypertension in a hospital or community."
STIKES Muhammadiyah Kudus ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>