Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
James, Henry, 1843-1916
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 2016
813.4 JAM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Anitia
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang determinan yang berhubungan dengan kejadian perkawinan anak pada wanita muda berusia 15 – 24 tahun dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kejadian perkawinan anak di Indonesia dan hubungan antara faktor-faktor tersebut (individu, rumah tangga, dan lingkungan sosial) dengan kejadian perkawinan anak pada wanita muda berusia 15 – 24 tahun di Indonesia. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional (potong lintang) dengan analisis multivariabel regresi logistik menggunakan sumber data dari data sekunder SDKI 2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur berusia 15 – 24 tahun di Indonesia yang menjadi responden SDKI 2017, sedangkan sampel penelitiannya adalah seluruh wanita usia subur yang berusia 15 – 24 tahun yang sudah menikah di Indonesia dan tercakup dalam SDKI 2017 yang berjumlah 3.939 responden. Dalam penelitian ini, ditemukan hasil prevalensi perkawinan anak pada wanita muda berusia 15 – 24 tahun di Indonesia sebesar 54,9%. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara usia (AOR= 29,72; 95% CI= 18,32 – 48,21), lokasi tempat tinggal (AOR= 1,46; 95% CI= 1,19 – 1,79), tingkat pendidikan (AOR= 3,23; 95% CI= 2,47 – 4,23), status ekonomi (AOR= 2,10; 95% CI= 1,73 – 2,56), keterpaparan informasi (AOR= 0,67; 95% CI= 0,50 – 0,89), jumlah anggota keluarga (AOR= 0,70; 95% CI= 0,58 – 0,85), dan peran perempuan dalam pengambilan keputusan menikah (AOR= 1,50; 95% CI= 1,22 – 1,84) terhadap kejadian perkawinan anak. Dapat disimpulkan, bahwa prevalensi perkawian anak masih tinggi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu, dengan meningkatkan akses pendidikan (penyuluhan dan edukasi), sosialisasi dampak perkawinan anak, dan melakukan pemberdayaan masyarakat dapat menjadi solusi untuk menurunkan prevalensi perkawinan anak pada wanita muda di Indonesia. ......This study discusses the determinants associated with the incidence of child marriage in young women aged 15 – 24 years to know the description of the incidence of child marriage in Indonesia and the relationship between these factors (individuals, households, and the social environment) with the incidence of child marriage. in young women aged 15-24 years in Indonesia. The study design used in this study was cross-sectional (cross-sectional) with multivariable logistic regression analysis using data sources from secondary data from the 2017 IDHS. The study population was all women of childbearing age aged 15-24 years in Indonesia who were respondents to the 2017 IDHS. while the research sample was all women of childbearing age aged 15-24 who were married in Indonesia and included in the 2017 IDHS, totaling 3,939 respondents. In this study, it was found that the prevalence of child marriage among young women aged 15-24 years in Indonesia was 54.9% (95% CI: 52.7 - 57.1). Statistical test results showed a statistically significant relationship between age (AOR= 29.72; 95% CI= 18.32 – 48.21), location of residence (AOR= 1.46; 95% CI= 1.19 – 1.79), educational level (AOR= 3.23; 95% CI= 2.47 – 4.23), economic status (AOR= 2.10; 95% CI= 1.73 – 2.56), exposure information (AOR= 0.67; 95% CI= 0.50 – 0.89), number of family members (AOR= 0.70; 95% CI= 0.58 – 0.85), and the role of women in decision making married (AOR = 1.50; 95% CI = 1.22 – 1.84) on the incidence of child marriage. It can be concluded that the prevalence of child marriage is still high and is influenced by these factors. Therefore, increasing access to education (counseling and education), socializing the impact of child marriage and applicable regulations regarding the minimum age for marriage, as well as conducting community empowerment can be solutions to reduce the prevalence of child marriage among young women in Indonesia.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferber, Edna
New York: Doubleday & Company, INC, 1963
928.1 FER k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Natasya Irfani Ampri
Abstrak :
ABSTRACT
Although risk oversight committee has been mandatory for Indonesian banking industry since 2006, there has never been any inquiry trying to understand how the characteristics of risk oversight committee members may impact their tolerance towards bank management risk taking. Specifically, this research is aimed to shades light on how young age, female, and risk management experience characteristics of each members affect their inclination towards accommodating bank risk taking. The study uses panel data random effect regression for unique dataset of 27 banks from 2012 2016 and find that contrary to popular belief, increasing number of younger member reduce accommodation to bank risk taking. Moreover, increasing female members composition is proven to rise bank risk taking. These results are different with increasing proportion of risk management experienced committee members as they are proven to have no significant effect towards bank risk taking behavior. Additionally, sensitivity tests conducted using average age as young indicator and loosening risk management experience criteria by including previous risk oversight committee experience prove that these characteristics are not impacting bank risk taking. However, presence of female members in risk oversight committee have significant impact on improving accommodation to bank risk taking.
ABSTRACT
Walaupun komite pemantau risiko diwajibkan untuk industri perbankan Indonesia sejak 2006, belum pernah terdapat studi yang mencoba mengerti bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh anggota komite pemantau risiko berpengaruh terhadap toleransi pengambilan risiko yang dilakukan oleb manajemen. Secara spesifik, studi ini ditujukan untuk menjelaskan bagaimana anggota muda, wanita, dan pengalaman manajemen risiko setiap anggota mempengaruhi keputusan komite terkait pengambilan risiko. Studi ini menggunakan analisis data panel dengan random effect pada 27 bank dari 2012 hingga 2016. Riset menemukan bahwa peningkatan anggota muda menurunkan akomodasi terhadap pengambilan risiko perbankan dan peningkatan komposisi anggota wanita meningkatkan akomodasi komite terhadap pengambilan risiko bank. Di sisi lain, pengalaman manajemen risiko terbukti tidak memliki efek signifikan pada pengambilan risiko. Studi ini juga melakukan analisis tambahan dimana diketahui bahwa menggunakan rata-rata umur sebagai indikator muda serta memasukkan karir anggota komite pemantau risiko bank ke dalam indikator pengalaman tidak mempengaruhi hubungan komite pada pengambilan risiko bank. Walaupun demikian, keberadaan anggota wanita ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap akomodasi komite terhadap pengambilan risiko bank.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library