Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winas Maulidani Susanto
Abstrak :
Pada perbaikan jalan baik dengan metode milling maupun crushed, kupasan aspal atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP hanya dibuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Campuran beraspal yang diolah dari maerial baru selalu digunakan untuk membuat perkerasan jalan. Hal ini menjadi masalah ketika sampah RAP terus menumpuk dan ketersediaan material baru seperti agregat dan aspal di alam terus berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan aspal daur ulang atau RAP sebagai material campuran beraspal, sehingga tidak hanya dibuang dan menjadi sampah. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan melakuan Marshall Test pada material RAP yang digunakan. Pencampuran dilakukan menggunakan metode campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan manambahkan zeolit pada proses pencampuran beraspal jenis Laston Lapis Aus AC-WC. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat yaitu 120°C. Temperatur yang lebih rendah daripada hot mix asphalt dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah pengaruh dari jumlah RAP dan kadar aspal yang digunakan pada campuran WMA-RAP, serta menganalisis campuran yang paling bagus dan sesuai dengan standar Bina Marga. ......On road improvements with both milling and crushed methods, asphalt peel or Reclaimed Asphalt Pavement RAP is only discarded and not utilized properly. A paved mixture processed from a new material is always used to make pavement. This is a problem when RAP trash continues to accumulate and the availability of new materials such as aggregates and asphalt in the nature continues to decrease. This study aims to utilize recycled asphalt or RAP as an asphalt mixed material, so it is not only thrown away and becomes garbage. The research method used is experiment with Marshall Test done on RAP material used. This research uses warm mix asphalt WMA mixture method by adding zeolite to powder mixing process of Asphalt Concrete Wearing Course AC WC type. The mixing process is carried out at a warm temperature of 120°C. Lower temperatures than hot mix asphalt can reduce fuel use and reduce the emissions of carbon produced. The conclusions from this research are the effect of the amount of RAP and the asphalt content used in the WMA RAP mixture, as well as analyzing the best mixture and in accordance with DGH standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chayatama Ramadhan Boiman
Abstrak :
Pembangunan infrastuktur jalan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan perekonomian negara, terutama untuk kemudahan akses dari dan menuju suatu wilayah. Karena hal tersebut permintaan perbaikan maupun pembuatan jalan semakin meningkat seiring berjalannya waktu yang mana diikuti juga akan permintaan agregat dan aspal yang merupakan komponen utamanya. Aspal dan agregat merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, yang mana jika diambil secara terus menerus dalam skala besar dapat membuat ketersediannya semakin terbatas. Di samping itu adanya perbaikan jalan juga dapat menghasilkan limbah kerukan jalan aspal atau bisa juga disebut Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) yang mana biasanya langsung dibuang begitu saja di suatu tempat dan terus menumpuk. Untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk mendukung konsep pembangunan berkelanjutan maka perlu adanya penelitian mengenai pemanfaatan kembali RAP untuk dijadikan solusi sebagai komponen pembuatan jalan untuk menekan penggunaan aspal dan agregat baru. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kembali RAP sebagai bahan campuran beraspal hangat lapis aspal beton lapis aus. Dalam penelitian ini RAP diekstraksi dan diuji kualitasnya. Kemudian dilakukan pencampuran antara RAP dan Aspal yang mana sebagai variabel bebas dan parameter hasil uji campuran tersebut sebagai variabel dependen. Pencampuran dilakukan dengan 12 variasi yang mana nantinya diuji dengan pengujian Marshall. Dari hasil penelitian ini nantinya didapatkan kadar campuran optimum untuk Aspal baru dan RAP berdasarkan hasil pengujian Marshall. ......Road infrastructure development is one of the factors that can improve the country's economy, especially for easy access to an area. Because of this the demand for roadworks and improvements has increased over time, which will also be followed by demand for aggregates and asphalt which are the main components. Asphalt and aggregate are non- renewable natural resources, which if taken continuously on a large scale can make their availability even more limited. In addition, road improvements can also result in asphalt road dredging or can also be called Reclaimed Asphalt Pavement (RAP), which is usually directly dumped somewhere and continues to pile up. To overcome this problem and to support the concept of sustainable development, it is necessary to have research on the reuse of RAP to be a solution as a component of road construction to reduce the use of asphalt and new aggregates. This study aims to reuse RAP as a mixture of warm asphalt in asphalt concrete. In this study, RAP was extracted and tested for quality. Then a mixture of RAP and Asphalt is carried out as a independent variable and the results of the mixture test as the dependent variable. Mixing was carried out with 12 variations which were later tested by Marshall testing. From the results of this study we will get the optimum mixture levels for new asphalt and RAP based on Marshall test results.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atica Chairun Nissa
Abstrak :
Dengan ketersediaan aspal yang berasal dari pulau buton yakni Lawele Granular Asphalt sebagai bahan campuran aspal dapat dilakukan untuk meminimalisir pemakaian aspal minyak yang semakin menipis ketersediaannya. Serbuk karet ban berukuran nano (Nano crumb rubber) juga digunakan sebagai bahan tambah pada campuran aspal agregat karena ketersediaannya yang melimpah. Jenis aspal yang digunakan pada penelitian ini adalah aspal Lawele Granular Asphalt (LGA) dengan variasi kadar aspal 6,6%; 7,3%; 7,9%; 8,55% dan 9,21%. Campuran hangat aspal dan agregat ditambahkan dengan oli bekas dan serbuk karet ban bekas dengan variasi kadar 0% dan 1%. Campuran aspal didominasi oleh LGA dengan nilai yang mungkin untuk memenuhi standar Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA). Penambahan oli bekas dalam campuran berguna sebagai peremaja fisik untuk meningkatkan angka penetrasi aspal. Kinerja dari variasi campuran aspal ditentukan dengan uji Marshall test dan Marshall immersion test. Sedangkan nilai modulus resilient campuran panas aspal ditentukan dengan uji resilient modulus dengan alat UMATTA pada temperatur yang bervariasi untuk mengetahui perilaku benda uji terhadap beban kejut. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh temperatur terhadap modulus resilient campuran hangat aspal, agregat dan LGA dengan campuran aspal murni, LGA dan additive berupa oli bekas dan Nano Crumb Rubber ...... The availability of asphalt from Buton Island in large quantities, an optimizing the utilization of asbuton from Lawele Bay, namely Lawele Granular Asphalt as an asphalt mixture, can minimize the use of asphalt which is gradually depleting its availability and reducing the cost of road construction and maintenance due to asphalt. material prices are quite high. Nano-sized rubber tire powder (Nano crumb rubber) is also used as an additive to asphalt and aggregate mixture because of its abundant availability. The type of asphalt used in this study was Lawele Granular Asphalt (LGA) asphalt with a variation of asphalt content of 6.6%; 7.3%; 7.9%; 8.55% and 9.21%. A warm mixture of asphalt and aggregate was added with waste-engine oil and tire rubber with various levels of 0% and 1%. The asphalt mixture is dominated by LGA with the value that conformthe specification of Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) standard. The addition of waste-engine oil in the mixture is used as a physical rejuvenator to increase the value of asphalt penetration. The quality of the asphalt mixture variations was determined by the Marshall test and Marshall immersion test. While the resilient modulus asphalt mixture is determined by resilient modulus test with UMATTA with varying temperatures. The asphalt mixture test to this temperature change to determine the resilience of the aggregate asphalt mixture of Lawele Granular Asphalt product to the temperature change as it is on the road surface condition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Anagi
Abstrak :
Bahan aditif BNA-R dan Zeolit dapat mempengaruhi kekesatan permukaan pada campuran aspal hangat, terutama pada bagian permukaan aspal sebelum terlintasi dan sesudah terlintasi sebanyak 7560 lintasan dengan menggunakan Wheel Tracking Machine. Pengujian skid pada penelitian ini menggunakan alat British Pendulum Tester yang telah dimodifikasi agar dapat dilakukan pengujian dengan temperatur yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BNA-R dapat meningkatkan nilai skid pada awalnya, namun BNA-R tidak dapat mempertahankan kenaikan nilai skid tersebut setelah campuran aspal dilintasi sebanyak 7560 lintasan. Untuk bahan tambah zeolit terbukti bahwa aditif tersebut dapat meningkatkan nilai skid dan menaikkan ketahanan aspal terhadap temperatur. ......BNA R and zeolite additives can affects the skid resistance of warm mix asphalt, especially on the surface of the asphalt before it passes through and after 7560 as many passes through the track by using the Wheel Tracking Machine. This study used a British Pendulum Tester, which has been modified in order to be tested with the desired temperature. The results showed that the BNA R can increase the value of skid at first but BNA R can not sustain the increase in the value of the skid after the asphalt is crossed by as much as 7560 tracks. For added zeolite material is proven that such additives can increase the value and increase skid resistance versus asphalt temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S68142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfanov Khrisma
Abstrak :
Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) berasal dari hasil pengerukan jalan dalam kondisi perbaikan dimana RAP tersebut masih mengandung komponen aspal dan agregat dengan tujuan dapat digunakan kembali. Penelitian ini menghasilkan campuran beraspal dengan variasi kadar RAP 35%, 45%, 51.55% dan variasi kadar aspal 5%, 6%, 7% dengan total jumlah sampel 27 buah serta menganalisa pengaruh dari metode pencampuran dengan suhu hangat ( WMA) pada campuran beraspal yang dibuat untuk Laston lapis antara (AC-BC). Sampel akan dilakukan uji Marshall untuk mendapatkan nilai-nilai stabilitas, kelelehan, MQ, VIM, VMA dan VFA yang kemudian dikaitkan dengan spesifikasi Bina Marga untuk melihat campuran beraspal terbaik pada variasi kadar yang telah ditentukan serta dapat menentukan kadar aspal optimum dan kadar RAP optimumnya. Uji Factorial Design juga dilakukan untuk mengetahui signifikansi kadar RAP, kadar aspal dan interaksi keduanya terhadap nilai-nilai yang didapatkan dalam uji Marshall. Hasil penelitian didapatkan campuran terbaik pada kadar RAP 35% dengan kadar aspal 6% serta kadar aspal optimum 6.3%, signifikansi kadar RAP tidak berpengaruh terhadap seluruh nilai-nilai yang didapatkan dari uji Marshall sementara untuk kadar aspal berpengaruh signifikan terhadap nilai VMA, VIM dan VFA. ......Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) is derived from the results of dredging the road in repair conditions where the RAP still contains asphalt and aggregate components for the purpose of being reused. This study produced paved mixtures with variations in RAP levels of 35%, 45%, 51.55% with variations in asphalt content of 5%, 6%, 7% with a total 27 samples and analyzed the effect of mixing methods with warm temperatures (WMA) on mixtures paved made for Laston layers between (AC-BC). The sample will be tested by Marshall to obtain the values ​​of stability, melt, MQ, VIM, VMA and VFA to see the best asphalt mixture at a predetermined level variattion based on Bina marga specification and can determine optimum asphalt content and grade optimum RAP. Factorial Design Test was also conducted to determine the significance of RAP levels, asphalt levels and their interactions with the values ​​obtained in the Marshall test. The results showed the best mixture of 35% RAP levels with 6% asphalt content and optimum asphalt content 6.3%, the significance of RAP levels did not affect all values ​​obtained from the Marshall test while the asphalt content had a significant effect on the values ​​of VMA, VIM and VFA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Alan Suyuti
Abstrak :
Pembangunan berkelanjutan kini menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangan dalam melakukan suatu pembangunan. Salah satu dari konsep pembangunan berkelanjutan adalah recycle atau memanfaatkan kembali bahan yang telah digunakan sehingga dapat meminimalisir penggunaan sumber daya yang dapat habis terpakai. Saat ini pada perawatan jalan khususnya, sering kali menyisakan sisa hasil kupasan aspal RAP yang tidak dimanfaatkan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaat RAP agar dapat digunakan kembali sebagai bahan campuran pembentukan aspal baru. Dengan melakukan eksperimen pada material RAP yang digunakan dalam kondisi campuran beraspal hangat atau warm mix asphalt WMA dengan penambahan asbuton retona untuk proses pencampuran aspal berjenis Laston Lapis Aus AC-WC yang kemudian akan di uji dengan Marshall Test. Proses pencampuran dilakukan pada temperatur hangat dimaksudkan agar dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan. Penelitian ini juga menggunakan asbuton Retona yang merupakan produk asli dalam negeri dan juga zeolite yang cukup mudah untuk didapatkan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk lebih memaksimalkan potensi bahan-bahan material dalam negeri. Pada akhir penelitian ini akan dilakukan analisis dengan menggunakan metode factorial design untuk mendapatkan kadar optimum dari campuran asbuton retona dengan RAP yang digunakan dalam campuran hangat serta pengaruh RAP terhadap sifat-sifat campuran Laston Lapis Aus AC-WC. ......Sustainable development is now one of the things that must be considered in doing a development. One of the concept of sustainable development is recycle or reuse of materials that have been used so as to minimize the use of resources that can be used up. Currently on road maintenance in particular, it often leaves residual asphalt remover RAP that is not reused. This study aims to utilize RAP to be reused as a mixture of new asphalt formation. Experiments on RAP material used in warm mix asphalt WMA mixed conditions with the addition of retona asbuton to the Asphalt Concrete Bonding AC WC asphalt process which will then be tested by Marshall Test. The mixing process is carried out at warm temperatures intended to reduce fuel usage and reduce emissions of the resulting carbon gas. This research also uses Retona asbuton which is the original product in the country and also zeolite which is quite easy to get in Indonesia. It aims to further maximize the potential of materials in the country. At the end of this research will be analyzed by using factorial design to obtain optimum level from retona asbuton mixture with RAP used in warm mixture and RAP effect on mixed properties of Laston Lapis Aus AC WC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raudhah
Abstrak :
Reclaimed Asphalt Pavement adalah lapisan perkerasan yang dikupas pada proses perawatan atau perbaikan jalan. RAP mengandung aspal dan agregat yang dapat digunakan kembali sebagai material dalam konstruksi perkerasan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh banyaknya RAP dan kadar aspal dalam campuran aspal yang dicampur pada suhu hangat WMA terhadap hasil uji marshall laston lapis antara AC-BC. Variasi persentase RAP yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35, 45, dan 51.55 dengan masing-masing memiliki variasi kadar aspal 5, 6, dan 7. Untuk megetahui pengaruh dari masing-masing faktor, persentase RAP dan kadar aspal, dan apakah ada interkasi dari kedua faktor yang mempengaruhi hasil uji marshall, analisis dilakukan dengan menggunakan desain faktorial. Hasil penelitian menunjukkan variasi persentase RAP dalam campuran tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap stabilitas, flow, dan marshall quotient campuran aspal. Tetapi persentase RAP dalam campuran mempunyai pengaruh signifikan terhadap VMA, VIM, dan VFA dengan korelasi masing-masing sebesar 97.5, 80, dan 95.1. Semakin besar persetase RAP dalam campuran semakin besar VMA dan VIM, dan semakin kecil VFA. Interaksi antara persentase RAP dan kadar aspal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil Uji Marshall. ......Reclaimed Asphalt Pavement is removed pavement materials during maintanance of the road. RAP contains asphalt and aggregates that can be used as material in new pavement construction. This study aims to determine the influence of the amount RAP used in the mix and asphalt content in Warm Mix Asphalt WMA on the Marshall Test result of Asphalt Concrete Binder Course AC BC. The variations of RAP percentage used in this study are 35, 45, and 51.55 and the asphalt content variations are 5, 6, and 7. To determine the influence of each factor, RAP percentage and asphalt content, and if there is any interaction between the two factors, the analysis is done using factorial design. The result of this study shows that the variations of RAP percentage in the mix has no significant influence on stability, flow, and marshall quotient. But it does have significant influence on VMA, VIM, and VFA with correlation of 97.5, 80, and 95.1, respectively. It shows that the increase in RAP percentage increases VMA dan VIM and decreases VFA. The interaction between RAP percentage and asphalt content has no significant influence on any of the marshall test results.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Gita Bhaskara
Abstrak :
[ABSTRAK Dalam mendesain jalan raya perlu memperhatikan faktor pelayanannya, salah satunya adalah faktor keselamatan jalan dilihat dari kekesatannya. Kekesatan suatu jalan raya dapat diketahui dengan menggunakan alat British Pendulum Tester(BPT) yang mana akan dapat dilihat dari nilai Skid Numbernya. Penggunaan aspal modifikasi digunakan untuk merubah nilai viskositas pada campuran aspal panas dan hangat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh viskositas pada campuran aspal ACWC. Aditif yang digunakan berupa BNA-R pada campuran hangat dan Tire Rubber Powder pada campuran panas, yang menyebabkan nilai viskositas yang semakin tinggi tiap kadarnya sehingga akan menaikan skid number yang ada.
ABSTRACT , In Pavement design we must consider every major and minor factors to create safetiness in using highways. One of them is skid resistance which measure the roughness in pavements. Using British Pendulum Tester we can measure the skid number from road pavements. Modified Asphalts helps to influence the viscosity number in hot and warm mix asphalt. The study aims to determine the influence of viscosity according to Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Contribution of asphalt modified crumb rubber, using BNAR and tire rubber powder is increasing the skid number, which is mix in warm temperature and hot temperature. By increasing the number of viscosity it will increase the skid number from different content ]
2015
S60280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library