Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyo Rupiningsih
"Metode self - potensial adalah salah satu metode geofisika yang mengukur potensial alam antara dua titik dipermukaan bumi. Saat ini metode self - potensial sudah banyak diaplikasikan dalam penelitan dibidang lingkungan. Dalam tugas akhir ini, metode self - potensial diaplikasikan untuk menentukan aliran air bawah tanah diwilayah Cisoka, Tangerang. Aplikasi metode self - potensial dalam menentukan aliran air bawah tanah, nilai self - potensial yang terukur dipermukaan merupakan nilai Streaming Potensial (SP) atau Potensial Elektrokinetik (PE) yang ditimbulkan oleh pergerakan air bawah tanah melalui pori - pori atau rekahan - rekahan pada batuan. Dengan menggunakan persamaan sederhana yang dikembangkan oleh Oveerbeek (1952, didalam Kim et al.2004) sebagai model matematik, dan nilai K dan C literatur hasil percobaan laboratorium (Hamzah 2007) sebagai parameter geologi bawah tanah, hubungan antara nilai - nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai - nilai K dan C lapisan batuan, dapat dimodelkan. Hasil pemodelan fisik dapat diketahui arah aliran air bawah permukaan serta pola sebaran air tanah dilokasi penelitian dan mengetahui langkah antisipasif jika terjadi polusi air tanah dari limbah industri dan air laut.

Self - Potential method is one of qeophysics method to measure natural potential between two points on the surface of ground. At this moment Self - Potential method has many been applied in environmental research. In this final paper, Self - Potential method is applied to determine the flow under ground water in Cisoka sub - district, Tangerang. Application of Self - Potential method in determining the flow of under ground water, the score self - potential which is measured on the surface constitutes the score streaming potential (SP) or electronic potential (EP) caused by the flow of underground water through the crack on the rocks. By using simple equation developed by overbeek (1952, in Kim et al (2004) as the model of math, and score literature of K and C, result of laboratory research (Hamzah 2007) as the parameter underground geology, connection between the scores SP which is measured on the surface with the scores K and C of the aquifer can be modeled. The result of this physical model can be known the direction of flow underground water and spreading pattern of ground water in location research and knowing the anticipation action if it would be happened ground water from industrial waste and sea water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sofyan
"Dalam proses pendistribusian fluida dalam pipa, terjadi kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh hambatan-hambatan atau drag seperti gesekan dan turbulensi. Kerugian-kerugian tersebut menyebabkan energy hilang atau terbuang yang cukup berarti pada industri-industri berskala besar.
Penambahan aditif merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi hambatan atau drag. Metode ini telah banyak digunakan para peneliti sejak tahun 1940. Penambahan partikel ke dalam suatu aliran fluida termasuk dalam metode ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penambahan partikel pada fluida air terhadap pengurangan hambatan atau drag yang mengalir dalam pipa silinder berdiameter 8 mm. Penelitian dilakukan dengan mengambil data-data dari suatu alat pengujian yaitu pipa silinder berdiameter 8 mm dialiri fluida air dan menggunakan 4 jenis partikel yaitu carbon, bata merah, black cement, white cement.
Percobaan ini dilakukan untuk membandingkan faktor gesek air setelah dan sebelum penambahan partikel. Dari analisa hasil-hasil pengujian menunjukkan perubahan karakteristik aliran air setelah dilakukannya penambahan partikel. Perubahan ini berupa penurunan koefisien gesek pada bilangan Reynolds yang sama. Hal ini menjelaskan bahwa pada aliran air terjadi pengurangan hambatan atau drag (Drag Reduction).
......In the process of fluid distribution, there are always occur some losses cause by drag which consist of turbulence and friction. Losses can cause the loss of energy which very meaningfull for big scales of industry.
The addition of additives is the one of most alternative to reduce drag. This method have been using by expert since 1940. Particles addtion into flow of fluid is the one way to reduce drag which include in this method.
The purpose of this expenmental is to study the effect of particles addition into fluid flow of water and the influences of drag occuring which flow on 8 mm diameter of air cular pipe. The step of this experimental is to gathering the experimental data from the available experimental apparatus which consist of 8 mm circular pipe with the water flow passing through the hole of pipe. Four kind of particles are using for the particles addtives and they are carbon, red rock, black carbon, and white cement.
The results of this experiment are to get the comparison friction coefficient before and after the addition of particles into fluid flow of water. From analysis of experiment results show the changing of water flow characteristic after the addition of particles that is the reducing of friction coefficient at the same Reynolds number. This explaine that drag reduction occurs on the fluid of water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Permana
"Ketersediaan sumber daya air bersih saat ini sudah mencapai batas kritis dimana sumber daya yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan semua pengguna yang ada. Selain itu tidak terkendalinya penggunaan air dan tidak maksimalnya manajemen penggunaan air yang dilakukan tiap individu semakin memperparah kondisi ketersediaan air bersih tersebut. Penelitian ini mengembangkan penelitian lain yang sudah dilakukan mengenai pengukuran dan pemantauan penggunaan air pada rumah. Selain itu penelitian ini juga menganalisis sistem pemantauan dan pengendalian penggunaan air dengan Arduino Uno dan Perangkat Android yang di implementasikan pada gedung atau rumah.
Sistem yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan sistem utuh yang digunakan untuk memantau jumlah penggunaan air dan ketinggian air pada bak penampungan. Selain itu sistem ini juga dapat mengendalikan menggunaan air yang berlebih. Jumlah penggunaan air dan ketinggian air dapat dipantau oleh pengguna melalui aplikasi berbasis Andoid.
Performa sensor water flow YF-S201 dalam mengukur debit air memiliki nilai RMSE (Root Mean Square Error) sebesar 42,09 mL dengan rata-rata tingkat akurasi sebesar 97,13%. Begitu juga dengan sensor ultrasonik HC-SR04 memiliki performa akurasi sebesar 98,95% dengan nilai RMSE 0,24 cm dalam mengukur ketinggian air. Dalam proses pengiriman data rata-rata waktu pengiriman sebesar 900 ± 1~2 detik dibanding waktu rentang pengiriman model yaitu 900 detik.
Konsistensi sistem pengendalian penggunaan air berhasil berjalan 100% dari model yang dirancang. Hasil penilaian responden terhadap aplikasi pemantauan penggunaan air terhadap usability aplikasi memiliki total nilai kepuasan sebesar 84,75 dari 100.

The availability of water nowadays has been on critical limit where is water resource that available can not provide for every user. This research is develope and analyze water usage monitoring and controlling system using Arduino Uno and Android Device which is implemented on the building and home.
System that developed is a complete system which is used for monitoring water usage and water level on the tank. Moreover, this system can controlling excessive water usage. User can monitor values of water usage and water level using Android Application.
Performance of water flow sensor YF-S201 has RMSE value of 42,09 mL with average of accuracy level 97,13% on processing water flow. As well as ultrasonic sensor HC-SR04 has performance of accuracy 98,95% with the RMSE value 0,24 cm on processing water level. Compared with designed sending data time 900 second, average time of system sending data is 900 ± 1~2 second.
Water usage control system consistence work 100% based on the model that created. The result of respondents assessment concerning to the usability of monitoring application has total amount of satisfaction 84,75 of 100.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Abdul Hafizh Allam
"Seiring bertambahnya jumlah populasi manusia, kebutuhan air bersih merupakan permasalahan yang signifikan pada beberapa kota di dunia dikarenakan air merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan. Hadirnya konsep Internet of Things (IoT) menciptakan langkah evolusioner dalam menghubungkan manusia dengan mesin di mana dalam konteks ini adalah water flow meter. Implementasi water flow meter berbasis IoT pada perumahan dan bangunan-bangunan komersial maupun industri dapat mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem dashboard monitoring untuk water flow meter secara real-time. Implementasi perangkat ini bertujuan untuk menggantikan sistem water flow meter konvensional yang dianggap kurang efisien dalam banyak faktor. Penelitian ini menggunakan Arduino Uno, ESP32 Development Module, KEPServerEX, Antares platform, dan water flow sensor. Algoritma yang digunakan pada sistem ini adalah penggunaan KEPServerEX dalam mengurangi transmission delay pada proses pengiriman data ke cloud. Data pada sensor yang terhubung pada Arduino Uno akan dikomunikasikan via Serial Communication ke ESP32 yang akan memproses dan mengolah data sebelum dikirimkan ke server Antares via HTTP. KEPServerEX akan dihubungkan ke Arduino Uno via OPC DA Client yang akan membaca dan menyimpan data pada Arduino Uno. Ada dua skema utama dalam sistem ini. Pertama, mikrokontroler akan berperan sebagai client dengan KEPServerEX sebagai server-nya. Kedua, KEPServerEX akan menjadi client dengan platform Antares sebagai server. Pada pengujian sistem, nilai error rate yang diperoleh adalah sebesar 5.295% yang membuat keakuratan sistem ini sebesar 94.705%. Untuk pengujian Quality of Service (QoS), dilakukan pengujian pada dua parameter yaitu Packet Loss dan Transmission Delay. Packet Loss yang diuji pada sistem menghasilkan nilai sebesar 1%. Pengujian kedua dilakukan dengan menentukan delay sistem sebesar 2500 ms, 5000 ms, dan 10000 ms dengan hasil Transmission Delay yang didapat adalah sebesar 2245.025 ms, 3972.325 ms, dan 8855.925 ms. Dengan implementasi dari sistem ini yaitu faktor optimasi yang ditawarkan KEPServerEX, dapat membuat kualitas layanan sistem meningkat dalam pengurangan nilai Transmission Delay. Oleh karena itu, sistem ini sangat efektif untuk penerapan dalam meningkatkan efisiensi dari water flow meter serta human error yang biasanya terjadi saat pengukuran data penggunaan air.
......As the human population increases, the need for clean water is a significant problem in several cities in the world because water is one of the important factors in life. The presence of the Internet of Things (IoT) concept creates an evolutionary step in connecting humans with machines which in this context is a water flow meter. The implementation of IoT-based water flow meters in residential and commercial and industrial buildings can overcome the problem of clean water needs. This study aims to design a dashboard monitoring system for real-time water flow meters. The implementation of this device aims to replace the conventional water flow meter system which is considered less efficient in many factors. This research uses Arduino Uno, ESP32 Development Module, KEPServerEX, Antares platform, and water flow sensor. The algorithm used in this system is the use of KEPServerEX in reducing transmission delay in the process of sending data to the cloud. The data on the sensors connected to the Arduino Uno will be communicated via Serial Communication to the ESP32 which will process the data before being sent to the Antares server via HTTP. KEPServerEX will be connected to Arduino Uno via OPC DA Client which will read and store data on Arduino Uno. There are two main schemes in this system. First, the microcontroller will act as a client with KEPServerEX as the server. Second, KEPServerEX will be a client with the Antares platform as a server. In testing the system, the error rate obtained is 5.295% which makes the accuracy of this system 94.705%. For Quality of Service (QoS) testing, two parameters were tested, namely Packet Loss and Transmission Delay. Packet Loss tested on the system produces a value of 1%. The second test was carried out by determining the system delay of 2500 ms, 5000 ms, and 10000 ms with the Transmission Delay results obtained were 2245,025 ms, 3972,325 ms, and 8855,925 ms. With the implementation of this system, namely the optimization factor offered by KEPServerEX, it can make the quality of system service increase in reducing the value of Transmission Delay. Therefore, this system is very effective for application in increasing the efficiency of the water flow meter as well as human errors that usually occur when measuring water usage data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almer Ibnu Farhan
"Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk kapal alternatif yang dapat memberikan kemudahan dalam proses perakitan. Namun, kapal pelat datar memiliki tahanan lebih tinggi dibandingkan kapal berbentuk streamline, maka diperlukan suatu modifikasi untuk mengurangi tahanan tersebut dengan cara meningkatkan kinerja baling-baling terhadap daya dorong. Cara tersebut adalah dengan menggunakan water tunnel yang dilengkapi pengarah aliran air. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektifitas propulsi kapal yang akan berpengaruh terhadap kecepatan kapal. Metode penelitian ini dilakukan dengan mengalirkan daya listrik ke dinamo motor kapal model dan menggunakan stopwatch digital untuk mendapatkan waktu tempuh saat melakukan uji tarik kapal. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa besarnya aliran yang terarah masuk ke baling-baling efektif meningkatkan daya dorong baling-baling, sehingga kenaikan kecepatan kapal dapat dicapai.
......Flat plate ship is one of alternative ship that can provide convenience in the assembly process. However, Flat plate ship has a higher resistance than the streamlined shape of the ship. So a modification is needed to reduce resistance by improving performance of propeller to thrust. The way is by using a water tunnel with added water flow direction. The purpose of this research is to improve the effectiveness of ship propulsion that will affect the speed of the ship. The research method is done by passing electrical power to the dynamo model boat motor and use a digital stopwatch to obtain the travel time during the test. Results of testing showed that the amount of flow directed into the propeller effective increasing the propeller thrust, so the increase of velocity in boat can be reach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erfrins Azhar Ratono
"Ketinggian jatuh air dapat dimanfaatkan menjadi energi. Dengan menggunakan turbin, ketinggian jatuh air akan memberi impuls yang baik untuk menghasilkan listrik. Tujuan studi ini mengetahui karakteristik model turbin pada variasi ketinggian jatuh air agar dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi.
Model turbin berdiameter 40 cm, lebar 50 cm dengan 12 buah sudu digunakan pada penelitian ini. Dengan variasi ketinggian jatuh air mulai dari debit rendah menuju tinggi pada kondisi overshot dan undershot dilakukan pengambilan data.
Hasil yang menunjukkan hubungan antara efisiensi dengan debit air dan ketinggian ditampilkan dalam grafik, dimana pada ketinggian optimal diperoleh efisiensi sebesar 70,32%. Pelat pengarah merupakan alat pendukung yang dapat membantu mengarahkan air agar tepat jatuh di titik yang tepat pada turbin sehingga menghasilkan performa turbin yang maksimal.
......Head of falling water can be exploited to become energy. By using turbine, head of falling water will give impulse which is good to yielding electrics. The purpose of this experiment is to examine the characteristic of turbine model at head variation of falling water in order to gain the high efficiency.
Turbine model with the diameter of 40 cm, width 50 cm with 12 convex blade on it, is used in this experiment. With the head variation of falling water start from low to high water flow rate at overshot and undershot condition is completed to get the statistics.
The result shows the correlation between efficiency with water flow rate and head presented in graph, where at the optimal head obtained the efficiency equal to 70,32%. Guide plate represent supporter appliances which can assist to instruct water to be precisely fall in correct point at turbine so that yield the maximal turbine performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51006
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reda Pahlevi
"Proses gasifikasi merupakan salah satu bentuk pemanfaatan bahan bakar limbah (biomassa) untuk mendapatkan energi yang terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Dalam proses gasifikasi tersebut selalu menghasilkan zat yang dinamai gas produser. Dalam pemanfaatanya untuk mengganti bahan bakar fosil, gas produser tersebut harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya adalah temperatur gas produser tersebut harus sesuai dengan temperatur yang diijinkan untuk pengaplikasian ke motor pembakaran dalam. Berdasarkan literatur, temperatur gas produser yang diijinkan untuk pengaplikasian kedalam motor pembakaran dalam berada pada rentang temperatur +/- 40°C. Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui distribusi temperatur gas produser terhadap variasi laju aliran udara primer dengan variasi laju aliran air.
Setelah pengujian diperoleh bahwa temperatur gas produser sebelum gas cleaning mengalami kenaikan seiring dengan semakin bertambahnya laju aliran udara primer. Temperatur gas produser rata-rata setelah gas cleaning yang diperoleh sebesar 37,3°C. Pengaruh laju aliran udara primer dan laju aliran air yang optimal terhadap pembentukan flame terjadi pada saat laju aliran udara primer 189,6 lpm dengan laju aliran air 10 lpm dan 20 lpm, saat laju aliran udara primer 131,4 lpm dengan laju aliran air 10 lpm dan 20 lpm dan pada saat laju aliran udara primer 89,4 lpm dengan laju aliran air 10 lpm. Durasi pembentukan flame optimal terjadi ketika lajua liran air 20 lpm untuk setiap laju aliran udara primer.
......Gasification process is a one form of utilization of waste fuels (biomass) for renewable energy instead of fosil fuels. On that gasification process is always produce a name of gas producer. In the utilization to replace fosil fuels, gas producer's must meet several requirements, one of which is the temperature af the gas producer's must comply with the allowable temperature for aplication to internal combustion engine. Based on the literature, the allowable temperature of gas producer for the application into internal combustion engine, is located in the temperature range +/- 40°C. This testing was conducted to detrmine the temperature distribution of the producer gas instead of flow rate primary air variations and water flow rate variations.
After the testing the temperature average of gas producer after gas cleaning is earns by 37,3°C. The optimum effects of primary air flow rate and water flow rate to the formation of flame was occured when the primary air flow rate of 189,6 lpm with a water flow rate 10 lpm and 20 lpm, at the primary air flow rate of 131,4 lpm with a water flow rate of 20 lpm and when at the primary air flow rate of 89,4 lpm with water flow rate of 10 lpm. Optimal duration of flame formation occurred when the water flow rate 20 lpm for each primary air flow rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library