Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Abstrak :
Salah satu proses pengolahan air di CGS (Cenrral Garhering Sralion) adalah water .sojiening (pelunakan air) yang bertujuan menumnkan kesadahan air unluk mencegah terbentuknya scafe (kerak) dalam unit pembangkit uap. Kesadahan air diturunkan dengan menggunakan resin penukar kation. Di PT Caltex Pacific Indonesia, lcesadahan air baku umpan tidak diijinkau melebihi 1 ppm. Pelunakan air di PT CPI dilakukan dalam beberapa unit niarer sojiener di tiga CGS. Di clalam softener akan tezjadi pergantian ion (ion exchange) dimana ion-ion Ca” dan Mg”
akan teradsorp (terjerap) oleh resin, menggantikan ion sodium. Kemampuan resin menjerap ion sangat tergantung pada kondisi operasi dim:-ma pelunakan dijalankan.
Dalam penelitian ini akan diteliti pada kondisi operasi bagairnana resin akan menjerap secara optimal. Kondisi operasi yang dimaksud adalah laju alir umpan masuk dan volume resin yang digunakan.
Penelitian dilakukan dengan eara meneliti performance pelunalcan pada laju aiir dan volume resin tertentu. Performance pelunakan diuji pada skala laboratorium. Sampel outlet (ejluenl) diambil untuk diukur kesadahannya. Dari lcesadahan (sebagai sumbu Y) clan volume ejluent (sebagai sumbu X) akan terbentuk kurva terobosan (breakthrough curve). Luas di bawah permukaan lcurva menunjukkan kesadahzm total yang terbawa air keluar. Sedangkan luas di atas kurva menunjukkan kesadahan total di dalam resin. Kesadahan total digunalcan untuk menghitung kapasitas total kolom yang dipakai sebagai acuan apakah penggunaan resin telah optimal.
Data yang diperoleh menunjukkan semakin kecil laju alir, maka kesadahan total resin akan semakin besar, Sehingga kapasitas total juga semakin besar.
Semakin besar volume resin, kesadahan total resin semakin besar. Tetapi peningkatan kesadahannya tidal: sebanding dengan peningkatan volume resin.
Karena kapasitas merupakau fungsi kesadahan dan volume resin, dimana semakin besar volume kapasitas akan semakin kecil, malca semakin besar volume ternyala kapasitas totalnya semakin kecil.
Dari kondisi optimal skal laboratorium, dilakulcan scale up untuk mengetahui kondisi optimal di CGS I. Scale up dilakukan dengan mengasumsikan tidak ada penganlh hidrodinamik dan perbedaan dimensi antara kolom soiiener di laboratorium dengan kolom sojener di CGS 1. Penggunaan resin optimal didapatkan dengan laju alir 10mL/menit pada skala lab, atau setara clengan 24,5000BPD pada CGS l. Sedangkan volume resin optimal adalah 20mL skala lab, atau setara dengan l9lcuft pada CGS 1, Duri Field.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49441
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Natasya Mareta Mualim
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini, zeolit A digunakan sebagai pelunak air (water softener) dengan tujuan untuk mengurangi konsentrasi Ca2+ dan Mg2+ pada air sadah. Zeolit A disintesis menggunakan metode hidrotermal dari kaolin Bangka Belitung yang terdiri dari dua proses utama yaitu metakaolinisasi menggunakan variasi suhu kalsinasi 650-800o selama 3 jam dan zeolitisasi menggunakan variasi konsentrasi NaOH pada suhu 90o dengan memvariasikan waktu kristalisasi untuk mendapatkan tingkat kemurnian dan keseragaman ukuran yang tinggi serta tingkat kristalinitas cukup tinggi tanpa proses pemurnian agar menghasilkan nilai komesial yang tinggi. Zeolit A yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, SEM/EDX, dan BET. Kristalinitas zeolit A yang didapat sebesar 99,73% berdasarkan karakterisasi XRD. Hasil SEM memperlihatkan bahwa struktur morfologi kristal berbentuk kubus yang mengindikasikan zeolit A dengan rasio SiO/Al2O3 sebesar 1,007 dari pengujian EDX. Aplikasi zeolit A sebagai water softener tersebut menggunaan prinsip ion exchange. Instrumen AAS digunakan untuk mengetahui kapasitas tukaran kation dengan variasi waktu dan massa zeolit A yang digunakan. Penurunan konsentrasi Ca2+ pada air sadah maksimal diperoleh sebesar 95,97% dan penurunan konsentrasi Mg2+ diperoleh hasil maksimal sebesar 94,93%. Berdasarkan penelitian ini, zeolit A berpotensi digunakan sebagai builder pada deterjen untuk mengurangi pencemaran air.
ABSTRACT
In this study, zeolite A was used as a water softener in order to reduce the concentration of Ca2+ and Mg2+ in hard water. Zeolite A was synthesized using the hydrothermal method from kaolin Bangka Belitung which consisted of two main processes namely metakaolinization using variations in the calcination temperature between 650-800o for 3 hours and zeolitization using variations of NaOH concentration at 90o by varying the crystallization time to obtain high purity and uniformity and the level of crystallinity is high enough without the refining process to produce high commercial value. Zeolite A was characterized using XRD, FTIR, SEM, and BET. Crystallinity of zeolite A is 99,73% based on the XRD characterized. The SEM results show that the crystalline morphological structure indicates zeolite A. The application of zeolite A as a water softener uses the ion exchange pinciple. The AAS instrument was used to determine the cations exchange capacity with the variation of time and mass used of zeolite A. The reducing concentration of Ca2+ in hard water as maximal was obtained by 95.97% and the reducing concentration of Mg2+ obtained a maximum yield of 94.93%. Based on this study, zeolite A is potential as a builder in detergents to reduce water pollution.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library