Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Zahrina
"ABSTRAK
The Intern 2015 adalah sebuah film tentang seorang pria berusia sekitar 70 tahun bernama Ben Whittaker yang bekerja sebagai pekerja magang senior di sebuah perusahaan start-up, About the Fit. Film ini mencapai kesuksesan karena menggambarkan dunia kerja seseorang yang mencari kebahagiaan melalui pekerjaannya walaupun dia sudah pensiun. Hal ini juga membawa kompleksitas film ketika ada banyak perbedaan yang ditemukan karena lingkungan kerja yang telah berubah. Berdasarkan teori Conelly 1999 tentang kapitalisme sebagai opresi, makalah ini bertujuan untuk memperdalam the way of life dari karakter Ben. Makalah ini membahas peran dan penggambaran kapitalisme dalam film ini. Hasil makalah ini menunjukkan bahwa kapitalisme berperan dalam pembentukkan way of life,yang direpresentasikan melalui karakter Ben Whittaker.

ABSTRACT
Nancy Meyer rsquo s The Intern 2015 is a movie about a 70 year old character named Ben Whittaker who works as a senior intern at a start up company, About The Fit. This movie actually is a successful movie because it portrays the working life of someone who keeps looking for his own happiness trough working even though he is now in his 70 rsquo s. It also brings us to the complexities of the movie when there are many differences found since the environment in the workplace is slightly different with Ben Whittaker rsquo s era. Based on Conelly rsquo s theory of capitalism as an opression 1999 , this paper aims to explore the way of life of the character. Particularly, this paper aims to make visible that the role and the depiction of capitalism in the movie The Intern 2015 by Nancy Meyers. The purpose of this paper is to present if capitalism can shape the way of life, which is articulated the character Ben Whittaker."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman Khan
"Tesis ini mengungkap "fakta-fakta-moral" yang berlaku dalam kehidupan kongkret orang Minangkabau yang bersumber kepada adat. Dalam penelitian ini, pencarian norma-norma kehidupan masyarakat Minangkabau bertolak dari fakta-fakta moral yang dapat ditemukan dalam pepatah-petitih (peribahasa) Minangkabau yang diperkuat oleh Tambo Minangkabau dan beberapa buku tentang adat dan kebudayaan Minangkabau.
Pada tahap formal filosofis, dilakukan penelitian awal untuk menemukan prinsip-prinsip hidup Minangkabau. Penelitian tahap awal ini, mengelompokkan pepatah-petitih dalam kategori dan sifat berdasarkan fakta objektif yang terkandung di dalamnya. Kategori meliputi sifat dan ciri manusia, hubungan kekeluargaan, kehidupan bernagari, bidang pekerjaan dan pencarian nafkah dan bidang kehidupan religius. Sedangkan sifat merupakan ungkapan-ungkapan pepatah-petitih yang bercirikan- deskriptif, evaluatif, persuasif dari performatif.
Dalam bahasa berciri evaluatif ditemukan dua pokok nilai etis sosial sebagai prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam semua interaksi kehidupan kongkret orang Minangkabau, yaitu: prinsip musyawarah dan prinsip keadilan. Kedua prinsip ini dalam pelaksanaannya dilandasi oleh rasa Jo pareso dan keutamaan "buds".
Dalam bahasa berciri persuasif ditemukan lima keutamaan perilaku manusia yang dapat dipandang sebagai keutamaan "buds" atau moral, yaitu: sikap mawas diri, tanggung jawab, kejujuran, tenggangrasa dan kerendahan hati. Lima keutamaan ini mempunyai nilai kontribusi dalam pokok-pokok pandangan moral Minangkabau.
Bertitik tolak dari temuan inilah dilakukan suatu pendekatan etika normatif. Falsafah alam Minangkabau berisi ajaran-ajaran moral tentang bagaimana seseorang harus menempatkan diri dalam segala perilaku dan tindakan yang ditentukan oleh peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini, adat juga memberikan kebebasan normatif yang harus dipertanggungjawabkan setiap pribadi Minangkabau.
Dalam menjaga keutuhan masyarakat, seorang anak Minangkabau selalu dibatinkan untuk selalu menyelaraskan antara kepentingan pribadi dan kepentingan masyarakat. Berlakulah harmoni (selaras) dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan alam nyata dan alam gaib seperti yang diajarkan falsafah alam terkembang jadi guru. Oleh sebab itu, suara hati setiap pribadi dihimbau untuk selalu menjaga keselarasan sosial, mematuhi norma-norma masyarakat dalam mencapai hidup yang "berhasil" menurut pandangan hidup Minangkabau."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library