Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunding Ram
Makassar: Pustaka Refleksi Penggerak Peradaban, 2011
899.221 NUN d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Beranova, Jana
Baarn: AMBO, 1992
BLD 839.36 BER nu
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Beishuizen, Tineke
Amsterdam: De Arbeiderspers, 2006
BLD 839.313 BEI w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hering, Elaine Lin
"A paradigm-shifting book looking at the pervasive influence of silence and how we can begin to dismantle it in order to find our voices at home and at work Having a seat at the table doesn't mean that your voice is actually welcome. Knowing something is wrong doesn't mean it's easy to speak up. In fact, there are incentives for many of us to stay silent. Why speak up if you know that it won't be received well, and in fact, often makes things worse? In Unlearning Silence, Hering explores how we've learned to be silent, how we've benefited from silence, how we've silenced other people-and how we might choose another way. She teaches how to recognize and unlearn unconscious patterns so we can make more intentional choices about how we want to show up in at home and at work. Only by unlearning silence can we more fully unleash talent, speak our minds, and be more complete versions of ourselves... and help other people do the same. With compassion, clarity, and understanding, Hering guides readers through real-life examples and offers a concrete road map for doing this vital and challenging work"-- Provided by publisher"
New York: Penguin Life, 2024
158.2 HER u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sazili
"Sistem Komunikasl Kabel Laut (SKKL) SEA-ME-WE 3 merupakan salah satu dari aplikasl teknologi serat optlk pada hubungan komunikasi lnternasional. Pada Sistem Komunikasl Kabel Laul, masalah-masalah yang blasanya terjadl adalah kerusakan kabel (cable fault) yang dlsebabkan karena faklor geogralls buml (gempa bumi, arus bawah laut, korosi, pergeseran kulll buml, dll) dan faktor manusla (tertariknya kabel oleh jangkar kapal, kapal keruk, pukat harimau, pengerukan, eksplorasi, dll). Penentuan lokasi kerusakan kabel (cable fault localion) pada SKKL khususnya SKKL SEA-ME-WE 3 SEGMEN 3 dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan RME pada SSE, C-OTDR (Coherent Opllcal lime Domain Relledometed, dan dengan perhitungan matematik, Masing-masing mempunyai tingkat keakuratan, prinsip pendeteksian, dan penerapan yang berbeda-beda. Namun pada kenyataannya, ketiga metode ini secara bersama-sama digunakan dalam penentuan lokasi kerusakan kabel. Dengan adanya metode-metode tersebut, pencarian lokasi kerusakan kabel, restorasi, dan perbaikan kabel dapat dilakukan dengan segera sehingga biaya operasional stasiun terminal yang dikeluarkan lebih efektif dan efisien."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorna, Mary
Amsterdam: Querido, 1972
BLD 839.36 DOR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anselmo Jason Edi Ngagianto
"Dalam sebuah masyarakat modern, meme internet mendominasi lanskap online dan telah digunakan untuk berbagai alasan, lebih dari sekadar sebuah sarana komunikasi. Namun, satu meme bernama "We are Number One" menjadi populer pada tahun 2016 berbeda dengan antara yang lain dimana meme tersebut digunakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap sebuah masalah tertentu. Awalnya sebuah lagu yang diproduksi untuk acara televisi anak-anak Islandia, "We are Number One" telah mendapatkan ketenaran melalui penggunaan penggalangan dana GoFundMe untuk salah satu pelaku aslinya. Ini dilakukan melalui sebuah upaya kolaboratif antara pembuat konten YouTube yang mengunggah remix lagu asli dan pengguna YouTube yang sering terlibat dalam meme di platform tersebut. Fenomena ini mengundang penelitian untuk memeriksa meme melalui lensa budaya partisipatif dan mendefinisikannya kembali sebagai sebuah video memetik. Melalui penelitian sekunder menggunakan artikel berita, jurnal penelitian, dan beberapa video YouTube, penelitian ini menemukan bahwa "We are Number One" dapat didefinisikan sebagai contoh kuat budaya partisipatif dan video memetika, dimana kreativitas yang terdapat di antara para penggunanya tergolong sebagai aspek terkuat. Ini dapat dikatakan sebagai contoh bagaimana budaya internet modern dapat digunakan untuk tujuan positif bersama.

In a modern society, internet memes dominate the online landscape and has been used for various reasons, more than just communication means. However, one meme named `We are Number One` that found popularity in 2016 stood among the rest by being used for raising awareness on a certain issue. Originally a song produced for a Icelandic children`s television show, `We are Number One` has garnered fame through its usage of GoFundMe fundraising for one of its original performers. This is done through a collaborative effort between YouTube content creators that uploaded remixes of the original song and YouTube users that regularly engage in the meme on the platform. This phenomenon invites research to examine the meme through a participatory culture lens and redefining it as a memetic video. Through secondary research into news articles, research journals, and multiple YouTube videos, the research found that `We are Number One` can be defined as a strong example of both a participatory culture and a memetic video, with creativity found among its users as its strongest aspect. It serves as an example of how modern internet culture can be used for a common positive cause."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azida
"Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak merek yang secara progresif terlibat dalam berbagai debat sosial (Holt, 2016) dalam kampanye pemasaran dan promosi mereka. Salah satu merek itu adalah Gillette, yang mengangkat tentang peran gender, khususnya maskulinitas, dalam iklan terbarunya. Penelitian ini menganalisis iklan audiovisual Gillette yang berjudul We Believe: The Best Men Can Be untuk melihat bagaimana laki-laki digambarkan dan mengkaji mengapa iklan tersebut mendapat banyak reaksi dengan melihat pesan dari iklan tersebut. Studi ini menggabungkan analisis tiga dimensi Fairclough dengan analisis wacana multimodal Kress untuk menganalisis narasi, visual, dan elemen nonverbal lainnya dari iklan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki digambarkan sebagai pelaku dari pelecehan dan penyerangan seksual. Akibatnya, mereka diminta untuk mengubah sikap dan perilaku mereka untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan menjadi panutan yang baik bagi anak laki-laki. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa iklan tersebut secara langsung merujuk pada gerakan #metoo, yaitu gerakan melawan pelecehan dan penyerangan seksual terhadap perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini menyimpulkan bahwa reaksi tersebut berasal dari pesan iklan yang bias terhadap laki-laki, di mana mereka digambarkan bersalah, sedangkan perempuan dianggap sebagai korban.

In recent years, more brands have progressively engaged in different societal debates (Holt, 2016) in their marketing and promotional campaigns. One of the brands is Gillette, which talks about gender roles, particularly masculinity, in its recent ad. The present study analyzes Gillette’s audiovisual ad titled We Believe: The Best Men Can Be to see how men are portrayed and examines why the ad receives lots of backlash by looking at the message of the ad. This study combined Fairclough’s three-dimensional analysis with Kress’s multimodal discourse analysis to analyze narratives, visuals, and other nonverbal elements of the ad. The results show that men are portrayed as the perpetrators of sexual harassment and assault. Consequently, they are asked to change their attitudes and behaviors to create a safe environment for women and be good role models for young boys. The results also show that the ad directly refers to the #metoo movement, which is a movement against sexual harassment and assault toward women. Therefore, the study concludes that the backlash comes from the message of the ad that is biased against men, in which they are portrayed as guilty, while women are regarded as the victims."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Darius Yanthony
"SEA-ME-WE 3 dan 4 adalah salah satu backbone utama penopang sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dunia yang masih beroperasi sekarang. Berada dalam tingkatan generasi yang sama, kedua SKKL ini saling menopang satu sama lain. Skripsi ini menganalisis perbandingan beberapa aspek prinsipil dari kedua SKKL tersebut, dari protokol multipleks, teknologi multipleks, penguat, dan hal nonteknis. Selain itu, disertakan juga analisis kestabilan SKKL sebelum disimpulkan ke dalam analisis kinerja. Agar pembaca dapat memahami topik secara lebih baik, dasar-dasar sistem komunikasi kabel laut diberikan secara singkat pada bagian tersendiri.

SEA-ME-WE 3 and 4 together is one of main backbone supporting world undersea cable system which is still operating now. Born at same generation, both of them are intended to provide redundancy for each other. This final project will analyze comparison of several important aspects of both cable systems, starting from the multiplexing protocol, multiplexing technology, amplifiers, and nontechnical aspects. In addition to that, analysis of cable system stability will also be presented before being integrated and concluded in performance analysis. In order to give better understanding of the topic to the readers, basic principles of undersea cable system will also be provided in separate parts."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library