Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatahillah Putra Kustiawan
Abstrak :
Stainless Steel merupakan logam yang banyak digunakan untuk keperluan industri karena stainless steel memiliki ketahanan korosi yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi. Pada umumnya, penggunaan stainless steel membutuhkan teknik penyambungan yang salah satunya adalah pengelasan. Pemilihan parameter yang tepat sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengetahui hubungan kuat arus, heat time, dan hold time terhadap kekuatan tarik yang dihasilkan dengan menggunakan teknik pengelasan RSW. Mesin las yang digunakan adalah WIMTOUCH 1800 tipe JPC 35. Kuat arus yang digunakan adalah 7000 A, 7700 A, dan 8400 A; heat time yang digunakan adalah 5 cycle, 10 cycle, dan 15 cycle; dan hold time yang digunakan adalah 5 cycle, 10 cycle, dan 15 cycle. Karakterisasi hasil las dilakukan melalui analisis diameter weld nugget dengan menggunakan mikroskop digital dan pengujian kekuatan tarik. Dari hasil penelitian yang didapatkan, diketahui bahwa semakin besar kuat arus dan heat time maka diameter weld nugget yang dihasilkan akan semakin besar sedangkan trendline dari hold time pada penelitian ini tidak dapat terlihat. Nilai kekuatan tarik maksimum yang didapatkan adalah 11,3 kN dengan parameter pengelasan arus 7700 A, heat time 15 cycle, dan hold time 10 cycle.
Stainless Steel is a metal that is widely used for industrial purposes because stainless steel has good corrosion resistance and resistance to high temperatures. In general, the use of stainless steel requires a technique of connection one of which is welding. Selection of appropriate parameters is needed to obtain optimal welding results. In this experiment, the experiment was conducted to find out the relationship of current strength, heat time, and hold time to the tensile strength produced by using RSW welding technique. The welding machine used is WIMTOUCH 1800 type JPC 35. The current strength used is 7000 A, 7700 A, and 8400 A the heat time used is 5 cycles, 10 cycles, and 15 cycles and hold time used is 5 cycles, 10 cycles, and 15 cycles. The characterization of the welding results is done by analyzing the diameter of the weld nugget by using digital microscope and tensile strength test. From the results obtained, it is known that the greater the current strength and heat time then the diameter of the weld nugget generated will be greater while the trendline of hold time in this study can not be seen. The maximum tensile strength value obtained is 11.3 kN with welding parameters 7700 A, heat time 15 cycles, and hold time 10 cycles.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathnan Fat-Ham Mubiina
Abstrak :
Resistance spot welding (RSW) merupakan metode pengelasan yang sudah banyak digunakan dalam dunia industri terutama industri otomotif. RSW menggabungkan dua pelat metal menggunakan panas yang berasal dari arus elektrik. Untuk mengurangi biaya yang digunakan untuk melakukan eksperimen secara langsung, simulasi RSW mulai dikembangkan. Simulasi RSW membutuhkan Initial Value dari electric contact resistance yang terdapat pada RSW. Penelitian ini bertujuan untuk mencari Initial Value tersebut agar simulasi dapat dilaksanakan. Initial value yang ditemukan akan digunakan untuk simulasi selanjutnya. Penelitian dilakukan menggunakan eksperimen dan juga simulasi untuk dapat membandingkan hasil dari dua metode tersebut. Pada eksperimen RSW, parameter yang divariasikan adalah cycle time. Cycle Time divariasikan sebanyak 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 . Pada simulasi RSW, parameter yang divariasikan adalah waktu pengelasan yaitu selama 20ms, 40ms, 60ms, 80ms, 100ms, 120ms, 140ms, 160ms, 180ms, dan 200ms. Hasil las berupa ukuran nugget dari dua metode tersebut akan dibandingkan. Perbandingan hasil menunjukkan bahwa simulasi dengan initial value 200 memiliki ukuran nugget yang paling mendekati rata-rata ukuran nugget eksperimen. ......Resistance spot welding (RSW) is a commonly used welding method in industry, especially in automotive industry. RSW joins two metal plates using heat generated from electric current. To reduce the experiment cost, RSW simulation developed. RSW simulation needs Initial Value from electric contact resistance that consists on RSW. This research is conducted to find the initial value needed for RSW simulation. The initial value will be used for the next simulation Both experiments and simulations will be conducted in this research to compare the results. In RSW experiment, the variated parameter is cycle Time. The cycle time is variated as 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. In RSW simulation, the variated parameter is welding Time as 20ms, 40ms, 60ms, 80ms, 100ms, 120ms, 140ms, 160ms, 180ms, and 200ms. The welding result of the nugget size of the two methods above will be compared. Comparison results show that simulation with initial value of 200 has the closest nugget diameter result with experiment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barly Joshua Djaja
Abstrak :

Resistance Spot Welding (RSW) adalah salah satu metode pengelasan yang meleburkan metal itu sendiri menggunakan arus listrik serta tekanan pneumatik. RSW sangat sering dijumpai di berbagai industri terutama industri otomotif dan industri dirgantara dimana diperlukan kecepatan untuk las titik serta temperatur yang terpusat. Elektroda dari tembaga biasanya adalah pilihan utama sebagai sumber penyalur arus listrik dan penekan. Bentuk dari elektroda itu sendiri berpengaruh atas ukuran nugget yang tercipta. Investigasi kali ini mencari dampak perubahan sudut elektroda terhadap besar nugget dengan memvariasikan bentuk elektroda dengan sudut kemiringan 30°, 45â?°, 60° terhadap benda kerja, serta bentuk Lab DTM. Nilai dari initial value contact resitance adalah 230 dengan menggunakan simulasi dari perangkat lunak ANSYS. Ditemukan hubungan bahwa semakin besar sudut elektroda terhadap benda kerja (semakin lancip elektroda) maka semakin besar juga diameter nugget yang tercipta. Hal ini dikarenakan ukuran elektroda yang mengecil sehingga current density dapat menjadi lebih terpusat. Hasil ini secara konsisten ditunjukan dengan berbagai variasi initial value. Didapati juga bahwa semakin besar initial value contact resistance, maka semakin besar juga diameter nugget.


Resistance spot welding (RSW) is one of a few method of welding which melt its own metal using electric current and pneumatic pressure. RSW often found in various industry especially in otomotif industry and aeroplane industry where speed and temperatur distribution is really needed. Electrode made from copper usually is the main option for source of electric conductor and pressure. Shape of electrode itself affect the nugget size of the weld. This investigation will found the effect of changing the angle of attack of electrode for the weld nugget size with varying the angle from 30â?°, 45°, 60â?°, and DTM lab electrode. Value from initial value contact resistance will also be 230 using simulation with ANSYS APDL software. It was found that the bigger the angle (more pointed) electrode will produce a bigger weld nugget diameter. This is because of the electrode size getting smaller therefore creating a more focused current density resulting in bigger nugget weld. This result is consistent eventhough the initial value was changed. It was also found that the higher the inital value contact resistance, the nugget diameter would also got bigger.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Rajendra
Abstrak :
Micro Resistance Spot Welding mRSW merupakan metode pengelasan yang banyak digunakan di industri manufaktur dikarenakan prosesnya yang cepat, efisien secara ekonomi, dapat diotomasi, dan dapat digunakan untuk pelat dengan ketebalan rendah. Pelat paduan aluminium, khususnya AA 1100 dengan ketebalan rendah merupakan salah satu bahan yang dewasa ini banyak digunakan dalam industri manufaktur dikarenakan sifatnya yang ringan dengan kekuatan mekanis yang baik. Belum terdapat penelitian yang membahas mengenai parameter optimum dari mRSW untuk pengelasan AA 1100. Dalam penelitian ini, dilakukan pengelasan terhadap pelat AA 1100 dengan dimensi 19 mm x 76 mm x 0,4 mm menggunakan instrumen pengelasan mRSW otomatis dengan variabel yaitu diameter tip elektroda dan cycle time pengelasan secara berturut-turut sebesar 2, 4, 6 mm dan 5, 7,5, 10 siklus. Karakterisasi hasil las dilakukan lewat analisis makrostruktur dan pengujian tarik. Hasil observasi makrostruktur menunjukkan adanya peningkatan diameter weld nugget seiring dengan penggunaan tip dengan diameter lebih besar. Pengujian tarik menunjukkan bahwa diameter tip berbanding lurus dengan tensile load yang terjadi pada hasil las, sementara terjadi penurunan nilai tensile load pada siklus/cycle time yang lebih besar.
Micro Resistance Spot Welding mRSW is commonly used in the manufacturing industry due to its time and economic efficiency, easily automated, and its ability to be used in welding of thin plates. Al alloy plates, such as AA 1100 alloy plates with low thickness are currently utilized in manufacture industries considering its lightweight and good mechanical properties. However, there are no sufficient studies that investigate the optimum mRSW parameters in AA1100 welding. In this reserach, AA1100 alloys specimens in 19 mm x 76 mm x 0.4 mm dimension were welded using automatic mRSW method with variations on the electrode tip diameter and welding cycle time. Diameters of the electrode tip were 2, 4, and 6 mm, respectively, while welding cycle time were varied for 5, 7.5, and 10 cycles. Characterizations of welded plates were done through macrography observation and tensile testing. Results of macrography shows that diameter of weld nuggest increase along with bigger electrode tip diameter. Tensile testing results, indicates that larger tip diameter resulted in higher tensile load. On the other hand, more cycle time applied during welding procedure resulted in lower tensile load of produced weld.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library