Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bairizal
Abstrak :
Secara umum dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya penurunan mutu pelayanan di puskesmas disebabkan relatif rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja. Selaras dengan hal ini karakteristik individu diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas. Penelitian dengan desain cross sectional melalui analisa kuantitatif, dilakukan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepuasan staf puskesmas, serta mengetahui hubungan karakteristik individu berdasarkan; (umur, pendidikan, jumlah anak, jumlah tugas pokok, jumlah tugas tambahan, lama tugas di puskesmas, golongan pangkat, jumlah penghasilan dari puskesmas, fasilitas dari puskesmas dan tingkat pengetahuan) dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas kota Jambi. Beberapa variabel yang diduga sebagai sumber pemenuhan kebutuhan dan sumber kepuasan kerja staf dibatasi pada aspek; finansial, afiliasi sosial, peningkatan karir, aspek pekerjaan, sarana pekerjaan dan aspek keorganisasian dengan pengukuran penelitian adalah total skor variabel dengan menggunakan skala liken pada kategori jawaban; sangat memenuhi kebutuhan, memenuhi kebutuhan, agak memenuhi kebutuhan, tidak memenuhi kebutuhan, sangat tidak memenuhi kebutuhan dan total skor tingkat kepuasan pada kategori jawaban; sangat puas, puas, agak puas, tidak puas, sangat tidak puas. Hasil penelitian ini diperoleh beberapa temuan sebagai berikut : 1). Secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pemenuhan kebutuhan staf dapat dikategorikan tinggi, (53,8%) menyatakan memenuhi kebutuhan, dan tingkat kepuasan staf puskesmas dapat dikategorikan sedang, (35,2%) mengatakan agak puas. 2). Dari 10 karakteristik individu yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan staf terdapat 5 variabel (umur, lama tugas, golongan pangkat, jum!ah anak dan jumlah tugas tambahan) dengan taraf signifikan (p = 0,0001). 3). Dan terdapat 5 variabel diduga pula mempunyai hubungan dengan tingkat kepuasan kerja staf ( umur, lama tugas, golongan pangkat, tingkat pendidikan dan jumlah anak) pada taraf signifikan ( p = 0,0001). 4). Secara bersama terdapat 2 variabel karakteristik individu yang berhubungan bermakna berturut-turut dengan tingkat pemenuhan kebutuhan staf puskesmas yaitu: karakteristik golongan pangkat dan tugas tambahan (P = 0,001), Artinya dapat ditafsirkan pula bahwa secara umum tingkat pemenuhan kebutuhan staf puskesmas akan berkurang atau menurun jika golongan pangkat dan tugas tambahan staf puskesmas bertambah. 5). Dan terdapat 2 variabel karakteristik individu yang berhubungan bermakna berturut-turut dengan tingkat kepuasan kerja staf puskesmas yaitu: karakteristik golongan pangkat dan tingkat pendidikan. Artinya dapat ditafsirkan pula bahwa secara umum tingkat kepuasan staf puskesmas akan bertambah tinggi jika tingkat pendidikan staf puskesmas semakin tinggi, tetapi seiring dengan meningkatnya status golongan pangkat staf tingkat kepuasan mereka ditafsir menjadi turun. Rekomendasi Kebijakan yang penting dari hasil penelitian ini, terutama ditingkat dinas, peningkatan sumber daya manusia melalui rencana peningkatan karir, evaluasi terhadap kinerja dan melakukan beberapa kegiatan pelatihan dan ditingkat operasionalisasi puskesmas, agar selalu dilakukan pemantuan terhadap karakteristik yang diduga mempunyai hubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dan tingkat kepuasan kerja sebagai alternatif pemecahan masalah staf.
In general, it can be said that one important factor related to low quality of service in health centre is low level of work satisfaction and their need fulfillment. On the other hand work satisfaction and need fulfillment is also related to individual characteristic. This study is a cross sectional research with quantitative approach, which is cruducted examine need fulfillment and work satisfaction and to observe relationship between these variable with individual characteristics such as age, level of educations, number of children, number of main tasks, additional tasks, years of work experience, level of seniority, salary, facilities to fulfill the job and level of work knowledge. Both dependent variables (i.e., need fulfillment and work satisfaction) are measured by several indicants such as financial, social affiliations, career development, working cruditing organization support, likert scale with 5 level answers were used. This study showed results as follows: 1. In general, need fulfillment is high (53,8%) and moderate satisfaction level (35,2%). 2. Five characteristics variables are significantly related to need fulfillment at P=.0001 (age, years of exp, seniority, no of child, and additional task). 3. Five characteristics variables are significant related to work satisfactions at p=4,0001 (Age, years of experience, seniority, level of education and number of children). 4. Multivariable statistic with linear regression showed 2 variables reversely related to need fulfillment, which are seniority and additional task (at p 5 0,0001). It meant that the high seniority or the move additional task given to the employers will decrease score of need fulfillment. 5. Multivariable statistic with linear regression showed 2 variables very reversely related to need fulfillment, which are seniority and level of education (at p s 0,0001). It meant that the high seniority or that meant is level of staff work satisfaction, that the high seniority given to employers will decrees score of staff work satisfactions. This study recommends several important policy and managerial action, as follows: at district level, District Health Organization (DHO) should develop human resource plan that includes career development, valid performance evaluation and training development and at operational level, head of Puskesmas should always monitor level of operating and factor related to it.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Ardinoto
Abstrak :
Masuknya era pasar bebas khususnya di Asia (AFTA) dan pelaksanaan visi Indonesia Sehat Tahun 2010, maka dapat dirasakan kebijakan-kebijakan pemerintah mulai dijalankan dalam antisipasi situasi ini. Akan tetapi hal tersebut dirasakan belum cukup, masih ada rasa kekhawatiran dari berbagai kalangan di masyarakat sehubungan dengan kualitas SDM khususnya di sektor kesehatan. Hal tersebut tidak lepas dari permasalah laten tenaga pengajar kita seperti rendahnya penghasilan, rendahnya pendidikan dan keterampilan, tidak lengkap dan tidak terpeliharanya sarana pendukung pendidikan dan sebagainya. Akibatnya berdampak pada rendahnya tingkat pemenuhan kepuasan kerja tenaga pengajar yang lambat laun dapat mempengaruhi kualitas dari penampilan pengajaran guru/dosen. Oleh sebab itu, diperlukan suatu penelitian untuk memahami faktor-faktor pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja secara spesifik yang berhubungan dengan penampilan pengajaran dosen di suatu wilayah tertentu sehingga intervensi dapat dilakukan lebih efisien dan efektif. Penelitian dengan pendekatan cross sectional dan teknik analisis uji korelasi dilakukan di seluruh Akper swasta Jakarta Barat tahun 2004. Sebagai subjek penelitian adalah dosen tetap berjumlah 56 orang, sumber informasi dari pejabat Akper (3 Direktur dan 2 Pudir) dan 270 mahasiswa senior. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan variabel bebas adalah persepsi pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja dan variabel terikat adalah persepsi penampilan pengajaran dosen tetap. Hasil penelitian, menunjukkan tingkat penampilan pengajaran dosen rata-rata cukup baik 75,8% (3,79 skala Likert). Analisis bivariat didapat hasil, adanya hubungan yang bermakna pada derajat kepercayaan 95% (p<0,05) antara penampilan pengajaran dosen dengan pemenuhan kebutuhan kepuasan kerja pada sub variabel prestasi kerja, tanggung jawab kerja, gaji/penghasilan, kondisi fisik kerja dan hubungan rekan kerja. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara penampilan pengajaran dosen dengan sub-sub variabel pengakuan kerja, rasa aman bekerja serta pembinaan-supervisi. Melalui analisis multivariat di dapat hasil variabel bebas yang mempunyai hubungan paling kuat dengan penampilan pengajaran dosen adalah sub variabel tanggung jawab (P max,=0,669) dengan persamaan Regresi Linier Berganda yang sesuai : Tingkat Penampilan Pengajaran = 0,412 + 0,715 (tanggung jawab) + 0,299 (gaji) + 0,192 (hubungan kerja) - 0,248 (rasa aman bekerja). Untuk meningkatkan penampilan pengajaran dosen pada institusi Akper daerah penelitian, agar tetap mengupayakan peningkatan keterampilan dan pendidikan pada staf dosennya dan perlu memberikan perhatian yang lebih fokus pada aspek tanggung jawab kerja, gaji/penghasilan, hubungan rekan kerja dan rasa aman dalam bekerja, melalui tindakan intervensi holistik atau parsial. Daftar bacaan : 41 (1984 - 2004)
Analysis on Relationship Between the Fulfillment of Work Satisfaction Need and Teaching Performance of Lecturers in Private Nursing Academies in West Jakarta Year 2004The free market introduction in Asia, particularly AFTA and the implementation of Healthy Indonesia 2010 vision has influenced government policies in all sectors. However, there is still concern in the readiness of Indonesia to face the challenge especially concern on human resources quality in health sector. The above mentioned concern is related to latent problems on health lecturer's situation such as low income, low education and skill, poor maintenance of education facilities and others. These, in turn, influenced the level of work satisfaction among health lecturers and their quality of teaching performance. In this regard, there is a need to conduct research to investigate factors related to teaching performance as to make the intervention more effective and more efficient. This study was a cross-sectional study with correlation analyses covered all private Nursing Academies in West Jakarta year 2004. Subjects of the study were 56 lecturers, 3 Directors/Vice Directors and 270 senior students. Data were collected through questionnaires contained independent variables of perception on the fulfillment of work satisfaction need and dependent variable of perception on teaching performance. The study showed that the average of teaching performance was good, i.e. 75.8% (3.79 on Likert scale). Bivariate analysis showed significant relationship between performance and work achievement, work responsibility, income, work physical condition, and relationship with colleagues. No significant relationship found between performance and work actualization, secure feeling, and supervision. Multivariate analysis showed that the most dominant factor was work responsibility (f3max~.669) with model: Performance = 0.412 + 0.715 responsibility + 0.299 income + 0.192 relationship- 0.248 secure feeling. To improve teaching performance, it is recommended to improve education and skill among lecturers and provide adequate and focused support on work responsibility, income, relationship with colleagues, and secure feeling at work through both holistic and partial interventions. References: 41 (1984-2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library