Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Siahaan, Petra
"Latar Belakang: Tidur memiliki peran penting dalam promosi kesehatan dan pemulihan dari penyakit. Sakit kepala adalah manifestasi paling umum ketika terjadi gangguan sistem saraf. Tension type headache (TTH) adalah jenis sakit kepala yang paling sering terjadi dan memiliki efek yang negatif terhadap kualitas hidup dan performa kerja. Tujuan: Menentukan hubungan antara kualitas tidur dengan tension type headache (TTH) pada populasi pekerja. Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif, pendekatan potong lintang. Populasi ialah pekerja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan HO K-H & Ong BK-C. Hasil: Diantara 303 responden yang berpartisipasi, analisis bivariat mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan TTH pada pekerja (ρ <0,001), kualitas tidur buruk [rasio odds (OR)=116,512; 95%; 50,576 – 268,409) secara signifikan berkaitan dengan kejadian TTH pada pekerja. Kesimpulan: Kejadian kualitas tidur buruk dapat meningkatkan prevalensi kejadian TTH dan pemahaman yang berkaitan dengan kualitas tidur dengan TTH akan membantu dalam meningkatkan manajemen pengobatan gangguan tidur dan TTH.
Background: Sleep is essential for helath and recovery. Headaches, especially the common tension-type headache (TTH), significanly impair quality of life and work performance. Objective: Determining the relationship between sleep quality and tension type headache (TTH) in working population. Methods: This study employed a quantitative, cross-sectional design. The population consisted of working individuals. Data was collected using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the HO K-H & Ong BK-C questionnaires. Result: Among 303 respondents who participated, bivariate analysis revealed that there was a significant relationship between sleep quality and TTH in workers (ρ <0,001), poor sleep quality buruk [odds ratio (OR)=116,512; 95%; 50,576 – 268,409) was significantly related to the occurance of TTH in workers. Conclusion: The occurrence of poor sleep quality has beem associated with a higjer prevalence of tension-type headaches, A deeper understanding of the correlation between sleep qualitu and TTH can lead to more effective treatment strategies for both sleep disorder and TTH."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Syafiq Wiraatmadja
"
ABSTRACTThis study aims to examine the relationship between co workers relationship to job satisfaction in a gender diverse dominant group. In particular, this article studies job productivity by connecting it to job satisfaction and the importance of it using two factor theory and theory of needs and correlate the variable with co workers rsquo relationship moderated by situation and perceived feeling of gender diversity in a working group. The research is conducted with a total of 92 employees from both Netherlands and Indonesia, tested using linear regression model. The result of this study show that some models fit to the data while gender diversity isnt significant to the model. The research results in co workers relationship to significantly influence job satisfaction positively. Unfortunately, gender diversity resulted with a low reliability thus deemed as a problem and a lesson for future research. In the result, gender diversity has no significance to the relationship of the variables. The research shows that responses did not create much difference between Indonesia and the Netherlands. A thorough discussion regarding the relationship between variables is presented in this paper.
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji relasi antara hubungan rekan kerja dengan kepuasan kerja dalam kelompok jenis kelamin yang beragam atau dominan. Artikel ini mengkaji produktivitas kerja dengan menghubungkan kepuasan kerja dan pentingnya kepuasan tersebut menggunakan Two-factor Theory dan Theory of Needs dan mengkorelasikan variabel tersebut dengan hubungan rekan kerja yang dimoderasi oleh situasi dan persepsi keragaman jenis kelamin dalam bekerja. Penelitian dilakukan dengan total 92 karyawan dari Belanda dan Indonesia, diuji dengan menggunakan Linear regression model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa model sesuai dengan data sedangkan keragaman antar jenis kelamin tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap model. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara rekan kerja mempengaruhi kepuasan kerja secara positif dan signifikan. Tetapi, keragaman jenis kelamin menghasilkan reliability yang rendah sehingga variabel tersebut memberi kesulitan terhadap penelitian dan juga pelajaran untuk penelitian yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Dalam hasil penelitian, keragaman jenis kelamin tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan analisis antara Indonesia dan Belanda tidak signifikan. Diskusi menyeluruh mengenai hubungan antar variabel dipersembahkan dalam makalah ini."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library