Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pantja Lihestiningsih
Abstrak :
Jaminan pemeliharaan kesehatan ( JPK ) adalah salah satu program jaminan sosial tenaga kerja yang merupakan program kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga kerja sektor swasta, di mana diharapkan dengan adanya jaminan pemeliharaan kesehatan, tenaga kerja merasa aman dan terlindungi bila mereka maupun keluarganya sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Adanya jaminan diharapkan memotivasi pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian pengusaha akibat banyaknya waktu yang hilang karena sakit. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan juga telah terbukti menyebabkan pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan demand terhadap pelayanan kesehatan dan masyarakat yang sudah mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan dan PT. Jamsostek. Selain faktor -faktor umum yang mempengaruhi demand terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jarak, persepsi sakit dan over insurance juga terdapat faktor -faktor dari luar peserta yang diduga berhubungan seperti adanya informasi tentang prosedur pelayanan, jenis pelayanan dan jam buka pelayanan di PPK I serta informasi tentang hak dan kewajiban sebagai peserta JPK Jamsostek. Penelitian ini dilakukan dengan ranrangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, sampel penelitian adalah 400 peserta JPK Jamsostek yang bekerja di kawasan industri Jababeka, Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian membuktikan , hanya informasi tentang jenis pelayanan dan informasi tentang hak peserta yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan demand peserta JPK Jamsostek terhadap pelayanan rawat jalan di PPK I, sedangkan vanabel yang paling dominan mempengaruhi demand peserta JPK Jamsostek terhadap pelayanan kesehatan di PPK I adalah informasi tentang jenis pelayanan di PPK I. Penelitian ini hendaknya dilanjutkan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan responden selain peserta JPK Jamsostek juga. PPK I nya, sehingga didapatkan gambaran yang utuh mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan demand peserta JPK Jamsostek terhadap pelayanan kesehatan PPK I.
Insurance care of health is one of the social insurance program which is making a prosperity and safety program for employee who work in the some company. With this program, there is expected the worker feel prosperity and safety if they or family need some health services, besides can motivate an employee for developing their skill and productivity, and also the firm can decrease their economic loss because many of them spend their time because they are sick. However, the insurance care of health has proved cause over utilization for health services. This research is aimed of finding and knowing demand of primary health services from society who has insurance of health for PT. Jamsostek., with a cross sectional study design using the quantitative approach. Sample of the research are 400 participant of JPK Jamsostek who are working at Jababeka Industrial Center, in Kabupaten Bekasi. The general factor that influence to demand primary health care are age, marital status, married status, education, distance , ill perception , and over insurance. But the other factor also influence the demand primary health care if they are participant of JPK Jamsostek such as the information of services procedure, the type of services, the time of opening the service in PPK I and the information of right and obligation as a participant of JPK Jamsostek. The result show that the information of right and information the type services connecting with demand of participant JPK Jamsostek to primary health care in PPK I. Whereas, the dominant variable influence with demand of participant JPK Jamsostek to primary health care in PPK I is an information about type of services in PPK I. The writer hope this research will be continued with qualitative approach and respondents participant of JPK and also Provider (PPK) who give the services , so we can find out the frame of factor which is connected with demand of JPK Jamsostek participant to primary health services in PPK I.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iyus Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Bagian Spinning III merupakan salah satu bagian di PT. Grand Textile Industry yang mengolah serat kapas menjadi benang. Dalam kegiatan proses produksi, masing-masing unit operasi selain menghasilkan produk yang diinginkan juga menimbulkan debu ke udara lingkungan kerja. Adanya debu ini akan mengganggu kesehatan pekerja dan mengakibatkan sakit sehingga dapat mengganggu produktivitasnya.

Dalam rangka perlindungan pekerja dari pengaruh debu, maka informasi mengenai konsentrasi debu yang ada di masing-masing unit operasi perlu diketahui, agar pekerja merasa aman dalam melakukan pekerjaannya.

Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran konsentrasi debu total dan debu respirable di udara lingkungan kerja pada masing-masing unit operasi, baik pada saat proses bahan baku jenis biasa maupun pada saat proses bahan baku jenis khusus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi debu total di udara lingkungan kerja pada masing-masing unit operasi masih di bawah ambang batas, baik menurut NAB yang ditetapkan oleh Depnaker-RI (1978) maupun dalam TLV (ACGIH, 1994), yaitu di bawah 10 mg/a. Sedangkan konsentrasi debu respirable di atas TLV, yaitu di atas 0,2 mg/m= Dari hasil penelitian terhadap konsentrasi debu di udara lingkungan kerja berdasarkan jenis bahan baku yang diproses, diketahui bahwa jenis bahan baku biasa menghasilkan konsentrasi debu total dan debu respirable di udara lingkungan kerja lebih tinggi daripada jenis bahan baku khusus.

Agar pekerja tetap aman dalam melakukan pekerjaan, perlu dilakukan pengendalian, baik dengan menggunakan slat pelindung diri atau re-design sistem ventilasi ruangan. Dalam mendesign atau re-design sistem ventilasi ruangan, perlu dipertimbangkan komposisi jenis bahan baku yang akan diproses.
ABSTRACT
The Observation of Dust Concentration Surrounding Each Operation Unit of Spinning III Section, PT. Grand Textile IndustrySpinning III section is one of fiber cotton process to become tread in PT. Grand Textile Industrry. In this production process, cotton dust might be appeared in working environment. The presence of cotton dust will interfere the worker's health and productivity.

In order to protect workers againts cotton dust from each operation unit, must be measured to make sure that workers feel convinience and safe during doing their jobs.

This study is descriftive detailed examination to detect total dust and respirable dust concentration in its surrounding.

The result showed that total dust concentration still below Threshold Limit Values (TLV) of Indonesian Goverenment Regulation (Depnaker-RI, 1978) or American Conference Goverenmental of Industrial Hygienist (ACGIH, 1994) but respirable dust concentration above the TLV of ACGIH 1994.

In conection with row material use, design or re-design room ventilation must be consideration. In order to achieve safe and health environment control must be chose, whither by using personal protection or re-design room ventilation system.
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Nuhayudista Adiandini
Abstrak :

Penelitian ini membahas mengenai perencanaan kebutuhan tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat di jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggunakan pendekatan berbasis beban kerja dalam menghitung perhitungan kebutuhan tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Namun, dalam implikasinya masih ditemukan ketidaksesuaian, terutama dalam menentukan angka dari variabelnya. Berdasarkan teori yang ditemukan, pendekatan yang paling efektif untuk menghitung kebutuhan SDM Kesehatan adalah needs-based (berbasis kebutuhan). Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui proses, faktor, dan kesenjangan dalam perencanaan kebutuhan tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat di jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan data sekunder. Hasil dari penelitian ini berupa formula, langkah, dan pengaplikasian needs-based  dalam perhitungan kebutuhan tenaga Penyuluh Kesehatan Masyarakat di jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan needs-based dianggap lebih cocok untuk diterapkan dalam perhitungan kebutuhan Penyuluh Kesehatan Masyarakat  dan tenaga kesehatan lain yang memberi pelayanan UKM. Pendekatan ini dapat dijadikan sebagai langkah lanjutan dari metode ABK Kesehatan yang sudah digunakan sebelumnya. Perhitungan needs-based  dilakukan dengan menambahkan variabel target populasi dalam perhitungannya. ......The focus of this study is about Health Human Resource Planning of Public Health Promotor in Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta services. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta use ABK Kesehatan method for calculating Health Promotor needs. However, we still found some errors dalam menentukan the variables. Based on the theory, that the most effective method for calculation Health Human Resource needs is the needs-based approach. The purpose of this study is to find out how the processes run, what factors influence the processes, and the gaps in Health Promotor Human Resource Planning in Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. This research uses qualitative method by utilizing secondary data from various sources. This study explains the  formulas, steps, and the application of needs-based approach for calculating the needs of Health Promotor in Dinas Kesehatan DKI Jakarta. From this study it can be concluded that the needs-based approach is suitable for calculating the needs of other Public Health Workers. This approach can be used as a further step from the ABK Kesehatan method that has been used before. The needs-based calculation is performed by adding a target population variable to its calculation.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sujatmoko
Abstrak :
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Ada beraneka ragam wilayah garapan dari LSM. Dengan karakteristiknya yang luwes dalam bergerak, tak jarang LSM mampu menjangkau wilayah-wilayah yang susah atau belum tersentuh oleh birokrasi negara. Berbagai isu yang sebeiumnya tidak diperhatikan pemerintah, atas advokasi dari LSM kemudian menjadi perhatian semua pihak. Di antara isu yang dimaksud adalah masalah pekerja anak. Sampai sekarang memang tidak ada data yang pasti tentang pekerja anak, karena memang sulit untuk mendateksi keberadaannya, terlebih lagi yang berada di sektor informal. Saat ini telah banyak LSM yang peduli dengan permasalahan pekerja anak. Akan tetapi, masih banyak juga LSM-LSM ini yang memiliki keterbatasan ataupun kelemahan. Kelemahan-kelemahan ini biasanya menyangkut masalah manajemen dan ketrampilan organisasi, sehingga dapat menghambat implementasi misinya. JARAK menangkap kelemahan yang ada di tubuh LSM ini. Anggota-anggota jaringan ini pun memiliki kelemahan yang serupa, di samping juga masalah finansial. Merespon permasalahan di tubuh anggotanya inilah kemudian mengambil pilihan untuk melakukan penguatan kapasitas (capacity building) terhadap LSM anggotanya. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk (a) mendeskripsikan pelatihan Desain Manajemen dan Evaluasi yang dilakukan JARAK dalam rangka penguatan kapasitas LSM anggota dan (b) menemukan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program pelatihan DME. Untuk mencapai tujuan ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumenter yang dimiliki JARAK dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap seorang mantan SC, seorang koordinator SC, dan dua orang eksekutif JARAK, serta tiga orang dari LSM anggota. Penelitian ini menemukan bahwa pelatihan DME yang dilakukan JARAK untuk penguatan kapasitas LSM anggota telah dilakukan diberbagai tempat. Program penguatan kapasitas yang dilakukan JARAK menekankan pada area perencanaan, monitoring, dan evaluasi. Dengan adanya program penguatan kapasitas ini diharapkan LSM anggota dapat membuat perencanaan program dengan baik, mampu memonitoring dan mengevaluasi program yang dibuatnya. Dengan kemampuan ini, LSM anggota kemudian dapat mengakses ke lembaga-lembaga donor yang ada balk lokal maupun intemasional. Sehingga LSM anggota dapat menjalankan visi penghapusan pekerja anak di Indonesia. Hal-hal yang mendukung penguatan kapasitas LSM anggota dikategorikan dalam dua kategori yakni faktor internal dan ekstemal. Faktor internal yang mendukung adalah (a) kesadaran peserta untuk berubah (b) kejelasan informasi, yakni materi-materi pelatihan (c) dukungan sumber daya manusia berupa fasilitator yang memadai. Sedangkan faktor ekstemal yang mendukung adalah adanya kesediaan dad lembaga donor untuk mendanai kegiatan pelatihan. Seperti halnya faktor yang mendukung, faktor yang menghambat ini juga terbagi dalam dua kategori yakni faktor internal dan ekstemal. Adapun faktor internalnya adalah (a) rendahnya sebagian peserta dari LSM anggota yang mengikuti pelatihan; (b) kurangnya political will dari LSM anggota untuk terus fokus pada isu masalah pekerja anak. Ada LSM anggota yang terlalu tugas cakupan geraknya sehingga mudah meninggalkan isu pekerja anak apabila dalam perjalanannya menemukan isu lain yang sedang menjadi tren; (c) keluar masuknya personil di LSM anggota. Personil yang keluar belum tentu mendapatkan pengganti dengan personil baru yang sebanding kapasitasnya. Sementara faktor eksternalnya adalah dukungan dana yang diterima dari lembaga donor dirasa masih kurang mencukupi untuk meningkatkan frekuensi pelatihan bagi anggota JARAK.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nag, Pranab Kumar
Abstrak :
This book brings together concepts from the building, environmental, behavioural and health sciences to provide an interdisciplinary understanding of office and workplace design. Today, with changes in the world of work and the relentless surge in technology, offices have emerged as the repositories of organizational symbolism, denoted by the spatial design of offices, physical settings and the built environment (architecture, urban locale). Drawing on Euclidian geometry that quantifies space as the distance between two or more points, a body of knowledge on office buildings, the concept of office and office space, and the interrelationships of spatial and behavioural attributes in office design are elucidated. Building and office work-related illnesses, namely sick building syndrome and ailments arising from the indoor environment, and the menace of musculoskeletal disorders are the alarming manifestations that critically affect employee satisfaction, morale and work outcomes. With a focus on office ergonomics, the book brings the discussion on the fundamentals of work design, with emphasis on computer workstation users. Strategic guidance of lighting systems and visual performance in workplaces are directed for better application of ergonomics and improvement in office indoor environment. It discusses the profiles of bioclimatic, indoor air quality, ventilation intervention, lighting and acoustic characteristics in office buildings. Emphasis has been given to the energy performance of buildings, and contemporary perspectives of building sustainability, such as green office building assessment schemes, and national and international building-related standards and codes. Intended for students and professionals from ergonomics, architecture, interior design, as well as construction engineers, health care professionals, and office planners, the book brings a unified overview of the health, safety and environment issues associated with the design of office buildings.
Singapore: Springer Nature, 2019
e20509324
eBooks  Universitas Indonesia Library