Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Dissa Shafira Rushendra
"Dalam membentuk dan merencanakan kota, Indonesia tidak akan terlepas dari konteks sejarah, sosial, politik, maupun lingkungan. Indonesia sebagai salah satu dari yang disebut sebagai “negara bagian ketiga” umumnya akan memiliki ambisi berlebih untuk terus berkembang secara ekonomi dan infrastruktur di mata dunia. Hal tersebut biasa disebut juga upaya untuk menduniakan negara atau “Worlding Practices”. Salah satunya adalah pembangunan pulau reklamasi Golf Island di Pantai Indah Kapuk (PIK) yang dikembangkan dengan segala keterbatasan yang ada. Golf Island dibangun dengan pengembangan desain yang menyerupai pengembangan khas beberapa negara secara langsung (elemen dan desain arsitektural) maupun tersirat (layout, atmosphere). Hal ini dapat dikritisi bahwa mengambil model dari rencara perkotaan negara lain bisa jadi tidak cocok dengan iklim maupun sosial budaya di Indonesia. Lebih daripada itu, reklamasi di teluk Utara Jakarta memiliki pertentangan dengan ahli geodesi yang memperkirakan Jakarta akan segera tenggelam di tahun 2040. Golf Island, sebagai lokasi yang terletak di ujung utara Jakarta serta bagian yang bertemu langsung dengan laut justru melanjutkan pembangunannya seakan-akan tidak dibatasi oleh ketersediaan alam. Topik ini akan mengulik dan mengkritik kekuatan dibalik pembangunan dengan mengambil studi kasus di daerah Golf Island PIK yang telah mengabaikan keterbatasan dan masalah kota di depan mata.

In shaping and planning cities, Indonesia will not be separated from its history, social, politics, as well as environment intervention. Indonesia, as one of the so-called “third world country” will generally have more ambitions to continue to develop their city (economically or infrastructure-wise) in the eyes of the world. It is also known as an effort to globalize the country or "Worlding Practices". In this effort, the government and developers (including architects) have several development methods, one of which is by looking at presentations from other countries. One of them is the construction of the Golf Island reclamation island at Pantai Indah Kapuk (PIK) which was developed with all the existing limitations. Golf Island was built with a design development that resembles the typical development of several contries both directly (architectural elements and design) and implied (layout, atmosphere). It can be criticized that taking models from other countries' urban plans may not be suitable for the climate and socio-culture in Indonesia. Moreover, reclamation in the North Bay of Jakarta has a conflict with geodetic experts who predict that Jakarta will soon sink in 2040. Golf Island, as a location located at the northern tip of Jakarta and the part that meets the sea, continues its development as if it is not restricted. by natural availability.This paper will explore and criticize the power behind development by taking a case study in the Golf Island area of ​​PIK which has ignored the limitations and problems of the city in front of its eyes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library