Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnes Banteng Pramono
"ABSTRAK
Program Simapan Pinjam Perempuan PNPM Mandiri bertujuan memberdayakan perempuan agar dapat berdaya dan mandiri secara ekonomi. Kabupaten Bantul merupakan wilayan yang menerima alokasi dana SPP PNPM Mandiri yang besar. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Bantul terdapat banyak usah kecil yang dimiliki oleh perempuan.
Tesis ini menganalisis pelaksanaan Program SPP PNPM Mandiri Kabupaten Bantul berdasarkan atas kesesuaian sasaran penerima manfaat SPP, pelaksanaan prosedur program SPP, serta pencapaian dengan tujuan memberdayakan perempuan Indonesia.
Untuk melengkapi kebutuhan analisis peneliti mengevaluasi peningkatan penghasilan perempuan penerima SPP PNPM Mandiri terukur dari lamanya menjadi anggota penerima manfaat SPP, tingkat pendidikan, jenis usaha serta berapa lamanya penerima manfaat telah melakukan kegiatan usahanya. Analisis ini menggunakan statistik sederhana serta model regresi linear sederhan.

ABSTRACT
Program Simpan Pinjam Perempuan PNPM Mandiri aims to empower women to bi empowered and economically independent. Bantul district has receive big allocation on SPP PNPM funding. This is because in Bantul there are many business owned and rums by women.
This thesis analyze the implementation of SPP PNPM Mandiri Bantul district based on the suitability of the target SPP beneficiaries, SPP Program implementation procedures, as well as the achievement of the objectives to empower women in Indoneis.
To complete the analysis, researcher evaluated the icrease of earning by the length of joining the SPP PNPM, level of education, type of business, and how long the beneficiary does has conducted its business activities. It uses a simple statistical analysis and simple linear regression model."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T55413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Sava
"ABSTRAK
Dewasa ini, muncul kebiasaan baru dalam kalangan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk berburu kuliner. Hal ini menciptakan suatu fenomena yang kemudian disebut sebagai wisata kuliner dimana para wisatawan tidak segan untuk membayar mahal agar dapat mencicipi hidangan khas dari suatu wilayah. Kota Yogyakarta pada umumnya yang mengalami perubahan struktural sektor agrikultur menuju manufaktur (tenaga mesin) hingga akhirnya mencapai sektor jasa, wilayah kota Yogyakarta mengalami loncatan dari sektor agrikultur ke sektor jasa dimana industri pariwisata berada di dalamnya, termasuk pariwisata kuliner dengan makanan-makanan khas Yogyakarta seperti gudek, bakpia, yangko, dan lain sebagainya. Disamping makanan tradisional, terdapat juga makanan-makanan khas Yogyakarta yang merupakan hasil dari akulturasi budaya. Sebagai contoh, terdapat bakmi yogya, bakmi pentil, dan mie des yang merupakan hasil dari perpaduan antara budaya Tiongkok dengan budaya lokal. Akulturasi budaya kuliner tersebut dapat dilihat antara lain dari bahan utama, cara penyajian, serta cara pengemasan makanan. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, survey lapang akan dilakukan unuk meletakan posisi (plotting) berbagai rumah makan atau restoran di Kota Yogyakarta yang hasilnya kemudian akan diolah untuk menghasilkan sebuah peta pola spasial akulturasi kuliner asing di Kota Yogyakarta dalam jangka waktu antara tahun 2005-2018.

ABSTRACT
New habits among tourists, both from domestic and abroad, in culinary hunt are emerging today. It creates a phenomenon later called culinary tourism where the tourists do not hesitate to pay in a heavy price in order to taste the local dishes of the region. Unlike the Regions of Daerah Istimewa Yogyakarta in general that is undergoing a structural change to agricultural sector towards manufacturing (power machines), the City of Yogyakarta experienced a leap from the agricultural sector to the services sector this is includes the tourism industry which also carries with the culinary tourism with local foods of Yogyakarta as gudek, bakpia, yangko, and so forth. Besides the traditional food, there are also food from Yogyakarta that emerges as the result of acculturation. For example, Bakmie Yogya, Bakmie Pentil and Mie Des. These culinary are the outcome of the combination between Chinese culture with local culture. The culinary culture acculturation can be seen among others from the main material, manner of presentation, as well as a way of packaging food. By paying attention to these aspects, field survey will be conducted by plotting a variety of restaurants in Yogyakarta then processed to produce a map of the spatial pattern of acculturation foreign cuisine in the city of Yogyakarta since 2005-2018."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Makarim Zein
"Yogyakarta merupakan kota dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat tiap
tahunnya. Hal ini membuat kebutuhan akan lahan permukiman dan air tanah meningkat.
Alih guna lahan menjadi permukiman atau gedung membuat beban tanah meningkat
serta menurunkan area resapan air. Penggunaan air tanah yang meningkat membuat
Kota Yogyakarta mengalami penurunan muka air tanah hingga 50 cm per tahun.
Bertambahnya beban tanah dan menurunnya muka air tanah merupakan implikasi
terjadinya penurunan permukaan tanah. Teknik Interferometric Synthetic Aperture
Radar (InSAR) dan Small Baseline Subset (SBAS) digunakan pada citra satelit radar
Sentinel-1 untuk menunjukkan lokasi dan pola penurunan permukaan tanah yang
terjadi. Perubahan muka air tanah, perubahan penggunaan tanah, serta kepadatan
bangunan juga digunakan untuk mengetahui pola dan faktor penyebab penurunan
permukaan tanah yang terjadi. Hasil dari penelitian ini adalah data LiCSAR yang telah
diolah dapat menggambarkan adanya dinamika perubahan ketinggian permukaan tanah
(PKPT). Penurunan permukaan tanah (PPT) terjadi pada beberapa sumur yang
mengalami penurunan tren muka air tanah dan wilayah penurunan permukaan tanah
(PPT) berada pada penggunaan tanah jenis permukiman, hutan lahan kering, dan sawah.
Hasil analisis statistik dan deskriptif menunjukkan tidak ada hubungan antara perubahan
ketinggian permukaan tanah (PKPT) dengan perubahan muka air tanah, kepadatan
bangunan, dan perubahan penggunaan tanah
......Yogyakarta is a city with population growth that increases every year. This causes the
need for residential land and groundwater to increase. The conversion of land to a
settlement or building causes the land load to increase and reduces the water catchment
area. The increasing use of groundwater has made the city of Yogyakarta experience a
drop in groundwater level of up to 50 cm per year. Increasing soil load and decreasing
groundwater level are implications of land subsidence. Interferometric Synthetic
Aperture Radar (InSAR) and Small Baseline Subset (SBAS) techniques are used on
Sentinel-1 radar satellite images to show the location and pattern of subsidence that has
occurred. Changes in groundwater level, changes in land use, and density of buildings
are also used to determine patterns and factors that cause subsidence to occur. The
result of this research is that the processed LiCSAR data can describe the dynamics of
changes in ground level. Land subsidence occurred in several wells that experienced a
decrease in the trend of groundwater levels and the area of land subsidence was in land
use types for settlements, dry land forests, and rice fields. The results of statistical and
descriptive analysis show that there is no relationship between changes in ground level
with changes in groundwater level, building density, and changes in land use"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Rosa
"Hampir seluruh perumahan formal yang dibangun secara massal oleh pengembang, pada umumnya sebelum dihuni oleh pemiliknya, mengalami perubahan baik berupa penambahan atau penghapusan ruang, maupun perubahan fungsi ruang, dari jumlah dana yang dikeluarkan merupakan pemborosan. Dalam tulisan ini akan diuraikan hasil penelitian persepsi terhadap tingkat kepentingan fungsi ruang untuk rumah tinggal diperkotaan berdasarkan kelompok pendapatan rumah tangga, dengan mengambil sampel di Kota Yogyakarta. Pengambilan topik ini berdasarkan pendapat bahwa salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi persepsi adalah pendapatan. Informasi persepsi masyarakat terhadap fungsi diambil dari data sampel Kota Yogyakarta pada tahun 2011 dengan pengambilan sampel dilakukan melalui metode multy stage sampling dengan teknik sistematik, jumlah sampel 600 kepala keluarga. Data dianalisis dengan metoda deskriptif, analisis Chi-square dan analisis korelasi, melalui bantuan software program Excel dan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Ketersediaan fungsi ruang tidur, kamar mandi, ruang dapur dan ruang tamu, merupakan fungsi ruang yang perlu diperhatikan untuk pembangunan tempat tinggal, karena fungsi ruang tersebut merupakan fungsi yang penting dan sangat penting keberadaannya untuk menunjang proses interaksi keluarga yang tinggal di tempat hunian Kota Yogyakarta."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novia Indrianti
"Pesatnya pertumbuhan pariwisata diiringi dengan munculnya pertanyaan mengenai alasan orang-orang melakukan kegiatan wisata. Alasan yang menyebabkan seseorang melakukan perjalanan wisata disebut sebagai motivasi wisata. Yogyakarta menjadi daerah tujuan para wisatawan asing yang jumlahnya selalu meningkat setiap tahun. Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman menjadi dua daerah tujuan wisata favorit dibanding tiga kabupaten lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini mengkaji alasan yang mendorong para wisatawan asing melakukan perjalanan ke Yogyakarta sehingga dapat dikaitkan dengan tingginya jumlah wisatawan asing yang datang ke Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan spasial dan analisa deskriptif. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa motivasi wisatawan asing di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman tidak dipengaruhi oleh jenis wisata yang ada di daerah tujuan.

The rapid growth of tourism followed by the emergence of questions about the reasons people do tourist activities. Reasons that cause a person to travel referred to as tourist motivation. Yogyakarta became the destination of foreign tourists whose number is increasing every year. Yogyakarta city and Sleman district into two favorite tourist destination compared to three other districts in the province of Yogyakarta.
This study examines the reasons that encourage foreign tourists to travel to Yogyakarta so it can be attributed to the high number of foreign tourists come to Yogyakarta. The method of analysis used in this study is the approach of spatial and descriptive analysis. From the research, it was concluded that the motivation of foreign tourists in the city of Yogyakarta and Sleman District was not influenced by the type of tourism in the destination.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library