Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Hasballah Amru Rahim
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi Zainichi atau etnik Korea menetap di Jepang. Diawali dengan kedatangan para pedangang setelah ditandatanganinya perjanjian Ganghwa pada tahun 1876 sampai akhirnya terjadi lonjakan kedatangan setelah Jepang berhasil menguasai Korea di tahun 1910. Lonjakan kedatangan tersebut dikarenakan pecahnya Perang Pasifik di tahun 1930-an yang mengakibatkan Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja. Oleh karena itu, banyak orang Korea yang didatangkan untuk dipekerjakan. Selama menetap di Jepang, kelompok Zainichi mengalami berbagai macam bentuk diskriminasi. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan keinginan untuk secepatnya kembali ke kampung halaman mereka. Pasca kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke-II, Jepang telah melakukan beberapa program repatriasi dan menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Korea Selatan pada tahun 1965. Akan tetapi, data sensus menunjukan terdapat banyak kelompok Zainichi yang memilih untuk tetap tinggal di Jepang. Untuk itu, penelitian ini memfokuskan pada pembahasan terkait motif di balik keberadaan para Zainichi yang lebih memilih untuk bertahan hidup di Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan sosial dan historis. Hasil Penelitian menunjukan ada dua faktor yang menyebabkan para Zainichi untuk menetap di Jepang. Salah satunya adalah kondisi sosio-ekonomi yang semakin membaik akibat normalisasi hubungan antara Korea Selatan dan Jepang. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya perubahan pola pikir pada para Zainichi muda yang lebih memilih menetap di Jepang dibanding pulang ke Korea.
This study discussed the factors behind how Zainichi or Korea Ethnic settled in Japan. Starting with the arrival of traders after the signing of the Ganghwa Treaty in 1876 until finally there was a surge in arrivals after Japan succeeded to hold control over the Korean peninsula in 1910. The surge in arrivals was due to the outbreak of the Pacific War in the 1920s which resulted in Japan experiencing a shortage of workers. Therefore, many Koreas were brought in for work. During their stay in Japan, the Zainichi Group experienced various forms of discrimination. This created a feeling of discomfort and a desire to return to their homeland as soon as possible. After Japan's defeat in World War II, Japan has carried out several repatriation programs and has signed an agreement to normalize relations with South Korea in 1965. However, census data shows that many Zainichi groups chose to remain in Japan. For this reason, this study will focus on discussing the motives behind the existence of the Zainichi who prefer to stay in Japan. This study uses a descriptive analysis method with a social and historical approach. The analysis shows that two main factors caused Zainichi to settle down in Japan. One of them is the socio-economic condition which is getting better due to the normalization of relations between South Korea and Japan. In addition, it is also influenced by a change in mindset among young Zainichi who prefer to stay in Japan rather than return to Korea."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Putri Noor Anggraheni
"Skripsi ini membahas tentang pembentukan identitas etnis generasi ketiga orang Korea Zainichi yang terbentuk melalui interaksi antara faktor internal ─ apa yang kita pikirkan tentang identitas kita ─ dan eksternal ─ bagaimana orang melihat kita ─ di dalam proses sosialisasi mereka di dalam masyarakat Jepang. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif. Melalui lima contoh studi kasus yang diberikan, akan terlihat bahwa generasi ketiga orang korea Zainichi telah mencapai tingkat asimilasi yang cukup tinggi dan memiliki gaya hidup bersosialisasi yang beragam, dan karenanya telah mulai membangun identitas mereka sendiri, identitas "Zainichi", identitas etnis sebagai orang Korea Zainichi.
The focus of this study is the ethnic identity formation of third generation of Zainichi Korean which formed in a dialectical relationship between internal ─ what we think our identity is ─ and external factors ─ how others see us ─ in the process of socialization within Japanese society. This research is written based on analyzed-descriptive literature method. Using five of third generation Zainichi Korean's life experience as case studies, we can see that their lives become much more integrated into Japanese society and have diverse lifestyles in socialization. Therefore, they began to embody their own ethnic identity, "Zainichi" identity, as Zainichi Korean."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13798
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sri Febynya Fannyo
"
ABSTRAKArtikel ini berfokus pada negosiasi identitas dan diskriminasi dalam naturalisasi yang dialami oleh perempuan zainichi ndash; yaitu orang Korea yang tinggal di Jepang ndash; generasi ketiga. Penulis berargumen bahwa diskriminasi yang diterima perempuan zainichi menyebabkan negosiasi identitas dan mendorong mereka melakukan naturalisasi. Namun, naturalisasi tersebut juga merupakan bentuk diskriminasi karena perempuan hanya diberikan pilihan melahirkan keturunan Jepang agar keberhasilan naturalisasinya terjamin. Studi-studi sebelumnya tentang Korea zainichi menempatkan penelitian mereka dalam bidang politik dan sosial budaya. Berbeda dengan hal tersebut, artikel ini membahas dari sisi perempuan Korea zainichi melalui karya puisi. Puisi yang akan dianalisis berjudul The Consultation Corner karya Cheon Mihye. Puisi ini menceritakan tentang diskriminasi yang dialami pengarang sebagai perempuan Korea zainichi. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah close reading, yaitu melakukan pemahaman mendalam pada setiap kata atau bahasa bacaan yang dibaca. Untuk memperdalam analisis, penulis mengumpulkan data, seperti artikel, buku dan situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
ABSTRACTThis article is focused on the identity negotiation and discrimination in naturalization experienced by third generation Zainichi women ndash; Korean people who live in Japan ndash;. The author argues that the discrimination Zainichi women received has caused identity negotiation and encouraged them to naturalize. However, the naturalization is also a form of discrimination because women are only given choice to give birth to Japanese descent in order to ensure the success of the naturalization. The previous studies on Korean Zainichi put their researches in politic and socio-culture fields. Contrary from those studies, this article discusses Korean Zainichi from Korean Zainichi women rsquo;s side through poetry. The poetry that will be analyzed is The Consultation Corner written by Cheon Mihye. This poetry shows the discrimination experienced by the writer as Korean Zainichi woman. The method which is used in this research article is close reading method, an in-depth understating of every word or language. Author collected data, such as articles, books and internet sites related to this research to deepen the analysis."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Dewi Ariantini Yudhasari
"
ABSTRAKDisertasi ini membahas karya Lee Yangji yang berjudul Koku 1984 dan Yuhi 1988 yang bercerita tentang pengalaman diaspora tokoh perempuan Zainichi Korea generasi kedua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitiatif dengan menggunakan pendekatan kajian sastra berperspektif feminis serta memanfaatkan teknik fokalisasi untuk mengamati isi fokalisasi yang disampaikan oleh fokalisator di dalam cerita. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa perempuan Zainichi Korea mengalami ketercerabutan dari akar budaya tanah leluhurnya sehingga mengalami kegamangan akan identitasnya. Proses pencarian identitas dan gejala ketercerabutan dari akar yang dialami tokoh perempuan Zainichi Korea ditemukan melalui narasi feminis dan diaspora. Melalui narasi feminis ditemukan bahwa tokoh perempuan dapat memposisikan dirinya sebagai subjek dalam aspek seksualitas dan relasi gender. Sementara itu, dalam narasi di spora ditemukan bahwa identitas diaspora bersifat cair dan fleksible serta akan terus bergerak dalam proses menjadi becoming melalui beragam bentuk negosiasi identitas dalam rangka diposisikan dan memposisikan diri. Pengalaman diaspora yang dialami tokoh perempuan Zainichi Korea merupakan bentuk diaspora pengalihan yaitu terjadinya proses pengalihan budaya dari budaya tanah leluhur ke dalam budaya yang membesarkan di tempat baru melalui aspek bahasa, negara, lingkungan, dan kultural. Dapat disimpulkan bahwa adanya pengalihan budaya dari budaya tanah leluhur ke budaya tempat baru mengakibatkan tokoh perempuan Zainichi Korea generasi kedua mengalami ketercerabutan dari akar.
ABSTRACTThis dissertation is a study on the novels written by Lee Yangji, Koku 1984 dan Yuhi 1988 , which narrate the story of a second generation of Zainichi Korean women. This study is a qualitative study that uses literature studies with feminist perspective and utilizes focalization technique to observe the focalization content that is deliverd by the focalizer in the story. The finding of this study showed that a Zainichi Korean women experiences cultural shock which consequently creates disorientation on her own identity. Through feminist and diaspora narration, the study found the process of the ripping of a Zanichi Korean women from her root. On the other side, the narration of diaspora reveals the fluidity and flexibility of diasporic identity and that identity is continually progressing from the process of becoming through various forms of identity negotiation in terms of self positioning. The diasporic experience of the Zainichi Korean women character in Koku and Yuhi is a form of diasporic transition of transforming one s homeland s culture to the culture where she grows up. This transformation takes form in the aspect of language, country, surrounding, and culture. It is concluded that that transformation forces the female character of 2nd generation of Korean Zainichi experiences separation from her root. "
2017
D2305
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library