Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rochana Hanggi
"Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan sistim
zat pengikat Kollidon-air, Kollidon-alkohol-air dan Kohldonair terkiadap zat aktif yang bersifat pohiniorf dan zat aktif yang tidak bersif at polixnorf. Bahan aktif tidak pollmorf sebagal model dianibil zat Paracetamol dan bahan aktif polimorf sebagai model diambil zat Prednisolon.
Ternyata pada penehitian ml sistim zat pengikat yang
terbaik untuk sediaan tablet Paracetamol adalah Kohhidon-alkohol dengan waktu hancur (rata-rata) = 5 1 31" (331 detik), kecepatan mélarut 30 menit (rata-rata) = 87 9 1+9 % dan kekerasan (rata-rata) = 6 9 85 kg dibandingkan sistim zat pengikat Kohhidon-alkohol-air dengan waktu hancur (rata-rata)= 20'03" (1203 detik), kecepatan nielarut 30 menit (rata-rata) = 87,06% dan kekerasan (rata-rata) = 9 922 kg dan sistim zat pengikat Koflidon-air waktu hancur (rata-rata) = 11+'37" (877 detik), kecepatan melarut 30 menit = 88,65 % dan kekerasan (rata-rata) = 7 9 70 kg.
Sedangkan untuk tablet Prednisolon dengan sistim zat pengikat Kohhidon-alkohol waktu hancur (rata-rata) = 171 detik, kecepatan melarut 20 menit (rata-rata) = 99,27 %, keregasan (rata-rata) = 0,05 % dan untuk sistim zat pengikat Kohildonair waktu hancur (rata-rata) = 152 detik, kecepátan melarut 20menit (rata-rata) = 97 932 %, keregasan (rata-rata) = 0912%.Maka kedua sistim zat pengikat tersebut untuk tablet Prednisolon adalah relatif sama baiknyá.
Setelah dilakukan uji statistik untuk ketiga sistim
tersebut ternyata memberikan perbedaan yang signifikan antara sistim zat pengikat Kollidon-alkohol dengan sistim zat pengikat Kollidon-alkohol-air dan sistim zat pengikat Kollidon ditinjau dari parameter-paraniater waktu hancur dan kecepatan pelarut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Yusmalia Rachma
"Dinitrogen monoksida (N2O) merupakan emisi dari proses industri dan kegiatan pertanian. Gas tersebut merupakan gas polutan berbahaya dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius seperti pemanasan global. Pengolahan N2O secara biolo gis adalah salah satu alternatif yang digunakan dalam penghilangan gas buang industri yang ramah lingkungan. Penelitian biofilter skala laborato rium ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevalusi pengaruh jenis bahan pengikat dan pengaruh rasio bahan pengikat pada pelet kompos berbasis kotoran kambing sebagai medium filter terhadap efisiensi reduk si N2O dan pertumbuhan mikroorganisme d i dalam kompos. Selain itu juga mengamati perubahan suhu dan kelembaban medium filter selama proses biofiltrasi. Efisiensi reduksi N2O dianalisis dengan menggunakan Gas Chromatography (GC) dan hasil kualitatif mikroorganisme d i dalam kompos diamati dengan menggunakan metode TPC. Efisiensi reduksi tertinggi untuk variasi jenis bahan pengikat adalah pada penggunaan bahan pengikat dari tepung beras yaitu sebesar 82,53%. Rasio tepung sagu sebesar 10:90 %berat larutan amilum pregelatinasi dengan kompos ruah merupakan rasio optimum dengan efisiensi reduksi sebesar 66,50%. Kelembaban medium biofilter semakin lama akan meningkat, sedangkan suhu medium filter akan semak in menurun sejalan dengan semakin lamanya proses b iofiltrasi di dalam kolom.

Dinitrogen mo noxide (N2O) are the emissio n fro m industrial a nd agricultural activities. These gases are harmful polluta nt gases and ca use serious environmental proble ms such as global warming. N2O bioprocessing is o ne of the alternatives used in the remo val o f ind ustrial waste gas that e nvironmentally friend ly. Laboratory-scale biofilter study was conducted with the aim to e valuate the influence o f binder type material and its ratio o n goat dung pellets-based co mpost as a filte r medium to N2O red uction efficienc y a nd growth o f microorga nisms in the compost. Besides, the changes in temperature and humidity filter med ium also observed during the bio filtratio n process. N2O red uctio n efficiency was analyzed by using Gas Chromatograp hy (GC). The quantitative results of the microorganisms growth in the co mpost ob served by using TPC (Total P late Count). The highest reduction efficiency from various types of the samp le obtained b y the use o f rice flour which eq ual to 82.53%. Sago starch ratio of 10 :90%-weight starch pregela tinatio n so lution with b ulk compost is the most optimum ratio with efficie ncy ratio of 66.50% reduction. Bio filter med ium mo isture will increase over time, while the temperature of the filte r medium will decline further by the increasing o f bio filtratio n d uration in the column. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library