Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Iqbal Pahlefi
Abstrak :
[Pejalan kaki dapat menyeberang jalan secara aman apabila disediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik penyeberang jalan pada fasilitas zebra cross dan pelican fixed time. Karakteristik tersebut dapat dijadikan referensi dalam merancang fasilitas penyeberangan di masa mendatang. Variabel-variabel pejalan kaki yang dianalisis diantaranya adalah kecepatan menyeberang, jenis kelamin dan tingkat kepatuhan. Karakteristik pengemudi dan kondisi fasilitas juga dianalisis untuk mendapatkan perbedaan yang mendetil antara penyeberangan zebra cross dan pelican fixed time. Berdasarkan analisis, laki-laki menyeberang lebih cepat dibandingkan perempuan, kecepatan laki-laki adalah 1,286 m/detik dan 0,978 m/detik sedangkan kecepatan perempuan adalah 1,224 m/detik dan 0,905 m/detik. Kecepatan individu menyeberang lebih cepat dibandingkan platoon, kecepatan individu adalah 1,261 m/detik dan 0,934 m/detik sedangkan kecepatan platoon adalah 1,113 m/detik dan 0,849 m/detik. Perempuan cenderung lebih mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki. Penyeberangan pelican fixed time lebih direkomendasikan untuk arus dan kecepatan lalu lintas lebih tinggi bila dibandingkan oleh penyeberangan zebra cross.;Pedestrians can cross the road safely if the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions. The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian crossing on zebra cross and pelican fixed time facilities. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future. The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed, gender and obedience. Characteristics of the driver and condition of facilities were also analyzed to obtain detailed differences between zebra cross and pelican fixed time facilities. Based on the analysis, the male to cross more quicker than women, the male speed is 1,286 m/sec and 0.978 m/sec while the female speed is 1.224 m/sec and 0.905 m/sec. Individual to cross more quicker than platoon, individual speed is 1,261 m/sec and 0.934 m/sec while the platoon speed is 1,113 m/sec and 0,849 m/sec. Women are more likely than male to obey the regulations. Pelican fixed time facilities is recommended for higher traffic flows and speeds than zebra cross., Pedestrians can cross the road safely if the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions. The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian crossing on zebra cross and pelican fixed time facilities. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future. The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed, gender and obedience. Characteristics of the driver and condition of facilities were also analyzed to obtain detailed differences between zebra cross and pelican fixed time facilities. Based on the analysis, the male to cross more quicker than women, the male speed is 1,286 m/sec and 0.978 m/sec while the female speed is 1.224 m/sec and 0.905 m/sec. Individual to cross more quicker than platoon, individual speed is 1,261 m/sec and 0.934 m/sec while the platoon speed is 1,113 m/sec and 0,849 m/sec. Women are more likely than male to obey the regulations. Pelican fixed time facilities is recommended for higher traffic flows and speeds than zebra cross.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyus Shadicky
Abstrak :
Fenomena tabrakan orang pada perjalanan kaki di pedestrian, termasuk zebra cross, menciptakan penundaan perjalanan dan berpengaruh pada inefisiensi ekonomi. Penelitian intervensi ini mencoba untuk menguji efektivitas dari penggunaan provincial norm, sebagai jenis norma yang menggunakan identitas spasial yang lebih dekat pada subjek, dalam membentuk perilaku menyeberang di sisi kiri zebra cross, yang diaplikasikan pada sekaligus dibandingkan dengan penggunaan injunctive norm biasa. Penelitian ini dilaksanakan dengan desain A-B-A time series analysis with two comparison group. Setelah melakukan pengukuran selama tiga pekan pada empat titik penyeberangan di Universitas Indonesia, dibuktikan bahwa penggunaan teknik intervensi memanfaatkan provincial norm secara signifikan berhasil membentuk perilaku menyeberang di sisi kiri zebra cross dibandingkan penggunaan injunctive norm biasa. Pembentukan perilaku menyeberang di sisi kiri ini juga memiliki pengaruh pada pengurangan terjadinya tabrakan orang di penyeberangan zebra cross. ......The phenomenon of human collisions on pedestrian, including zebra cross, creates a locomotion delay and affects economic inefficiency. This intervention study tried to test the effectiveness of provincial norms, as a type of norm that uses identity that spatially closer to the subject, in modifying left-side crossing behavior on zebra cross, which is applied at and compared to injunctive norms. This research was carried out with A-B-A time series analysis with two comparison group design. After measuring three weeks at four crossing points in Universitas Indonesia, it was proven that intervention technique using provincial norm significantly succeeded in modifying left-side crossing behavior compared to injunctive norms. The formation of left-side crossing behavior also had an influence on reducing the occurrence of human collisions on zebra cross.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library