Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arleen Rainamira A.
"Latar Belakang: Rambut memiliki berbagai fungsi, salah satunya sebagai perkiraan usia individu. Kanitis, atau uban, merupakan tanda penuaan yang muncul pada rambut yang umumnya terjadi pada dekade ke-4 kehidupan. Kanitis prematur (KP) merupakan istilah munculnya kanitis sebanyak 5 helai rambut sebelum usia 25 tahun pada ras Asia. Etiologi penyakit KP belum sepenuhnya dipahami dan dianggap sebagai kelainan multifaktorial. Defisiensi mikronutrien tertentu, meliputi besi dan seng, diperkirakan berperan dalam munculnya KP. Oleh karena itu, diperkirakan kadar besi dan seng dalam serum dan rambut dapat mencerminkan risiko terjadinya KP pada seseorang.
Tujuan: Menganalisis perbedaan rerata kadar besi dan seng rambut dan serum KP dibandingkan populasi sehat dan menganalisis korelasi antara kadar besi dan seng rambut dan serum pasien KP dengan derajat keparahan KP.
Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain kasus kontrol dan dilakukan matching jenis kelamin dan usia. Populasi target penelitian adalah pasien KP dan individu sehat yang diambil dengan metode consecutive sampling berdasarkan kriteria penerimaan dan penolakan. Analisis statistik yang sesuai dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Nilai p<0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Hasil: Diantara 32 sampel kelompok KP, 7 orang mengalami KP ringan, 14 orang mengalami KP sedang, dan 11 orang mengalami KP berat. Diperoleh perbedaan kadar seng rambut yang bermakna secara statistik antara kelompok KP dengan kelompok sehat (184,03 vs. 231,83; p=0,01). Perbedaan parameter lainnya ditemukan tidak bermakna secara statistik. Tidak ditemukan adanya korelasi yang bermakna secara statistik antara kadar besi dan seng serum maupun rambut terhadap kejadian atau derajat keparahan KP. Data tambahan, ditemukan korelasi positif lemah antara indeks massa tubuh (IMT) dengan derajat keparahan KP (rρ= 0,392; p=0,026). Riwayat KP keluarga merupakan faktor risiko KP (aOR 14,829; 95% IK 3,073–71,566, p=0,001). Setiap penurunan 1 unit (µg/g) kadar seng rambut, kemungkinan mengalami KP meningkat (aOR 1,007; 95% IK 1,001–1,013, p=0,022).
Kesimpulan: Kadar seng rambut pada kelompok KP lebih rendah dan berbeda bermakna secara statistik dibandingkan dengan kelompok kontrol sehat, namun tidak ditemukan perbedaan rerata yang bermakna pada parameter lainnya. Tidak ditemukan korelasi antara kadar besi dan seng rambut dengan serum, maupun dengan derajat keparahan KP.
......Background: Hair has various functions, one of which is an estimate of an individual's age. Canities, or gray hair, is a sign of aging that appears on the hair and generally begins to occur in the 4th decade of life. Premature canities (PC) is a term for the appearance of gray hair as much as 5 strands of hair before the age of 25 years in Asian ethnicity. The etiology of PC is not fully understood and is considered a multifactorial disorder. Certain micronutrient deficiencies, including iron and zinc, are thought to play a role in the development of PC. Therefore, it is predicted that iron and zinc levels in serum and hair can reflect a person's risk of developing PC.
Aim: To analyze the difference in mean serum and hair levels of iron and zinc between subjects with PC and healthy controls and to assess their correlation with the severity of PC.
Method: This study is an analytic observational study with a case-control design and matched according to age and gender. The target population of the study was patients with PC and healthy individuals who were recruited by consecutive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Appropriate statistical analysis was performed to prove the research hypothesis. A p-value of <0.05 is considered statistically significant.
Results: Among the 32 subjects of the PC group, 7 subjects had mild PC, 14 subjects had moderate PC, and 11 subjects had severe PC. There was a statistically significant difference in hair zinc levels between the PC group and the healthy controls (184.03 vs. 231.83; p=0.01). Differences in other parameters were found to be not statistically significant. There was no statistically significant correlation between serum and hair iron and zinc levels on either the incidence or the severity of PC. A weak positive correlation between body mass index (BMI) and the severity of PC (rρ= 0.392; p= 0.026) was obtained. Family history of PC is a risk factor for PC with an aOR 14,829; 95% CI 3.073–71,566, p=0.001. In addition, for every 1 µg/g decrease in hair zinc levels, the probability of experiencing PC increased (aOR 1.007; 95% CI 1.001–1.013, p=0.022).
Conclusion: Hair zinc levels in the PC group were lower and statistically significant compared to the healthy controls but no significant difference was found in other parameters. There was no correlation between hair iron and zinc levels with serum, nor with the severity of PC.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chintia Otami
"ABSTRAK
Penelitian yang membahas hubungan antara seng dan derajat keparahan akne masih terbatas dengan hasil yang tidak konsisten antara satu penelitian dengan penelitian yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang komparasi untuk menilai hubungan asupan seng dan konsentrasi seng serum dengan derajat keparahan akne vulgaris berdasarkan kriteria Indonesian Acne Expert Meeting. Dilakukan penilaian asupan seng dan pemeriksaan konsentrasi seng serum terhadap 60 pasien akne vulgaris di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Analisis data asupan seng terhadap derajat keparahan akne menggunakan uji T tidak berpasangan sedangkan analisis data konsentrasi seng serum terhadap derajat keparahan akne menggunakan uji Mann-Whitney. Pada penelitian ini, asupan seng pada seluruh subjek berada dibawah nilai Angka Kecukupan Gizi Indonesia dan rerata asupan seng pada kelompok akne ringan lebih tinggi dibandingkan kelompok akne derajat sedang berat. Konsentrasi seng serum pada kelompok akne ringan lebih tinggi dibandingkan kelompok akne derajat sedang berat. Ditemukan perbedaan yang bermakna antara asupan seng pada kelompok akne derajat ringan dengan kelompok akne derajat sedang berat, dan konsentrasi seng serum antara kelompok akne derajat ringan dengan kelompok akne derajat sedang berat.

ABSTRACT
Zinc recently known to have an effect on reducing the severity of acne, but this finding was still inconsistent between one study to another. A comparation cross sectional study was conducted to assess the association of zinc intake and serum zinc level with the severity of acne based on Indonesian Acne Expert Meeting criteria. A total of 60 acne patients in Cipto Mangunkusumo Hospital were selected. Data analysis on zinc intake on acne severity using unpaired T test while zinc serum concentration on acne severity with Mann Whitney test. In this study, zinc intake in all subjects was below the Indonesian Recommended Daily Allowance and mean of zinc intake in mild acne group was higher compare to the moderate severe acne group. Zinc serum level in mild acne group was higher compare to the moderate severe acne group. There was a significant difference between zinc intake in mild and moderate severe acne group, and zinc serum level between mild and moderate severe acne group."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library