Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sears, Barry
New York: Regan Books, 2000
613.26 SEA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Affandi
Abstrak :
Untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan dibidang pengairan. Salah satu rencana pembangunan terdekat adalah dengan dibangunnya bendungan Sindangheula, yang berlokasi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Dinas Sumber Daya Air Provinsi Banten memilih salah satu lokasi potensialyang dapatdijadikan sebagai lokasi waduk/bendunqan yaitu Sungai Cibanten. Salah satu masalah yang menjadi prioritas dalam penentuan tipe bendungan adalah ketersediaan material konstruksi yang berada di sekitar calon bendungan. Untuk memenuhi standar teknis terhadap pemilihan material konstruksi tersebut perlu dilakukan beberapa penyelidikan geoteknik, diantaranya penyelidikan terhadap material tanah (borrow area) untuk urugan tubuh bendungan (zona inti kedap air), material pasir (quarry pasir) untuk zona filter dan penyelidikan material batu (quarry batu) untuk zona urugan batu. Material tanah untuk inti zona kedap air, harus diperbaiki gradasinya (terlalu halus sehingga harus dicampur dengan matrial yang cukup kasar, dengan demikian akan menaikkan parameter kuat gesernya (c dan ยข). Berdasarkan hasil plot grafik dari uji saringan diketahui bahwa material pada zone 2 memerlukan perbaikan gradasi (pencampuran). sehingga dapat menaikkan parameter kuat geser yang diperlukan dalam perhitungan analisa stabilitas. Material batu untuk zona transisi dan zona urugan batu, mengambil dari quarry C. Cisalak. Material untuk agregat beton mengambil dari quarry C. Cisalak (hasil penghancuran batu memakai stone crusher). Berdasarkan ketersediaan material konstruksi tersebut; maka tipe bendungan yang sesuai adalah bendungan tipe urugan batu dengan inti kedap air tegak.
Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariswan
Abstrak :
Ketersediaan lahan untuk menunjang kebutuhan manusia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dengan sifat lahan yang terbatas di wilayah perkotaan, persebaran bangunan menjadi tidak beraturan dan tidak terkendali. Hal ini memicu adanya perubahan fungsi lahan di kawasan sekitarnya teruatama di kawasan sempadan sungai yang seharusnya menjadi wilayah bebas bangunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola pemanfaatan dan kemiringan sempadan Sungai Ci Liwung di Kota Depok tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian dengan desain deskriptif. Data hasil observasi diolah dan dianalisis dengan unit analisis Meander untuk selanjutnya diinterpretasikan kedalam tabel dan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sempadan Sungai Ci Liwung didominasi adanya pemanfaatan lahan pada garis sempadan sungai. Pola pemanfaatan sempadan Sungai Ci Liwung memiliki kemiripan jenis pemanfaatan lahan pada setiap Meander. Jenis pemanfaatan sempadan Sungai Ci Liwung didominasi dengan jenis permukiman tidak teratur (43,3%), permukiman teratur (26,74%), fasilitas sosial (26,63%), serta industri dan jasa (3,3%). Kemiringan sempadan Sungai Ci Liwung didominasi oleh jenis kemiringan landai (43,2%), kemudian disusul oleh kemiringan curam (36,7%), dan kemuringan agak curam (20,1%). ......The availability of land to support human needs continue to increase along with the population growth. Limited nature of land in urban areas make the distribution of buildings becomes irregular and uncontrollable. This triggers a change in land use in the surrounding area, especially in the river border area. This Study is conduted to determine the utilization patterns and slope of the Ci Liwung riparian zone in Depok City 2021. This study is a research with a descriptive design. Oberservational data are processed and analyzed with the Meander analysis unit for further interpretation into tables and maps. The result shows that the condition of the Ci Liwung riparian zone is dominated by land use inside the riparian zone. The Utilization pattern of Ci Liwung riparian zone has a similiar type of land use in each Meander. Types of the utilization of Ci Liwung riparian zone are dominated by irregular housing (43,3%), regular housing (26,74%), social facilities (26,63%), and industry & services (3,3%). Border slope of Ci Liwung riparian zone are dominated by a slightly slope (43,2%), then a steep slope (36,7%), and a bit steep slope (20,1%).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sofinar
Abstrak :
ABSTRAK
Pembentukan free trade zone merupakan salah satu instrumen untuk memperoleh foreign direct investment, ditengah kompetisi antar negara untuk merebut investasi asing. Pertumbuhan ekonomi dan investasi Singapura dan Malaysia semakin pesat, namun memiliki keterbatasan lahan sehingga menjadi peluang bagi Batam, Bintan, Karimun sebagai free trade zone untuk memperoleh multiplier effect. Kebijakan ini menjadi daya tarik bagi pengembangan investasi terutama di Kabupaten Karimun. Data Badan Pengusahaan Karimun, menunjukkan pada tahun 2007 terdapat 9 perusahaan yang berinvestasi di FTZ Karimun dengan nilai investasi Rp.882 miliar, dan pada akhir 2015 terdapat 155 perusahaan dengan nilai investasi Rp. 22.7 triliun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi investor terhadap daya tarik investasi free trade zone Karimun. Menggunakan metodelogi penelitian deskriptif analisis dengan desk research, survey kuesioner dan interview berisi pertanyaan tentang persepsi investor terhadap parameter daya tarik investasi. Hasil jawaban kuesioner dan interview responden dianalisis secara tabulasi silang, untuk melihat keterkaitan antara karakteristik investor dengan parameter daya tarik investasi free trade zone Karimun. Berdasarkan analisis, faktor penghambat daya tarik investasi antara lain buruknya infrastruktur, legalitas lahan sangat minin, dan kondisi tenaga kerja lokal dengan tingkat pendidikan rendah dan tidak memiliki keterampilan khusus. Faktor daya tarik investor untuk berinvestasi di FTZ Karimun yakni, tersedianya fasilitas fiskal, kondisi keamanan yang kondusif, rendahnya biaya berinvestasi, serta harapan FTZ menyeluruh di Pulau Karimun.
ABSTRACT
The establishment of free trade zone is one of instruments to obtain foreign direct investment, in the middle of competitions among the countries to seize foreign investment. Singapore and Malaysia economic growth and investement increasing rapidly, but has limitation on the land so that becomes an opportunity for Batam, Bintan, Karimun as free tade zones to gain multiplier effect. This policy became an attraction for investment development especially in Karimun District. Data from Karimun Trade Zone Authority showed in end 2015 there were 155 companies with investment value Rp. 22.7 trillions. This focused research aims to determine the perception of investors to Karimun free trade zone investment attractiveness, using descriptive analysis research methodology with desk research, questionnaire survey and interview containing questions about investor?s perception to investement attractiveness. The results of questionnaire answers and respondent?s interview are analyzed in cross tabulation, to see the connection between investor?s characteristic and free trade zone Karimun investment attractivesess parameter. Based on the analysis, investment attractiveness obstacle factors are poor infrastructure, the legality of the land was minimal, and local manpower condition with low education level and not having certain skills. Investor?s attractiveness factors to invest in FTZ Karimun are the availability of fiscal facility, conducive security conditon, low investment cost as well as comprehensive FTZ expectation in Karimun Island.
2016
T45342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Clark, John R.
Boca Raton, Florida: Lewis Publishers, 1996
R 333.784 CLA c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R. Kohar, Madagaskar
Abstrak :
Pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terbungkus adalah pengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan peralatan-peralatan, konstruksi seperti jembatan, pemipaan dan konstruksi perkapalan. Luasnya penggunaan pengelasan ini karena dapat dilakukan secara manual dan pelaksanaan yang cukup sederhana. Kekuatan las dan struktur mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti komposisi kimia logam las, arus pengelasan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas las dan struktur mikro baja paduan rendah yang di las listrik elektroda terbungkus berdiameter 3,2 mm terhadap variasi kuat arus 140 ampere,150 ampere dan 160 ampere. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pemakaian arus las 160 ampere yang masih termasuk dalam interval arus yang diijinkan memiliki nilai tegangan tarik tertinggi jika dibandingkan dengan pemakaian arus 140 ampere dan 150 ampere, namun nilai tersebut tidak jauh berbeda terhadap benda asal tanpa proses pengelasan. Struktur mikro pada logam isian berupa bilah-bilah menyilang yang optimal, sehingga kekuatannya meningkat pada saat menerima beban tarikan.
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK:
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi, penentuan lokasi keberadaan cekungan (basin) sangat penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan cekungan (basin) berkaitan erat dengan lingkungan pembentukan batuan induk (source rock). Telah dilakukan pengukuran survei gayaberat pada daerah cekungan Sumatera Selatan. Tujuan dilakukannya pengukuran ini adalah untuk mengetahui daerah-daerah yang diduga merupakan cekungan (basin) sebagai tempat pembentukan source rock. Pada nilai anomali Bouguer yang didapatkan dari hasil pengukuran selanjutnya dilakukan analisa spektrum untuk membantu mendapatkan model basement cekungan. Pada analisa lebih lanjut, dilakukan pemisahan anomali regional dan residual menggunakan metode Moving Average dan metode Polinomial Trend Surface Analysis untuk mengetahui daerah zona cekungan. Analisa First Derivative dilakukan untuk mengetahui daerah zona struktur patahan pada cekungan. Pada proses pemodelan 2D Forward Modelling, digunakan data sumur, hasil spektrum analisis berupa model kedalaman, peta geologi dan kurva FHD sebagai acuan dalam pemodelan. Hasil dari pemodelan 2D Forward Modelling menunjukkan adanya cekungan dengan kedalaman basement berkisar 2000 m sampai 3000 m. Interpretasi terpadu dari metode pengolahan data gayaberat yang dilakukan didapatkan keberadaan cekungan yang memanjang dari arah Baratlaut ke Tenggara-Selatan.
ABSTRACT:
In oil and gas exploration, determining the location of the basin is very important to be known. It is because the basin is closely related to the formation of the host rock environment (source rock). Geophysical survey using gravity method has been on the South Sumatra basin area. The purpose of this measurement is to determine the areas that are considered basin as the source rock formation. On the value Bouguer anomaly obtained from the results of measurements of the spectral analysis is performed to help get the model basin basement. On further analysis, the separation of regional and residual anomalies using the Moving Average method and Polynomial Trend Surface Analysis method to determine the zone of the basin area. First Derivative analysis was conducted to determine the structure of the fault zone area in the basin. In the modeling process 2D Forward Modeling, used well data, the results of spectral analysis of a model of depth, geological maps and FHD curve as a reference in the modeling. Results of Forward Modelling 2D modeling shows basin with depths ranging from 2000 m to the basement of 3000 m. Integrated interpretation of gravity data processing method conducted found the existence of the basin that extends from the North West to South - East.
Universitas Indonesia, 2014
S57165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>