Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Septi Reza Fahlevi
"Penelitian mengenai kelimpahan zooxanthellae pada karang Fungia telah dilakukan di Pulau Karang Bongkok pada Oktober 2013. Penelitian bertujuan melihat pengaruh kedalaman dan parameter lingkungan di tiap kedalaman terhadap kelimpahan zooxanthellae pada Fungia. Penelitian dilakukan dengan mengambil fragmen karang berukuran 4,5-7,5 cm pada kedalaman 3-15 meter. Zooxanthellae dikeluarkan dari fragmen karang Fungia dengan cara dipanaskan pada suhu hingga 85o C selama sekitar 15 menit. Zooxanthellae kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10. Hasil penghitungan menunjukkan kelimpahan rata- rata zooxanthellae sebesar ± 129.414 sel/cm2 -- 525.403 sel/cm2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan zooxanthellae tidak mengalami kecenderungan naik ataupun turun seiring bertambahnya kedalaman. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh ukuran diameter karang Fungia dengan kelimpahan zooxanthellae. Berdasarkan hasil Analisis Komponen Utama (AKU), kelimpahan zooxanthellae tertinggi terdapat pada kedalaman yang dicirikan oleh parameter lingkungan DO dan salinitas.
The study abundance of zooxanthellae in Fungia corals was conducted in Karang Bongkok Island, October 2013. This study was aimed to determine the effect of an environmental factor difference at each depth in zooxanthellae's abundance in Fungia. Fragments Fungia with 4,5-7,5 cm length collected at 3-15 meters depth. Zooxanthellae expelled from the Fungia coral fragments by heating at temperatures up to 850C for about 15 minutes. Zooxanthellae were observed under a microscope with 10 x 10 magnification. The result obtained average abundance of zooxanthellae at 129.414 sel/cm2-525.403 sel/cm2. The results of this study indicated that the abundance of zooxanthellae did not experience the increase or decrease tendency with the increasing depth. The results also showed the influence of Fungia coral’s diameter to the abundance of zooxanthellae. Based on Parameter Component Analysis (PCA), the high number of zooxanthellae were found at depths which characterized by DO and salinity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57616
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ramadhan Kemal Pudjiarto
"Penelitian mengenai zooxanthellae pada koloni karang keras yang terinfeksi Black Band Disease (BBD) dan White Syndrome (WS) di Pulau Pahawang Besar dan Pulau Kelagian Kecil, Lampung, telah dilakukan pada tanggal 5--10 Agustus 2015. Penelitian bertujuan untuk menginventarisasi koloni karang yang terinfeksi kedua penyakit berdasarkan marga dan lifeform, menghitung kelimpahan zooxanthellae pada koloni karang keras yang terinfeksi, serta mengetahui parameter lingkungan yang memengaruhi keberadaan penyakit berdasarkan kelimpahan zooxanthellae. Penelitian dilakukan dengan mengambil fragmen karang yang terinfeksi BBD dan WS seluas 2 cm2 di kedalaman 1, 5, dan 10 meter. Zooxanthellae dikeluarkan dari fragmen karang dengan cara dipanaskan pada suhu 85o C selama 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBD dan WS ditemukan menginfeksi koloni karang dari marga Montipora, Pachyseris, dan Echinopora. Koloni karang yang terinfeksi BBD memiliki penurunan persentase kelimpahan zooxanthellae yang lebih tinggi dibandingkan dengan koloni karang yang terinfeksi WS. Berdasarkan hasil AKU dan AFK, BBD dipengaruhi oleh arah dan kecepatan arus, DO, suhu, serta intensitas cahaya; sedangkan WS dipengaruhi oleh arah dan kecepatan arus, DO, pH, nitrat, salinitas, serta fosfat.
Research on the study of zooxanthellae in hard coral colony which is infected by Black Band Disease (BBD) and White Syndrome (WS) has been conducted on August, 5--10th 2015 at Pahawang Besar Island and Kelagian Kecil Island, Lampung. The research objectives were to invent coral colony which infected by BBD and WS based on genus and lifeform, to count the abundance of zooxanthellae in infected hard coral colony, and to observe the environmental factors which affect disease by the abundance of zooxanthellae. Research was conducted by collecting 2 cm2 coral fragments in one, five, and ten meter depths. Zooxanthellae expelled from coral fragments by heating up to 85oC for 20 minutes. Results showed the coral colony which infected by BBD and WS were from the genus of Montipora, Pachyseris, and Echinopora. BBD infected-coral colony showed higher reduction of zooxanthellae?s abundance, compared to WS infected-coral colony. Based on PCA and CA, results showed that BBD is affected by the current direction and velocity, DO, temperature, and light intensity; while WS is affected by the current direction and velocity, DO, pH, nitrates, salinity, and phosphates."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65175
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library