Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gosen
"Tesis ini meneliti tentang pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap produktivitas perusahaan industri manufaktur dengan menggunakan studi kasus di pulau Jawa yang merupakan lokasi dari lebih 80 persen perusahaan industri besar dan sedang yang ada di Indonesia. Produktivitas perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah total faktor produktivitas (TFP) dengan variabel aglomerasi ekonomi yang digunakan adalah localization economies, urbanization economies, dan kompetisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aglomerasi dalam bentuk urbanization economies berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total faktor produktivitas perusahaan, sedangkan aglomerasi dalam bentuk localization economies justru berpengaruh negatif. Meningkatnya persaingan usaha karena adanya konsentrasi spasial perusahaan juga berdampak positif pada produktivitas. Dengan demikian, konsentrasi spasial dalam bentuk keberagaman industri dan kondisi persaingan usaha di wilayah kabupaten/kota mempunyai dampak positif bagi peningkatan skala produksi perusahaan dan perlu menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan perwilayahan industri.

This thesis examines the effect of economic agglomeration on the productivity of manufacturing industry companies by using case studies on the island of Java which is the location of more than 80 percent of large and medium industrial companies in Indonesia. The company productivity used in this study is the total factor productivity (TFP) with the economic agglomeration variable used is localization economies, urbanization economies, and competition.
The results show that agglomeration in the form of urbanization economies have a positive and significant effect on the total growth of company productivity factors, whereas agglomeration in the form of localization economies have a negative effect. Increased business competition due to the company's spatial concentration also has a positive impact on productivity. Thus, spatial concentration in the form of industrial diversity and improving conditions of business competition in the district / city area have a positive impact on increasing the scale of the company's production and need to be considered in the industrial regional policy making process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Msy. Nourma Yunita Sari
"Studi mengenai aglomerasi ekonomi sudah cukup banyak dibahas dalam literatur. Akan tetapi, studi yang menunjukkan hubungan kausal di negara berkembang, yang didominasi oleh sektor informal dan pekerja dengan skill yang rendah, masih terbatas. Salah satu kendalanya, pada keterbatasan data longitudinal dan data ukuran perkotaan yang belum dapat menggambarkan kepadatan ekonomi. Untuk melengkapi gap literatur, studi ini memperbaiki ukuran kota menjadi urban dan suburban, yang mencerminkan arus commuting, dengan menggunakan data Landscan 2010 dan 2015 sehingga dapat menggambarkan ukuran kepadatan ekonomi yang lebih baik dan mengurangi bias akibat measurement error. Secara empiris, hubungan kausal antara ukuran kota terhadap premium pasar tenaga kerja individu diperoleh dengan menggunakan skor indeks risiko kejadian gempa dan ukuran kekasaran kabupaten sebagai instrument variable (IV) dan penggunaan industri fixed effect untuk mengatasi masalah endogenitas dalam mengestimasi parameter. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan kota dua kali lebih besar, meningkatkan upah sebesar 53 persen. Hasil ini lebih tinggi dari sebagian besar literatur lainnya, yang disebabkan sampel hanya meliputi wilayah perkotaan dan penggunaan ukuran kepadatan yang lebih presisi dibandingkan berdasarkan batas administratif, sehingga masalah bias akibat measurement error sangat mungkin diatasi dengan baik.

The study of economic agglomeration has been widely discussed in the literature. However, studies that show causal relations in developing countries, which are dominated by the informal sector and workers with low skills, are still limited. The constraints are limitation of longitudinal data and urban size data, which cannot yet describe economic density. To complete the literature gap, this study improves the size of cities to become urban and suburban, reflecting the flow of commuting, using the 2010 and 2015 Landscan data to measure economic density better and reduce bias due to measurement errors. Empirically, using this density and using the 2SLS estimation technique with instrument variables in the form of earthquake risk and ruggedness measures and using industry and occupation fixed effect, the result of a city twice as large can increase wages 53 percent. This result is higher than most other literature because the sample only covers urban areas. The use of density measurements is more precise than based on administrative boundaries, so the problem of bias due to measurement error is very likely to be adequately resolved."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marinda Herapumila
"Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi setiap sektor industri dan pengaruh besaran konsentrasi terhadap adanya aglomerasi industri serta aglomerasi industri yang terjadi (localization economies atau urbanization economies) di Jawa Barat. Tujuan kedua yaitu itu untuk mengetahui produktivitas modal dan tenaga kerja terhadap output sektor industri di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi data panel dengan metode fixed effects model.
Hasilnya menunjukkan bahwa jumlah output, ukuran konsentrasi industri (Herfindahl Index), dan ukuran perusahaan industri (skala ekonomi) memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas industri di Jawa Barat pada tahun 2007-2011. Sedangkan modal, upah, dan populasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas industri.

The main objective of this study is to examine the effect of spatial concentration of industry and the effect for industrial agglomeration (localization economies or urbanization economies) in West Java. The second objective is to examine the effect of labor and capital productivity related to industry output in West Java. The study uses quantitative approach with panel data regression with fixed effects model.
The results showed that total output, spatial concentration (Herfindahl Index), and firm size (economy of scale) have significant effect for industry productivity in West Java in 2007-2011. While capital, labor cost, and population show insignificant effect in industry productivity.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Nimrot
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap net migrasi tenaga kerja dengan menggunakan data Sensus Penduduk SP 2010 dan Survey Penduduk Antar Sensus SUPAS 2005 dan 2015. Fokus aglomerasi ekonomi adalah human capital, kepadatan populasi, dan employment share di sektor manufaktur. Net migrasi tenaga kerja di klasifikasikan menjadi tenaga kerja skilled dan tenaga kerja unskilled. Hasil regresi menggunakan Random Effect Model menunjukkan bahwa aglomerasi ekonomi menjadi daya tarik tenaga kerja unskilled untuk melakukan migrasi. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja unskilled lebih menunjukkan sensitivitas untuk melakukan migrasi apabila ada perubahan human capital, kepadatan populasi dan juga employment share di sektor manufaktur. Aglomerasi human capital tidak mempunyai dampak terhadap net migrasi total skilled dan unskilled , namun setelah ada interaksi variabel human capital dan employment share di sektor manufaktur menunjukkan bahwa aglomerasi human capital menjadi daya tarik tenaga kerja yang berada di sektor manufaktur untuk melakukan migrasi.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of economic agglomeration on labor net migration using data from the Indonesia censuses SP of 2010 and Intercensal Survey SUPAS of 2005 and 2015. The focus of economic agglomeration is human capital, population density, and employment share in the manufacturing sector. Net labor migration is classified into skilled labor and unskilled labor. Regression results using the Random Effect Model indicate that the economic agglomeration becomes pull factor of unskilled labor to migrate. This suggests that unskilled labor shows more sensitivity to migration if there are changes in human capital, population density and also employment share in the manufacturing sector. The agglomeration of human capital has no impact on total net migration skilled and unskilled , but after the interaction of human capital variables and employment share in the manufacturing sector shows that agglomeration of human capital is the pull factor of labor in the manufacturing sector to migrate. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Cakrabuana Kusdiana
"Terpusatnya aglomerasi ekonomi di Indonesia membuat disparitas pembangunan antar daerah di Indonesia cukup tinggi, akibatnya ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat semakin meningkat. Ketergantungan pemerintah daerah dapat dilihat dengan adanya fenomena flypaper effect. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai bentuk upaya pemerataan aglomerasi ekonomi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menganalisis pengaruh PAD dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap perilaku belanja daerah. Dengan menggunakan metode analisis data panel dengan unit analisis kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki KEK pada rentang tahun 2012 hingga 2021, ditemukan bahwa PAD dan DAU berpengaruh signifikan positif terhadap belanja daerah serta masih terdapat fenomena flypaper effect dalam perilaku Belanja daerah walaupun dengan adanya KEK telah terjadi peningkatan pada PAD.

The centralization of economic agglomeration in Indonesia makes development disparities between regions in Indonesia quite high, as a result, the dependence of local governments on the central government is increasing. The dependence on local government can be seen in the phenomenon of the flypaper effect. This study aims to analyze the effect of Special Economic Zones (SEZ) as a form of economic agglomeration equity on Local Own-source Revenue (LOSR) and to analyze the influence of LOSR and General Allocation Funds (GAF) on regional spending behavior. Using panel data analysis at municipalities in Indonesia that have SEZs during 2012-2021, it is found that LOSR and GAF significantly have a positive effect on regional spending and there is still a flypaper effect phenomenon in regional spending behavior even though with the SEZ there has been an increase on LOSRs."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Tanoyo
"Transportasi merupakan hal yang krusial di dalam perekonomian, hal ini dapat dilihat dari mobilisasi yang semakin meningkat, baik mobilisasi barang maupun manusia. Oleh karena peningkatan mobilisasi, perkembangan dari transportasi ini ikut meningkat. Peningkatan perkembangan transportasi ini sejalan dengan peningkatan kepadatan penduduk di daerah-daerah tertentu terutama daerah pusat transit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat asosiasi antara aglomerasi ekonomi dengan pemilihan moda transportasi umum yang dipilih oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Menggunakan metode two-step least-squared (TSLS) dan proporsi populasi kota-kota di Jabodetabek sebagai proksi untuk menggambarkan aglomerasi ekonomi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan antara aglomerasi ekonomi dan preferensi pemilihan moda transportasi umum. Hubungan ini berpengaruh signifikan pada variabel biaya perjalanan dan pekerjaan individu. Dari hasil tersebut, penulis mengadvokasi bagi instansi terkait untuk meningkatkan kualitas dari transportasi umum terutama kemudahan transit bagi penggunanya.

Transportation is a crucial factor in economics, we can see this from the increasing number of mobilizations, whether it is a person mobilization or goods mobilization. Increasing numbers of mobilization also increases development in transportation. This development of transportation followed by increasing number of population density, especially cities with transit centre. This study aims to estimate the association between economic agglomeration and transportation preferences chosen by public to do their daily activities. Using two-step least-square (TSLS) and population proportion of cities in Jabodetabek as a proxy to present economic agglomeration. This study finds that there is an association between economic agglomeration and public transportation preferences. This association is significant travel cost and individual job variable. From this finding, author advocates for related institutions to improve the quality public transportation especially for transit convenience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisah
"ABSTRAK
Dalam dua dekade terakhir sistem perdagangan di negara berkembang semakin terbuka dengan berkurangnya hambatan perdagangan melalui tarif impor yang semakin menurun. Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat hubungan teoritis dan empiris antara penurunan tarif impor dan pemintaan tenaga kerja. Penelitian ini menguji hubungan antar penurunan tarif impor dengan permintaan tenaga kerja formal di tingkat kabupaten/kota dalam jangka menengah. Hal ini disebabkan karena pekerja yang terpapar penurunan tarif impor menurut Jones (1975) akan berpindah dan terserap pada sektor yang mengalami keuntungan perdagangan atau kenaikan ekspor. Sementara itu pekerja
membutuhkan waktu untuk melakukan perpindahan antar sektor dan antar daerah untuk terserap pada sektor yang mengalami kenaikan ekspor.Oleh karena itu dalam menganalisis permintaan tenaga kerja manufaktur akibat penurunan tarif impor, penelitian ini dilakukan dalam jangka menengah yaitu dalam periode lima tahun. Dengan
menggunakan data tenaga kerja sektor manufaktur pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2000 sampai dengan 2015, penelitian ini mengestimasi model pengaruh penurunan tarif impor terhadap permintaan tenaga kerja formal manufaktur dengan regresi tertimbang. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
menggunakan pengukuran paparan penurunan tarif impor Dix-Carneiro & Kovak (2017) untuk sektor manufaktur di tingkat kabupaten/kota dan mencakup 22 subsektor manufaktur. Hasil estimasi menunjukkan bahwa penurunan tarif impor sektor manufaktur
dalam jangka menengah meningkatkan permintaan tenaga kerja formal manufaktur. Pengaruh penurunan tarif impor sektor manufaktur terhadap permintaan tenaga kerja formal manufaktur pada wilayah dengan sektor manufaktur yang beragam lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh penurunan tarif impor terhadap permintaan tenaga kerja formal manufaktur. Hal ini menyimpulkan bahwa keberagaman sektor manufaktur sebagai ukuran aglomerasi ekonomi suatu wilayah dapat mengurangi pengaruh paparan penurunan tarif impor karena persaingan harga.

ABSTRACT
In the last two decades the trading system in developing countries has become more open with reduced trade barriers through declining import tariffs. Based on previous research there is a theoretical and empirical relationship between the reduction in import tariffs and the demand for labor. This study examines the relationship between import
tariff reductions and formal labor demand at the district or city level in the medium term. This is because workers exposed to a reduction in import tariffs according to Jones (1975) will move and be absorbed in sectors that experience trade gains or increased exports. Meanwhile, workers need time to make transfers between sectors and between regions to be absorbed in sectors experiencing an increase in exports. Therefore, in analyzing the demand for manufacturing labor due to lower import tariffs, this research was conducted in the medium term, namely in a five-year period. Using the manufacturing sector employment data at the district or city level in Indonesia in 2000 to 2015, this study estimates a model of the effect of decreasing import tariffs on demand for formal manufacturing labor with a weighted regression. In contrast to previous research, this study uses a measurement of exposure to the reduction in import tariffs of Dix-Carneiro & Kovak (2017) for the manufacturing sector at the district or city level and covers 22 manufacturing subsectors. The estimation results show that the reduction in manufacturing sector import tariffs in the medium term increases the demand for formal manufacturing labor. The effect of decreasing import tariffs on the manufacturing sector on the demand for formal manufacturing labor in regions with diverse manufacturing sectors is smaller than the effect of decreasing import tariffs on the demand for formal manufacturing labor. This concludes that the diversity of the manufacturing sector as a
measure of the economic agglomeration of a region can reduce the effect of exposure to falling import tariffs due to price competition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library