Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Transportasi adalah hal yang penting bagi pertumbuhan suatu bangsa. Sagi Republik Indonesia yang terdlri dart beribu-ribu pulau, transportasl alr merupakan salah satu altematif yang mudah dan murah diibandingkan dengan jenis transportasi yang lain. Terminal feri sebagai penghubung antar pulau merupakan suatu sistim distribusi penumpang yang menarik untuk dipelajari. Sebagai suatu sistim, tempat ini mengharuskan tersedianya ruang-ruang yang cukup untuk menampung pertukaran arcs datang dan pergi dalam jumlah yang banyak. Untuk itu dalam perencanaan proyek ini dipertimbangkan - juga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas sistim yang diterapkan. Proyek ini terdiri dari 3 buah dermaga kendaraan angkutan penumpang dan masing-masing 1 buah dermaga kendaraan angkutan barang dan dermaga kapal tunda/kapal penolong. Bangunan ini direncanakan mampu menampung 8000 penumpang datang/pergi dan 100 buah kendaraan tiap 20 menit. Pemilihan lokasi adalah tetap menggunakan lokasi terminal feri yang lama dengan melakukan penambahan luas baik ke arah darat dan ke arah laut. Walaupun merupakan bangunan terpisah, kemudahan akses dengan terminal kereta apl dan bus tetap merupakan hat penting yang tldak dilupakan dalam proses perancanaan. Penzoningan tapak terbagi atas bagian apron sebagai tempat peralihan kegiatan dikapal dan di darat, bagian kegiatan utama dimana terietak massa bangunan serta bagian penerima dari darat yang sebagian besar merupakan hutan kola. Bentuk dan komposisi massa disesuaikan dengan bentuk tapak dengan memperhatikan kemudahan arcs manusia dan kendaraan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriansyah
"Pelabuhan Merak, Banten merupakan pelabuhan penyeberangan selat Sunda. Permasalahan yang kerap terjadi di pelabuhan Merak adalah dalam mobilitas kapal yang sering terganggu dan menjadi lebih lama akibat kondisi perairan kurang tenang. Rasio v/c saat ini bahkan sudah mencapai 0,95. Oleh sebab itu perlu dibangun pemecah gelombang yang dapat melindungi pelabuhan agar kondisi perairan menjadi lebih tenang. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan ulang tata letak dan desain pemecah gelombang di pelabuhan Merak. Pemecah gelombang yang direncanakan adalah tipe sisi miring dari material batu pecah atau tetrapod dengan tiga alternatif kemiringan. Alternatif yang paling memungkinkan adalah alternatif II dengan volume yang tidak terlalu besar dibanding alternatif III, yaitu 245,05 m3 per 1 meter panjangnya dan memiliki kelandaian yang dapat meredam gelombang lebih efektif dibanding alternatif I. Dengan adanya breakwater ini, kapasitas pelabuhan dapat meningkat sehingga rasio v/c berkurang menjadi 0,57.

Port of Merak, Banten is a port of Sunda Strait crossing. The problems that often occur at the Merak port is the mobility of the ship which is often disturbed and becomes longer due to less calm water conditions. Therefore it is necessary to build a breakwater to protect the port so that the water conditions become calmer. The purpose of this study is to plan the layout and redesign breakwater at the Merak port. Planned breakwater is the sloping type made of broken stone or tetrapod material with three alternatives, namely the slope of cot  = 1.5, cot  = 2, and cot  = 3. The most likely alternative is the alternative II with a volume that is not too large compared to the alternative III, which is 245.05 m3 per 1 meter in length and has a slope that can absorbs wave energy more effective than the alternative I.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S54529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas Dampak pembangunan jalan tol Tangerang - Merak terhadap Kabupaten Tangerang. Sebelum adanya jalan tol Tangerang - Merak, Daerah Kabupaten Tangerang merupakan daerah agraris. Akan tetapi perubahan terjadi setelah dibangunnya jalan tol Tangerang - Merak sebagai realisasi penerapan Jabotabek. Daerah Kabupaten Tangerang perlahan berubah menjadi daerah industri. Perubahan ini dikarenakan oleh pembangunan jalan tol Tangerang - Merak yang dibangun tahun 1990. Jalan tol Tangerang - Merak terbagi dua tahap, tahap pertama menghubungkan Tangerang Barat hingga Ciujung, dan tahap kedua menghubungkan Ciujung hingga Merak. Jalan tol Tangerang - Merak selesai dibangun pada tanggal 23 Oktober 1996. Dampak dari pembangunan jalan tol Tangerang - Merak bagi Kabupaten Tangerang adalah pertumbuhan industri dan perumahan. Industri yang tumbuh di Kabupaten Tangerang merupakan industri pengolahan. Industri di Kabupaten Tangerang tersebar di daerah Cikupa, Balaraja, Pasar Kemis, Legok dan Serpong. Selain industri, perumahan di Kabupaten Tangerang mulai bermunculan seperti Citra Raya, Kota Tigaraksa, BSD, dan Alam Sutera. Dari segi masyarakat, jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang bertambah banyak. Hal ini disebabkan oleh pendatang yang mencari kerja di Kabupaten Tangerang. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia IPM di Kabupaten Tangerang meningkat tajam. Hal ini menandakan Daerah Kabupaten Tangerang lebih baik setelah dibangun jalan tol Tangerang - Merak.

ABSTRACT
This research discusses the growth of Tangerang Merak toll road, in Tangerang Regency which was an agrarian region. However, the change occurred after the construction of Tangerang Merak toll road as the realization of Jabotabek implementation, Tangerang Regency slowly turned to become more industrious. This was mainly due to the construction of Tangerang Merak toll road in 1990. The construction was divided into two phases, the first one connected Ciujung to Merak. It was finished in 23 Oktober 1996. The outcome of the construction of Tangerang Merak toll road construction to the Tangerang Regency is the industrial and housing growth. The major industry sector in Tangerang Regency is process manufacturing. This is widely spread in regions such as Cikupa, Balaraja, Pasar Kemis, Legok and Serpong. Besides industry, some of the housings had became to arise are Citra Raya, Kota Tigaraksa, BSD and Alam Sutera. From the demographic section, this caused population growth, mainly to the fact that there are many newcomers who are looking for occupations in Tangerang Regency. Furthermore, the Human Development Index HDI in Tangerang Regency is getting improved significantly. This is as a result of the economic growth of the newcomers, which showed that the Tangerang Regency was improved by the Tangerang Merak toll road."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Safiadi Wahid
"Pelabuhan Merak terletak pada Selat Sunda yang memisahkan Samudra Hindia dan Laut Jawa. Kondisi ini membuat arus laut pada Selat Sunda tinggi dengan kecepatan arus 2,4 knot yang dapat membuat kapal sulit bersandar dan membahayakan struktur dermaga salah satunya fender. Maksud dari tugas akhir ini adalah menghitung gaya fender akibat arus sehingga mendapatkan spesifikasi fender yang sesuai serta memberikan solusi olah gerak kapal agar waktu pelayanan kapal satu jam pada Pelabuhan Merak terpenuhi.
Tugas akhir ini dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sek:under. Data primer didapat dengan cara observasi lapangan seperti berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya untuk melakukan pengamatan di anjungan kapal untuk mengetahui data Global Positioning System (GPS), kondisi kapal berlayar, dan kondisi kapal sandar dan tolak menuju dan dari pelabuhan, melakukan pengukuran dermaga, dan melakukan wawancara. Sedangkan data sekunder yang didapat yaitu data arus serta pasang surut suralaya, data fasilitas pelabuhan dan data kapal. Data primer dan sekunder ini kemudian diolah yang hasil perhitungannya digunakan untuk dibandingkan dengan kondisi yang ada pada Pelabuhan Merak saat ini.

Port of Merak is located in Sunda Strait that separate Indian Ocean and Java Sea. These condition make sea current in Sunda Strait becomes high with maximmn speed 2,4 knots which can make ship difficult and dangerous to pier structure especially fender. The purpose of this final project is to calculate force due to current to get appropriate specification of fenders and provide solution of ship maneuvering to get one hour services at port of merak fulfilled.
The final project is accomplished by taking primary and secondary data. Primary data was obtained by field observation as sailing from Port of Merak to Port of Bakauheni and vice versa to do observation in the Bridge of Ship to collect data from Global Positioning System (GPS), condition of the ship sailed, and the condition of the ship approach and departure to and from the port, taking measurement in dock and conduct interviews. While secondary data was obtained are sea current data, tidal of Suralaya, port facilities and ship data. The primary and secondary data will be processed that the result of calculation is used to be compared with the condition that existed in Port of Merak today.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S53412
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Kusnadi
"Banyak faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya suatu perbuatan jahat, diantaranya disebabkan karena niat dan kesempatan sudah bersatu dan saling mempengaruhi. Dimana hal itu berawal dari adanya Faktor Korelatif Kriminogen (FKK), Police Hazard (PH) sehingga timbullah Ancaman Faktual (AF ) berupa penyimpangan perilaku kejahatan.
Kepadatan arus kendaraan, penumpang menuju ke Pelabuhan Penyeberangan Merak Bakauheni merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesempatan terjadinya perbuatan jahat (kejahatan). Dimana hal ini dapat dibuktikan pada periode tahun 2001 dengan adanya peningkatan kepadatan jumlah kendaraan dan penumpang menuju Palau Sumatra melalui Penyeberangan Merak Bakauheni (wilayah Pulomerak) tahun 2001, mempengaruhi terjadinya peningkatan kejahatan dan begitupun juga sebaliknya. Akan tetapi di dalam aspek pengendaliannya, kejahatan maupun kepadatan arus kendaraan dan penumpang itu tidak akan terjadi perubahan apabila dalam arti jumlah personil/pelaksana di lapangan serta sarana dan prasarana (fasilitas penunjang) masih tetap. Sehingga untuk itu perlu adanya penambahan dan pengaturan yang baik dari pelaksana di lapangan, serta adanya pembenahan, penambahan sarana dan prasarana (fasilitas) penunjang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T3647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Syamsu Rijal
"Tesis ini ingin mengungkap dan memahami sejarah Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni yang berada di Selat Sunda dari tahun 1912 sampai 2009. Selat ini memiliki posisi yang strategis menyatukan dan melayani dua pulau besar dan utama di Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Sumatera. Transportasi utama yang menunjang aktifitas perpindahan barang/komoditi masa ini adalah kereta api. Untuk itu Pemerintah Hindia Belanda memberikan kuasa kepada sebuah perusahaan kereta api yang bernama staatsspoorwegen untuk mengelola bidang transportasi di wilayah Banten, maka dibangunlah Pelabuhan Merak di ujung rel kereta jalur Tanah Abang, Jakarta ke Merak, Banten pada tahun 1912. Pelabuhan ini menunjang kegiatan Hindia Belanda seperti ekspor dan impor barang dari Indonesia ke luar negeri. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, pengelolaan pelabuhan berganti-ganti mengikuti perkembangan politik pemerintahan. Sampai tahun 1948, di Pelabuhan Merak masih beraktifitas kegiatan ekspor barang ke luar negeri. Sementara itu juga Pemerintah Republik Indonesia membuka secara resmi jalur Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Panjang di Lampung tahun 1952. Belanda menyerahkan pengelolaan pelabuhan kepada Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1956. Ketika nasionalisasi perusahaan asing dikeluarkan pemerintah Republik Indonesia tahun 1959, pengelolaan Pelabuhan Merak beralih ke Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Tahun 1970, Departemen Perhubungan mulai membangun Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Sebagai pelabuhan bayangan sementara Pelabuhan Bakauheni dibangun, dioperasikan Pelabuhan Srengsem. Pelabuhan Bakauheni beroperasi tahun 1980. Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung, masing masing memiliki wilayah belakang. Karakteristik Jakarta dan Jawa Barat terlihat dalam aktifitas muat barang di Pelabuhan Merak, demikian pula halnya di Pelabuhan Bakauheni, dengan Palembang dan Bengkulu sebagai daerah belakang Lampung (dulunya wilayah Sumatera Selatan). Dengan karakteristik yang berbeda tersebut dan dengan analisis ekonomi regional, terlihat adanya aktifitas saling memenuhi kebutuhan kedua wilayah. Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni di Selat Sunda ke depan, berdasarkan latar belakang sejarah dan posisinya pada jalur pelayaran internasional, sangat mungkin untuk dikembangkan sebagai pelabuhan internasional.

This thesis wants to reveal and understand the history of Merak Port and Bakauheni Port in the Sunda Strait from 1912 to 2009. Strait has a strategic position to unite and serve the two large islands and Indonesia's main island of Java and Sumatra. Major transportation activities that support the movement of goods/commodities this period is the train. For the Government of the Netherlands East Indies provides power to a railroad company named staatsspoorwegen to manage transportation in Banten, Merak, he built a railroad track down the Tanah Abang, Jakarta to Merak, Banten, in 1912. This port supporting the activities of the Dutch East Indies, such as export and import goods from Indonesia to other countries. Post-independence of the Republic of Indonesia, switch port management to follow the development of government policy. Until 1948, the Merak Port is still activity in the Port of exports of goods abroad. While it is also the Government of Indonesia officially opened the path Merak in Banten and the Panjang Port in Lampung in 1952. The Dutch handed over the management port to the Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) in 1956. When the nationalization of foreign companies by the government of the Republic of Indonesia in 1959, the management switched to Merak Port of Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). In 1970, the Department of Transportation started building Bakauheni Port in Lampung. As a shadow port while Port Bakauheni constructed, operated Port Srengsem. Bakauheni Port operational in 1980. Merak Port in Banten and Bakauheni Port in Lampung, each has a rear area. Jakarta and West Java characteristics seen in the activity of unloading goods at the port of Merak, as well as in Port Bakauheni, with Palembang and Bengkulu as a rear area of Lampung (South Sumatra). With different characteristics and with the regional economic analysis, there appears to meet the needs of each activity both regions. Merak Port and Bakauheni Port in Sunda Strait forward, based on historical background and its position on international cruise lines is quite possible to be developed as an international seaport."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Putra Kuncoro
"Tesis ini membahas tentang penyelengaraan manajemen sekuriti fisik di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Merak-Banten yang dikelola oleh PT. Indo Sarana Usaha sesuai dengan Addendum VIII (delapan) Surat Perjanjian tentang Perpanjangan Waktu Tenaga Ahli Daya (Outsourcing) Tenaga Pengamanan (Security) Pelabuhan Merak Nomor : Sperj.29/Add-HK.203/ASDP-CUM-2014 dan Nomor : 083/SK/ASDP-ISU/X/2014 tanggal 10 Oktober 2014 guna melindungi asset, keamanan, kenyamanan dan ketertiban bagi seluruh penumpang yang mengunakan jasa penyeberangan PT. ASDP Merak. Penelitian tesis ini dilatar belakangi oleh hasil observasi penulis terhadap penyelengaraan manajemen sekuriti di Pelabuhan Merak yang belum sesuai dengan beberapa literatur manajemen sekuriti, hal tersebut terbukti masih banyaknya tindak pidana penyelundupan. Batasan tesis ini fokus pada proses manajemen sekuriti dan upaya proses pengamanan dan pengawasan yang dilakukan oleh sekuriti PT. ISU. Penelitian tesis ini mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Yuridis manajerial, serta dalam penelitian ini mengunakan teknik analisis deskriptif kualitatif melalui penggambaran dan penganalisaan. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan penelaahan beberapa dokumen. Sumber data berasal dari informasi yang didapatkan penulis berupa data primer dan sekunder. Tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis merupakan beberapa konsep dan dokumen yang menunjang penulis untuk melakukan penelitian ini terhadap penyelengaraan manajemen sekuriti oleh PT. ISU di kawasan PT. ASDP Merak Banten. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggaraan manajemen sekuriti tidak ideal karena kurangnya inventaris dan penerapan SOP dalam pengaman dan pegawasan untuk mencegah terjadinya penyelundupan. Disarankan agar dilakukan perbaikan sistem dan sumber daya Satpam.

This thesis discusses the physical security management at PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) organization of Merak Banten managed by PT Indo Sarana Usaha in accordance with Addendum VIII (eight) Agreement on the Extension of Time Expert Power (outsourcing) Energy security (security) Merak Number: Sperj.29/Add-HK.203/ASDP-CUM-2014 and Number : 083/SK ASDP-ISU/X/2014 dated October 10, 2014 in order to protect the assets, security, comfort and order for all the passengers who use the services crossing PT. ASDP Merak. The background of this thesis research by the observation of the writer towards the organization of security management at Merak are not in accordance with some security management literature. It is evident there are many criminal acts of smuggling. Limitations of this thesis focuses on the process of security management and security and surveillance efforts processes carried out by security PT. ISU. This thesis uses qualitative research methods with managerial juridical approach, and in this study using qualitative descriptive analysis technique through the depiction and analysis. The technique of collecting data through interviews, observation and review of several documents. Source of data derived from the information obtained in the form of author primary and secondary data. Literature review used by the author are some concepts and documents that support the writer to do this research on the organization of security management by PT. ISU in the area of PT. ASDP Merak, Banten. The results showed that the implementation of security management is not ideal because of the lack of inventory and application of SOP in the safety and pegawasan to prevent smuggling. It is recommended that the system be improved and resource security guard.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlina
"Kelelahan merupakan perasaan lelah dan kewaspadaan yang berkurang yang berhubungan dengan kantuk, sehingga dapat berpengaruh terhadap kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan tugas bahkan dapat berakibat celaka. Untuk mengetahui tingkat kelelahan salah satu metode menggunakan instrumen dari International Fatigue Research International dan skala Linckert agar dapat diketahui terjadinya pelemahan motivasi, kegiatan dan fisik pada crew Kapal Penyebrangan Merak Bakauheni Banten sebanyak 43 responden. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan pendekatan cross sectional.
Penelitian mendapatkan hasil tingkat kelelahan ringan 27,9 % dan kelelahan sedang 72,1%. Tingkat kelelahan ringan dan sedang di hubungkan dengan variabel-variabel. Hasil uji Chi Square pada variabel tersebut mempunyai p value > 0,5, artinya tidak adanya hubungannya antara umur, jenis kelamin, masa kerja, status gizi, status kesehatan, shift/pola kerja kerja jabatan, kurang tidur dan lingkungan dengan tingkat kelelahan.Hanya variabel dukungan keluarga yang didapat p value 0,048 dengan alpha 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kelelahan.

Fatigue is a feeling of exhaustion and the decreased of alertness which related to the drowsiness, so it could affect the capability and willingness to carry out the task even if it may couse harms. One the method to find out the fatigue level is use the instrument from International Fatigue Research International and Linckert scales so to be known the motivation weakening, activity and the physical on Merak-Bakauheni Ferry's strait crew at as many as respondents. This research uses quantitative and Cross Sectional Approach.
The research gets the results 27.9% rate of mild fatigue and exhaustion was 72.1%. Mild and moderate levels of fatigue are connecting with the variables. Chi Square test results on these variables had p value > 0.5, meaning no relationship between age, sex, length of employment, nutritional status, health status, shift / work patterns, occupation, lack of sleep and environment to the level of exhaustion. Only the family support variables obtained p value 0.048 with an alpha of 0.05 could be concluded there is a correlation between family support and fatigue.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mulyana Wijaya
"Dalam beberapa proyek konstruksi sering ditemui kegiatan identik yang berulang-ulang (repetitive), seperti dalam proyek pembangunan jalan babas hambatan, penanaman pipa saluran, gedung bertingkat banyak, dan lain-lain. Dari fenomena kegiatan ini menunjukkan kurva pengalaman (learning curve), dimana kegiatan berulang-ulang ini memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan pengalaman dan pada gilirannya produktfitasnya akan naik.
Apabila sekelompok tenaga kerja melakukan pengulangan kegiatan pekerjaan akan meningkatkan keterampilan pemakaian peralatan, pengetahuan metode kerja dan lebih mengenal lingkungan kerja, hal ini akan mengurangi waktu atau biaya per-cycle sesuai dengan meningkatnya jumlah cycle.
Pengaruh proses pengembangan pengalaman terhadap produktifitas pada produksi industri manufaktur mempunyai perbedaan dimana faktor pengaruh yang mempengaruhi proses perubahan input ke output relatif simpel dimana lokasi pekerjaan tidak berpindah-pindah, pekerjaan kontinyu, pekerjaan didominasi oleh mesin-mesin, proses pengulangan jangka panjang. Sedangkan pada proyek konstruksi di lapangan, faktor pengaruh yang mempengaruhi proses perubahan input ke output relatif komplek dimana produktifias sangat bervariasi pada setiap proyek konstruksi yang erat hubungannya dengan durasi, intensitas, pengetahuan, kemampuan (skill), informasi, equipment, kondisi lingkungan dan iklim pada pekerjaan dilapangan.
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa pengulangan kegiatan konstruksi akan memberikan kontribusi terhadap proses pengembangan pengalaman tenaga kerja yang selanjutnya dapat dilihat pada Kurva Pengalaman.
Hasil-hasil temuan penelitian ini adalah adanya pengaruh beberapa variabel pada proses pengembangan pengalaman terhadap produktifitas tenaga kerja pada pengulangan aktifitas konstruksi yang disajikan dalam bentuk model matematik, yang dapat dimanfaatkan sebagai alat manajemen yang sangat efektif, untuk memperkirakan dan pengendalian proyek.
Hasil-hasil penelitian tersebut diperoleh dari 72 sampel yang dapat dikumpulkan dari salah satu kegiatan konstruksi dalam proyek pembangunan jalan tol Tangerang-Merak dan memenuhi persyaratan statistik, sampel tersebut diperoleh dari dokumen catatan harian (historical data) hasil produksi kerja gabungan dari 2 (dua) group yang waktunya bersamaan dalam melaksanakan perbaikan tanah lunak dengan metode Vertical Sand Drain yang merupakan aktifitas identik pada konstruksi yang berulang- ulang yang masih relatif jarang dalam proyek pembangunan jalan. Metode analisa yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisa multivariate. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah, analisa korelasi dan analisa regresi berganda (multiple regression). Semua analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan paket Software Statistical for Social Science Release 9.0 atau SPSS Release 9.0 for Windows 95."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T10157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permadi Amiseno
"Karya Akhir ini membahas dampak krisis moneter pada industri aspal curah yang titik berat bahan bakunya berasal dan impor.
Pembahasan dimulai dan latar belakang disetujuinya proyek pendirian pabrik aspal curali di Indonesia. Di smi akan dipaparkan hasil studi kelayakan yang menggambarkan adanya suatu kebutuhan akan aspal curah yang tenis menanjak dañ tahun ke tahun. Selain itu dibahas juga posisi PT XYZ, diantara produsen/importir aspal di Indonesia. Dalam hal ini, PT XYZ mencoba menempatkan din dibelakang Pertamina. Pertamina adalah pemegang price leader, sehingga kebijakan penentuan harga selalu berpedoman pada berapa harga yang dip asang oleh Pertamina.
Pada saat krisis moneter menerpa Indonesia, kurs valuta asing bergejolak tak terkendali. Peru sahaan yang inembeli bahan baku dengan Dollar dan menjual dengan Rupiah alcan sangat terpukul. Para pengguna akhir produk aspal curah ini, yang utaxna.nya adalah badan Pemerintah, sangat menentukan naik turunnya tingkat permintaan, Dengan kondisi keuangan Pemerintah yang kurang baik seperti sekarang ini, maka sangat sulit meningkatkan volume penjualan. Tuntutan atas kreativitas yang Iebih, dalam menean terobosan bani dan segmen pasan alternatif yang potensial dalam memasarkan produk ini akan sangat menentukan.
"
2001
T213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>