Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
St. Louis, Missouri: Fort Church Publishers, Inc., 1985
378.73 WAS
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Green, Constance McLaughlin, 1897-1975
New Jersey: Princeton University Presss, 1967
301.451 GRE s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Weeks, Christopher
Baltimore: Johns Hopkins University Press, 1994
R 720.957 3 WEE a (1)
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Washington, DC : KBRI, 2001
327.959 8 MEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Pelz, Ruth.
Seattle : Murray Pub. Co, 1979
979.7 PEL w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: DC Health, 1917
822.33 FIR
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mamoto, Retno Sukardan
"Presentasi ini bermaksud untuk menganalisa liputan dari empat media massa terkemuka di Amerika Serikat menganai gerakan PRRI/Permesta dalam periode Februari sampai Juni 1958. Masa ini mencakup keterlibatan Amerika Serikat dalam gerakan PRRI/Permesta. Keempat media massa ini secara keseluruhan memuat sebanyak 171 tulisan yang menyangkut peristiwa ini. Harian Washington Post dan TIme dalam bulan Februari menulis tentang berdirinya pemerintahan PRRI/Permesta dan tanggapan pemerintah pusat untuk menghancurkan pemberontak. Istilah "rebels" digunakan oleh keempat media massa ini untuk menyebut gerakan PRRI/Permesta. Para jurnalis menemukan kelemahan dari pihak organisasi pemberontakan ini, dengan segala gertakan dan ancamannya kepada pemerintah pusat, dan kekuatan yang diproklamirkan melalui jaringan berita luar negeri. Time sangat kritis terhadap pemerintah pusat, dan menyalahkan Sukarno atas kekacauan dalam negeri dengan mengutip kritik-kritik pemimpin pemberontak tentang kepemimpinan Sukarno. majalah ini menyatakan bahwa pemberontakan itu benar dan Sukarno salah. "
1999
JSAM-IV-JanJul1999-50
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Monica Dwiyanti
"
ABSTRAKWashington Consensus pertama kali dicetuskan oleh John Williamson untuk mendeskripsikan sepuluh kebijakan yang mendapatkan konsensus di Washington. Washington Consensus ternyata mengundang banyak kritik dari kalangan akademisi. Tugas Karya Akhir TKA ini melakukan tinjauan literatur mengenai perdebatan Washington Consensus dari tahun 1990 sampai 2016. Literatur-literatur tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan ideologi ekonomi politik internasional, yaitu liberalisme, nasionalisme, dan marxisme. Dalam liberalisme, terdapat dua kelompok pemikiran yang saling bertolak belakang, yaitu pemikiran yang mendukung dan mengkritik Washington Consensus. Di sisi lain, argumen utama dari nasionalisme adalah bahwa Washington Consensus tidak berhasil meningkatkan kinerja ekonomi negara-negara berkembang dan peran negara yang aktif dibutuhkan. Penulis-penulis marxis berargumen bahwa Washington Consensus bersifat reduksionis karena mengabaikan relasi power. Dalam perdebatan ini, muncul beberapa rekomendasi kebijakan untuk menggantikan Washington Consensus. TKA ini merefleksikan bahwa rekomendasi kebijakan pembangunan bertahan dalam perdebatan apabila didukung oleh kekuatan politik. Refleksi ini merupakan sebuah agenda penelitian yang dapat dilaksanakan di masa depan agar korelasi antara dukungan politik dan daya tahan endurance rekomendasi kebijakan pembangunan dapat dibuktikan.
ABSTRACTWashington Consensus was first coined by John Williamson to describe ten policies which command consensus in Washington. The emergence of Washington Consensus invites numerous critics from scholars. This writing aims to review literatures about the debate on Washington Consensus from 1990 to 2016. These literatures are grouped based on ideologies in international political economy, namely liberalism, nationalism, and marxism. There are two contrasting divisions in liberalism. One supports Washington Consensus while the other criticizes it. On the other hand, the main argument of nationalism is that Washington Consensus has failed to improve the economic performance of developing countries and the active role of state is needed. Marxist scholars argue that Washington Consensus is reductionist because it ignores power relations. From this debate, there are several policy recommendations. This writing infers that development policy recommendation will endure if it is supported by political power. This reflection is a potential research agenda to be conducted in the future so that correlation between political support and endurance of development policy recommendation can be proven."
2017
TA-Pdf;
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Pocatello : The Idaho State College Museum
050 T 2 :1 (1958/59)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Garden City: Doubleday, 1965
917.3 WAS
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library