Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Redyanto Noor
"Pendahuluan
Dalam dua puluh tahun terakhir ini fiksi Indonesia menunjukkan gambaran perkembangan yang menarik dan beraneka ragam. Hal itu dinyatakan berdasarkan beberapa gejala yang terlihat pada berbagai segi kehidupan fiksi Indonesia, yang menyangkut segi produksi, distribusi, dan sambutan masyarakat.
Dari segi produksi, menurut Teeuw, sekurang-kurangnya ada tiga gejala yang menampakkan kenyataan baru. Pertama, tersedianya buku-buku fiksi baru di toko-toko buku dalam jumlah yang jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Kedua, banyak diantara novel dan kumpulan cerita yang tersedia itu merupakan cetak-ulang atau kumpulan cerita yang ditulis sebelum tahun 1965, bahkan ada yang berasal dari zaman Halal Pustaka atau Pujangga Baru. Contoh untuk itu misalnya Salah Asuhan (Abdul Muis), Layar Terkembang (STA), Belenggu (Armij n Pane), Jalan Tak Ada Ujung (Mochtar Lubi s) , dan Robohnya Surau Kami (Ali Akbar Navis). Ketiga, munculnya pengarang angkatan lama; Sutan Takdir Alisjahbana, Achdiat Karta Mihardja, Mochtar Lubis, Pramudya Ananta Toer, aktif kembali menulis beberapa novel setelah lebih dari dua puluh tahun menghentikan kegiatan.
Perihal perkembangan produksi itu lebih jauh dapat diketahui dari kenyataan-kenyataan yang berkaitan dengan kondisi produksi novel di Indonesia. Kondisi produksi itu ditandai oleh bermacam-macam gejala, seperti meningkatnya gairah penerbitan, terbitnya majalah-majalah wanita, meningkatnya jumlah surat kabar, dan diselenggarakannya berbagai sayembara penulisan cerita fiksi.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitarasmi Hatmosrojo
"ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk melihat apakah Le Garde du Coeur sebagai salah satu karya krancoise Sagan juga mengandung tema kesepian, sebagai salah satu ciri karya-karya Sagan yang disebutkan oleh beberapa kritikus yang pendapatnya telah dikutip. Melalui penelitian ini, penulis ingin memperlihatkan bagaimana tema kesepian ditampilkan di dalam pengaluran, alur, indeks tokoh dan latar ruang Le Garde du Coeur.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural. Teori yang dipakai adalah teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik yang ditunjang oleh teori mengenai sekuen oleh M.P. Schmitt dan A. Viala.
Karena rasa kesepian merupakan sebuah keadaan mental, maka di dalam penelitian sekuen-sekuen dibagi menurut jenis peristiwa dan deskripsi. Sekuen deskripsi sendiri dibagi lagi menjadi deskripsi bukan tokoh, deskripsi fisik dan deskripsi mental. Jumlah sekuen deskripsi mental ternyata lauh lebih banyak dari jumlah sekuen jenis lain. Ada pula banyak sekuen yang menampilkan rasa atau keadaan kesepian kedua tokoh utama.
Di dalam alur tampak bahwa tindakan-tindakan tokoh yang menjadi penggerak cerita didorong oleh rasa kesepian mereka. Maka alur cerita juga menampilkan rasa dan atau keadaan ke-sepian.
Keadaan tersebut rmuncul secara lebih jelas di dalam indeks tokoh dan latar ruang. Kedua tokoh utama, yaitu Dorothy Seymour dan Lewis Miles merupakan orang yang merasa kesepian. Hubungan mereka berlangsung karena masing-masing merasa dapat menghilangkan rasa kesepiannya apabila tetap bersama. Keadaan jiwa tokoh Lewis yang tak normal merupakan akibat dari kehidupannya yang tak berteman, sepi dan kosong.
Ruang rumah Dorothy mencerminkan keadaan sepi yang menekan perasaan Dorothy. Dalam rumah yang besar dan luas itu, Dorothy tinggal seorang dirs. Kehadiran Lewis dapat mengisi ruang rumah Dorothy yang sepi dan kosong. Ruang perkampungan palsu di studio film merupakan cermin kehidupan kedua tokoh utama yang sepi, kosong dan tak wajar. Ruang tersebut juga melambangkan kehidupan masyarakat Hollywood di dalam karya yang digambarkan serba palsu, tak berteman dan tak wajar.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa tema kesepian dalam roman Le Garde du Coeur dibangun melalui indeks tokoh dan ruang.

"
1995
S14475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Nurdianto
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S26068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisarizka Virgina
"Skripsi ini membahas tentang alur yang terdapat dalam novel Al-Ughniyyat Al-Da’iriyya karya Nawal El Saadawi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul The Circling Song. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan struktural yang menitikberatkan pada analisis alur.
Hasil penelitian membuktikan bahwa novel ini memiliki cerita yang unik. Keunikannya terletak pada cara penyajian alur yang berganti-ganti. Alur cerita didukung oleh penokohan berupa dua tokoh yang sama-sama menderita serta latar berupa dua alam yaitu kehidupan dan kematian.

The focus of this study is the plot of Al-Ughniyyat Al-Da’iriyya by Nawal El Saadawi which has been translated into the Indonesian language as The Circling Song. This research was conducted by using a structural approach which emphasized the analysis of the plot.
This research concludes that the novel had a unique plot. Its uniqueness lies in the way presenting alternated plot. The plot is supported by characterization of two characters who are both suffering and setting in the form of two worlds are life and death.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Subirosa Sabarguna
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2006
616.075 BOY a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noorwati Sutandyo
"ABSTRAK
Pasien kanker payudara usia muda cenderung meningkat di
RS Kanker Darmais. Faktor hormonal (estrogen) diketahui berperan penting
pada karsinogenesis kanker payudara, namun faktor-faktor pertumbuhan,
seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dan Her-2 juga berperan. Banyak
Studi mengaitkan kanker payudara usia muda dengan estrogen reseptor (ER)
negatif, sedangkan ER negatif dikaitkan dengan overekspresi Her-2. Alur
pensinyalan proliferatif faktor pertumbuhan sebagian besar memakai sistem
mitogen-activated protein kinase (MAPK). Hasil rangsangan proliferatif Ialu
memicu transkripsi protein siktus set. Protein siklus set yang pertama
terbentuk adalah siklin D1 yang transkripsinya dapat dirangeang baik oleh
estrogen maupun faktor pertumbuhan. Belum diketahui apakah ada
perbedaan komponen alur pensinyalan tersebut antara penderita kanker
payudara usia muda (35 tahun atau kurang) dan yang Iebih dari 35 tahun.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari perbedaan pola
pensinyalan antara penderita kanker payudara berusia 35 tahun atau kurang
dan pasien yang berusia lebih dari 35 tahun.
Metode: Pasien kanker payudara sporadik wanita direkrut untuk penelitian ini
dan dibagi dalam dua kelompok, yaitu 35 tahun atau kurang dan lebih dari 35
tahun. Spesimen tumor diambil dari biopsi atau pengangkatan tumor yang
dikonfirmasikan secara histopatologik. Ekspresi ER, 1GF-1R, Her-2, MAPK,
dan siklin D1 diperoleh dengan iniunonisfokimia. Spesimen darah diambil untuk pemeriksaan kadar estrogen dan IGF-1 serum serta pemeriksaan
mutaei gen BRCA-1 dan BRCA-2.
Hasil: Sebanyak 93 orang pasien berhasil direkrut sejak September 2004
sampai Desember 2005. Terdapat 43 orang yang berusia 35 tahun atau
kurang. Lebih dari 90% pasien mernpunyai tipe karsinoma duktal invasif dan
Iebih dari separuhnya memiliki grade 2. Pulasan imunohistokimia berhasil
dilakukan pada 90 spesimen. Ekspresi ER negatif pada 33 (78,6%) pasien
berusia 35 tahun atau kurang dan 32 (66.7%) orang yang berusia lebih dari
35 tahun. Ekspresi IGF-1R, Her-2, MAPK, dan siklin D1 positif berturut-turut
pada 17 (40,5%), 11 (26,2%), 26 (66,7%), dan 7 (16,7%) kasus dalam
kelompok usia 35 tahun atau kurang dan 16 (37,5%), 11 (22,9%), 37 (77,?I%),
dan 9 (16.6%) kasus dalam kelompok usia Iebih dari 35 tahun. Tidak ada
perbedaan yang bermakna secara statistik pada kedua kelompok. ER negatif
terdapat pada 72,2% dan MAPK positif terdapat pada 76,7% kasge. Variasi
pola pensinyalan terbanyak adalah ER-/IGF-1R-/Her-2- (26 kasus), ER-/IGF-
1R+/Her-2- (19 kasus), dan ER-/IGF-1R-/Her-2+ (16 kasus).
Kesimpulan: Pasien kanker payudara usia 35 tahun atau kurang
memperlihatkan pole ekepresi ER, IGF-1R, Her-2, MAPK, dan siklin D1 yang
sama dibandingkan pasien berusia Iebih dari 35 tahun. Sebagian besar
subyek menunjukkan ER negatif yang memberi kesan bahwa estrogen tidak
berperan dominan. Tingginya ekspresi MAPK menimbulkan dugaan peran
faktor pertumbuhan yang lebih dominan pada populasi penelitian ini. Terdapat
banyak variasi pola pensinyalan yang membutuhkan penelitian lebih Ianjut

Abstract
Background: Early onset breast cancer patients tend to increase in Dharmais
Cancer Hospital. Hormonal factor (estrogen) has been known to play
important rote in breast cancer carcinogenesis, but growth factors such as
insulin-like growth factor-1 (lGF- 1) and Her-2 also have roles. Many studies
have linked young onset breast cancer with the negativity of estrogen receptor
(ER), white negative ER is associated with Her-2 overexpression. Proliferative
signaling path ways from growth factors mostly use the kinase system of
mitogen-activated protein kinase (MAPK). The proliferative stimuli then
activate the transcription of cell cycte proteins. The first cell cycle protein is
cyclin D1 which could be generated either by estrogens or growth factors?
stimuli. it is not known whether signaling pathways are different between
young onset breast cancer patients (35 years old or less) and the older ones
(more than 35 years old).
Objective: The aim of this study was to find signaling pathway differences
between breast cancer patients aged 35 years old or less and patients aged
more than 35 years old.
Method: Sporadic, female breast cancer patients were consecutively
recruited and divided into two age groups, i.e. 35 years or less and more than
35 years old. Specimens were obtained by biopsy or surgical removal of the
tumors and were confirmed by histopathological examination. The expression
of ER, IGF-1R, Her-2, MAPK, and cyclin D1 were obtained by immunohisto-chemistry method. Blood specimens were taken from patients for estrogen
and serum lGF-1 assay and gene mutation analysis of BRCA1 and BRCA2.
Results: Ninety-three patients were recruited since September 2004 to
December 2005. Forty-three patients were 35 years or below. More than 90%
of the patients within the two groups showed invasive ductal carcinomas and
more than half of them were grade 2. immunohistochemical staining was
successfully done in 90 patients. ER expression was negative in 33 (78.6%)
of patients below 35 years old and 32 (66.7%) of older patients. The
expressions of IGF-1R, Her-2, MAPK and cyclin D1 were positive in 17
(40,5%), 11 (26,2%), 28 (66, 7%), and 7 (16, 7%) cases within the group of 35
years old or less, respectively and 18 (37,5%), 11 (22,9%), 37 (77,1%), and 9
(18, 8%) cases within the group of more than 35 years old. There is no
significant difference statistically between the two groups. ln all subjects, ER
was negative in 72,2% C8868 and MAPK was positive in 76, 7% cases. The
most frequent variations of signaling pathway are ER-/IGF-1R-/Her-2- (26
cases), ER-/IGF-1R+/Her-2- (19 cases), and ER-/IGF-1R-/Her-2+ (16 cases).
Conclusions: Breast cancer patients aged 35 years or less showed similar
ER, IGF-1R, Her-2, MAPK, and cyclin D1 expressions compared to the
patients aged more than 35 years old. ER negativity was predominant in
these series, suggesting that estrogen do not play a dominant role. The high
expression of MAPK raises a possibiiity of the more dominant role of growth
factors in these patients. There are many variations of signaling pathways in
breast cancer patients that need further studies."
2006
D777
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andong Begawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor apa yang menentukan dalam pola perkaitan antarperistiwa (alur) sehingga menghasilkan konflik demi komflik di dalam drama Dog-Dig-Dug. Penulis berasumsi bahwa tokoh beserta perwatakannya memiliki fungsi penting dalam pengaluran. Cara yang ditempuh penulis dalam membuktikan amsumsi tersebut ditempuh dalam dua tahap. pertama. mengumpulkan data-data mengenai tokoh beserta perwatakannya dan data-data peristiwa atau lakuan serta bagaimana menyusun peristiwa-peristiwa tersebut (pengalurannya). tahap kedua, penulis menganalisis hubungan antara data pertama (tokoh beserta perwatakannya) dengan data kedua (pengaluran). Dari hasil analisis tersebut penulis memperoleh beberapa kesimpulan mengenai fungsi tokoh di dalam pengaluran, yakni sebagai pemicu terjadinya suatu lakuan atau peristiwa, sebagai pengembang dan pengarah alur cerita, berta sebagai faktor yang melogiskan hubungan antarperistiwa atau antarlakuan"
1996
S10731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriawati Rahardjo
"ABSTRAK
Pada tahun 1759, lahir karya Voltaire yang berjudul Candide. Karya-karyanye lain yang terkenal, antara lain Les Lettres Pbilosophigues (1734), Le Siecle de Louis XIV (1738), Zadiq (1747).
Candide merupakan suatu karya yang sangat padat ber_isi. Berbagal gagasan tentang masyarakat terdapat di dalamnya, misalnya filsafat, politik, ekonomi, agama. Banyak kritikus yang menyoroti Candide sebagai suatu karya filsafat. Misalnya, Mme de Stael mengemukakan bahwa Canaide diciptakan untuk mengkritik optimisme Leibnitz yang pada scat itu hidup di Prancis. Selain itu, ada pula kri_tikus yang menganggap bahwa karya ini menunjukkan kemurtadan Voltaire terhadap agama. Hal ini dikemukakan oleh Omer Joly de Fleury. Ia mengatakan bahwa Candide berisi alegori-alegori yang menentang agama dan adat istiadat , dan ini yakin, pembaca pasti memberikan kritik keras pada buku tersebut. Verniere, 1977 : 12).
Memang, aspek agama tampak cukup menonjol dalaw kar_ya. Seluruh karya diwarnai dengan berbagai peristiwa yang ada hubungannya dengan agama. Itulah sebabnya maka aspek agama menarik dan mendorong penyusun skripsi ini...

"
1984
S14433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.A. Endang Tatiana K.
"Huis Clos adalah salah satu karya Jean-Paul Sartre yang bertutur tentang hubungan antarmanusia (dalam lakon diwujudkan dengan hubungan antartokoh). Hubungan antar manusia tersebut merupakan bagian dari flsafat. Sartre yang paling banyak dibicarakan sehingga masalah ini menarik untuk diteliti Iobih lanjut.
Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan antartokoh dalam lakon Huis Clos karya Jean-Paul Sartre. Metode yang dipakai adalah metode struktural, sedangkan teori yang digunakan adalah teori drama dalam buku Lire le Theatre karya Anne Ubersfeld mengenai alur, pengaluran, tokoh dengan himpunan ciri pembedanya, tokoh sebagai pengujar, latar ruang dan latar waktu. Sebagai pelengkap, digunakan teori proses komunikasi menurut Schmitt dan Viala dalam buku Savoir Lire.
Langkah pertama pembahasan adalah analisis alur yang dilakukan dengan menggunakan skema aktan. Hasil analisis rnenunjukkan bahwa hubungan antartokoh dalam lakon ini adalah hubungan subyek-obyek. Kemudian dari analisis pengaluran yang dilakukan berdasarkan babak dan adegan terlihat bahwa konflik hubungan antartokoh muncul pada adegan kelima dan bahwa konflik tersebut tidak akan pernah berakhir.
Langkah selanjutnya adaiah analisis tokoh. Dari analisis tokoh dengan ciri pembedanya terlihat bahwa ciri-ciri mental para tokoh menjadi dasar terbentuknya hubungan antartokoh, sedangkan dari analisis tokoh sebagai pengujar terlihat usaha para tokoh untuk menjadikan tokoh lain sebagai obyek meialui dialog di antara mereka.
Langkah terakhir pembahasan adalah analisis latar ruang dan waktu. Hasil analisis memperlihatkan bahwa unsur ruang dan waktu membuat para tokoh terperangkap selama-lamanya dalam hubungan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
S26989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>