Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Muliawati G. Siswanto
"Penelitian ini pada khususnya menelaah sifat-sifat per­ mukaan dari karet alam pada perbatasan karbon hitam/karet alam di dalam komposit. Polarisasi pada daerah batas yang disebabkan adanya penambahan tegangan di daerah tersebut di atas yang penting artinya secara 1ndustri telah dianallsa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperjelas mekanisme konduksi listrik dari komposit karbon hitam- ka­ ret alam.
Perambahan karbon hitam kedalam karet alam, akan meng­hasilkan komposit karbon hitam -karet konduktivitas listrik (o) yang lebih tinggi, dibandingkan dengan konduktivitas karet alam itu sendiri. Karet alam adalah isolator ( a ·< 013 n-1 m-1>J sedangkan konduktivitas dari karbon hitam adalah dalam daerah semikonduktor 3 1 10 n-1>. Kondukttvitas maRroskoPik dari komposit ternyata dapat dibuat sesuat kebutuhan, dari isolator sampai atau Black Pearls 2000.
Penelitian material dengan mikroskop elektron metoda difraksi sinar X von Laue.untuk kristalisasi karena tarikan, menunjukkan bahwa secara submakroskoptk (mikrosko-pik orde pertama), komposit tersebut tidak homogen, terdiri dari partikel/agregat karbon hitam yang terdisperi matrix vulkanisat karet alam. Selain dari pada itu, ditun­ jukkan bahwa pada daerah batas antara kedua bahan tersebut timbul tambahan tegangan (enhanched stress).
Dua buah model telah dilakukan untuk mencoba menginter­ pretasikan sifat-sifat konduktivitas de sebagai fungsi dari temperatur dan konsentrasi karbon hitam dan juga sifat-sifat dispersi dari besaran-besaran ac, disebabkan karena keadaan secara makroskopik maupun subrrakroskopik (mikroskopik orde pertama).
Model yang pertama berdasarkan kepada sifat inhomogeni­ tas secara submakroskopik dari komposit. Komposit tersebut dipandang sebagai suatu media inhomogen Maxwell-Wagner dua fasa,yaitu karbon hitam sebagai penguat konduktip dan matrix vulkanisat karet alamnya, dimana terjadi tambahan tegangan pada daerah batas dari kedua bahan tersebut. Pembahasan diberikan berdasarkan polarisasi pada daerah batas dan terjadinya lapisan dipol dalam karet di daeah batas, sebagai akibat adanya tegangan tersebut di atas. Model ini ditunjang dengan data harga kapasitans dari perhitungan harga koefisien dielektrik K dari komposit yang sangat tinggi (sinergetik). Dalam model ini, secara analitis, komposit dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan seri dari susunan-susunan parallel dari elemen-elemen mikro RC.
Model lain adalah membahas sifat-sifat listrik, dimana kompositnya dianggap homogin, yang berarti bahwa efek dari!kedua bahan dalam komposit hanya dideteksi dalam besaran-besaran listrik makroskopik. Karakteristik arus tegangan yang dapat diterangkan dengan sifat arus terlimitasi muatan ruang (space charge limited current) dengan adanya perangkap menunjukkan adalah pembawa muatan utama untuk transport elektrik dalam komposit tersebut dalam kurun temperatur yang diteliti, Studi dengan resonensi spin elektron (ESR)menunjang adanya tingkat-tingkat energi perangkap yang terlokalisir dalam celah energi dari struktur pita disebabkan karena lapisan dipol yang bertindak sebagai perangkap untuk transport elek­ tron. Distribusi dari tingkat energi perangkat elektron ini tergantung pada macam karbon hitam yang dipakai. Soek­tra ESR dari komposit adalah sangat nyata, dengan bentuk kurva yang tergantung macam karbon hitam. Harga g dari kom­ posit adalah dekat dengan harga g elektron dan tidak tergan­ tung macam karbon hitam maupun temperatur. Tambahan pula, mobilitas yang diukur dengan efek Hall van der Pauw dalam· kurun temperatur 294 K sampai 373 K adalah rendah dan ber­ tambah dengan temperatur. Pengukuran konduktivitas sebagai fungsi frekwensi menunJjukkan hubungan : oac.

This work is concerned with surface properties of the natural rubber. at carbon black/natural rubber interface in the composite. The interfacial polarization that is due to enhanched stress in this domain which has several indus­ trial importance has been analyzed. The main goal of this study is to clarify the electrical conduction mechanism for carbon black natural rubber composite.
The introduction of carbon black into natural rubber will produce a carbon black reinforced natural rubber composite with enhanched electrical conductivity (a ) in comparison to the conductivity of natural rubber alone. Natural rubber is inherently an insulator (a < 10-13 ri·1m-1)., while the conductivity of carbon black is in the range of a semiconductor (a. :z 103 n-1 m-1L The macroscopic conduc­tivitY of the composite can be tailored according to the need, from insulator to semiconductor ranges, depending PrimarilY on type and loading concentration of the carbon with a series of-carbon black types, namely the HAF, Vul can P, Vulcan XC 72 and Black Pearls 2000.
Materials studies by Scanning Electron Microscope· and von Laue X-ray Diffractometry of Strain Induced Crystalli­ zation have been performed to Investigate the sub macros - copic morphology of the composite. It is shown that the composite is not homogeneous, consisting of carbon black particles/aggregates dispersed 1n the natural rubber vulca­ nizate matrix. It is also indicated the existence of enhanched stress in the interfacial region between these two constituent substances.
Two models have been put forward to interpret the de conductivitY behaviour-as function of temperature and loading concentration,and the dispersion of ac properties, brought about by the macroscopic and sub macroscopic (first order microscopic)behaviours.
The first model is based on the sub-macroscopicallY inhomogeneous nature of the composite. It is regarded as a two phase Maxwell-Wagner inhomogeneous media,the carbon wherein the composite is presumed macroscopically. homoge­ neous and the effects of the constituent substances are detected only as averaged apparent electrical observables. I-V characteristics that can best be described as space · charge limited current behaviour with the existence of electron trap energies, Indicate the electron is the main charge carrier for electrical transport over the temperature range studied. Electron Spin Resonance Study indicates the existence of locallized trapping energy states, due to dipole layer that may act as traps for electronic transport.
Different electron trap energy distribution, has been iden­ tified, defending on the type of carbon clack filler. . Elec­ tron Spin Resonance spectra of the composites rev nounced, with lineshape also depending on the type of car­ bon black used. Observed g-values ae close to. ha free electron, and do not vary With carbon black type or temperature. Furthermore, the mobilitY is low and tempera­ ture activited, as measured by the van der Pauw modified Hall effect measurement in the temperature range 294 K to 373 K. Observed dependence of the macroscopic conductivity, could be described by : O'ac (w) a C&ln, where : 0,5 < n < ., , depending upon temperature. These results are consistent"
Depok: Universitas Indonesia, 1988
D1044
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achiriyanto rachmad
"ABSTRAK
Carbon black adalah salah satu bahan untuk membuat ban
dan produk karet lainnya. Fungsinya adalah sebagai bahan
pengisi karet untuk memperbaiki sifat-sifatnya, sepertí
ketahanan aus, ketahanan panas dan kelenturannya.
Carbon black dibuat dan feedstock oil, yaitu residu
miriyak bumi. Feed stock oil dipanaskan dalam suatu reaktor,
dan kernudian pernbakarannya dihentikan dengan semprotan quench
water. Jelaga hasil peinbakaran tidak sempUrna tersebut
dikuinpUlkarl dan diperlakukan tertentu supaya memenuhi kriteria
yang sudah ditetapkan.
Sebagai bahan baku untuk pabrik ban dan berbagai industni
lainnya, inaka carbon black dikategorikan sebagai industrial
product, yang permintaaflflYa tergarituflg dan permintaafl produk
akhirnya.
Pada saat ini di Indonesia ada dua pabnik carbon black,
yaitu PT. Continental Carbon Indonesia dan PT. Cabott
Indonesia. PT. CCI nienggunakafl teknologi dan Continental
Carbon Amerika, dan PT. Cabott Indonesia menggunakari teknologi
dan Cabott Amerika.
PT. CCI mulai menghasilkan carbon black sejak tahun 1990,
dan penjualan secara kotnersil dimulai pada tahun 1992.
Sedangkan PT. Cabott Indonesia baru saja mulai inenghasilkafl
carbon black, dan masih harus menanti pengakuan dan pabrik
pabrik ban bahwa produksiflYa sesuai dengan kriteria yang
dibutuhkan.
Produsen carbon black caoniestjk juga inenghadapi pesaing
dan luar negeri, antara lain: Australia, Korea Selatan,
Thailand, Malaysia dan China. Bahkan harga jual produk dan
China sangat murah, walaupun ada bea masuk harganya masih
tetap bersaing.
Pangsa pasar PT. CCI di Indonesia sekitar 50%, sedangkafl
PT. Cabott sekitar 5%, dan lainnya dibagi ke beberapa produsen
dan luar negeri.
Jumlah permintaan yang ada sebetulnya melebihi kapasitaS
inaksimuin PT. CCI. Jadi penarnbahan kapasitaS produksi perlu
dipertimbangkan, supaya peluang untuk iuemperoleh laba yang
lebih besar dapat dimanfaatkan. penauibahan kapasitas dapat
dilakukan dengan perluasan pabrik atau akuisisi pesaingnya.
Sebelum menambah kapasitas produksi perlu dilakukan fokus
pada produk tertentu, yang akan menaikkan tingkat produksi
(mengurangi set?up time) dan fokus pada pelanggan tertentu.
Setelah menarnbah kapasitas produksinya, mungkin PT. CCI
perlu niemperluas pasarnya ke luar negeri, untuk marnanfaatkan
kelebihan kapasitas yang mungkin timbul."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maulana Alhazmi
"Penambahan carbon black terhadap komposit epoksi/E-glass terbukti dapat menyerap gelombang elektromagnetik dengan lebih baik dibandingkan dengan komposit epoksi/E-glass, sehingga komposit epoksi/E-glass/carbon black dapat menjadi salah satu material penyerap gelombang elektromagnetik atau Radar Absorbent Material (RAM) untuk membuat teknologi siluman. Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya mengenai penyerapan gelombang elektromagnetik, yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh carbon black terhadap sifat mekanik tarik dan tekuk pada komposit epoksi/E-glass/carbon black. Komposit dibuat dengan variasi carbon black (1 wt%, 3 wt%, dan 5 wt%) dan komposit epoksi/E-glass tanpa carbon black dan komposit ini difabrikasi menggunakan metode hand lay-up.
Hasil pengujian menunjukkan nilai kuat tarik dan kuat tekuk tertinggi didapatkan pada komposisi carbon black 3 wt % dengan peningkatan sebesar 75,9 % untuk kuat tarik dan 9,73 % untuk kuat tekuk dibandingkan dengan kuat tarik dan kuat tekuk komposit epoksi/E-glass. Pengamatan permukaan patahan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan ikatan antarmuka matriks dan serat tidak begitu kuat dengan moda kegagalan adalah fiber pull-out.

The addition of carbon black in the epoxy/E-glass composites has been proved to a better electromagnetic waves absorption than epoxy/E-glass composites. It indicates that epoxy/E-glass/carbon black composites is one of the Radar Absorbent Materials (RAM) for steath technology. This research is a continuation of the previous research about electromagnetic waves absorption on epoxy/E-glass/carbon black composites, with the research aim is to study the effect of carbon black on the tensile and flexural properties of epoxy/E-glass/carbon black composites. The composites were made with a variation of carbon black (1 wt%, 3 wt%, and 5 wt%) and epoxy/E-glass composites without carbon black. These composites were fabricated with a hand lay-up method.
The results showed that the maximum values of tensile and flexural strengths belong to the composites with the composition of carbon black 3 wt%, which were improved by 75.9 % for tensile strength and 9,73 % for flexural strength compared to tensile and flexural strengths of epoxy/E-glass composites. Scanning Electron Microscope (SEM) observation on the fracture surfaces showed that the matrix and fiber interface bonding was not very strong, which was indicated by fiber pull-out.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Nasriawati
"Aerosol karbon hitam menimbulkan risiko potensial bagi kesehatan manusia. Karbon hitam telah dilaporkan menjadi penyebab penting bagi beberapa penyakit kardiovaskular dan pernapasan manusia. International Agency for Research on Cancer (IARC) menyatakan bahwa klasifikasi karbon hitam adalah 2b, yaitu berpotensi menyebabkan kanker. Ini menandakan bahwa efek karsinogenik karbon hitam untuk manusia masih kontroversial. Laporan kasus berikut ini memaparkan kasus kanker paru-paru akibat pajanan karbon hitam dan meninjau literatur laporan kasus okupasi untuk mendapatkan jawaban tentang efek pajanan karbon hitam dan meningkatnya risiko kanker paru-paru di antara pekerja yang terpajan karbon hitam. Pencarian literatur dilakukan untuk menjawab pertanyaan klinis melalui database elektronik: PubMed dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah 'karbon hitam' DAN 'kanker paru-paru' DAN 'pekerja'. Kriteria inklusi dari strategi pencarian ini adalah pekerja yang terpapar karbon hitam, studi meta analisis, kasus control,prosfektif kohort. Kriteria pengecualian dari artikel ini adalah artikel yang tidak dapat diakses, RCTs yang telah digunakan dalam systemic review. Artikel yang dipilih kemudian dianalisa kritis menggunakan kriteria yang relevan oleh Oxford Center for Evidence-based Medicine. Penelitian ini mengulas literatur oleh Rota Matteo, et all 2014; Bukti epidemiologis tentang karbon hidro poliaromatik (PAH) tinggi terpapar, studi kohort perspektif oleh Delli LD, et all 2015 dan studi kasus kontrol oleh Marie EPt, dkk 1996. Ketiga penelitian menunjukkan bahwa potensi karsinogenik hitam karbon sama dengan pernyataan monograf IARC bahwa studi epidemiologi karbon hitam memberikan bukti karsinogenisitas yang kurang memadai (Kelompok 2B).

Carbon black aerosol has potential risks on human health. Carbon black has been reported to be an important cause for several human cardiovascular and respiratory diseases. International Agency for Research on Cancer (IARC) stated that carbon black classification is 2b, that is carcinogenic. This report explains a case of lung cancer due to carbon black exposure and reviews the literature of occupational cases to get the answers about the effects of carbon black exposure and the increasing risk of lung cancer among carbon black exposed workers. The literature search was performed to answer the clinical question via electronic databases: PubMed and Google Scholar. The keywords used were ‘carbon black’ AND ‘lung cancer’ AND ‘workers’. The inclusion criteria of this searching strategy were the workers which exposed to carbon black, meta analysis, randomizes controlled trial, systematic reviews, cohort. The exclusion criteria of this article were inaccessible articles, RCTs that have been used in recent systematic review. The selected articles were then critically appraised using relevant criteria by the Oxford Center for Evidence-based Medicine. This study reviews the literature by Rota Matteo, et all 2014; The epidemiological evidence on the polyaromatic hydro carbon (PAH) high exposed, perspective cohort study by Delli LD, et all 2015 and the control case study by Marie EPt, et al 1996. The three researches showed that carbon black carcinogenic potential is the same with the IARC monograph statement that the epidemiological studies of carbon black provide inadequate evidence of carcinogenicity (Group of 2B)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulton Amna
"Carbon black (CB) merupakan material penting yang digunakan sebagai pewarna dan material fungsional di dalam toner. Partikel CB dalam ukuran nano meter diharapkan mampu menghasilkan toner dengan pola distribusi dan dispersi yang merata. Sintesis toner dilakukan dengan 3 variasi persentase berat (wt%) nano CB 10, 15 dan 20 % yang diball mill dengan kopolimer stirena/ akrilat (KSA), black oxide (BO) dan air. Serbuk toner yang telah disintesis dikarakterisasi dengan x-ray diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR) dan scanning electron microscopy/energy dispersive x-ray spectroscopy(SEM/EDX) serta uji performa toner melalui uji suseptibilitas magnetik, uji adhesi, dan uji kualitas gambar. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa toner 10 wt% CB memiliki ukuran dan distribusi yang paling seragam. Hasil uji suseptibilitas magnetik menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik toner hasil sintesis 10, 15 dan 20 wt% CB sebesar 1,02 x 10-4, 0,99 x 10-4, 1,11 x 10-4 m3/kg. Performa terbaik dalam kriteria nilai suseptibilitas, adhesivitas dan kualitas gambar diberikan oleh toner 10 wt% CB dibandingkan toner hasil sintesis lain dan toner komersil.

Carbon black(CB) is an important material used as a dye and functional materials in toner. CB particles in nano-meter size is expected to produce a toner with distribution and uniform dispersion. Synthesis of the toner was carried out 3 weight percentage variation of nano CB10, 15 and 20 % in the ball mill with styrene/acrylate copolymer(KSA), blackoxide (BO) and water. The resulted powder has been characterized with the x-ray diffraction (XRD), Fourier transform infrared (FTIR) and scanning electron microscopy/energy dispersivex-ray spectroscopy (SEM /EDX) and test the performance of toner through the tests of magnetic susceptibility, adhesion, and the quality of image. SEM characterization results indicate that the toner 10 CB has the size and the most uniform distribution. The average of magnetic susceptibility of synthesized toner 10 CB, 15 CB and 20 % CB is 1,02 x 10-4, 0,99 x 10-4, 1,11 x 10-4 m3/kg.The best performance was provided by 10CB toner in comparison to others synthesized and commercial toners.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T42756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesty Eka Mayasari
"Karakteristik termal suatu material penting untuk dipelajari untuk mengetahui stabilitas termal bahan tersebut.Etilen propilen diena monomer (EPDM) adalah salah satu karet sintetis yang banyak digunakan dalam industri karena ketahanan terhadap aging, ozon, dan kimia yang baik. Pada studi ini akan dipelajari parameter kinetika dan sifat dekomposisi termal vulkanisat EPDM dengan metode termogravimetri dari berbagai variasi sistem vulkanisasi (efisien, semi-efisien, dan konvensional) dan variasi carbon black (CB) (50,60, dan 70 phr) sebagai bahan pengisi.Dekomposisi terjadi dalam dua tahap; oksidasi EPDM dan hilangnya bahan mudah menguap kemudian dekomposisi EPDM. Parameter kinetika dekomposisi termal didekati dengan persamaan Coats Redfern. Energi aktivasi dan massa yang terdekomposisi meningkat dengan berkurangnya kandungan CB. Vulkanisat EPDM dengan bahan pengisi CB memiliki ketahanan cukup baik terhadap dekomposisi termal. Proses dekomposisi dapat dilihat secara detail pada paper ini.

The thermal characteristics of a material are important to learn in order to know the thermal stability of the materials. Ethylene propylene diene monomer (EPDM) is a synthetic rubber that is widely used in industry due to its resistance to aging, ozone, and chemicals. The kinetic parameters and thermal decomposition of vulcanized EPDM were studied using thermogravimetric method with various vulcanization systems (efficient, semi-efficient, and conventional vulcanization system) and various carbon black (CB) as filler (50, 60, and 70 phr). Decomposition consist of two stages; the oxidation of EPDM and volatile matter loss then decomposition of EPDM. Kinetic parameters of the thermal decomposition were approximated by the Coats Redfern equation. Activation energy and decomposed mass increases with decreasing content of CB. Vulcanized EPDM with CB as filler has fairly good resistance against thermal decomposition. The decomposition process can be viewed in detail in this paper "
[Place of publication not identified]: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
530 KKP 32:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawati G. Siswanto
"ABSTRAK
Penelitian ini pada khususnya menelaah sifat-sifat permukaan dari karet alam pada perbatasan karbon hitam/karet alam di dalam komposit. Polarisasi pada daerah batas yang disebabkan adanya penambahan tegangan di daerah tersebut di atas yang penting artinya secara industri telah dianalisa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperjelas mekanisme konduksi listrik dart komposit-karbon hitam - karet alam.
Penambahan karbon hitam kedalam karet alam, akan menghasilkan komposit karbon hitam-karet alam yang mempunyai konduktivitas listrik (σ) yang lebih tinggi, dibandingkan dengan konduktivitas karet alam itu sendiri. Karet alam adalah isolator (σ<10-13 n-1 m-1), sedangkan konduktivi tas dari karbon hitam adalah dalam daerah semikonduktor (σ = 103 n-1 m-1). Konduktivitas makroskopik dari komposit ternyata dapat dibuat sesuai kebutuhan, dari isolator sampai pada daerah konduktivitas dari semikonduktor, tergantung secara primer pada macam dan konsentrasi karbon hitam yang ditambahkan. Selain daripada itu, harga konstanta dielektrik (K) dari komposit ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan harga K dari karet alam maupun karbon hitamnya (sifat sinergestik).
Konduktivitas arus searah diukur dalam kurun temperatur 77 K sampai 373 K. Sifat-sifat ac, khususnya konduktivitas dan kapasitas telah diukur dalam kurun frekwensi 10 Hz sampai 10 M Hz dalam kurun temperatur 284 K sampai 373 K. Pada penelitian ini dipakai kontak yang bersifat ohmik pada setiap sampel, yang merupakan komposit yang mengandung berbagai macam karbon hitam, yaitu HAF, Vulcan P, Vulcan XC 72 atau Black Pearls 2000.
Penelitian material dengan mikroskop elektron (SEM) dan metoda difraksi sinar X von Lauc untuk kristalisasi karena tarikan, menunjukkan bahwa secara submakroskopik (mikroskopik orde pertama), komposit tersebut tidak homogen, terdiri dari partikel/agregat karbon hitam yang terdispersi dalam matrix vulkanisat karet alam. Selain daripada itu, ditunjukkan bahwa pada daerah batas antara kedua bahan tersebut timbul tambahan tegangan (enhanched stress).
Dua buah model telah dilakukan untuk mencoba menginterpretasikan sifat-sifat konduktivitas dc sebagai fungsi dari temperatur dan konsentrasi karbon hitam dan juga sifat-sifat dispersi dari besaran-besaran ac, disebabkan karena keadaan secara makroskopik maupun subffakroskopik (mikroskopik orde pertema).
Model yang pertama berdasarkan kepada sifat inhomogenitas secara submakroskopik dari komposit. Komposit tersebut dipandang sebagai suatu media inhomogen Maxwell-Wagner dua fasa, yaitu karbon hitam sebagai penguat konduktip dan matrix vulkanisat karet alamnya, dimana terjadi tambahan tegangan pada daerah batas dari kedua bahan tersebut, Pembahasan diberikan berdasarkan polarisasi pada daerah batas dan terjadinya lapisan dipol dalam karet di daerah batas, sebagai akibat adanya tegangan tersebut di atas. Model ini ditunjang dengan data harga kapasitans dan perhitungan harga koefisien dielektrik K dari komposit yang sangat tinggi (sinergetik). Dalam model ini, secara analitis, komposit dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan seri dari susunan-susunan paralel dari elemen-elemen mikro RC.
Model yang lain adalah membahas sifat-sifat listrik, dimana kompositnya dianggap homogin, yang berarti bahwa efek dari kedua bahan dalam komposit hanya dideteksi dalam besaran-besaran listrik makroskopik. Karakteristik arus tegangan (I-V) yang dapat diterangkan dengan sifat arus terlimitasi muatan ruang (space charge limited current) dengan adanya perangkap (trap), menunjukkan bahwa elektron adalah pembawa muatan utama untuk transport-elektrik dalam komposit tersebut dalam kurun temperatur yang diteliti. Studi dengan resonansi spin elektron (ESR) menunjang adanya tingkat-tingkat energi perangkap yang terlokalisir dalam celah energi dari struktur pitta, disebabkan karena lapisan dipol yang bertindak sebagai perangkap untuk transport elektron. Distribusi dari tingkat energi perangkat elektron ini tergantung pada macam karbon hitam yang dipakai. Spektra ESR dari komposit adalah sangat nyata, dengan bentuk kurva yang tergantung macam karbon hitam. Harga g dari komposit adalah dekat dengan harga g elektron dan tidak tergantung macam karbon hitam maupun temperatur, Tambahan pula, mobilitas yang diukur dengan efek Hall van der Pauw dalam kurun temperatur 294 K sampai 373 K adalah rendah dan bertambah dengan temperatur. Pengukuran konduktivitas sebagai fungsi frekwensi menunjukkan hubungan: σ ac (w) σn, dimana 0,5 < n< 1, tergantung pada temperatur. Hasil-hasil ini sesuai untuk suatu model transport elektron secara lompatan, dengan tingkat-tingkat energi perangkap memegang peranan yang penting.

ABSTRACT
This work is concerned with surface properties of the natural rubber at carbon black/natural rubber interface in the composite. The interfacial polarization that is due to enhanced stress in this domain, which has several industrial importances, has been analyzed. The main goal of this study is to clarify the electrical conduction mechanism for carbon black natural rubber composite.
The introduction of carbon black into natural rubber will produce a carbon black reinforced natural rubber composite with enhanced electrical conductivity (σ) in comparison to the conductivity of natural rubber alone. Natural rubber is inherently an insulator (σ < 10-15 a-lm-1), while the conductivity of carbon beck is in the range of a semiconductor (σ = 103 n-1 m-1), The macroscopic conductivity of the composite can be tailored according to the need, from insulator to semiconductor ranges, depending primarily on type and loading concentration of the carbon black. Moreover, the relative dielectric constant (K) of the composite is much higher than the K value of both natural rubber and carbon black alone, which means a possible synergistic effect. Electrical properties namely the ac and dc conductivities and capacitance of carbon black reinforced natural rubber have been investigated. The dc conductivity of the composite has been measured over temperature range 77 K to 373 K. The ac properties have been measured over the frequency range 10 Hz to 10 MHz in the temperature range 284 K to 373 K. Ohmic contact was used for all samples, filled with a series of carbon black types, namely the HAF, Vulcan P, Vulcan XC 72 and Black Pearls 2000.
Materials studies by Scanning Electron Microscope and von Laue X-ray Diffractometry of Strain Induced Crystallization have been performed to investigate the sub macroscopic morphology of the composite. It is shown that the composite is not homogeneous, consisting of carbon black particles/aggregates dispersed in the natural rubber vulcanizate matrix. It is also indicated the existence of enhanced stress in the interfacial region between these two constituent substances.
Two models have been put forward to interpret the dc conductivity behavioral function of temperature and loading concentration, and the dispersion of ac properties, brought about by the macroscopic and sub macroscopic (first order microscopic) behaviors.
The first model is based on the sub-macroscopically inhomogeneous nature of the composite. It is regarded as a two phase Maxwell-Wagner inhomogeneous media, the carbon black as conducting filler and the rubber as the matrix, wherein the interaction of the constituent substances and the interfacial region are examined. A discussion is given concerning the interfacial polarization and the formation of dipole layer in the natural rubber, due to the enhanced stress, at the interface. Support for this model is given by the capacitance data 'and the calculated remarkably high value of dielectric constant. In this model, analytically, the system could be represented as a series of parallel RC microelements.
Another model is to interpret the electrical behavior, wherein the composite is presumed macroscopically homogeneous and the effects of the constituent substances are detected only as averaged apparent electrical observable. I-V characteristics that can best be described as space charge limited current behavior with the existence of electron trap energies indicate the electron is the main charge carrier for electrical transport over the temperature range studied. Electron Spin Resonance Study indicates the existence of localized trapping energy states, due to dipole layer that may act as traps for electronic transport. Different electron trap energy distribution has been identified, defending on the type of carbon black filler. Electron Spin Resonance spectra of the composites are very pronounced, with line shape also depending on the type of car-bon black used. Observed g-values are close to that of the free electron, and do not vary with carbon black type or temperature. Furthermore, the mobility is low and temperature activated, as measured by the van der Pauw modified Hall effect measurement in the temperature range 294 K to 373 K. Observed dependence of the macroscopic conductivity, could be described by: σ ac (w) σ n, where: 0,5 < n < 1, depending upon temperature. These results are consistent with a model of electron hopping transport, with traps playing a prominent role.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1988
D314
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfi Ahmadi
"Carbon black (CB) yang berasal dari limbah pertanian, batang bambu, tempurung kelapa dan tandan buah sawit diperoleh dengan proses pirolisis dapat digunakan sebagai penguat dalam komposit epoksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan tarik dan impak komposit berpenguat carbon black - epoksi. Bahan penguat yang digunakan dalam pembuatan komposit adalah carbon black yang bersumber dari biomassa limbah pertanian. Matrik yang digunakan adalah resin epoksi Baklite EPR 174 dan Epoxy Hardener V-140. Metode pembuatan komposit dengan metode hand lay up. Variasi pengujian dengan menggunakan Fraksi volum carbon black 0, 5, 10, 15, 20 %. Selanjutnya akan dilakukan uji tarik, uji impak dan SEM. Kekuatan tarik tertinggi sebesar 44,65 MPa pada 5% fraksi volume. Kekuatan impak tertinggi sebesar 5,47 MPa pada 5% fraksi volume. Hasil uji SEM menunjukan distribusi carbon black yang tidak merata pada epoksi, adanya aglomerasi, adanya void dan pull out."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>