Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kharisma Putri Maddendra
"Makalah ini menjelaskan kesenjangan gaji berdasarkan gender yang persisten di Hollywood, menekankan pada penilaian sistemik yang lebih rendah terhadap aktris perempuan meskipun memiliki kedudukan dan pengalaman yang setara dengan rekan laki-laki mereka. Studi ini menginterogasi bagaimana stereotip sosial dan dominasi historis budaya patriarki dalam industri telah mengukuhkan disparitas dalam pendapatan.Tulisan ini menjelaskan bahwa ketidaksetaraan pembayaran berdasarkan gender tetap kuat, bahkan ketika mempertimbangkan faktor-faktor seperti kompleksitas peran dan keberhasilan box office. Hasil diskusi menunjukkan bahwa persepsi eksternal dari beberapa peneliti dan penggambaran perempuan dalam media berkaitan dengan lintasan karir dan potensi penghasilan, menuntut perubahan industri perfilman Hollywood secara luas untuk untuk bisa menyetarakan gender.

This paper explains Hollywood's persistent gender-based pay gap, emphasising the systematic undervaluation of female actresses despite having status and experience equivalent to their male counterparts. The study interrogates how social stereotypes and the historical dominance of patriarchal culture in the industry have solidified disparities in earnings. The writing explains that gender-based pay inequality remains strong, even when considering role complexity and box office success factors. The discussion results indicate that external perceptions from various researchers and the portrayal of women in media related to career trajectories and earning potential demand a broad change in the Hollywood film industry to achieve gender equality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Melsasyavia Nurfitriana Ramadhany Syam
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2018 untuk menguraikan kesenjangan upah penyandang disabilitas menjadi bagian yang dapat dijelaskan dan tidak dapat dijelaskan pada tingkat rata-rata. Dengan menggunakan dekomposisi Blinder-Oaxaca, bagian yang dapat dijelaskan berkontribusi sebesar 75,04% dalam kesenjangan upah penyandang disabilitas. Pencapaian tingkat pendidikan merupakan faktor penjelas terbesar yang memperlebar kesenjangan upah ini. Sementara itu, potensi diskriminasi menjadi kontributor utama kesenjangan upah gender antara penyandang disabilitas, bahkan bagian yang dapat dijelaskan tidak signifikan setelah dilakukan kontrol terhadap produktivitas penyandang disabilitas. Terlepas dari status disabilitasnya, perempuan mengalami diskriminasi upah terhadap laki-laki di Indonesia.

ABSTRACT
This study analyzes the data from Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) year of 2018, to outline the disability wage gap into the explained and unexplained parts at an average level. Using Blinder-Oaxaca decomposition, the explained part contributes up to 75.04% in the disability wage gap. Achievement in the education level is the highest explanatory factor in widening the gap. Furthermore, the potential for discrimination is a major contributor to the gender wage gap among people with disabilities, even the unexplained part becomes insignificant after the productivity of people with disabilities is being controlled. Regardless of their disability status, women experience wage discrimination in Indonesia in terms of gender."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derryl Ilyasa
"Terdapat 8.56% penyandang disabilitas di Indonesia berdasarkan SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) 2015. Berdasarkan SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) 2018, terdapat kesenjangan upah yang dialami oleh Penyandang Disabilitas (PD) dan Non-Penyandang Disabilitas (NPD). Penelitian ini ingin melihat diskriminasi yang dialami oleh PD dalam dunia kerja dengan mencari tahu apakah faktor disabilitas mempengaruhi upah yang mereka terima. Dengan menggunakan data SAKERNAS 2018 dan metode Ordinary Least Square (OLS), penelitian ini menemukan bahwa secara umum disabilitas mempengaruhi upah secara negatif. Selain itu, dari semua jenis disabilitas, kesulitan mobilitas dan pendengaran memiliki dampak negatif yang paling tinggi dibandingkan jenis disabilitas lainnya.

According to SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) 2015, 8.56% Indonesians are disabled. Based on SAKERNAS (Survei Angkatan Kerja Nasional) 2018, there is a wage gap between disabled person and non-disabled person. This study wants to see the discrimination faced by the disabled in the workplace by finding out whether disabilities affect the wages they receive. Using data from SAKERNAS 2018, with Ordinary Least Square (OLS) method, this study finds that generally disabilities have a negative impact to wage. Also, between the disabilities, mobilty and hearing have the highest negative impact on wage.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Deni Widia Putri
"

Penelitian ini menganalisis dampak dari perdagangan internasional dan persaingan industri terhadap kesenjangan upah pekerja terampil dan tidak terampil di industri manufaktur Indonesia. Menggunakan data panel tingkat perusahaan yaitu data Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) dari BPS dan data upah minimum provinsi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Modifikasi model dilakukan pada pengelompokan industri yang berbeda, yaitu industri manufaktur secara umum, manufaktur padat karya dan manufaktur padat modal. Analisis empiris disajikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan perdagangan internasional bekontribusi pada penurunan kesenjangan upah terampil dan tidak terampil di industri manufaktur Indonesia. Namun peningkatan persaingan industri memberikan dampak yang sebaliknya. Selain itu penelitian ini melakukan analisis perbandingan dampak dari perdagangan internasional dan persaingan industri pada industri padat karya dan padat modal.


This paper analyzes the impact of international trade and industrial competition on skilled–unskilled wage inequality in Indonesia’s manufacturing industry. By making use of firm level panel data which are industri statistic from BPS, minimum wage from Ministry of Labor. Modifying the model for different group, which are manufacturing industry in general, labor-intensive and capital-intensive manufacturing. The empirical analysis presented in this paper shows that international trade has contributed to an decrease in skilled–unskilled wage inequality in Indonesia's manufacturing industry. However, increase in industrial competition has the opposite effect. In addition, this study also analyzes the impact of international trade and industrial competition on labor-intensive and capital-intensive industries.

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biyan Shandy Paramayudha
"Sejumlah penelitian telah membuktikan adanya kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Dari penelitian-penelitian tersebut, diketahui bahwa sebagian besar kesenjangan upah antar gender di Indonesia disebabkan oleh komponen yang tidak terjelaskan yang juga dianggap sebagai komponen diskriminasi. Penelitian ini mencoba untuk mempertimbangkan aspek komuter yaitu waktu komuter dalam menjelaskan kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Dengan metode dekomposisi Blinder-Oaxaca, penelitian ini menganalisis data Survei Angkatan Kerja Nasional 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu komuter berpengaruh positif terhadap kesenjangan upah antar gender. Hasil analisis dekomposisi Blinderr-Oaxaca juga menunjukkan bahwa penambahan variabel waktu komuter dapat meningkatkan proporsi kesenjangan upah antar gender yang terjelaskan dari 14,2% hingga 22,6% dari total kesenjangan upah pada pekerja formal dan dari 22,3% menjadi 36,2% pada pekerja informal. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya efek spatial entrapment dan tanggung jawab rumah tangga pada pekerja perempuan di Indonesia yang perlu dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan

Several researches have proven the existence of gender wage gap in Indonesia. From those researches, it can be inferred that the majority of gender wage gap in Indonesia is consisted of unexplained parts which is commonly interpreted as discrimination. This research aims to explain the unexplained part of gender wage gap in Indonesia through the inclusion of commuting aspect, which is commuting time. By using Blinder-Oaxaca decomposition method, this research analyzes the data from Survei Angkatan Kerja Nasional (Indonesian Labor Force Survey) 2019. The results have shown that commuting time is positively correlated to wage. Blinder-Oaxaca decomposition also shows that inclusion of commuting time is able to increase the proportion of explained part of the wage gap from 14,2% to 22,6% in formal worker group and from 22,3% to 36,2% in informal worker group. This research has also identified the effect of spatial entrapment and household responsibility on Indonesian female workers, which is essential to be considered in policymaking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasma Hazel
"Kesetaraan gender menjadi isu yang diperjuangkan secara terus menerus. Salah satu aspek yang menjadi indikator evaluasi apakah kesetaraan gender sudah diterapkan adalah adanya fenomena kesenjangan upah antar gender. Studi ini bertujuan untuk melihat persistensi kesenjangan upah antar gender dengan menggunakan data Sakernas 2022 serta variasi kesenjangan antar gender yang terjadi di antara sektor industri, tempat tinggal, dan tipe kontrak. Pada tahun 2022, ditunjukkan bahwa gender kesenjangan upah antar gender di Indonesia meningkat dibanding dengan tahun 2010, baik pada daerah pedesaan maupun perkotaan. Selain itu, secara keseluruhan, kesenjangan upah antar gender bervariase antar sektor dengan tertinggi terdapat pada sektor perdagangan besar, eceran, reparasi dan perawatan mobil sedangkan sektor dengan kesenjangan upah terendah adalah sektor keuangan, asuransi, dan real estat. Hal yang sama terjadi pada daerah perkotaan. Namun, jika dilihat pada daerah pedesaan, sektor pengangkutan, pergudangan, informasi dan komunikasi memiliki kesenjangan upah tertinggi, sementara sektor aktivitas kesehatan manusia dan aktivitas sosial memiliki kesenjangan upah terendah.

Gender equality has become an ongoing campaign years after years. One aspect that serves as an indicator of whether gender equality has been implemented is the phenomenon of the gender wage gap. This research aims to examine the persistence of the gender wage gap phenomena, using the data from Sakernas 2022. Additionally, this study also displays the variations of gender wage gap between sectors, areas, and employment types. The result indicates that Indonesia showed a wider gender wage gap in 2022, compared to 2010, in both rural and urban areas. Overall, the highest gender wage gap was found in the wholesale, retail trade, and motor vehicle repair and maintenance sectors, while the sector with the lowest wage gap was the finance, insurance, and real estate sectors. The same pattern was observed in urban areas. However, in rural areas, the transportation, warehousing, information, and communication sector had the highest wage gap, while the human health and social work activities sectors had the lowest wage gap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krasni Rosa Pantrini Puji Rahayu
"Penulisan tesis ini secara umum memiliki tujuan untuk menganalisis faktor kenaikan upah minimum sebagai variabel utama yang dikontrol oleh pertumbuhan ekonomi, jumlah pekerja, dan partisipasi perempuan terhadap kesenjangan upah pada setiap provinsi di Indonesia. Penelitian ini juga akan menganalisis kesenjangan upah di sektor Pertanian, Manufaktur, dan Jasa, serta menganalisis kesenjangan upah di Tingkat Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi. Menggunakan data panel, 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2007 hingga 2013. Hasil estimasi dengan metode fixed effect yang memungkinkan adanya perbedaan kesenjangan upah pada setiap provinsi di Indonesia, menunjukkan bahwa kenaikan upah minimum mempengaruhi kenaikan kesenjangan upah di seluruh model.

The thesis has generally the purpose to analyze the effect of the increase in the minimum wage on the wage gap in each province in Indonesia. It also analyzed other factors such as economic growth, employment, and the women's participation as control variable on the wage gap. Beside that the wage gap in Agriculture, Manufacturing, and Services and the wage gap in the Basic Education Level, Medium and High also to be analyzed. The data used is panel data of 33 provinces in Indonesia between 2007 to 2013. The estimation result with fixed effect model that allow for differences in the wage gap in every province in Indonesia indicates that the increase in minimum wage affects the increase in the wage gap in all models."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Ismalina
"ABSTRAK
Dengan melakukan analisis statistik deskriptif dan pembentukan dua
model ekonometrika, studi ini membuktikan bahwa marginalisasi
perempuan dalam pasar tenaga kerja Indonesia masih terjadi meskipun
kualitas perempuan Indonesia dari tingkat pendidikan dan partisipasi
kerja makin meningkat. Fenomena marginalisasi perempuan ditandai
dengan 1) kesenjangan upah akibat perbedaan gender yang makin
tinggi yakni upah yang diterima oleh pekerja perempuan lebih rendah
daripada pekerja laki laki untuk semua jenis pekerjaan, 2) peluang laki laki untuk bekerja jauh lebih tinggi daripada perempuan di pasar tenaga kerja Indonesia. Studi pustaka menyimpulkan bahwa kesenjangan upah akibat perbedaan gender bukan disebabkan persaingan di pasar tenaga kerja tetapi lebih disebabkan adanya anggapan bahwa perempuan yang bekerja adalah pencari nafkah sekunder dan pelengkap di rumah tangganya dan peran yang dapat dimainkan hanyalah perpanjangan peran domestiknya. Dengan demikian, akar masalah dari marginalisasi perempuan di pasar tenaga kerja adalah rendahnya kesadaran akan kesetaraan gender dan ini telah mengakar di Indonesia. "
Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
305 JP 23:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Margareth Pertiwi
"Skripsi ini bertujuan untuk membahas kesenjangan upah antargender pada pekerja Indonesia lulusan strata pendidikan tinggi menggunakan data Sakernas 2021 dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan upah antargender pada pekerja Indonesia lulusan strata pendidikan tinggi. Melalui dekomposisi Blinder-Oaxaca, ditemukan bahwa kesenjangan upah disebabkan oleh perbedaan karakteristik modal manusia antargender dan faktor-faktor lainnya yang tidak dapat diobservasi. Melalui pendekatan wawancara semi-terstruktur, ditemukan bahwa norma sosial tidak hanya memengaruhi faktor-faktor yang tidak terobservasi tetapi juga karakteristik modal manusia. Norma sosial dapat memengaruhi kesenjangan upah melalui lingkungan yang diskriminatif dan memberikan constrained choice dalam proses pemilihan keputusan individu.

This study aims to assess the gender wage gap among Indonesian workers with a higher education degree employing the Sakernas 2021 data and qualitative method. The results show gender wage gap among Indonesian workers with a higher education degree. The BlinderOaxaca decomposition shows that the wage gap is caused by differences in human capital characteristics between genders and other unobservable factors. The semi-structured interview shows that both human capital and unobservable factors can be influenced by social norms. Social norms can affect the gender wage gap through making a discriminatory environment and a constrained choice in an individual’s decision-making process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Muhammad Arifin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan upah antara kelompok pekerja metropolitan dan kelompok pekerja non metropolitan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini menganalisis dekomposisi perbedaan upah tersebut ke dalam dua faktor yaitu faktor yang dapat dijelaskan (endowment) dan faktor tak-terjelaskan (unexplained). Dari data Sakernas Agustus 2019 ditemukan kesenjangan upah pekerja metropolitan dengan pekerja non metropolitan di Indonesia. Pekerja di kota metropolitan memiliki probabilitas upah yang lebih tinggi daripada pekerja di kota non metropolitan. Berdasarkan kesenjangan tersebut, kontribusi faktor unexplained menjelaskan disparitas upah lebih besar dibandingkan karakteristik pekerja (endowment).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan upah antara kelompok pekerja metropolitan dan kelompok pekerja non metropolitan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini menganalisis dekomposisi perbedaan upah tersebut ke dalam dua faktor yaitu faktor yang dapat dijelaskan (endowment) dan faktor tak-terjelaskan (unexplained). Dari data Sakernas Agustus 2019 ditemukan kesenjangan upah pekerja metropolitan dengan pekerja non metropolitan di Indonesia. Pekerja di kota metropolitan memiliki probabilitas upah yang lebih tinggi daripada pekerja di kota non metropolitan. Berdasarkan kesenjangan tersebut, kontribusi faktor unexplained menjelaskan disparitas upah lebih besar dibandingkan karakteristik pekerja (endowment)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>