Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiksa Grahita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan, yang diukur dengan peringkat PROPER, pengaruh tingkat pengungkapan lingkungan dan pengaruh tingkat pengungkapan lingkungan sebagai variabel moderasi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sampel penelitian ini terdiri dari 122 observasi perusahaan anggota PROPER dari tahun 2009 hingga tahun 2011 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan dan tingkat pengungkapan lingkungan perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja ekonomi perusahaan, sedangkan keberadaan pengungkapan lingkungan terbukti memperkuat pengaruh positif antara kinerja lingkungan perusahaan terhadap kinerja ekonomi perusahaan. Selain itu, growth opportunity sebagai variabel kontrol tidak terbukti mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
......
The objectives of this research is to examine environmental performance effect, measured by PROPER's rank, the level of environmental disclosure effect and the level of environmental disclosure effect as a moderating variable toward company's economic performance. Sample of this research consist of 122 observations PROPER member companies from period of 2009 to 2011 that listed in Indonesia Stock Exchange. Regression analysis is used to examine the hypothesis in this research.
Result of this research shows that environmental performance and the level of company's environmental disclosures has negative impact toward company's economic performance, while environmental disclosures evidently strengthen the positive influences between environmental performance and company's economic performance. Moreover, growth opportunity as a control variable has no influence to company's economic performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisha
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kinerja lingkungan terhadap biaya utang dan biaya ekuitas perusahaan. Kinerja lingkungan diukur menggunakan hasil dari PROPER yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 50 perusahaan yang merupakan anggota PROPER dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap biaya utang. Hasil penelitian ini berlawanan dengan hipotesis yang diajukan sebelumnya dikarenakan adanya perbedaan konteks antara negara Indonesia dengan negara maju lainnya yang sebelumnya telah melakukan penelitian terkait topik ini. Perbedaan konteks tersebut antara lain adalah law enforcement dan incentive dalam melakukan kinerja lingkungan.

This study aims to examine the effect of environmental performance on cost of equity and cost of debt. Environmental performance, used in this research, is based on PROPER by Kementerian Lingkungan Hidup. Samples used are 52 firms that are PROPER member and listed on Indonesia Stock Exchange during 2011 to 2015. The result of this study shows that environmental performance have a significant positive impact on cost of debt. The result of this study is opposed to hypothesis developed earlier because of some differents between Indonesia and other developed countries that have done related research. The differences are law enforcement and incentive for environmental performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Yulianingtiyas Budi
"ABSTRAK
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memiliki kontribusi terhadap perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja dan menyumbang 60,34 % dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional (BPS, 2016) namun UMKM memiliki dampak terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup dengan limbah yang dihasilkan. Oleh karena itu UMKM didorong untuk menerapkan standar pengelolaan lingkungan. Salah satu standar pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan oleh UMKM adalah dengan penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Keberhasilan penerapan SML di UMKM bergantung pada beberapa hal, antara lain kompetensi karyawan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk penerapan dan sertifikasi SML ISO 14001. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja lingkungan, biaya, dan kompetensi karyawan dalam penerapan ISO 14001 di UMKM serta melihat prioritas tujuan dalam penerapan ISO 14011 di UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain metode statisktik dan pairways comparation. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Penerapan SML ISO 14001 membantu UMKM dalam mengandalikan limbah cair yang dihasilkan sehingga dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Biaya sertifikasi dan penerapan SML ISO 14001 di UMKM masih kecil dibanding dengan biaya-biaya lain yang dikeluarkan oleh UMKM. Sedangkan kompetensi karyawan UMKM dalam penerapan SML ISO 14001 cukup baik dengan nilai di atas rata-rata.Secara umum prioritas penerapan SML ISO 14001 di UMKM adalah untuk memenuhi sasaran lingkungan yang telah ditetapkan dan untuk memperoleh keuntungan finansial.

ABSTRACT
Micro, small and medium enterprises (MSMEs) have a very important role in the Indonesian economy. MSMEs have contributed to the expansion of employment opportunities and employment and accounted for 60.34% of the total national Gross Domestic Product (GDP) (BPS, 2016) but MSMEs have an impact on environmental degradation with the resulting waste. Therefore MSMEs are encouraged to apply environmental management standards. One of the environmental management standards that can be applied by MSMEs is the application of ISO 14001 Environmental Management System. The successful implementation of SML in MSMEs depends on several things, including employee competencies and costs incurred for the application and certification of ISO 14001 SML. This research aims to see the environmental performance, costs, and competence of employees in the application of ISO 14001 in MSMEs and see the priority objectives in implementing ISO 14011 in MSMEs. The methods used in this study include statistical methods and pairways comparation. Based on the research conducted, the results show that the application of ISO 14001 SML helps MSMEs to control the wastewater generated so that it can meet the specified quality standards. The cost of certification and application of ISO 14001 SML in MSMEs is still small compared to other costs incurred by MSMEs. While the competence of MSME employees in applying the ISO 14001 SML is quite good with a value above the average. In general the priority of applying the ISO 14001 SML in MSMEs is to meet the environmental goals that have been set and to obtain financial benefits."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharah Nadya
"ABSTRAK
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan SML ISO 14001 memiliki banyak manfaat untuk perusahaan. SML ISO 14001:2004 telah diterapkan oleh PT.X akan tetapi dari hasil audit ekternal masih ditemukan ketidaksesuaian dengan persyaratan ISO 14001 terutama pada masalah pengendalian operasional yang berkaitan dengan masih kurangnya kontrol pengawasan terhadap tumpahan limbah B3, belum adanya analisis resiko K3 dan lingkungan, dan kurangnya pendataan undang-undang yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran manajemen puncak dalam pengoptimalan kinerja SML ISO 14001:2004 dan untuk memperbaiki kekurangan yang muncul dalam penerapan SML ISO 14001:2004 di PT.X berdasarkan pola PDCA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif, jumlah sampel sebanyak 28 pekerja dihitung dengan menggunakan metode Slovin. Pemilihan karyawan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian diolah dengan metode univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil analisis univariat komitmen manajemen menunjukan training terkait aspek lingkungan secara regular belum dilakukan, umpan balik-kaji ulang sudah baik hal ini dibuktikan dengan tinjauan manajemen dan laporan ketidaksesuaian ditindaklanjuti dengan baik. Penghargaan hanya mencakup penerapan tindakan disiplin, namun untuk pemberian reward/kompensasi belum diberikan. Kinerja SML ISO di PT.X sudah baik namun pengendalian terhadap tumpahan limbah B3 harus dilakukan, analisis risiko tentang K3 dan lingkungan juga harus diidentifikasi. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang sedang dan positif antara komitmen manajemen dan kinerja SML ISO 14001:2004 dengan nilai korelasi r = 0,405. Hubungan yang sedang dan positif pada umpan balik - kaji ulang dan kinerja SML ISO 14001:2004 dengan nilai korelasi r = 0,416, dan hasil analisis menunjukkan hubungan yang kuat dan positif pada penghargaan dan kinerja SML ISO 14001:2004 dengan nilai korelasi r = 0,721. Hasil analisis multivariat menunjukkan hubungan yang kuat dan positif dengan nilai korelasi r = 0,705. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis tersebut adalah peran manajemen puncak terhadap pengoptimalan kinerja SML ISO 14001:2004 di PT. X cukup baik. Partisipasi manajemen puncak memainkan peran penting dalam optimalnya kinerja SML ISO 14001:2004. Program Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 tidak dapat berjalan secara efektif tanpa partisipasi yang aktif, komitmen yang baik dan berkelanjutan dari manajemen puncak.

ABSTRACT
The Environment Management System EMS provide benefits for the company. The EMS ISO 14001 2004 has been implemented by PT.X, but from the results of external audit, its still found a non conformity especially on operational control issues on lack of control over the hazardous material spills, there is no safety and health risk analysis, and less validity of applicable law data, so it makes the performance of EMS ISO 14001 2004 has not optimized. The purpose of this study is to analyze role of top management in optimizing the performance of EMS ISO 14001 2004 and to correct the deficiencies that arise in the application of EMS ISO 14001 2004 based on PDCA. This study use quantitative and qualitative method. Selection of respondent use simple random sampling method. The sample of 28 workers were calculated using the Slovin method and analysis use analytical descriptive method. The results of this study were processed by univariate, bivariate,and multivariate. The univariate analysis results of management commitment shows training on environmental aspect has not been done regularly, the feedback ndash review such as management review has been organized. The rewards only cover for disciplinary action, but for compensation has not been given. The performance of EMS ISO about control of spills hazardous material should be done, risk analysis of occupational safety and health OSH and the environment risk analysis should have been identified. The bivariate analysis results shows a medium and positive relationship between commitments management and performance of EMS ISO 14001 2004 with correlation value r 0,405. Feedback review and performance on of EMS ISO 14001 2004 shows medium and positive relationship with correlation value r 0,416. The reward and performance of EMS ISO 14001 2004 shows strong and positive relationship with correlation value r 0,721. The multivariate analysis shows strong and positive relationship between commitment management, feedback review, rewards and performance EMS ISO 14001 2004 2004 with correlation value r 0,705. The conclusions can be drawn from the result is the participation of top management at PT.X is considerably good. The participation of top management plays an important role to optimum performance of EMS ISO 14001 2004. The environmental management system program can not run effectively without active participation, good commitment and continuously from top management."
2018
T50815
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Anandagiri Prajna P N
"Manajemen risiko yang merupakan bagian dari Sistem Manajemen Lingkungan (SML) digunakan organisasi untuk mencapai sasaran lingkungan mereka. Namun, risiko dan peluang dalam manajemen risiko tidak digunakan secara seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi peluang dibandingkan dengan risiko berdasarkan pengalaman pakar dan penerap sistem manajemen lingkungan. Pendekatan kualitatif dan metode kualitatif dilakukan kepada pakar terpilih dan penerap SML melalui wawancara mendalam untuk dibandingkan dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang masih digunakan secara normatif dan terfokus kepada penanganan risiko negatif. Kondisi ini juga terjadi di PT. X sebagai penerap lingkungan. PT. X juga belum mengoptimalkan peran peluang walaupun ternyata kinerja lingkungan mereka dapat dibilang baik. Konsep matriks dampak ganda dapat digunakan PT. X sebagai alternatif untuk meningkatkan peran peluang. Kesimpulan penelitian ini adalah peluang dapat digunakan secara seimbang dengan metode yang sama dengan mengendalikan risiko untuk mengoptimalkan kinerja SML yang sudah diterapkan.
......Risk management, which is a part of Environmental Management Systems (EMS), help organizations to manage their risks and opportunities to achieve environmental performances target. Unfortunately, risks and opportunities are not managed in a balanced manner. This research aims to analyze the position of opportunity compared to risk based on the experience of experts and EMS system researchers. Qualitative approaches and qualitative methods are carried out to selected experts (included from PT. X) through in-depth interviews to be compared to literature studies. The results showed that opportunities are still used normatively and only focused on handling adverse risks. PT. X, as an EMS applicator, also has not optimized the role of opportunity even though their environmental performance is good. This study concludes that opportunities can be used in a balanced manner with the same methods as controlling risk to optimize the performance of risk management that has been applied"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sufenal Healthy
"Tata Kelola yang Apik (Good Housekeeping, GHK) merupakan salah satu metodologi tentang cara mencapai penerapan Produksi Bersih. Good Housekeeping memfokuskan pada peningkatan produktifitas, penghematan biaya, pengurangan dampak lingkungan dan peningkatan prosedur organisasi serta keselamatan di tempat kerja. Langkah-langkah Tata Kelola yang Apik sangat mudah, cepat diidentifikasi dan diterapkan, murah/tanpa biaya investasi dan seringkali tidak membutuhkan dukungan eksternal. Penerapan GHK dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja lingkungan pada perusahaan. Berdasarkan evaluasi akan dapat diidentifikasi hal-hal sederhana, praktis yang menjadi kelemahan untuk dapat ditindaklanjuti guna meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan secara berkelanjutan. Perangkat GHK juga dapat membantu penanggung jawab lingkungan untuk memahami elemen-elemen pokok yang terdapat dalam GHK. Elemen-elemen ini dapat diselaraskan dan diterapkan dalam kegiatan sehari-hari untuk meningkatkan ekoefisiensi dan daya saing perusahaan. Hasil evaluasi penerapan GHK di PT. X Tbk menyatakan bahwa PT. X Tbk telah menerapkan GHK dengan baik. Kelemahan penerapan GHK yang perlu menjadi perhatian adalah bidang air dan air limbah untuk semua unit dan bidang energi pada unit yang Processing dan engineering. Penyebab kelemahan bidang air dan air limbah adalah masih ditemukannya kebocoran air baik pada produksi maupun non produksi, tindakan penggunaan air yang belum mengarah pada konservasi air, dan belum adanya pengelolaan air limbah bagian roter grinding pada unit spinning. Penyebab kelemahan bidang energi adalah pemilihan kualitas batubara yang kurang baik, belum dilakukan pengukuran efisiensi pembakaran, dan penempatan batubara yang belum memadai.
......Good Housekeeping, GHK is one methodology that provides the method to accomplish Cleaner Production implementation. Good Housekeeping focuses on the Improvement of productivity, cost effidency, reduction of environmental Impact and organizational procedure improvement as well as safety at work places. Good Housekeeping implementation steps are so easy, quickly identified and applied, low price/ no investment and often does not require external support. GHKapplication can be used to evaluate the performance in oompany organization/environment On the basis of evaluation, simple and practical things can be identified which will constitute the weaknesses that can be followed up in order to improve of the performance in company organization/environment in sustainable manner. GHK and its tools can also assist the persons In charge of the environment to understand the main etements existing in GHK. These elements can be synchronized and put into practlce in the daily activities in order to increase the eco-effidency and competitiveness of a company. The results of GHK implementation evaluation States that FT. X Tbk has implemented GHK in good manner. The GHK weakness that needs attention is the water and waste water for all unlts and in addltion to that, the energy for yam processing and engineering unit. The causes of the weaknesses in water and waste water fields are that some water leakages are sbll found, both for production water and for non production water, the use of water that is not intended for water conservabon, and there is no waste water management existing in roler grinding at spinning unit. The causes of the weaknesses in energy sector is the selection of coal quality which is not good, there is no indneration effidency measurement available, and no appropriate coal storage."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26828
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Oktaviandry P.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji empiris faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja lingkungan dan dampaknya terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan profitabilitas, arus kas dari kegiatan operasi, leverage, pertumbuhan penjualan, dan nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari 58 perusahaan anggota PROPER yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2012. Analisis logistik dan regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kinerja finansial yang diukur menggunakan profitabilitas, kas dari kegiatan operasi, dan leverage tidak mempengaruhi kinerja lingkungan perusahaan.Faktor kemampuan manajemen yang diukur menggunakan pertumbuhan penjualan dan nilai perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja lingkungan. Kinerja lingkungan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan di periode selanjutnya.

ABSTRACT
This study aims to examine the factors that affect the environmental performance’s and their effects toward financial performance by using profitability, cash flow from operating activities, leverage, sales growth, and the enterprise value. This study using sample from 58 companies have PROPER rating and listed in Indonesia Stock Exchange in 2009-2012. Logistic regression and linear regression was used to test this hypothesis. The results of this study indicate that the resource is measured using a factor of profitability, cash from operating activities, and leverage does not affect company environmental performance but management capability factor was measured using enterprise value and sales growth has positive effect on the environmental performance. Environmental performance has negative effect on the firm financial performance in the next period."
2014
S53595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armanda Murdita
"Dalam dunia bisnis, perusahaan berhubungan dengan three bottom line yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat dari laporan keberlanjutan dari persepsi mahasiswa. Penelitian ini membuktikan bahwa keuntungan tertinggi dari pengungkapan laporan keberlanjutan adalah meningkatkan reputasi serta kerugian tertingginya adalah biaya jangka pendek dan kekhawatiran tentang akurasi dan kelengkapan informasi. Laporan keberlanjutan memberikan keuntungan lebih kepada perusahaan pada industri sensitif (berhubungan langsung dengan alam) daripada perusahaan di bukan industri sensitif. Selain itu, perusahaan publik lebih penting daripada perusahaan privat dalam mengungkapkan laporan keberlanjutan. Serta, informasi kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola tahun berjalan dan perubahan tahun komparatif sama pentingnya pada pengungkapan laporan keberlanjutan.
......
In business, companies often relate to the three bottomline; Economy, Social and environment. The purpose of this research is to analyze the benefit of the student?s perception of sustainability report. This research prove that the most advantage of sustainability report?s disclosure is come from enhanced reputation, also the most disadvantages are short-term reporting cost and concerns about accuracy and completeness of information. Sustainability report is benefical to companys? in industry sensitive(in direct contact with nature) than companys? in industry non-sensitive. Besides, public companies? sustanability report are more important than private companies?. Also, sustainability-related information for current and change over comparative years as equally important."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
"Beberapa permasalahan besar yang dihadapi oleh BPJS Kesehatan, yakni pengelolaan data peserta yang tidak tepat sasaran berdasarkan kategori keanggotaan, sistem yang cukup rumit, penanganan pasien BPJS yang kurang baik dan penolakan pasien di rumah sakit dengan berbagai alasan. Berbagai permasalahan tersebut dikaji melalui sudut pandang analisis, terhadap aspek tingkat kepuasan kerja dan kinerja karyawan, yang dipengaruhi oleh lingkungan kerja, budaya organisasi, dan beban kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, budaya organisasi, dan beban kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan BPJS Kesehatan Cabang Muara Bungo pada tahun 2020. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan statistik kuantitatif dan pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh karyawan BPJS Kesehatan Cabang Muara Bungo yang berjumlah 105 orang dan semua dijadikan responden penelitian. Variabel dependen berupa kinerja karyawan dan kepuasan kerja, sedangkan penggunaan variabel independen terdiri dari lingkungan kerja, budaya organisasi, dan beban kerja. Pengujian data menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) untuk menjawab hipotesis penelitian. Temuan dalam penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan kerja, beban kerja, dan budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Variabel beban kerja dan budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan variabel lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Hasil uji variabel kepuasan kerja diketahui dapat berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan."
Sumedang: Puslatbang Pkasn Lan, 2022
JWK 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pamor Ron Nessen Bakara
"ABSTRAK
Jakarta sebagai kota jasa dituntut untuk dapat memberikan fasilitas yang memadai
guna mendukung aktivitas dibidang jasa dan keuangan tersebut, dimana salah satu
fasilitasnya adalah Air bersih.
Pengelolaan air bersih di Jakarta rnasih dirasakan sangat kurang, dengan tingkat
NRW yang lebih dan 50% dan instalasi yang sudab tua disertai dengan manajemen yang
perlu dibenahi, sehingga menuntut dilakukannya pemberdayaan terhadap perusahaan ini.
Sumber daya air sendiri merupakan kekayaan alam yang tidak dapat dikuasai
secara mutlak oleh pihak tertentu, dimana dalam UUD 1945 hanya pemerintah yang diberi
wewenang untuk pengelolaan sumber daya air bagi kesejahteraan masyarakat, namun
bukan berarti tertutup kerjasama dengan pihak asing jika pengelolaannya menghasilkan
pelayanan yang Iebih balk bagi masyarakat.
Kerjasama dengan pihak asing tersebut sudah dimulai sejak tahun 1997, namun
dalam pengelolaannya masih belum memberikan manfaat yang berarti, dimana pemasukan
terhadap kas negara dalam bentuk Pajak dan Pendapatan Asli Daerah menjadi tidak ada
dan pelayanan terhadap masyarakat juga belum sepenuhnya meningkat.
Hal tersebut mengmdikasikan kerjasama yang dilakukan tidak berlandaskan pada
azas mutual benefit, melainkan terjadi adanya opportunism dari satu pihak terhadap pihak
lain, hal tersebut dapat terjadi melalui proses terjadinya kerjasama, pemilihan partner serta
perjanjian yang mengatur kerjasama tersebut.
Da)am studi ini penulis menggunakan pendekatan strategi aliansi sebagai alat
menganalisis kerjasama yang dilakukan oleh PAM JAYA dengan mitra swasta. Strategi
aliansi merupakan suatu metoda yang bisa digunakan dalam melakukan privatisasi
terhadap perusahaan milik negara, penggunaan metode ini lebih disebabkan prinsip
terciptanya kondisi win-win solution dalam kerjasama antara pemerintah dengan swasta.
Tujuan penulisan karya akhir ini adalah sebagai gambaran akibat adanya campur
tangan pihak penguasa dalam penentuan kerjasama antara perusahaan lokal dengan mitra
asing, serta memberikan suatu solusi terhadap konflik kerjasama yang sudah terjadi.
Penulis mengambil perusahaan PAM JAYA sebagai objek penelitian disebabkan
perusahaan tersebut saat ini sedang melakukan kerjasama dengan pihak asing sehingga
diharapkan dapat diperoeh gambaran kerjasama antara pihak asing dengan perusahaan
milik pemerintah di Indonesia di bidang air bersih.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa aliansi antara PT. Thames PAM
Jaya dan PT. PAM Lyonnaise PAM Jaya dengan PAM JAYA dalam pengelolaan air
bersih di Jakarta kurang memberikan keuntungan baik bagi Pemerintah dari sisi
pemasukan pajak dan Pendapaan Asli Daerah maupun dan pelayanan terhadap
masyarakat, hal ini disebabkan karena adanya campur tangan kekuasaan dalam pemilihan
mitra serta proses kerjasamanya yang memungkinkan pihak swasta untuk menguasai
pengelolaan air bersih secara utuh.
Akhirnya penulis menyarankan agar dilakukan renegosiasi serta kerjasama yang
seimbang melalui pemberian porsi kewenangan yang sama, dalam hal ini mitra swasta PT.
TPJ dan PT. Palyja diberikan wewenang dalam bidang produksi sementara PAM JAYA
berwenang dibidang distribusi sehingga diharapkan akan timbul suatu sinergi antara social
oriented yang dimiliki oleh pemerintah dengan profit oriented yang dimiliki oleh swasta,
sehingga perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan di satu pihak dan
memberikan pelayanan yang baik, selain itu tetap memiliki memiliki social responsiveness
dalam pelayanannya.
"
2001
T1136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>