Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Nation, I.S.P.
"An updated edition of the key reference work in the area of second and foreign language vocabulary studies. This book provides a detailed survey of research and theory on the teaching and learning of vocabulary with the aim of providing pedagogical suggestions for both teachers and learners. It contains descriptions of numerous vocabulary learning strategies which are justified and supported by reference to experimental research, case studies, and teaching experience. It also describes what vocabulary learners need to know to be effective language users. This title shows that by taking a systematic approach to vocabulary learning, teachers can make the best use of class time and help learners get the best return for their learning effor."
Cambridge: Cambridge University Press, 2013
418.007 1 NAT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pupung Quinthani
"Antara manusia dengan lingkungan hidupnya selalu terjadi interaksi timbal balik Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Demikian pula manusia membentuk lingkungan hidupnya dan manusia dibentuk oleh lingkungan hidupnya.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan selalu disertai dengan perubahan atau dampak terhadap lingkungan hidup, baik perubahan yang menguntungkan (positif), maupun perubahan yang berupa resiko (negatif). Kegiatan pembangunan yang menimbulkan perubahan terhadap lingkungan hidup berupa dampak negatif itulah yang disebut sebagai masalah lingkungan hidup. Faktor yang sangat penting dalam masalah lingkungan hidup ialah besarnya populasi manusia. Dengan pertumbuhan populasi manusia yang cepat, kebutuhan akan pangan, bahan bakar, tempat permukiman dan lain kebutuhan serta limbah domestik juga bertambah dengan cepat. Pertumbuhan populasi ini telah mengakibatkan perubahan yang besar terhadap lingkungan hidup.
Provinsi Jawa Barat dengan luas 3,4 juta ha mempunyai populasi atau penduduk sekitar 35.500.000 jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) rata-rata 2,5%. Pertumbuhan populasi yang cepat seperti itu, mengakibatkan banyaknya masalah lingkungan hidup yang harus dihadapi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan langkah proaktif dengan membentuk suatu lembaga pengendalian lingkungan hidup, yaitu: Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Lembaga Teknis Daerah Provins Jawa Barat.
Pembentukan badan ini selanjutnya diikuti oleh penetapan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Dengan . Pasal 3 Keputusan Gubernur Jawa Barat menjelaskan bahwa BPLHD Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Provinsi di bidang pengendalian lingkungan hidup, meliputi: pengkoordinasian, fasilitasi, pembinaan dan pengkajian di bidang AMDAL, sarana dan prasarana, pengendalian pencemaran lingkungan, pengendalian kerusakan lingkungan dan pelayanan administrasi kesekretariatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok di atas, Badan mempunyai fungsi:
- Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, dan pembinaan teknis di bidang pengendalian lingkungan hidup meliputi AMDAL - Sarana dan - Prasarana, pengendalian pencemaran lingkungan dan pengendalian kerusakan lingkungan berdasarkan kebijakan Gubernur;
- Pelaksanaan pembinaan teknis fungsional lintas KabupatenlKota berdasarkan kewenangan Provinsi Bidang Lingkungan Hidup;
- Penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan yang meliputi pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan.
Menurut Pasal 5 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 84 tahun 2000 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Badan adalah Lembaga Teknis Daerah Provinsi yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan Daerah dalam lingkup tugasnya, sementara menurut Pasal 6 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Badan mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang karena sifatnya tidak tercakup oleh Sekretariat Daerah dan Dinas Daerah dalam lingkup tugasnya.
Kedua Peraturan Pemerintah ini menentukan bahwa Badan sebagai Lembaga Teknis Daerah mempunyai fungsi:
- perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya
- penunjang penyelenggaraan pemerintahan Daerah.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh BPLHD Provinsi Jawa barat dalam pengendalian lingkungan hidup adalah kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung atau lebih dikenal dengan kasus Rancaekek. Kasus ini merupakan batu ujian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat sebagai lembaga pengendalian lingkungan. Dalam kasus ini, Alternative Dispute Resolution (ADR) dipilih sebagai alat untuk menyelesaikan kasus, hal ini sesuai dengan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Penelitian ini bertujuan:
- Mendeskripsikan kelembagaan BPLHD Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;
- Mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat, lebih tepatnya di BPLHD Provinsi Jawa Barat sebagai unit analisis, bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui survei kelembagaan dan wawancara kepada informan atau nara sumber yang berkompeten yang ditetapkan berdasarkan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat belum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan , walaupun tugas pokok dan fungsi Badan sudah diatur dalam berbagai peraturan perundangan. Hal ini disebabkan karena tugas pokoknya bersifat koordinasi dan fasilitasi saja, sesuai dengan Pasal 3 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat.
Terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat yaitu: faktor internal yang terdiri atas sumberdaya manusia, anggaran, struktur organisasi, sarana dan prasarana, koordinasi serta faktor ekstemal yakni sektor-sektor. Faktor- faktor ini ada yang bersifat penunjang, namun adapula yang bersifat kendala.
Dan hasil penelitian dapat disimpulkan :
Pelaksanaa;, tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat belum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Pasal 3 Keputusan Gubernur Java Barat Nomor 63 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat, terutama dalam melaksanakan fungsi koordinasi dengan sektor-sektor. Artinya, walaupun Badan mempunyai peran sebagai koordinator, namun belum mampu menjalankan fungsi koordinasinya secara efektif, ini menunjukkan kapasitas Badan sebagai lembaga pengendalian lingkungan hidup belum dapat menampilkan performa yang terbaik.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat ada yang bersifat penunjang, ada yang bersifat kendala. Dalam rangka pengembangan kapasitas kelembagaan, faktor-faktor yang bersifat penunjang hendaknya diberdayakan dan ditingkatkan, sementara faktor-faktor yang bersi fat kendala diminimisasikan

Implementation Of Environmental Agency's Main Task And Functions (Institutional Analysis of West Java Provincial Environmental Control Agency)Between man and his environment always happened a reciprocal interaction_ Man influences his environment and his environment affected man. Likewise man forms his environment and his environment forms man.
The implementation of the development programs always accompanied with the change or the impact towards the environment, both the beneficial change and the change that took the form of the risk. Consciously, it is also admitted that this change happened because of the demand of the situation, whereby man must make use of space as well as its natural resources to meet his requirements. The activities of the development that caused the negative impact to the environment are known as the environmental problems.
The factor that is very important in the environment issue is the size of the population. With the fast growth of the population, the need of food, fuel, housing and other requirements as well as the domestic waste also grows rapidly. This growth of the population resulted in the big change to the environment.
The province of West Java widely 3,4 million ha has the population around 35,500,000 people with the Population Growth Rate (PGR) of 2.5% on average. The Government of the Province of West Java must face many environmental problems that were caused by the fast population growth like that. For that reason, The Government of the Province of West Java take the proactive action and formed an environmental management agency which is called the Local Environmental Control Agency or Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) of West Java through the Regulation of Government of West Java number 16 year of 2000 about the Local Technical Agency of the province of West Java
This formation of the body was followed by the implementation of the Decree of West Java Governor number 63 year 2001 about the Main Task and the Function of BPLHD of West Java. Article 3 of the Decree of West Java Governor explains that BPLHD West Java has the main task of carrying out the authority of the province in the field of the environmental control that covered the coordinating, facilitating, the development and control in the field of AMDAL, facility, infrastructure, the control of environmental pollution, environmental damage control and the secretariat administration service.
To carry out the main tasks above, the Agency has the functions of;
- The implementation of the co-ordination, facilitation and the technical management in the field of the environmental control that covers AMDAL - facilities and infrastructure, environmental pollution and damage control that were based on the policy of the Governor;
- The implementation of the functional technical management intra Cities that is based on the authority of the Province of the environmental Field.
- The implementation of the secretariat administration services that covers public service, and civil and financial service.
According to the Article 5 articles 2 of government regulations number 84 Year 2000 About the Guide of the Organization of Regional Instruments, the Agency is the Local Technical Agency that has the task of assisting the Governor in the implementation of the municipality in his scope of the task, whilst according to the Article 6 articles 2 government regulations number 8 Year 2003 About the Guide of the Organization of Regional Instruments, the Agency has the task of carrying out the particular tasks that because of its characteristics are not included in the Regional Secretariat and the Regional Service in its scope of the task.
- Both of the government regulations define that the Agency as the Local Technical Institution has a functions of Formulation of the technical policy in accordance with its scope of the task.
- Supporting the implementation of the municipality.
One of the biggest challenges that were faced by BPLHD of West Java in the control of the environment was the case of environmental pollution by the industrial waste in sub-district Rancaekek of Bandung city or more known as the Case of Rancaekek. This case is the crucial test case in the implementation of the authority of BPLHD of West Java as the agency of the environmental management.
The research has the objectives of.
- Describes the institutional of BPLHD of West Java in the implementation of its main tasks and functions.
- Identifies and studies the factors in accordance with the implementation of the main tasks and functions of BPLHD of West Java.
The research was carried out in Province of West Java in BPLHD of West Java as the analysis unit, has a type of descriptive research with qualitative approach method. The data collection was carried out through the institutional survey and the interview to competent sources that was appointed based on purposive sampling.
Results of the research shows that the implementation of BPLHD of West Java Province's main tasks and functions is not yet inline with the predefined main tasks and functions, although the subject has been arranged in various legislation regulations. This is caused by the fact that the main task has a co-ordination and facilitation role only, in accordance with the Article 3 of the Decree of West Java Governor Number 63 Year 2001 about the Main Tasks and Functions BPLHD of West Java Province.
There are several factors in accordance with the implementation of BPLHD of West Java Province main tasks and functions, i.e.: the internal factor that consists of human resources, the budget, the organization structure, facilities and the infrastructure, the co-ordination, as well as the external factor namely sectors.
There are supportive factors as well as those which are hindrance.
The result of the research concludes that:
The implementation of BPLHD of West Java Province's main tasks and functions is not yet inline with the Agency's main tasks and functions as determined in the Article 3 of the West Java Governor Decree Number 63 Year 2001 about Main Tasks and Functions of BPLHD of West Java Province, especially in carrying out the function of the co-ordination with sectors. Meaning that although the Agency has the role as the coordinator, but is not yet able to undertake its function of the co-ordination effectively, this shows the Agency capacity as the institution of the environmental control is not yet able to put forward the good performance.
The factors which linked to the implementation of BPLHD of West Java Province's main tasks and functions are supportive as well as those which are hindrance. In the account to develop the institution capacity, factors that are supportive preferably are being made full use of and increased, while factors that are hindrance are minimized.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirul Mukminin
"Pelabuhan merupakan simpul transportasi laut yang menjadi fasilitas penghubung dengan daerah lain untuk melakukan aktivitas perdagangan. Pelabuhan juga berfungsi sebagai pintu gerbang (gate) suatu negara yang menjadi pintu masuk barang dari luar negeri maupun yang akan dikirim kelaur negeri. Berdasarkan fungsi tersebut pelabuhan mempunyai peran penting dalam perekonomian negara untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Indonesia secara geografis terletak di kawasan persimpangan perdagangan dunia, yaitu Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan yang menghubungan negara- negara yang terletak di dunia barat dan timur. Hal ini dari segi perekonomian sangat menguntungkan. Dengan memanfaatkan besarnya jumlah kapal yang melewati selat tersebut dapat menambah jumlah devisa negara.
Pengembangan pelabuhan di Indonesia untuk melayani perdagangan dalam negeri telah memadai, akan tetapi untuk menghadapi perkembangan global dikawasan Asia Tenggara dan dunia saat ini diperlukan peran pelabuhan yang dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan negara tetangga. Adanya proses transhipment barang ekspor dan impor yang keluar maupun masuk ke wilayah Indonesia mendorong adanya pelabuhan hub yang dapat mendukung proses tersebut.
Pelabuhan Belawan merupakan salah satu pelabuhan besar di Indonesia yang terletak di jalur pelayaran Selat Malaka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pelabuhan Belwan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan hub international. Penelitian ini di tekan mengenai analisis produktifitas arus bongkar muat peti kemas di UTPK Gabion saat ini dan pada waktu yang akan datang. Dalam proses analisis, penulis menggunakan metode sistem dinamik yang dikembangkan dengan melakukan suatu simulasi terhadap produktifitas bongkar muat dengan menggunakan metode powershim.
Hasil dari simulasi ini adalah jumlah kebutuhan crane ideal dan waktu tambat ideal serta biaya yang dikeluarkan main line operator (MLO) pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan hub internasional."
2010
T26756
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setyono
"ABSTRAK
Bahwa permainan kartu yang dilakukan pada saat jagong bayi telah menjadi tradisi di daerah Keduwang, adalah sebuah kenyataan sosial yang hingga saat ini belum banyak di kaji segi-segi sosial" budayanya. Dengan melihatnya sebagai sebuah tradisi, permainan kartu tersebut hendak dikaji fungsi apa yang diberikan bagi struktur masyarakat pendukungnya. Dalam skope sebuah kalangan permainan, main kartu memberikan kepada individu serangkatan fungsi; sedangkan pada skope yang lebih besar, yakni kehidupan sehari-hari, main kaitu memberi kontribusi bagi terpeliharanya kegiatan jagong bayi, yang berarti pula kontribusi bagi kelestarian salah satu unit dari struktur. Dengan itu pula pola hubungan yang timbal balik tetap terjaga kelestariannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Else, Perry
"This book straightforwardly describes how adults can support children's free play, with a holistic, inclusive and practical approach."
New York: Mc Graw Hill, 2014
155.4 ELS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer, 2011
387.164 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Fahmi Ariandar
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara besarnya jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang tidak termasuk dalam kategori pemegang saham utama dan pengendali dengan likuditas dari saham tersebut. Sampel dari penelitian adalah saham dari perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia yang termasuk dalam kategori LQ45 pada 31 Desember 2016 dengan periode observasi sejak 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016. Pendekatan yang digunakan untuk menghitung likuditas adalah Amihud, Corwin dan Roll harian . Data dari penelitian berbentuk data panel dengan perhitungan menggunakan model regresi. Hasil dari penelitian adalah besarnya jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang tidak termasuk dalam kategori pemegang saham utama dan pengendali berpengaruh terhadap likuiditas Amihud dan Corwin, namun tidak berpengaruh terhadap likuiditas Roll.

ABSTRACT
This research describes to determine the relationship between the level of shares owned by non controlling shareholders and not the main shareholders with the liquidity of the securities. The sample of the research are listed company in Indonesia Stock Exchange included in LQ45 category at December 31th 2016. with the observation period from Januari 1st 2012 to December 31th 2016. The method used to calculate liquidity is Amihud, Corwin and Roll daily approach. The data are in the form of data panel and the calculation was by regression model. The result are the amount of shares owned by non controlling shareholders and not the main shareholder can influence significantly to the liquidity of Amihud and Corwin, but not significant to Roll liquidity."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50435
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fithra Luthfi Bahri Zaqy
"Kodim 0618/BS of Bandung City is a unit of Military District Command under the Kodam III/Siliwangi Command which oversees as many as 14 Koramil that are spread in the area of Bandung City. With 14 Koramil spread across the city of Bandung, Kodim 0618/BS has 347 personnel and stands by itself because it is not under the Korem and tasked with regional empowerment, defense and preparing all aspects of regional defense including having their own programs and handling in reducing the risk of natural disasters. This research is conducted to find out the role of Kodim 0618/BS in the Effort of Reducing Natural Disasters in Bandung, which has a high potential for natural disasters because it is located between the Lembang Fault and geographically is in the form of a basin which means it has a high risk of flood. This study employs qualitative method. The data was obtained through observation, interviews and library studies. Descriptive analytical techniques were employed in conjunction with data collection when researchers were in the research site-Bandung. The research finds that 1) The role of Kodim 0618/BS in Efforts of Reducing Natural Disasters is essential with Dandim being the deputy chairman in the Satlak of Disaster Mitigation and Reduction and 2) Bandung City uses the Fire Department and Natural Disaster Management as an organization responsible for Natural Disaster Management 3) There is a lack of Disaster Mitigation Experts, hence special training for personnel is needed."
Bogor: Indonesia Defense University, 2018
355 JDSD 8:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>