Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
DePorter, Bobbi
Bandung: Kaifa, 2015
370.152 3 DEP q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Devita
"Dismenorea merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada remaja perempuan. Akibat dari dismenorea yang tidak ditangani adalah penurunan produktivitas dan penurunan kualitas hidup. Masyarakat perkotaan cenderung mengonsumsi Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAIDs) untuk mengatasi masalah tersebut. Namun konsumsi obat NSAID dapat memberikan efek samping pada saluran pencernaan seperti dyspepsia dan mual. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengambarkan intervensi kompres hangat dalam mengatasi masalah gangguan rasa nyaman.
Intervensi diberikan dengan menjelaskan manfaat dan cara melakukan kompres hangat terlebih dahulu kemudian melakukan demonstrasi. Kompres hangat dilakukan dengan menggunakan waslap selama 25 menit. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan keluarga tentang dismenorea dan cara perawatannya serta penurunan skala nyeri dari 4 menjadi 1. Keluarga dengan dismenorea pada remaja disarankan untuk melakukan kompres hangat selama 30 menit dengan suhu air 40-42°C untuk mengatasi masalah gangguan rasa nyaman.

Dysmenorrhoea is a common health problem in female adolescents. The result of the untreated dysmenorrhea is a decrease in productivity and decreased quality of life. Urban communities tend to use Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAIDs) to resolve the issue. However, the consumption of NSAID can give side effects on gastrointestinal tract, such as dyspepsia and nausea. The aim of this paper was to describe a warm compress intervention in addressing the problem of impaired comfort.
The intervention provided by explaining the benefits and how to make a warm compress first and then did a demonstration. Evaluation showed there was an increased of family’s knowledge about dysmenorrhoea and its treatment also there was a decreased of pain scale from 4 to 1. Family with dysmenorrhoea in adolescents are advised to perform a warm compress for 30 minutes with the water temperature 40-45°C to address impaired sense of comfort.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah
"Nyeri merupakan salat satu ketidaknyamanan yang sering dialami bayi yang dirawat di rumah sakit. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pemenuhan rasa nyaman neoantus dengan Non-nutritive Sucking (NNS) dan pijat ekstremitas berdasarkan penerapan Model Konservasi Levine. Model ini mempertimbangkan konservasi bayi saat prosedur ketidaknyamanan, peningkatan adaptasi bayi untuk mencapai keutuhan. Lima bayi dengan berbagai kondisi yang mengalami masalah nyeri akut diberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan model konservasi Levine. Masalah keperawatan lain yang ditemukan adalah ketidakefektifan pola nafas, ketidakefektifan termoregulasi, ikterik neonatus, risiko cidera, risiko pertumbuhan tidak proporsional, ketidakcukupan ASI, dan risiko keterlambatan perkembangan. Masalah-masalah tersebut berisiko meningkatkan ketidaknyamanan dan menghambat proses adaptasi neonatus dalam mencapai keutuhan.

Pain is a discomfort sensational that felt by hospitalized neonates. The purpose of this case study is to get description about the fulfill comfort of neoantus with Non Nutritive Sucking (NNS) and extremities massage based Levine Conservation Model application. This model considers the conservation of the baby during discomfort procedures, increased infant adaptation to achieve the wholeness. Five infants with various conditions experienced acute pain problems given nursing care with levine conservation model approach. Another nursing problems found were ineffective breathing patterns, neonatal jaundice, ineffective thermoregulation, risk of injury, risk of disproportionate growth, insufficient breastfeeding and risk of developmental delay. Such problems are at increased risk of discomfort and inhibit the neonatal adaptation process in achieving neonatal wholeness."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Alfa Fauziah
"Gangguan rasa nyaman adalah perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial. Perawat perlu menggunakan beberapa metode dalam mengurangi ketidaknyamanan anak saat di rumah sakit agar tidak memberikan dampak negatif dan trauma dimasa yang akan datang. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menganalisis penerapan Teori Comfort Kolcaba dalam proses asuhan keperawatan pada anak dengan masalah gangguan rasa nayaman. Metode karya ilmiah ini adalah studi kasus. Terdapat lima kasus anak di ruang IGD anak zona kuning yang diberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan Teori Comfort Kolcaba. Aplikasi Comfort Kolcaba membagi tingkat kenyamanan dalam empat konteks yaitu kenyamanan fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosiokultural. Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah berdasarkan pendekatan berbasis bukti seperti distraksi, modifikasi lingkungan dan keterlibatan keluarga untuk meningkatkan kenyamanan anak. Penggunaan skerem bermotif kartun terbukti kurang efektif dalam menurunkan kecemasan anak saat dilakukan prosedur penusukan vena.

Comfort disorders is feeling less happy, relieved, and perfect in physical, psychospiritual, environmental, and social dimensions. Nurses need to use several ways to reduce the child's discomfort while in hospital so that it does not have a negative impact and trauma in the future. The purpose of scientific writing is to analyze the application of Kolcaba's Comfort Theory in the nursing care process for children with comfort problems. The method of this scientific work is a case study. There are five cases of children in the yellow zone children's ER who were given nursing care with the Kolcaba Comfort Theory approach. The Comfort Kolcaba application divides the comfort level into four contexts: physical comfort, psychospiritual, environmental, and socio-cultural. Nursing interventions that are carried out are based on evidence-based approaches such as distraction, environmental modification, and family involvement to increase child comfort. The use of cartoon-patterned series proved to be less effective in reducing children's anxiety during the venipuncture procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Ardiya Putri Wicaksono
"Melahirkan secara SC dapat menimbulkan efek negatif kepada ibu baik dalam aspek fisik maupun psikologis, yang akhirnya mengganggu kenyamanan. Ny. F, post SC 15 jam mengeluhkan ketidaknyamanan terutama nyeri pada luka insisi dan pada payudara, serta adanya kelelahan. Tujuan intervensi pijat oketani adalah untuk mengatasi gangguan kenyamanan termasuk peningkatan kesejahteraan fisik dan psikologis pasien pada masa postpartumnya. Pemberian intervensi ini merupakan bagian dari asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, penegakan diagnosis, perencanaan intervensi, implementasi, dan evaluasi. Pijat oketani dilakukan selama tiga hari. Pada hari pertama, intervensi dilakukan sebelum operasi untuk mengatasi kecemasan. Selanjutnya setelah operasi, dilakukan untuk mengatasi gangguan rasa nyaman. Hasil yang didapatkan adalah kenyamanan pasien meningkat dan rasa nyeri menurun. Pijat oketani atau pijat payudara lainnya dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi ketidaknyamanan ibu pasca melahirkan SC.

Giving birth via SC can have negative ef ects on the mother both in physical and psychological aspects, which disrupts comfort. Mrs. F, 15 hours post SC was complaining of discomfort, especially pain in the incision wound and in the breast, also fatigue. The aim of the Oketani massage is to overcome discomfort including improving the patient's physical and psychological well-being in the postpartum period. Providing this intervention is part of nursing care which includes assessment, diagnosis, planning, implementation and evaluation. Oketani massage is done for three days. On the first day, interventions are carried out before surgery to overcome anxiety. Furthermore, after surgery, it is carried out to overcome discomfort problems. The results obtained are increased patient comfort and decreased pain. Oketani massage or other breast massage can be done by nurses to overcome maternal discomfort after giving birth to SC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Setiawati
"Demam merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak. Demam menyebabkan rasa tidak nyaman pada anak. Pemberian antipiretik, manajemen cairan, lingkungan eksternal dan kompres hangat (tepid sponge) merupakan penatalaksanaan demam yang direkomendasikan saat ini. Studi literatur tentang pemberian antipiretik disertai tepid sponge menunjukkan bahwa tindakan ini efektif menurunkan demam dibandingkan jika pemberian antipiretik saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian antipiretik disertai tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh dan kenyamanan anak di ruang perawatan anak RS Muhammadiyah Bandung. Desain yang digunakan adalah quasi experimental pre-post test non equivalen control group. Jumlah sampel 50 responden dengan karakteristik umur rata-rata usia sekolah sebanyak 64%, 86% anak didampingi oleh orang tua, 58% anak dirawat di ruangan dengan alat pendingin ruangan. Suhu air hangat berkisar 30o-35oC. Pengukuran dilakukan dengan melihat penurunan suhu tubuh dan tingkat kenyamanan sebelum intervensi dan 60 menit setelah intervensi.
Kesimpulan didapatkan tidak ada perbedaan yang bermakna dalam penurunan suhu tubuh antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p=0.21), serta tidak ada perbedaan yang bermakna dalam tingkat rasa nyaman antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p=0.21) setelah 60 menit intervensi. Akan tetapi, ada kecenderungan bahwa pemberian antipiretik yang disertai tepid sponge mengalami penurunan suhu yang lebih besar dan peningkatan rasa nyaman yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemberian antipiretik saja. Implikasi keperawatan yang dapat direkomendasikan adalah pemberian antipiretik disertai tepid sponge dapat dijadikan intervensi untuk menurunkan demam dan meningkatkan rasa nyaman pada anak terutama pada anak usia sekolah. Implikasi penelitian diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang pelaksanaan tepid sponge dengan jumlah sampel yang besar, pembatasan umur, dan variabel-variabel perancu lain seperti lingkungan eksternal guna mendapatkan bukti ilmiah dengan tepat terkait dengan perawatan yang atraumatic care pada anak yang menderita demam.

Fever is a common problem in children. Fever cause discomfort for children and anxiety for their parents. Administering antipyretic agents, maintenance of hydration, external environment, applying warm swap (tepid sponge) are recommended treatments to reduce fever recently. Literatures reported that applying tepid sponge plus antipyretic more effective than administering antipyretic only. This study was conducted to find the effect of tepid sponge plus antipyretic administering to reduce body temperature and children comfort at pediatric ward RS Muhammadiyah Bandung. Quasi experimental study with pre-post test non equivalent control groups design was selected. Samples were 50 children with characteristics: school age in average (64%) and pre-school (36%). Most of them (84%) closely attended by their parents and 16 % others. About 42 % cared in air conditioned room and other (58%) not. Measurement was taken by looking at body temperature reducing and level of comfort before treatment, 10 minutes after applying tepid sponge end (first measurement) and the second measurement was taken 30 minutes after first one. There was significant reducing body temperature and level of comfort before and after treatment (p=0,000, α=0,05).
As conclusion, there were no significantly different between intervention and control groups (p=0,05, α=0,05). However, tepid sponge and antipyretic are more effective than administering antipyretic only. Implication to nursing practice is that tepid sponge plus antipyretic can be recommended treatment to reduce body temperature and increase level of comfort mainly for school age children. Next research was suggested to increase sample size, strict on age, confounding variable as external environment to get stronger evident in associated with a traumatic care for children suffering fever.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andin Sefrina
"Anak dengan penyakit kronik sering mengalami gangguan rasa nyaman akibat perjalanan penyakit, pemeriksaan diagnostik dan proses pengobatan, sehingga membutuhkan asuhan keperawatan yang tepat. Karya Ilmiah Akhir ini disusun dengan tujuan untuk menggambarkan aplikasi Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) pada anak dengan penyakit kronik yang mengalami gangguan rasa nyaman serta menganalisis keefektifannya. TOUS memiliki tiga komponen yaitu gejala, faktor yang mempengaruhi dan performance akhir klien. Ketiganya dapat saling mempengaruhi dan dapat diintegrasikan dalam asuhan keperawatan anak. TOUS dapat diaplikasikan pada asuhan keperawatan anak penyakit kronik dengan gangguan rasa nyaman karena melalui manajemen gejala berbasis TOUS, kebutuhan rasa nyaman anak akan terpenuhi meski gejala tak menyenangkan masih muncul. Aplikasi TOUS pada asuhan keperawatan anak hendaknya memperhatikan aspek tumbuh kembang dan aspek psikologis anak. Saat mengaplikasikan konsep TOUS, Ners spesialis telah dapat melakukan berbagai peran diantaranya sebagai praktisi, edukator, kolaborator, peneliti serta advokat bagi klien dan keluarga.

Chronically ill children often experience uncomfortable issue due to the disease pathophysiology, the diagnostic examination and medication process, so the child needs proper nursing care. This Scientific Final Assignment was arranged to describe the application of Theory of Unpleasant Symptoms (TOUS) to chronically ill children who have uncomfortable issues and also to analyze its effectiveness. TOUS has three main components which are symptoms, influencing factors and performance outcomes. Those three components influence each other and can be integrated in pediatric nursing process. TOUS can be applied in chronically ill children nursing process especially child with uncomfortable issue because through symptoms management based on TOUS, the comfort need of children can be fulfilled even the unpleasant symptoms still occur. The application of TOUS should pay attention to growth and development aspects of the children and also to the psychological aspect. When the specialist pediatric nurse applied TOUS concept, the nurse has done many role such as nurse practitioner, educator, collaborator, researcher and advocate for client and the family.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;;, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Janno
"Angiografi koroner dan PCI/PTCA transfemoral, dapat menimbulkan komplikasi perdarahan dan haematom. Penggunaan bantal pasir 2,3 kg sebagai penekan mekanikal dapat meminimalkan insiden perdarahan dan haematom, akan tetapi penggunaan bantal pasir 2,3 kg terlalu lama dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektifitas penekanan mekanikal dengan bantal pasir 2,3 kg antara 2, 4 dan 6 jam terhadap insiden perdarahan, haematom dan rasa tidak nyaman. Metode penelitian randomized controlled trial desain paralel tanpa matching.
Metode sampling randomisasi dengan random blok. Jumlah sampel 90 orang, kelompok intervensi I 30 orang, intervensi II 30 orang dan kontrol 30 orang. Kelompok intervensi I menggunakan bantal pasir 2,3 kg selama 2 jam, kelompok intervensi II selama 4 jam dan kelompok kontrol selama 6 jam. Observasi dan pengukuran dilakukan setiap 2 jam pada semua kelompok, alat ukur yang digunakan lembar observasi, tensi digital terkalibrasi, monofilamen dan keluhan rasa tidak nyaman.
Hasil penelitian tidak ada responden yang mengalami perdarahan pada semua kelompok, tidak ada perbedaan insiden haematom diantara kelompok (p value = 0,866). Ada perbedaan signifikan tingkat rasa nyaman diantara kelompok pada observasi 4 jam (p value = 0,003) dan pada observasi 6 jam (p value = 0,0005). Perlu modifikasi SOP tentang penggunaan bantal pasir 2,3 kg sebagai penekan mekanikal dari 6 jam menjadi 2 jam. Penggunaan bantal pasir 2,3 kg 2 jam tidak meningkatkan insiden perdarahan dan haematom, akan tetapi meningkatkan rasa nyaman klien.

Angiography coroner and PTCA with transfemoral approach of catheter commonly having vascular complications, such as bleeding and hematoma. Using a 2,3 kg sandbag as a mechanical compression to minimize incidence of bleeding and hematoma in a longer period of compression would have side effect that increase patient discomfort. This study was aim at evaluating the different effects of putting a sandbag 2,3 kg between two, four, and six hours on femoral access site after cardiac invasive procedure toward vascular complications rate and the severity of discomfort level.
The research design was randomized control trial study where 90 patients were included and divided randomly into three different groups. A 2,3 kg sandbag was applied for two hours, four hours, and six hours after sheath removal, to the first, second, and third group respectively. Every 2 hours until 6 hours the observation of bleeding, hematoma and discomfort for each groups were taken with sphygmomanometer digital, monofilament and the observation sheets.
The result of study demonstrated that no patient has any bleeding as a complication of procedure, and there is no significant differences incidence of hematoma between groups (p value = 0,866), however there is significant differences the client experienced of discomfort were found after 4 hours using 2,3 kg sandbag on femoral access site as a mechanical pressure (p value = 0,003), and after 6 hours (p value = 0,0005). As a research recommendation a of SOP is required from six hours becomes two hours in using a 2,3 kg sandbag as a mechanical pressure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Fataro Hia
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh kepada penerimaan masyarakat pengguna jasa KRL Commuter Line terhadap adanya suatu teknologi baru yaitu mesin penjual tiket CVIM di samping pelayanan loket yang sudah ada sebelumnya dengan meneliti sikap terkait teknologi technology readiness dan need for interaction , dan faktor situasional perceived crowdedness dan role clarity terhadap niat untuk menggunakan intention to use mesin penjual tiket C-VIM . Selain itu, penelitin ini juga didesain untuk melihat perbedaan karakteristik pengguna mesin penjual tiket C-VIM dengan pengguna loket. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signnifikan antara sikap terkait teknologi dan faktor situasional terhadap minat untuk menggunkan mesin penjual tiket C-VIM . Sebagai tambahan, hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signfikan antara kelompok pengguna mesin penjual tiket C-VIM dengan kelompok pengguna pelayanan loket. Need for Interaction merupakan pembeda utama ketika seseorang memilih menggunakan mesin penjual tiket C-VIM atau menggunakan pelayanan loket sedangkan Perceived Crowdedness tidak menunjukan hasil sebagai pembeda antara kelompok pengguna mesin penjual tiket C-VIM dengan kelompok pengguna pelayanan loket.

ABSTRACT
This research aims to find out the factors affected the commuters rsquo acceptance of KRL Commuter Line to its new service technology, called CVIM or Commuter Vending Machine. It rsquo s placed beside the manual ticket counters that have been used previously, by studying the Technology Related Attitudes technology readiness and need for interaction , and Situational Factors perceived crowdedness and role clarity to the intentions to use the ticket selling machine or CVIM. Besides, this research is designed to observe the characteristic differences between CVIM rsquo s users and the manual tickets counters rsquo users. The result of this research shows the significant effect between Technology Related Attitudes and Situational Factors toward intention to use Commuter Vending Machine. In addition, the result of this research also shows the significant difference between CVIM users and manual ticket counters users. Need for interaction is the main difference when a user chooses to use C VIM or manual ticket counters, meanwhile perceived crowdedness has shown that it can rsquo t be identified as the difference between CVIM and manual ticket counters. "
2017
S67783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yearimdang
Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2023
302.23 YEA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library