Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soenen, Johan
Bonn : Bouvier , 1977
418.02 SOE g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Apel, Friedmar
Stuttgart: J.B. Metzlersche, 1983
438.02 APE l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tingka A. Himawan
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah sebab-sebab hambatan dalam penerjemahan unsur-unsur bahasa yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan kebudayaan dan ekologi dalam novel Royan Revolusi karya Ramadhan K-H ke dalam bahasa Prancis dan sifat padanan unsur-unsur bahasa yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan kebudayoan don ekologi. Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan terjemahan, kebudayaan, don semantik. Korpus yang berhasil dikumpulkan terdiri dari 49 data yang padanannya memadai, 11 data yang padanannya tidak memadai, dan 26 data yang tidak diberi padanan. Setelah melakukan analisis dan berdasarkan korpus, penulis berkesimpulan bahwa penerjemah tidak menemuknn banyak hambatan dalam menerjemahkan novel Royan Revolusi de dalam bahasa Prancis. Hambatan yang ditemukan disebabkon oleh perbedaan faktor kebudayaan dan ekologi antara Indonesia dan Prancis. Jaian keluar yang biasa diambil untuk mengatasi masalah inl adalah dengan mencari padanan yang fungsi semantisnya dalam konteks kalimat sama dengan fungsi unsur-unsur bahasa Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S14570
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Lucy Ruth
"Dari pembahasan yang telah diadakan dalam bab-bab di muka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Metode yang dipakai Djokolelono untuk menterjemahkan ATS ke PTS adalah metode penterjemahan yang mencari ekuivalensi yang terdekat dengan naskah asli dan yang paling wajar. PTS itu bukan saduran karena struktur cerita PTS dan struktur cerita ATS tidak berbeda, jadi amanat yang dipindahkan dari. ATS ke PTS pun tidak berbeda. Proses pemindahan amanat itu dilakukan Djokolelono dengan menganalisa amanat yang ada dalam bahasa sumber, mengalihkannya dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dan merekonstruksikannya kembali dalam PTS. Pada tataran kata penterjemah memakai kata-kata yang mengandung nilai rasa tertentu untuk menghidupkan suasana dan menon jolkan amanat yang dikandung bahasa sumber. Pada pemakaian istilah keagamaan, istilah bahari, dan istilah ukuran dan mata uang penterjemah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S10872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dewi Savitri
"Tujuan penelitian ini adalah merberikan ketepatan padanan yang berupa kata Bahasa Indonesia tidak lazim yang di pergunakan dalam terjemahan Madame Bouary. Dalam penelitian ini, telah dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan teknik analisis korpus dan merujuk pada kamus. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan teknik komunikasi tidak langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada para responder. Pengumpulan data dilakukan dengan mencuplik kata-kata Bahasa Indonesia tidak lazim dalam Nvonya Bovary. Data yang di peroleh berjumlah 105 kata dan di kelompokkan dalam 3 kelompok. yaitu kelompok kata yang berwarna kedaerahan, kelompok kata istilah. dan kelompok kata asing. Penelitian terhadap padanan dilakukan dengan menggunakan teori teori penerjemahan dan semantik. di antaranya adalah analisis komponen makna dan Nida dan Taber (1974). Hasil analisis padanan menunjukkan bahwa 93% padanan tepat, 4% padanan kurang tepat, dan 3% padanan tidak tepat. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan padanan berupa kata-kata Bahasa Indonesia tidak lazim tersebut bukan merupakan hal yang salah. malah seringkali memang harus dipergunakan karena tidak ada sinonirn yang memadai. Hal ini mencermink an usaha penerjemah yang maksimal untuk mengelihkan makna Bahasa Sumber ke dalam Bahasa Sasaran melalui padanan- padanan yang tepat. Walaupun demikian, seorang penerjemah sedapat mungkin menggunakan kata-kata yang lazim. sehingga pembaca teks terjemahan dengan mudah memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penutur bahasa sumber."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morita
"Telaah terjemahan unsur-unsur leksikal bahasa Jawa ke dalam bahasa Inggris ini bertujuan untuk membuktikan bahwa perbedaan latar belakang budaya antara dua bahasa akan menimbulkan masalah bagi penerjemah dalam mencari padanan yang tepat. Di samping itu, telaah ini bertujuan pula untuk membuktikan bahwa dalam setiap kegiatan terjemahan hampir selalu terjadi pergeseran makna atau pergeseran struktur. Data yang berupa unsur-unsur leksikal bahasa Jawa dan terjemahannya dalam bahasa Inggris diambil dari roman Burung-Burung Manyar karya Y.L. Mangunwilaya, beserta terjemahannya dalam bahasa Inggris, yaitu The Weaverbirds yang dialihbahasakan oleh Thomas M. Hunter. Pemilihan data untuk analisis dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa unsur-unsur leksikal bahasa Jawa ter-rebut telah mewakili seluruh unsur leksikal bahasa Jawa yang terdapat dalam roman tersebut, dan telah mencerminkan latar belakang budaya dan masyarakat Jawa. Analisis dilakukan dengan melihat dan membandingkan komponen makna yang dimiliki oleh masing-masing unsur leksikal bahasa Jawa dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Penulis juga menelaah cara-cara yang dipakai oleh penerjemah dalam mengalihkan isi pecan teks somber ke dalam bahasa sasaran, Berta kemungkinan pergeseran yang teriadi akibat digunakannya cara-cara tersebut. Analisis ini memperlihatkan bahwa ada tiga buah cara menerjemahkan yang terdapat di dalam The Weaverbirds, yaitu; 1) modifikasi kata generik, 2) modifikasi kata asing, dan 3) padanan pengganti kebudayaan. Dua cara pertama digunakan terutama untuk unsur-unsur leksikal yang tidak ada padanannya di dalam bahasa Inggris. Sementara itu, timbulnya pergeseran makna dan struktur dapat dipahami, karena adanya perbedaan kebudayaan yang melatarbelakangi bahasa Sawa dan bahasa Inggris."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narottama Notosusanto
"Dewasa ini semakin menjamur saja buku terjemahan bahasa Indonesia dari karya-karya asing. Hal tentu sangat menggembirakan karena khazanah bacaan kita semakin kaya akan karya-karya bermutu dari seluruh penjuru dunia yang mungkin tak akan dapat dinikmati masyarakat banyak jika tidak pernah diterjemahkan. Buku-buku yang diterjemahkan itu terdiri atas berbagai karya ilmiah maupun beragam buku fiksi, baik fiksi populer maupun buku-buku sastra. Khusus mengenai terjemahan karya fiksi, penulis melihat bahwa buku-buku terjemahan di bidang ini yang didominasi terbitan PT Gramedia lebih banyak mengeluarkan terjemahan novel-novel populer karya pengarang-pengarang seperti Agatha Christie, Sidney Sheld ataupun Frederick Forsyth yang kurang bobot sastranya. Memang ada penerbit-penerbit seperti Pustaka Jaya yang masih setia menerbitkan terjemahan karya pengarang-pengarang legendaris seperti Dumas, Gogol, Hemingway dan sebagainya; juga Yayasan Obor yang belakangan ini banyak memunculkan karya sastrawan dunia yang kurang populer di. Indonesia. Namun persentase keberadaan buku-buku sastra ini masih sangat sedikit dibanding novel-novel populer yang disebut di atas. Kenyataan di atas tidak terlihat pada dunia buku terjemahan anak-_anak. Meski juga dipadati buku-buku populer seperti serial Lima Sekawarv clan Trio Detektif, buku-buku terjemahan untuk anak-anak juga mencakup terjemahan karya-karya klasik seperti Huckleberry Finn dan Tom Sawyer karangan Mark Twain, Robinson Crusoe karya Daniel. Defoe, ataupun Gulliver's Travels ciptaan Jonathan Swift. Rupanya penerjemah buku untuk anak-anak Indonesia lebih sadar untuk menerjemahkan buku-buku klasik bermutu dibanding penerjemah buku cerita untuk orang dewasa. Tetapi bukan hal itu yang mendorong penulis untuk membuat skripsi ini. Penulis tertarik akan adanya sejumlah karya yang tidak saja diterjemahkan oleh seorang penerjemah, tapi oleh beberapa penerjemah dan diterbitkan oleh penerbit berlainan. Contohnya The Three Musketeers karangan Dumas yang paling sedikit sudah muncul dalam dua versi Indonesia: Tiga Pengawal dan Tiga Pendekar. Sebut juga Emil and the Detectives karangan Erich Kastner yang tahun 1979 diterbitkan Gramedia sebagai Emil Jo-di Detektif. Kini sudah muncul lagi Erich dan Para Detektif Cilik. Contoh lain adalah buku klasik karangan Frances Hodgson Burnett, The Secret Garden, yang penulis jadikan korpus skripsi ini. Dalam jangka waktu relatif singkat, dua versi terjemahan dari buku tersebut diedarkan dua penerbit berbeda, yakni Kebun Rahasia yang diterbitkan Gramedia dan Taman Rahasia yang diterbitkan Dian Rakyat. Fenomena ini sebenarnya tidak berlaku hanya pada terjemahan buku anak-anak saja, melainkan. juga pada sejumlah karya sastra klasik umum. Beberapa tahun lalu, harian Kompas pernah memuat cerita pendek terkenal karya Hernando Tellez, Just Lather, That's All yang diterjemahkan sebagai Aku Hanya Tukang Cukur. Karya ini juga pernah diterjemahkan penerjemah lain dengan judul yang lebih harfiah: Hanya Busa, itu Saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Badhernus Solakira
"Penerjemahan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam era informasi ini. Di katakan demikian karena pertukaran informasi yang menjadi ciri era informasi hanya dapat dilakukan apabila ada kegiatan penerjemahan. Dalam hal ini penerjemahan dilihat sebagai proses pengalihan informasi atau pesan dari suatu bahasa ke bahasa lain. Bahasa asal terjemahan dinama.kan bahasa sumber, sedangkan bahasa hasil terjemahan disebut bahasa sasaran. Tujuan setiap penerjemah adalah menghasilkan suatu terjemahan yang baik. Artinya terjemahan yang di hasilkan harus tetap mengandung pesan atau makna yang sama seperti makna yang tordapat dalam bahasa asalnya. Selain itu, hasil terjemahan itu harus wajar menurut bahasa sasaran, baik kaidah tata bahasanya maupun pemilihan unsur leksikalnya. Untuk menghasi1kan terjemah_an yang baik ini penerjemah dapat melakukan pergeseran pergeseran struktur gramatikal. Maksudnya, penerjemah dapat meninggalkan bentuk bahasa sumber dan menggunakan bentuk bahasa sasaran. Dengan demikian, bentuk bahasa hasil terjemahan bisa sangat berbeda dengan bentuk bahasa aslinya.Pergeseran struktur terjadi pada tataran-tataran gramatikal, mulai dari tataran morfem sampai tataran kalimat. Pergeseran-pergeseran tersebut disebabkan karena setiap bahasa itu unik. Cara mengemas komponen-komponen makna berbeda-beda pada setiap bahasa. Karena setiap penerjemah harus mempertahankan makna bahasa asli dalam bahasa sasaran, maka pergeseran struktur tidak dapat dihindarkan dalam penerjemahan_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumala Hutami
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerjemahan istilah-istilah Organisasi Sosial Bahasa Francis ke dalam Bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini, definisi 'istilah' dibatasi pada kosakata yang mengungkapkan unsur kebudayaan Organisasi Sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis merumuskan beberapa permasalahan, yaitu: apa saja padanan istilah-istilah Bahasa Francis yang mengungkapkan kebudayaan Organisasi Sosial dalam Bahasa Indonesia, bagaimana istilah-istilah bahasa sumber (BSu) tersebut diterjemahkan dalam bahasa sasaran (BSa), ditinjau balk dari segi bentuk maupun pesannya, serta apakah amanat yang terdapat dalam padanan istilah-istilah Organisasi Sosial BSu tersampaikan secara utuh dalam BSa. Data untuk penelitian ini diambil dari La Peste karya Albert Camus dan karya terjemahannya Sampar oleh NH. Dini. Penulis telah berhasil mengumpulkan sejumlah 88 istilah Organisasi Sosial. Dari istilah-istilah tersebut berhasil ditarik kesimpulan sebagai berikut sebagian besar istilah-istilah Organisasi sosial BSu juga mendapatkan padanan berupa istilah. Istilah-istilah padanan tersebut pada umumnya bersifat memadai; hanya sebagian kecil yang tidak. Dalam analisis juga ditemukan istilah-_istilah yang mendapatkan padanan bukan berupa istilah melainkan dengan penerapan prosedur Deskriptif Equivalent. Demikianlah keseluruhan analisis terhadap penerjemahan istilah-istilah Organisasi Sosial Bahasa Francis ke dalam Bahasa Indonesia yang datanya diambil dari La Peste dan karya terjemahannya Sampar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library