Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprianto Dwi Ulmansyah
Abstrak :
Dalam dunia pertanian, pengeringan merupakan salah satu proses terpenting untuk menjaga kualitas bahan basil pertanian dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Ada beragam jenis pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian, salah satunya adalah pengering tipe rotari atau berputar. Teknis pengering yang akan diuji disini sangat sederhana sehingga diharapkan dapat dengan mudah diaplikasikan oleh banyak kalangan petani. Gambaran umuln pengering tipe rotari ini adalah material yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam sebuah silinder berongga yang berputar dengan menggunakan suatu mekanisme motor, kemudian dipanaskan dengan menggunakan kompor. Udara hasil pemanasan silinder dihembuskan ke dalam ruang pengering, dengan mekanisme tersebut diharapkan pengeringan akan terjadi secara kontinyu hingga mencapai titik jenuh di keluaran silinder. Lamanya proses pengeringan dapat diatur dengan merubah putaran silinder atau dengan menaikkan temperatur pemanasan silinder. Jenis material yang digunakan sebagai contoh pengujian adalah berupa jagung pipilan yang divariasikan jumlahnya ketika masuk ke dalam silinder. Begitu juga dengan aliran udara panas yang ditiupkan ke dalam ruang silinder divariasikan untuk mangetahui efektifitas alat dalam pengeringan. ......In agriculture, drying process is one of the most important processes to keep the quality of farrning’s crops good, There are many kind of dryer that can he used to dry farming’s crops; one of those is rotary dryer. This type of dryer, which will he tested, is the simple one that farmer can use this machine easily. General description of rotary dryer is that material, which is wanted to be dried, is gotten into a rotary hollow pipe, than the pipe will be heated by some burner. The hot bumed air is blowed into drying space in order to make the process runs continuously until the air get saturated in the other side of pipe. The duration of drying process can be arranged by changing the rotary of pipe or by increasing the heating ofthe pipe. Corn, will be used as the sample of the test. Quantity of material that enters the pipe will be variated. Also the heated airflow will be variated to know 'the eiifectivity of instrument in drying process.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Sejak lama madu telah dikenal sebagai obat dan makanan yang berguna bagi masyarakat di seluruh dunia. Madu diharapkan dapat diformulasikan dalam bentuk tablet. Namun, banyak kendala dalam memformulasikan madu ke dalam bentuk tablet. Penelitian bertujuan untuk mempelajari proses pengeringan madu dengan menggunakan oven dan adsorben HPMC dan mencoba memformulasikan serbuk madu dalam bentuk tablet. Madu dicampur adsorben HPMC dengan perbandingan madu dan HPMC 5:5; 4:6 dan 3:7 kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 50°C, 60°C dan 70°C. Pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480, 540, 600 pengeringan ditentukan kadar airnya. Serbuk madu terbaik kemudian diformulasikan menjadi tablet. Hasil serbuk madu yang terbaik adalah serbuk madu dengan perbandingan 4:6 dan dikeringkan dalam oven dengan suhu 50°C selama 4 jam. Waktu hancur tablet madu buruk.
Universitas Indonesia, 2006
S32538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Indrawan
Abstrak :
Salah satu proses masa pasca panen yang memegang peranan adalah pengeringan, karena pengaruhnya yang besar dalam proses penyimpanan. Atas clasar itu dibuat suatu altematif pengeringan yang dinamakan alat pengering rotari dengan menggunakan padi sebagai media yang akan dikerlngkan. Dalam tugas alzhir ini dibahas tentang analisa tingkat penguapan terhadap waktu dan analisa efisiensi thermal terhaclap variasi kecepatan udara masuk. Tujuan dari analisa ini adalah mengetahui performs. alat pengering yang sudah ada, sampai sejauh mana alat tersebut mampu melalcukan proses pengeringan sampai mencapai kandungan air yang tersisa mencapal 8 %. Beberapa metode diterapkan untuk mengetahui performa alat pengering ini yaitu dengan melakukan beberapa modiiikasi ala! pengering yang sudah ada untuk kemudian dijalankan guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Modiiikasi yang dilakukan memasang alat penggerak, mengganti blower dengan fan yang mempunyai 3 (tiga) variasi kecepatan dan mengganti lengan aduk pada shaii rotary dengan menggunakan bahan yang lebih ringan (aluminium). Metode selanjutnya adalah menggunakan pengujian selama total 15 jam, dengan tiga variasi kecepatan blower masing-rnasing selama lima jam dengan menggunakan variable tetap temperatur udara masuk T in DB sebesar 50, 55, 60, 65 dan 70 °C. Setelah percobaan, didapat bahwa alat pengering yang diuji pada T in DB 50°C dan kecepatan udara masuk 2,63 mls memiliki efasiensi thermal sebesar 12,9% dc-ngan waktu pengeringan sebesar 8.57 jam dan kapasitas pengerlngannya 1,74 kg/jam untuk mencapai kandungan air yang tersisa sebesar 8%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aufar Advani
Abstrak :
ABSTRACT
This paper covers the design and analysis for gluten drying section of the wheat bio-refinery plant. Details include process flowsheet development, utility requirements, environmental emissions, engineering design, capital expenditure estimates and drawings. AREA200 processes 110.4 tpd of gluten extraction product and converts it to gluten powder produced at a rate of 14.8 tpd, which utilizes 964 tpd of air for drying purposes with additional utilities requirement of 45 tpd of superheated steam and 200 kW power requirement from the combined unit operations. A key consideration in gluten drying is not to devitalize gluten by minimizing exposure to high temperatures, as devitalized gluten is valued much lower in the market.
ABSTRAK
Makalah ini membahas desain dan analisis untuk bagian pengeringan gluten dari pabrik bio-refinery gandum. Rinciannya meliputi pengembangan alur proses, persyaratan utilitas, emisi lingkungan, desain teknik, perkiraan dan gambar pengeluaran modal. AREA200 memproses 110,4 tpd produk ekstraksi gluten dan mengubahnya menjadi gluten powder yang diproduksi pada kecepatan 14,8 tpd, yang memanfaatkan 964 tpd udara untuk tujuan pengeringan dengan kebutuhan utilitas tambahan 45 tpd uap panas berlebih dan kebutuhan daya 200 kW dari unit gabungan operasi. Pertimbangan utama dalam pengeringan gluten adalah tidak melemahkan gluten dengan meminimalkan paparan suhu tinggi, karena gluten yang devitalisasi memiliki nilai jauh lebih rendah di pasar.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Bawang merah ( Allium cepa) merupakan salah satu sayuran yang berfungsi sebagai bumbu penyedap dan obat-obatan. Bawang merah banyak diproduksi di daerah Brebes, Jawa Tengah....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Ramadhan Aria Wibisana
Abstrak :
Teknik pengawetan buah merupakan suatu kebutuhan agar dapat menyimpan rasa, kandungan atau gizi buah dalam waktu yang lama dan dalam bentuk yang lebih ringan dan praktis namun tidak merubah kandungan nutrisi didalamnya. Teknik pengeringan dengan spray-drying merupakan salah satu dari cara pengawetan tersebut. Namun penggunaan temperatur yang sangat tinggi dapat merusak kandungan di dalam buah tersebut terutama vitamin C. Oleh karena itu perlu adanya dehumidifier untuk mengeringkan udara yang dipergunakan dalan proses pengeringan, sehingga dapat menurunkan temperature yang dibutuhkan. Larutan belimbing merupakan larutan yang lengket sehingga membutuhkan variasi yang berbeda dengan larutan buah lain yang sifatnya tidak lengket. Perbedaan variasi tersebut dapat mempengaruhi konsumsi energi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa konsumsi energi yang dibutuhkan, berbanding terbalik dengan besarnya kelembaban spesifik bahan. ......Fruit preservation techniques is a necessity in order to keep the taste, or nutritional content of fruit in a long time and in a more lightweight and practical, but does not change the nutritional content therein. Spray-drying technique with drying is one of the preservation method. However, the use of very high temperatures can damage the content in fruit, especially vitamin C. Therefore, the need for a dehumidifier to dry air used role in the process of drying, so as to lower the temperature required. Starfruit solution is a solution sticky and thus require different variations with a solution other fruit that are not sticky. The difference of these variations can affect energy consumption. In this study it was found that the energy consumption required, is inversely proportional to the amount of material specific humidity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
Abstrak :
Rancangan alat pengering surya tidak langsung menggunakan kolektor plat datar bersirip dan kipas untuk pengeringan kakao fermentasi telah dilakukan. Kualitas produk kakao sangat ditentukan oleh kakao pasca panen yaitu proses fermentasi dan pengeringan. Hasil pengeringan yang baik dicapai pada temperatur (50-60) ºC pada laju pengeringan tidak terlalu fluktuatif. Kolektor plat datar bersirip dapat menaikkan suhu udara pengering hingga 30ºC diatas suhu lingkungan. Tujuan Penelitian ini adalah membuat rancangan alat pengering surya tidak langsung menggunakan kolektor bersirip dan kipas. Sefesifikasi hasil rancangan box pengering terbuat dari plat aluminium 30 mm dengan dimensi panjang 1m, lebar 1 m dan tinggi 1 m. Pada bahagian atas dibuat cerobong dan kipas untuk sirkulasi udara pengering. Dimensi kolektor panjag 2 m, lebar 1 m, tinggi 0,20 m dan kemiringan 600. Plat dan sirip kolektor terbuat dari aluminium 30 mm, isolator terdiri dari kayu, styrofoam dan rockwool dan penutup kaca bening 8 mm. Hasil perhitungan kinerja alat yang dirancang. Kehilangan panas pada dinding 5,124 Wat, sisi alas 13,268 Wat, penutup kaca 102,670Wat, panas radiasi 0,105 Wat. Total Kehilangan panas 121,167 Wat. Panas masuk pada kolektor sebesar 682,060 Wat dan yang digunakan 492,687 Wat.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Hidayat
Abstrak :
ABSTRAK
Proses pengeringan pada industri pangan digunakan untuk pengawetan makanan yaitu dengan cara mengurangi kadar air sampai batas tertentu pada makanan tersebut untuk disimpan dalam beberapa waktu. Ini dilakukan untuk mencegah penurunan kualitas yang lebih buruk yang disebabkan oleh mikroorganisme, perubahan temperatur dan kelembaban. Salah satu metode pengeringannya adalah pengering semprot. Dalam proses pengeringannya, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengeringan, diantaranya adalah temperatur udara pengeringan, debit udara panas, massa bahan yang akan dikeringkan dan rasio kelembaban udara. Pada daerah yang lembab dan bahan yang sensitif lebih baik menggunakan pemanas refrigerasi dengan dehumidifier karena dapat dihasilkan udara yang lebih kering sehingga efisiensi pengeringan dapat ditingkatkan agar mendapatkan temperatur pengeringan seminimum mungkin, sehingga mengurangi tingkat kerusakan kandungan materialnya.
ABSTRACT
The drying process used in the food industry for food preservation in the way to reduce the moisture content till needed level on the food to be stored. This is done to prevent a worse quality degradation caused by microorganisms, changes in temperature and humidity. One method of drying is spray drying. In the drying process, there are several factors that affect drying results, including the drying air temperature, the hot air discharge, the mass of material to be dried and air humidity ratio. In humid areas and sensitive material better use refrigeration heating with dehumidifier because it can be produced more dry air so that the drying efficiency can be improved in order to obtain a minimum drying temperature, thus reducing the level of damage to its material content.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1780
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Madu bentuk cair memiliki beberapa keterbatasan dalam penggunaan, penyimpanan, dan pendistribusian. Selain itu, rasa serta aroma madu belum tentu disukai oleh semua orang. Oleh sebab itu perlu dilakukan usaha diversifikasi yang diharapkan mampu untuk mengatasi keterbatasan madu bentuk cair. Pada penelitian telah dilakukan pembuatan tablet madu sebagai produk diversifikasi. Serbuk madu dibuat dengan metode pengeringan oven. Madu dicampur dengan Avicel® PH 101 dengan perbandingan 5:5, 6:4, dan 7:3, lalu dikeringkan dengan oven pada suhu ±50°C sampai diperoleh kadar air 3-5%. Pengeringan 5:5 selama satu jam diperoleh kadar air 3,72±0,14% dan pengeringan 6:4 selama dua jam diperoleh kadar air 3,96±0,14%. Tablet madu dengan formula serbuk madu perbandingan 5:5 89%, Primojel® 5%, Aerosil® 1%, talk 5% dan formula serbuk madu perbandingan 6:4 89%, Primojel® 5%, Aerosil® 1%, talk 5% memenuhi syarat uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, waktu hancur, kekerasan dan keregasan.
Universitas Indonesia, 2006
S32735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>