Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindita Diah Kusumawardhani
Abstrak :
Keberlanjutan ekosistem pesisir rentan terhadap bebagai aktivitas manusia, dan bencana alam salah satunya tsunami. Pada Desember 2018, tsunami akibat dari longsoran dinding Anak Krakatau, mengakibatkan 207 orang meninggal dunia dan 11.453 orang mengungsi di Kabupaten Pandeglang. Masalah pada penelitian ini adalah tsunami berdampak pada menurunnya kemampuan ekosistem menghasilkan jasa sehingga diperlukan perencanaan spasial yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah membangun skenario model perencanaan spasial untuk pengurangan risiko bencana tsunami. Metode yang digunakan adalah analisis spasial, valuasi ekonomi jasa ekosistem, analisis statistik bivariat, dan permodelan system dynamics untuk menyusun skenario model perencanaan spasial. Hasil penelitian menunjukan 16 kelas jasa ekosistem yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir Pandeglang. Tsunami Anak Krakatau 2018 menggenangi 5.793 hektar daerah pesisir, dengan nilai kerugian sebesar 133.204.353.760 Rupiah. Sebanyak 47% masyarakat memiliki tingkat pengetahuan jasa ekosistem menengah, sementara 45% masyarakat memiliki tingkat pengetahuan bencana tsunami yang rendah. Kesimpulan penelitian ini adalah sekenario intervensi peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan ekosistem mangrove dengan memanfaatkan produk olahan mangrove, serta pengurangan konversi mangrove menjadi tambak dapat menaikan luas area mangrove, dan luas pesisir terlindung. ......Sustainability of coastal ecosystems is threatened by various human activities, and natural disasters, such as tsunami. In December 2018, tsunami resulted from Anak Krakatau flank collapsed caused in 207 casualties and 11,453 people being displaced in Pandeglang Regency. Research problem is that the tsunami reducing the ecosystem's ability to produce services, therefore, appropriate spatial planning is needed. This research aims to build a spatial planning model scenario for tsunami disasters risk reduction. Methods used in this research are spatial analysis, economic valuation of ecosystem services, bivariate analysis to assess relationships between variables, and system dynamics modeling to develop spatial planning model scenarios. This research shows 16 classes of ecosystem services have been utilized by Pandeglang coastal community. The 2018 Anak Krakatau tsunami inundated 5,793 hectares of coastal areas, and caused economic loss 133,204,353,760 Rupiah. 47% of coastal community have a medium knowledge of ecosystem services level, while 45% of people have a low tsunami disaster level knowledge. In conclusion, scenario of increasing community participation in mangrove ecosystem management by cultivating mangrove products, as well as reducing the conversion of mangroves able to increase mangroves area, and coastlines protection.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Wiarsih
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suluh Tri Utomo
Abstrak :
ABSTRAK
Rerata persentase kedatangan pasien tidak gawat darurat di IGD dengan penjaminan BPJS yang tidak sesuai alur menimbulkan permasalahan antara pemberi layanan kesehatan dengan pihak pasien. Hal tersebut berdampak pada terjadinya komplain pasien. Terjadi peningkatan jumlah kedatangan pasien tidak gawat darurat yang datang ke IGD RS Umum Siloam di karawaci sebesar 15,7% pada bulan Maret 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat yang datang ke IGD tentang kriteria kasus gawat darurat yang sesuai dengan konsep kegawatdaruratan medis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif cross sectional menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 122 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan jumlah 30 soal yang teruji validitas dan reabilitas kuesioner penelitian. Analisis data menggunakan analisis univariat, yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Analisa bivariate dilampirkan sebagai data tambahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang kriteria kasus gawat darurat tergolong rendah (18%), cukup (55%) dan tinggi (27%). Tingkat pendidikan menunjukan hubungan yang bermakna terhadap pengetahuan tentang kriteria kasus gawat darurat (p=0.002, α=0,05). Sosialisasi dan edukasi tentang kriteria kasus gawat darurat perlu untuk lebih disebarluaskan kepada masyarakat agar dapat mengurangi kepadatan pasien akibat persentase kunjungan pasien tidak gawat darurat di IGD
ABSTRACT
The overloaded of non-emergency patient's arrival with government insurance (BPJS) became problem on ER. It has an impact on patient complaints. There was increased number of arrivals non-emergency patients who came to the emergency department at the Siloam General Hospital Karawaci by 15.7% in March 2015. This study described the level of knowledge people who come to ER on emergency criteria. This research used descriptive method with cross sectional approach. Purposive sampling of 122 respondents collected. with 30 question questionnaire. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis as additional data research. The results showed that the level of people knowledge of emergency criteria cases is relatively low (18%), sufficient (55%) and high (27%). A significant relationship showed by education background (p=0.002, α=0,05). Socialization and education of the emergency criteria cases need to be disseminated to the public in order to reduce the density of non-emergency in ER
2016
S64848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Edwina Bernita
Abstrak :
Sejak WHO mendeklarasikan COVID-19 sebagai pandemik pada 12 Maret 2020, hampir seluruh negara di dunia telah terjangkit COVID-19. Hal tersebut tentu menarik perhatian dunia karena jutaan korban dan dampak lain yang ditimbulkan selama pandemi ini. Indonesia juga turut berupaya memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat dalam mengatasi wabah COVID-19. Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah episentrum penyebaran COVID-19 dengan kasus tertinggi di Indonesia, maka diperlukan upaya perilaku pencegahan pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan COVID-19 dengan perilaku social distancing dalam upaya pencegahan COVID-19 pada masyarakat di DKI Jakarta. Penelitian dengan pendekatan metode kuantitatif, desain cross sectional, dilakukan pada 408 orang yang berusia 15-64 tahun dan diambil secara random sampling dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Data dikumpulkan dengan metode responden mengisi kuesioner secara mandiri yang dilakukan secara online dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat telah memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai COVID-19, seperti gejala, penularan, pencegahan, dan penyembuhan. Hasil tersebut juga sejalan dengan perilaku social distancing yang dimiliki oleh masyarakat, dimana perilaku masyarakat sudah cukup baik dalam menjaga jarak di tempat umum, menghindari zona merah, penggunaan transportasi umum dan menghindari kegiatan yang melibatkan banyak orang. Selain itu, ditemukan adanya hubungan signifikan antara pekerjaan dengan riwayat kejadian COVID-19 dengan p value sebesar 0,027. Oleh karena itu, pencegahan COVID-19 perlu lebih ditingkatkan khususnya dalam penerapan kegiatan bekerja agar mencegah adanya kemunculan kluster perkantoran. Pentingnya peningkatan edukasi dan sosialisasi yang efektif dan konsisten melalui berbagai media untuk pengetahuan dan perilaku yang masih kurang baik, melakukan penyuluhan tentang pakai masker yang benar, serta meningkatkan penerapan kebijakan dan kedisiplinan di semua sektor. ......Since WHO declared COVID-19 as a pandemic on March 12, 2020, almost all countries in the world have been infected by COVID-19. This phenomenon certainly attracted world attention because of the millions of victims and other impacts caused during this pandemic. Indonesia is trying to provide appeals to the public in overcoming the COVID-19 outbreak. DKI Jakarta Province is the epicentre of the spread of COVID-19 with the highest cases in Indonesia, therefore, the people need preventive effort. This study aims to analyze the relationship between the knowledge of COVID-19 and social distancing behaviour to prevent COVID-19 in people in DKI Jakarta. The research with a quantitative method approach, cross-sectional design, was conducted on 408 people aged 15-64 years and taken by random sampling from all areas of DKI Jakarta. Data were collected using respondents filling out questionnaires independently, which was done online and analyzed descriptively. The study result indicates that the community already has a good knowledge of COVID-19, such as the symptoms, transmission, prevention, and healing process. These results are also in line with the people’s social distancing behaviour, where people's behaviour is quite good in maintaining distances in public places, avoiding red zones, using public transportations and avoiding activities that involve many people. In addition, a significant relation was found between a job and a history of COVID-19 events with a p-value of 0.027. Therefore, the prevention of COVID-19 needs to be further improved, especially in the implementation of work activities to prevent the emergence of office clusters. The importance of escalating effective and consistent education and socialization through various media for knowledge and inadequate behaviour, conducting advisory about wearing masks correctly, and increasing the application of policies and discipline in all sectors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Nathasa Arastone
Abstrak :
Peningkatan kasus COVID-19 menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia terkhusus Kota Depok sebagai kota kemunculan kasus pertama. Pengetahuan mengenai COVID-19 serta perilaku pencegahan berupa perilaku hidup bersih dan sehat berperan penting dalam memutuskan rantai penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai COVID-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan teknik cluster sampling. Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Depok yang melibatkan 454 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner pengetahuan mengenai COVID-19 dan PHBS yang disebar secara online melalui media sosial. Uji Pearson Chi-Square yang dilakukan antara variabel independen dan dependen menghasilkan nilai p value = 0.015. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai COVID-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan demikian, peningkatan pengetahuan lebih lanjut dan pemberlakuan PHBS oleh seluruh pihak berkaitan direkomendasikan untuk memaksimalkan pencegahan penularan COVID-19. ......The increase in COVID-19 cases has become a major health problem in Indonesia, especially Depok as the city where the first cases appeared. Knowledge regarding COVID-19 and preventive behavior in the form of clean and healthy living behavior play an important role in breaking the chain of transmission. This study aims to determine the relationship between knowledge regarding COVID-19 with clean and healthy living behavior in residents of Depok City. This is a quantitative research that uses a cross-sectional research design with cluster sampling technique. The subjects in this study are the residents of Depok City which involves 454 respondents. Data collection was done using a knowledge questionnaire regarding COVID-19 and PHBS (clean and healthy living behavior) which was distributed online through social media. The Pearson Chi-Square test conducted between the independent and dependent variables resulted in a p value = 0.015. This result indicates that there is a significant relationship between knowledge regarding COVID-19 with clean and healthy living behavior. Therefore, it is recommended to increase further knowledge and implement PHBS by all relevant parties to maximize the prevention of COVID-19 transmission.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library