Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafira Fawzia Ahmad
"Masa remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan dengan berbagai tantangan yang menyebabkan adanya risiko untuk mengalami stress dan menjadi faktor risiko suicidal behavior. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa salah satu faktor risiko suicidal behavior pada remaja adalah kerusakan hubungan interpersonal. Pada remaja, keluarga merupakan ikatan sosial terpenting dimana remaja dengan persepsi pola komunikasi keluarganya bermasalah lebih rentan untuk menunjukkan suicidal behavior. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan intervensi psikologis untuk meningkatkan kemampuan yang menunjang hubungan interpersonal dengan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Interpersonal Psychotherapy (IPT) untuk menurunkan intensitas suicidal behavior pada remaja dengan permasalahan pola komunikasi keluarga. IPT dilaksanakan selama empat sesi dengan jeda satu minggu antar sesi serta terdapat sesi follow-up. Pengukuran pola komunikasi keluarga dilakukan melalui alat ukur Revised Family Communication Pattern (RFCP) sedangkan pengukuran intensitas perilaku bunuh diri dilakukan menggunakan alat ukur Youth Risk Behavior (YRB) kluster perilaku bunuh diri. Pengukuran dilakukan sebelum intervensi, setelah intervensi (post-test), serta follow-up. Terdapat tiga partisipan yang terlibat hingga follow-up. Ketiga partisipan tersebut berjenis kelamin perempuan dengan rata-rata usia 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPT dapat menurunkan intensitas suicidal behavior pada ketiga partisipan. Hal ini terlihat dari penurunan skor intensitas perilaku bunuh diri dan wawancara kualitatif yang dilakukan.

Adolescence is one of the developmental stages with various challenges that can induce the risk of experiencing stress. It then can lead to be a risk factor for suicidal behavior. Previous research revealed that one of the risk factors for suicidal behavior in adolescents is damage in interpersonal relationships. In adolescents, family is the most important social bond. Adolescents who perceive their family communication patterns as problematic are more prone to conduct suicidal behavior. Psychological intervention is needed to improve the abilities that support interpersonal relationships with parents in order to overcome suicidal behavior. This study aims to determine the effectiveness of Interpersonal Psychotherapy (IPT) to reduce the intensity of suicidal behavior in adolescents with family communication pattern problems. IPT was carried out for four sessions with a one-week interval between sessions and a follow-up session. Family communication pattern is measured through the Revised Family Communication Pattern (RFCP) while the intensity of suicide behavior is measured by Youth Risk Behavior (YRB) cluster of suicidal behavior. Measurements were taken before (pre-test), after the intervention (post-test), and follow-up (two weeks after post-test). Three participants are involved in this research until the follow-up. The three participants are female with an average age of 18 years. The result shows the IPT can reduce the intensity of suicidal behavior. This can be seen from the decrease in the intensity of suicidal behavior and qualitative interviews conducted."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmita Aulia Dewi
"Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa remaja di DKI Jakarta memiliki tingkat kecemasan yang tergolong tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pola komunikasi keluarga dan kualitas pertemanan dapat bersama-sama menjadi prediktor dari tingkat kecemasan pada remaja SMA di DKI Jakarta. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti melakukan pengambilan data kembali terhadap 584 siswa dari 5 SMA di wilayah urban provinsi DKI Jakarta, yang terlibat dalam penelitian serupa di tahun sebelumnya. Peneliti menggunakan data kecemasan tahun 2018 sebagai outcome variable serta data pola komunikasi keluarga dan kualitas pertemanan dari tahun 2017 sebagai variabel prediktor. Pada penelitian ini, pengukuran tingkat kecemasan menggunakan instrumen Hopkins Symptom Checklist-25 HSCL-25 . Untuk mengukur pola komunikasi keluarga peneliti menggunakan Revised Family Communication Pattern RFCP, dan Friendship Qualities Scale FQS untuk mengukur kualitas pertemanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kecemasan di tahun sebelumnya dan dimensi conversation orientation ayah yang dapat bersama-sama menjadi prediktor dari tingkat kecemasan pada remaja. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat pendidikan ibu dapat menjadi prediktor dari tingkat kecemasan pada remaja, terutama bagi remaja perempuan. Perbedaan terkait dengan jenis kelamin juga didiskusikan dalam penelitian ini.

Previous research showed that adolescents in DKI Jakarta have a high anxiety level. This study aimed at investigating whether family communication pattern and friendship quality will predict anxiety level among high school students in DKI Jakarta. We conducted a follow up study among 584 students from 5 high schools from five urban areas in DKI Jakarta. Those students had been participating in the same study in the previous year. We used the student rsquo s anxiety level from this year study as the outcome variable. Meanwhile, all the predictors were from 2017 data. We used the Hopkins Symptom Checklist 25 to measure anxiety level, the Revised Family Communication Pattern to measure family communication pattern, and the Friendship Qualities Scale to measure friendship quality. The result shows that the previous anxiety level and father 39 s conversation orientation can predict present anxiety level in adolescents. This study also finds that mother 39 s education level predicts anxiety level in girls, but not boys. The differences related to gender is also discussed in this study. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Evania Azmi
"Tingginya tingkat kepemilikan dan durasi penggunaan telepon pintar memunculkan fenomena adiksi telepon pintar di kalangan remaja. Penggunaan telepon pintar yang berlebihan mengurangi intensitas komunikasi remaja dan berdampak pada pola komunikasi keluarga, padahal pola komunikasi keluarga yang fungsional diperlukan agar anggota keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi hubungan adiksi telepon pintar dengan pola komunikasi keluarga pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain penelitian cross sectional, teknik pengambilan voluntary sampling, dan uji statistik chi-square. Analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara adiksi telepon pintar dengan pola komunikasi keluarga pada remaja (p = 0,04; α=0,05). Peneliti merekomendasikan penguatan program unit kesehatan sekolah (UKS) dengan pengadaan kampanye pembatasan waktu bermain telepon pintar anak dan orang tua di rumah.

The high level of ownership and duration of smartphone use has given rise to the phenomenon of smartphone addiction among teenagers. Excessive use of smartphones reduces the intensity of adolescent communication and has an impact on family communication patterns. Functional family communication patterns are needed so family members can carry out their functions and roles. The research aims to identify the relationship between smartphone addiction and family communication patterns in adolescence. This research uses quantitative methods, cross-sectional research design, voluntary sampling techniques, and chi-square statistical tests. Bivariate analysis shows that there is a significant relationship between smartphone addiction and family communication patterns in adolescence (p = 0.04; α=0,05). This research recommendation is strengthening the school health unit program by implementing a campaign to limit children's and parents' screentime on smartphones at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Asriati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat asosiasi hubungan antara pola komunikasi keluarga dan conduct problems pada remaja di DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada lima kotamadya di DKI Jakarta, menggunakan Revised Family Communication Pattern Ritchie, 1991 untuk mengukur pola komunikasi keluarga dan The Strength and Difficulties Questionnaire Goodman, 1997 untuk mengukur conduct problems. 632 responden pada penelitia n ini merupakan siswa SMA berusia 15-19 tahun yang tinggal bersama kedua orangtua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada kedua dimensi pola komunikasi yang diterapkan ibu dengan conduct problems, dimana dimensi conformity orientation menunjukkan hubungan positif sedangkan conversation orientation memiliki hubungan negatif. Namun demikian, pada pola komunikasi yang diterapkan oleh ayah, hanya dimensi conformity orientation yang memiliki hubungan positif signifikan dengan conduct problems remaja. Berdasarkan hasil tersebut, maka sangat penting bagi orangtua terutama ibu dalam menerapkan pola komunikasi yang efektif, sebab hal tersebut berhubungan dengan masalah kesehatan mental remaja yaitu conduct problems.

ABSTRACT
This correlational research aimed to investigate the association as correlation of family communication pattern and conduct problems among adolescent in DKI Jakarta. This research were conducted in five urban cities in DKI Jakarta province. Family communication were measured with Revised Family Communication Pattern Ritchie, 1991 and conduct problems were measured with The Strengths and Difficulties Questionnaire Goodman, 1997 . 632 respondents were high school student aged 15 19 years old who live together with their parents. The result of this research showed a significant correlation on those dimension of family communication pattern which applied by mother, whereas the conformity orientation dimension had positive correlation otherwise conversation orientation has negative correlation on conduct problems. On the other hand, family communication pattern which applied by father showed that only conformity orientation dimension had a significant ands positive correlation on conduct problems. This research indicated that it is very important to parents, especially mother to use the effective communication pattern to their children, because it is related to adolescent rsquo s mental health problems called conduct problems. "
2017
S67752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofura
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan antara pola komunikasi keluarga, penerimaan teman, dan school connectedness dengan conduct problems pada siswa SMA di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah conduct problems, pola komunikasi keluarga, penerimaan teman pada tahun sebelumnya serta school connectednes ssecara bersama-sama memprediksi kemunculan conduct problems di tahun ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain longitudinal. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel yang dapat memprediksi kemunculan conduct problems pada siswa SMA di DKI Jakarta adalah tingkat conduct problemsdi tahun sebelumnya. Hasil yang sama ditemukan pada siswa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menyarankan agar masalah conduct problemspada remaja ditangani langsung oleh ahli seperti psikolog sehingga dapat mencegah kemunculan kembali perilaku conduct problems dikemudian hari.

ABSTRACT
This study discusses the relationship between family communication pattern, peer acceptance, school connectedness with conduct problems in high school students in DKI Jakarta. The purpose of the study is to determine whether the conduct problems and family communication pattern and peer acceptance in the previous year and school connectedness together predict the appearance of conduct problems in this year. This research is a quantitative research with longitudinal design. The result of the research indicates that the variables that can predict the appearance of conduct problems in high school students in Jakarta are the level of conduct problems in the previous year. Similar results were found in both male and female students. This research suggests that the conduct problems in adolescents is handled directly by experts such as psychologists so as to prevent reappearance of conduct problems in the future. "
[Depok, Depok]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahara Muthia Ramadhanti
"

Masa remaja merupakan masa yang dikenal sebagai periode storm-and-stress karena perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan dan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti behavioural difficulties yang terdiri dari internalizing problems dan externalizing problems. Berbagai studi menjelaskan bahwa beberapa prediktor dari behavioural difficulties adalah pola komunikasi keluarga, kelekatan dengan orangtua, dan berbagai variabel sosial-demografis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor tersebut sebagai prediktor dari internalizing problems dan externalizing problems pada remaja di DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan follow-up study dengan interval satu tahun antara 2019 dan 2020 dari data longitudinal yang lebih besar mengenai kesehatan mental remaja di DKI Jakarta. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner daring pada 132 partisipan (35 laki-laki dan 97 perempuan; mean usia = 18,5) dari lima kota di DKI Jakarta. Analisis linear regression dilakukan pada seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas yang memiliki nilai p ≤ 0.2 akan dimasukkan ke dalam model multiple regression. Alienasi menjadi satu-satunya variabel bebas dalam penelitian ini yang dapat memprediksi internalizing problems (38,8%) dan externalizing problems (25,5%). Dapat disimpulkan bahwa perasaan alienasi terhadap orangtua menjadi prediktor krusial dari behavioural difficulties pada remaja.

 


Adolescence is known as a storm and stress period due to changes in many aspects of life and may cause mental health problems such as internalizing problems and externalizing problems.  Previous studies found that some predictors of behavioral difficulties were family communication pattern, parental attachment, and numerous socio-demographic variables. The aim of this study was to explore those aforementioned factors as predictors of internalizing problems and externalizing problems among adolescents in Jakarta. This was a follow-up study with one-year interval between 2019 and 2020 from a larger longitudinal data of adolescents’ mental health in Jakarta. Research data were collected by online questionnaire technique on 132 participants (35 males and 97 females; mean age = 18,5) from five districts in Jakarta. Linear regression of all the independent variables conducted toward the dependent variables and retained variables with p ≤ 0.2 into the multiple regression models. Alienation from parents is a significant predictor for both internalizing problems (38,8%) and externalizing problems (25,5%). In conclusion, alienation from parents was a crucial predictor for internalizing problems and externalizing problems among adolescents.

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reta Dwi Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan sikap asertif pada siswa SMAN 74 Jakarta. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasi yang diambil secara cross sectional. Studi dilakukan di SMAN 74 Jakarta dengan kriteria inklusi adalah siswa yang tinggal bersama orang tua, terdaftar di SMAN 74 Jakarta serta bersedia menjadi responden.
Hasil studi menunjukkan adanya hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan sikap asertif dengan p value yang didapatkan adalah 0.000 dan odds ratio adalah 6,026. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 67,4% responden yang memiliki pola komunikasi fungsional ternyata memiliki sikap asertif. Penelitian ini merekomendasikan penerapan pola komunikasi keluarga fungsional untuk mengembangkan sikap asertif pada remaja agar dapat menghindari diri dari perilaku negatif dalam pergaulan.

The aim of this study was to identify the relationship between communication pattern in the family and assertiveness in SMAN 74 Jakarta's pupils. This study used descriptive correlation method with cross sectional approach. The study took places in SMAN 74 Jakarta with the inclusion were the pupils who listed in the SMAN 74 Jakarta, lived with parents, and voluntary agree to participated in the study.
The result shows that there are relationship between communication pattern in the family and assertiveness. Studies find that 67.4% pupils who are using functional communication in their family are assertive. The studies recommend the application of functional communication pattern in the family to develop assertiveness among adolescent to protect themselves from negative behaviors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5645
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evirta Apriliani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga pada sebuah grup virtual keluarga besar yang didalamnya terdapat kinkeeper, yakni anggota yang mempertahankan ikatan keluarga dengan melakukan digital kinkeeping yang membentuk perilaku komunikasi tertentu antar anggota keluarga terutama dengan relasi intergenerasi. Perilaku komunikasi keluarga dapat ditentukan dengan skema tipe hubungan keluarga dalam pola komunikasi keluarga, yakni: konsensual, pluralistik, protektif, dan laissez faire. Penelitian menggunakan mixed method, yang menggabungkan penelitian kualitatif melalui metode netnografi dengan penelitian kuantitatif melalui analisis jaringan komunikasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pola komunikasi dalam grup Whatsapp keluarga besar cenderung tersentralisasi oleh anggota keluarga tertentu dengan tipe partisipasi online berupa insider dengan pola komunikasi keluarga pluralistik. Keywords: grup virtual keluarga besar, kinkeeper, pola komunikasi keluarga, mixed method, netnografi, analisis jaringan komunikasi.

ABSTRACT
This research aims to determine the pattern of family communication in an extended family rsquo s virtual group in which there is a kinkeeper, ie members who maintain family ties by performing digital kinkeeping that form certain communication behavior between family members, especially with intergenerational relations. The behavior of family communication can be determined by the type of family relationship scheme in the pattern of family communication, namely consensual, pluralistic, protective, and laissez faire. This research uses mixed method, which combines qualitative research through netnography with quantitative research through communication network analysis. The result of this study found that communication pattern in the extended family rsquo s Whatsapp group tend to be centralized by certain family members with an online participation type of insider with pluralistic family communication pattern. Keywords extended family rsquo s virtual group, kinkeeper, family communication pattern, mixed method, netnography, communication network analysis."
2017
T48009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Lorraine
"Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia menetapkan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dengan pendekatan student-centered learning di mana partisipasi mahasiswa merupakan hal yang penting agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Partisipasi mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola komunikasi orang tua-anak, persepsi mengenai sikap pengajar, dan kepercayaan diri mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pola komunikasi orang tua-anak dan persepsi mengenai sikap pengajar terhadap partisipasi mahasiswa di Indonesia yang dimediasi oleh kepercayaan diri. Kuesioner penelitian disebarkan pada mahasiswa S1 yang mengikuti pendidikan di universitas di Indonesia (N = 126) dengan metode convenience dan snowball sampling. Empat alat ukur yang dipakai adalah Oral Participation Scale, RFCP-child version, 24-item Classroom Experience Questionnaire dimensi faculty behavior, dan ABC Scale. Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS menemukan bahwa persepsi mengenai sikap pengajar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kepercayaan diri dan partisipasi mahasiswa (IE = 0,3306) dibandingkan dengan pola komunikasi orang tua-anak (IE = 0,1662). Sikap pengajar yang dipersepsikan positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan partisipasi di kelas. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menganalisis masing-masing dimensi, yaitu conversation orientation dan conformity orientation pada RFCP terhadap kepercayaan diri dan partisipasi mahasiswa pada mahasiswa yang merepresentasikan perguruan tinggi di Indonesia.

The Ministry of Education, Culture, Research, and Technology Indonesia established program called Merdeka Belajar-Kampus Merdeka using student-centered learning approach where student participation has important role for effective learning. Student participation can be influenced by parent-child communication pattern, students’ perception towards lecturers’ attitudes, and self-confidence. This research aims to investigate the effect of parent-child communication pattern and students’ perception towards lecturers’ attitudes on undergraduate student participation in Indonesia mediated by self-confidence. Questionnaire was shared to undergraduate students who study in university in Indonesia (N = 126) through convenience and snowball sampling. Four instruments used in this research are Oral Participation Scale, child version, 24-item Classroom Experience Questionnaire dimension of faculty behavior, and ABC Scale. Based on analysis results using PROCESS, it was found that perception towards lecturers’ attitudes has bigger effect on self-confidence and classroom participation (IE = 0,3306) than parent-child communication pattern (IE = 0,1662). Lecturers’ attitudes that perceived positive could increase self-confidence and classroom participation. Further study is suggested to analyze each dimension of RFCP, which is conversation orientation and conformity orientation with self- confidence and classroom participation in undergraduate students that represent higher education in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Shaskara Siwi Andini
"Tulisan ini bertujuan untuk mengupas secara lebih dalam mengenai komunikasi keluarga dan pengaruhnya dalam perilaku anak. Konsep dan teori yang digunakan adalah konsep komunikasi keluarga dan teori pola komunikasi keluarga. Dalam proses pengumpulan datanya, karya ini menggunakan metode studi literatur dari beberapa artikel, jurnal, dan buku terdahulu yang berkaitan dengan komunikasi keluarga dan teori dan konsep pendukungnya. Berdasarkan penelitian dan jurnal terdahulu, maka dapat ditelaah secara lebih lanjut bahwa perilaku anak dapat berbeda-beda sesuai dengan pola komunikasi keluarga yang diberlakukan oleh orang tua. Hasil kajian literatur menunjukan bahwa pola komunikasi orang tua sangat berpengaruh kepada perilaku, kesehatan mental, tindakan asertif, tindakan agresif, cara menyelesaikan masalah, serta pengendalian emosi anak. Selain itu akan terjadi perbedaan pada perilaku anak dari keluarga yang bercerai dan yang hanya memiliki orang tua tunggal.

This paper aims to explore more deeply about family communication and its influence on children's behavior. The concepts used are family communication concept and family communication patterns theory. In the process of collecting data, this study used the method of studying literature from several articles, journals, and books related to family communication and supporting theories and concepts. Based on previous research and journals, it can be further examined that children's behavior can vary according to the pattern of family communication imposed by parents.The main results of a literature review show that family communication patterns greatly influence mental health, assertive actions, aggressive actions, how to solve problems, and emotional control of children. In addition, there will be differences in the behavior of children from families who are divorced and those who only have a single parent.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>