Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Soekarni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk: (a) membuktikan manakah diantara dinar emas, dirham perak dan Dolar AS yang mempunyai nilai tukar paling stabil dalam denominasi yen, pound sterling dan euro; (b) menentukan arah dan bentuk hubungan volatilitas antara nilai tukar dinar emas, dirham perak dan Dolar AS dalam denominasi yen, pound sterling dan euro. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien variasi (coefficient of variation) dapat dinyatakan bahwa secara rata-rata nilai tukar dinar emas lebih stabil dibandingkan dengan nilai tukar dirham perak dan dolar AS terhadap yen, pound sterling dan euro.
Hasil uji kausalitas Granger menunjukkan bahwa volatilitas nilai tukar dinar emas dengan dolar AS, dan dirham perak dengan dolar AS saling mempengaruhi. Sedangkan volatilitas nilai tukar dinar emas dengan dirham perak tidak saling mempengaruhi. Sementara itu, estimasi model VAR menunjukkan: (a) volatilitas nilai tukar dinar emas terhadap yen dan pound sterling dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar dinar emas itu sendiri sebulan yang lalu, serta perubahan nilai tukar dolar sebulan dan dua bulan sebelumnya dengan koefisien regresi yang jauh lebih besar. Namun, nilai tukar dinar emas terhadap euro tidak dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar dolar terhadap euro; (b) volatilitas nilai tukar dirham pada umumnya hanya dipengaruhi oleh volatilitas nilai tukar dirham itu sendiri sebulan sebelumnya dengan koefisien regresi 0.9 dalam ketiga denominasi yang digunakan; (c) volatilitas nilai tukar dolar AS lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukarnya sendiri sebulan dan dua bulan sebelumnya.

This research has objectives to: (a) prove which exchange rate is more stable between gold dirham; silver dirham and US dollar in yen, pound sterling and euro denomination; (b) ascertain direction and volatility relationship form between gold dinar, silver dirham and US dollar to yen, pound sterling and euro. By calculating coefficient of variation, it was proven that in average, exchange rate of gold dinar more stable than US dollar and silver dirham in yen, pound sterling and euro denomination.
The result of Granger Causality Test demonstrated that exchange rate volatility of gold dinar to US dollar and silver dirham to US dollar has influences reciprocally. Meanwhile, gold dinar and silver dirham volatilities have no reciprocal influences. Moreover; VAR model estimation showed that (a) gold dinar exchange rate to yen and pound sterling is influenced by gold dinar exchange rate itself in one and two previous periods; and US dollar exchange rate in previous one and two periods; (b) exchange rate volatility of silver dirham in general is influenced by silver Dirham exchange rate itself in one previous period (regression coefficient around 0.9) in the three denomination,- and (c) US dollar exchange rate is more it influenced by US dollar exchange rate itself in one and two previous periods than the other variables.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T20513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimanda Octavio Budihardjo
Abstrak :
Dengan menggunakan metode ARDL bounds testing yang dikemukakan oleh Pesaran (2001), tesis ini ingin mempelajari pengaruh dari volatilitas Nilai tukar terhadap performa ekspor Indonesia ke Tiongkok dan Singapura yang merupakan pasar ekspor Indonesia terbesar pertama dan kelima. Dengan menggunakan fungsi permintaan ekspor yang dipergunakan di kajian Doganlar (2002), tesis ini menggunakan metode ARDL bounds testing untuk melihat pengaruh volatilitas nilai tukar beserta pendapatan asing dan harga relatif terhadap volume eskpor di jangka pendek dan jangka panjang. Tesis ini menemukan bahwa volatilitas memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap volume ekspor Indonesia ke Tiongkok, sedangkan untuk volume ekspor ke Singapura pengaruhnya tidak signifikan. Temuan kajian ini menyiratkan bahwa pengekspor barang ke Tiongkok merespon terhadap meningkatnya risiko nilai tukar tukar dengan mengurangi ekspor, beralih ke pasar domestik, dan/atau meningkatkan harga barang. Sedangkan, pengekspor ke barang ke Singapura tidak merespon terhadap meningkatnya risiko nilai tukar.

Using Pesaran’s (2001) ARDL bounds testing approach, this study aims to find out the effects of exchange rate volatility on Indonesia’s exports performance to China and Singapore, Indonesia’s first and fifth export destination respectively. Study employed the export demand function as used in Doganlar’s (2002) study with Pesaran’s (2001) ARDL bounds testing approach to ascertain the effects of real exchange rate volatility, as well as foreign income and relative prices on the short-run and the long-run. This study found that exchange rate volatility has a significant and negative impact on Indonesian exports to China, while in the case of Singapore volatility does not have any significant impact. These findings suggest, based on previous similar studies, that exporters to China respond to mounting exchange rate risk through reducing exports, switching to the domestic market, and/or raising prices while exporters to Singapore does not respond to mounting exchange rate risk.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library