Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susanti Wulandari
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hirawan Dwi Wibisono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26614
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sesmeri Haryani
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26641
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizhu Khofaria
"Dengan berkembangnya teknologi vang sarngat pesat hingga kini, maka pelepasan muatan petir dapat merusak jaringan listrik dan peralatan elekrtronik yang lebih sensilif. Sambaran petir pada tempat yang jauh telah terbukti merugikan banyak kalangan industri dan pemakai bangunan modern dan merusak sistem elektronika dan peralarannya, seperti sistem konrrol, insralasi komputer, perangkat telekomunikasi. Adakalanya kilat mencapai bumi dan dapat menimbulkan kebakaran, luka-luka atau menyebabkan maut kepada manusia, selain itu juga menimbulkan kerugian materil yang besar. Untuk mengatasi masalah ini maka perlindungan yang sesuai harus diberikan dan dipasang pada peralalan alau instalasi terhadap bahaya sambaran petir langsung maupun induksinya.
Pada tahun 2002 telah dipasang suaru sistem proteksi petir modern pada PT Sky Indonesia. Karena fungsi penting dari sistem ini adalah melindungi gedung dan manusia dari bahaya petir, maka perlu suatu pemeriksaan berkala untuk mempertahankan unjuk kerja sistem. Untuk mengetahui unjuk kerja sistem rersebut, maka dibuatlah analisis sistem proteksi petir pada PT Sky Indonesia. Selain itu diperlukan analisis perbandingan sistem proteksi konvensional dengan sistem proteksi modern yang ada pada PT Sky Indonesia untuk mengetahui ketepatarn fungsi sistem proteksi digunakan.
Analisa sistem proteksi petir pada PT Sky Indonesia ini mengacu analisa-analisa yang berkaitan dengan fenomena petir meliputi analisa jangkauan perlindungan, analisa beban termal, korosi, mekanis dan tegangan lebih untuk dibandingkan dengan kesiapan kapasitas sistem terhadap efek-efek tersebut. Analisa sistem proteksi petir pada PT Sky Indonesia menunjukkan bahwa pemakaian sistem proteksi petir modern tepat digunakan karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan menggunakan sistem proteksi petir konvensional. Pengaman internal yang digunakan yaitu one earthing system dapat menghindari efek induksi sambaran petir, sehingga dapar melindungi peralatan-peralatan dan aktifitas pada pabrik ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Dwiputro Ryoko Laksono
"

Perkembangan gedung-gedung di Indonesia semakin hari semakin pesat. Struktur bangunan yang dibuatp memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Gedung tersebut menjadi sasaran sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung. Sambaran petir langsung dapat berakibat pada kerusakan gedung hingga menyebabkan kebakaran. Dan akibat dari sambaran tidak langsung akan mengakibatkan tegangan induksi lebih yang dapat merusak peralatan elektronik yang ada di dalam gedung. Sehingga dibutuhkan sistem proteksi petir untuk mengurangi efek dari sambaran petir ini. Salah satunya adalah gedung i-CELL FTUI merupakan gedung laboratorium fakultas teknik yang terletak di Universitas Indonesia, Depok, Jakarta dengan tingkat hari guruh yang cukup tinggi. Kondisi gedung yang menjadi bangunan tertinggi dibandingkan bangunan disekitarnya menjadikan gedung i-CELL FTUI ini sasaran bagi sambaran petir. Terlebih gedung ini juga memiliki beberapa peralatan elektronik penting didalamnya. Sehingga dibutuhkanlah sebuah sistem proteksi petir pada gedung i-CELL FTUI ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai  Nd > Nc sehingga mengharuskan pemasangan sistem proteksi petir. Sitem proteksi petir yang terpasang pada gedung I-CELL FTUI belum sepenuhnya memenuhi standar NF C 17-102. Penggunaan terminasi udara sudah melindungi keseluruhan gedung tetapi untuk konduktor penyalur hanya terdapat satu buah saja sehingga diperlukan penambahan satu jalur konduktor penyalur lagi agar memenuhi standar yang ada. Dan sistem pembumian yang ada sudah memenuhi standar yang ada karena memiliki tahanan pembumian sebesar 8.3325 Ω. Selain itu terdapat pula rekomendasi pemasangan sistem proteksi petir eksternal secara konvensional mengacu pada standar SNI 03-7015-2004, IEC 62305, dan NFPA 780.


The development of buildings in Indonesia is increasing rapidly. The building structures that are made also have a high height. The building is subjected to lightning strikes both directly and indirectly. Direct lightning strikes can result in damage to buildings to cause fires. And the consequences of indirect strikes will result in more induced voltage that can damage electronic equipment in the building. So, a lightning protection system is needed to reduce the effects of this lightning strike. One of the buildings is the I-CELL FTUI building, a laboratory building of the Faculty of Engineering located at the University of Indonesia, Depok, Jakarta with a relatively high level of thunder days. The condition of the building is the highest structure compared to the surrounding buildings making the I-CELL FTUI building a target for lightning strikes. Moreover, this building also has some valuable electronic equipment in it. So, a lightning protection system is needed in the I-CELL FTUI building. The results showed that the value of N> NC requires the installation of a lightning protection system. The lightning protection system installed in the I-CELL FTUI building does not fully meet the NF C 17-102 standard. The use of the air terminal has protected the entire building, but only one conductor is available, so it is necessary to add one more conductor line to meet existing standards. And the current earthing system meets the existing standards because it has an earthing resistance of 8.3325 Ω. In addition, there are also recommendations for installing a conventional external lightning protection system referring to the SNI 03-7015-2004, IEC 62305, and NFPA 780 standards.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrial Mardensyah
"Saluran udara tegangan tinggi merupakan salah satu komponen dalam system tenaga listrik yang sering mengalami gangguan. Gangguan pada saluran udara dapat disebabkan hubungan singkat, beban lebih, surja petir, topan, cuaca buruk dan lain-lain. Gangguan ini dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan operasi dan kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik. Untuk itu diperlukan system proteksi yang handal yang dapat mengidentifikasi gangguan dengan cepat sekaligus mengamankan bagian sistem yang terganggu dari bagian lain yang masih dapat berjalan normal.
Suatu sistem proteksi karena berbagai macam faktor dapat mengalami kegagalan operasi, oleh sebab itu selain proteksi utama diperlukan proteksi cadangan yang dapat bekerja ketika proteksi utama gagal bekerja. Rele jarak dapat digunakan sebagai proteksi utama sekaligus sebagai proteksi cadangan jauh pada saluran udara tegangan tinggi. Sedangkan rele arus lebih dan rele gangguan tanah digunakan sebagai proteksi cadangan lokal jika rele jarak gagal bekerja.
Dalam skripsi ini akan dilakukan studi perencanaan koordinasi rele proteksi untuk proteksi utama maupun proteksi cadangan pada saluran udara tegangan tinggi yang menghubungkan gardu induk Gambir Lama dengan gardu induk Pulomas. Koordinasi dilakukan dengan menghitung setelan rele jarak yang digunakan sebagai proteksi utama sekaligus sebagai proteksi cadangan jauh serta menghitung setelan rele arus lebih dan rele gangguan tanah yang digunakan sebagai proteksi cadangan lokal. Rele jarak dapat dikoordinasikan dengan auto reclose relay untuk menutup pemutus tenaga secara otomatis beberapa saat setelah terjadi gangguan. Rele jarak yang dikoordinasikan dengan auto reclose relay dapat meningkatkan kontinuitas pelayanan energi listrik.

High voltage transmission lines is one of component in electrical power system, which subject to a lot of fault. This fault can caused by short circuit, overloads, lightning, wind etc,. Faults may caused disturbance in electrical power system and could also damaged component of the power system. In order to minimize damage caused by faults, it needs to install power system protection. The purpose of power system protection is to recognize certain system abnormalities which, if undetected could lead to damage of equipement or extended loss of service.
In many cases it is not feasible to ensure that power system protection can operate correctly. For that, power system must have a back-up protection in cases the main protection failed to operate. Distance relay can operate both as main protection and remote back up protection to the adjacent feeder in transmission lines. Overcurrent and ground fault relay is use for local back up protection in transmission lines.
This paper will study coordination of protection relay for both main and back up protection in transmission line connecting substation Gambir Lama ? Pulomas. This carry out by calculate relay setting for distance relay, overcurrent relay and ground fault relay to determine gradded settings to achieve selectivity. Distance relay also suitable for use in association with high speed auto reclosing for the protection of important transmission lines. The use of auto reclosing have advantages for reduction of the minimum interruptions of supply to consumer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40518
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Sutriska S.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26829
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26678
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Anggraeni
"Hingga saat ini kebakaran masih sering terjadi terutama pada bangunan gedung bertingkat. Laboratorium merupakan bangunan yang perlu mendapatkan perhatian khusus mengenai sistem proteksi kebakaran. Penelitian ini membahas tentang evaluasi sistem proteksi kebakaran aktif berupa sprinkler, alarm kebakaran, detektor kebakaran, hidran, dan APAR, sistem proteksi kebakaran pasif berupa kompartemenisasi, sarana jalan keluar, pintu kebakaran, tangga kebakaran, pencahayaan darurat, tanda penunjuk arah, dan tempat berkumpul sementara.
Dengan peraturan yang berlaku di Indonesia berupa Permen PU No.26/PRT/M/2008, Standar Nasional Indonesia SNI maupun peraturan yang berlaku di internasional berupa standar National Fire Protection Assosiation NFPA, serta membahas tentang kesesuaian laboratorium menggunakan bahan kimia terhadap standar National Fire Protection Assosiation 45 tentang Laboratories Using Chemicals. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Proteksi Kebakaran Aktif memenuhi peraturan sebesar 61, Sistem Proteksi Kebakaran Pasif memenuhi peraturan sebesar 57,5 dan Laboratories Using Chemicals memenuhi standar sebesar 75, namun masih diperlukan beberapa perbaikan serta peningkatan dari kelengkapan sarana pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang telah tersedia.

Fires still occur mainly in high rise buildings. The laboratory is a building that needs to get special attention on fire protection system.This study discusses the evaluation of active fire protection system in the form of sprinkler, fire alarm, fire detector, hydrant, and fire extinguisher, and passive fire protection system in form compartment, exit facility, fire door, fire ladder, emergency lighting, signpost, and temporary gathering places. All this element is evaluated with regulations that applied in Indonesia.
The regulation are Permen PU No.26 PRT M 2008, Indonesian National Standard SNI and international regulation that is National Fire Protection Association NFPA standard. This study also discusses the compatibility of laboratory using chemicals against National Fire Protection Association 45 standard about Laboratories Using Chemicals. The research design used was observational research with qualitative approach.
The results showed that the Active Fire Protection System meets the regulation of 61, The Passive Fire Protection System meets the regulation of 57.5, and Laboratories Using Chemicals meets regulation of 75. However there are still needed some improvement and enhancement of the completeness of prevention and fire protection facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Nur Ramadhan
"

Petir merupakan fenomena alam yang sambarannya dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak dapat dicegah kedatangannya. Sambaran petir memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia dan bangunan tinggi. Terlebih lokasi geografi dari Indonesia menjadikan negara memiliki tingkat curah hujan dan sambaran petir yang tinggi. Oleh karena diperlukan instalasi sistem proteksi petir eksternal yang sesuai standar untuk menjamin kehandalan dari sistem proteksi petir eksternal dalam melindungi manusia dan bangunan dari bahaya sambaran petir. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi petir eksternal yang telah terpasang pada kawasan pabrik Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia agar dapat sesuai dengan standar.

Analisis kebutuhan bangunan terhadap proteksi petir eksternal memberikan hasil bahwa lokasi membutuhkan level proteksi kelas I. Kondisi sistem proteksi eksisting menggunakan sistem non konvensional yang diatur pada standar NF C 17-102 dengan jumlah masing-masing 12 ESEAT, 12 konduktor penyalur, dan 12 titik pentanahan. Hasil evaluasi adalah dengan menambah jumlah komponen menjadi 18 ESEAT, 31 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan. Penulis juga memberikan opsi untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan standar konvensional (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) dengan mengganti seluruh ESEAT menjadi 473 terminasi udara batang konduktor, 290 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan dengan konduktor horizontal mengelelilingi setiap bangunan.


Lightning is a natural phenomenon whose strikes can occur anytime and cannot be prevented. Lightning strikes have a very dangerous impact on humans and tall buildings. Moreover, the geographical location of Indonesia makes the country have a high level of rainfall and lightning strikes. Therefore, it is necessary to install an external lightning protection system that meets the standards to ensure the reliability of the external lightning protection system in protecting people and buildings from the dangers of lightning strikes. Aim of this final project is to evaluate the external lightning protection system that has been installed in the factory area of Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia so that it complies with the standards.

Analysis of building requirements for external lightning protection shows that the location requires a class I protection level. The condition of the existing protection system uses a non-conventional system regulated by the NF C 17-102 standard with 12 ESEAT each, 12 down conductors, and 12 ground points. The evaluation result is to add the number of components to 18 ESEAT, 31 down conductors, and 25 grounding points. The author also provides an option to evaluate using conventional standards (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) by replacing all ESEAT with 473 air termination conductor rods, 290 down conductors, and 25 grounding points with horizontal conductors surrounding each building.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>