Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ines Augustina Sumbayak
Abstrak :
Tubuh akan mengalami penurunan kemampuan menghadapi berbagai stimulus dan stres dari lingkungan saat lansia. Penurunan respons imun merupakan bentuk kemunduran fungsi pada lansia sehingga lansia menjadi lebih rentan terpapar patogen. Periodontitis merupakan penyakit pada jaringan periodontal yang sering terjadi pada lansia. Periodontitis terjadi ketika terdapat interaksi antara respons imun dan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan status periodontal dan kadar sitokin antara lansia dengan dewasa penderita periodontitis, serta menganalisis hubungan status periodontal dengan kadar sitokin. Subjek penelitian berjumlah 40 orang penderita periodontitis yang terdiri dari 20 lansia dan 20 dewasa. Pengukuran klinis status periodontal mencakup Indeks Plak dan Indeks Perdarahan Papila. Pemeriksaan sitokin mencakup sitokin pro-inflamasi Interleukin 1 Beta (IL-1β), Tumour Necrosis Factor Alpha (TNF-α), dan sitokin anti-inflamasi Interleukin 10 (IL-10) yang diambil dari cairan krevikular gingiva (CKG). Pengambilan CKG diperoleh dari gigi yang memiliki kedalaman poket 5-7 mm. Kadar sitokin IL-1β, IL-10 dan TNF-α dalam CKG diukur menggunakan tes ELISA. Rerata nilai Indeks Plak dan Indeks Perdarahan Papila pada lansia lebih tinggi dibandingkan dengan dewasa. Kadar sitokin pada lansia lebih tinggi pada lansia dibandingkan dewasa, meskipun tidak signifikan secara statistik. Terdapat korelasi yang kuat antara status periodontal dan kadar sitokin dalam CKG. Studi ini menunjukkan penuaan memengaruhi respons peradangan. ......Aging can change the ability to respond to various stimuli and stress. The decreased immune response is a form of deterioration of function in the elderly. Periodontitis is an abnormality of periodontal tissue that often occurs in the elderly. Periodontitis occurs when there is an interaction between the host immune system and the pathogen. The aim of this study is to compare periodontal status and cytokine levels between elderly and adults with periodontitis, and to analyze the relationship between periodontal status and cytokines level. This clinical study examined 40 subjects with periodontitis, consisting of 20 adult and 20 elderly. Clinical measurement of periodontal status included Plaque Index (PlI) and Papilla Bleeding Index (PBI). Cytokines examination included proinflammatory cytokine Interleukin 1 Beta (IL-1β), Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α), and anti-inflammatory cytokine Interleukin 10 (IL-10) from gingival crevicular fluid (GCF). GCF collection was obtained from teeth with a probing depth of 5-7 mm. Cytokine levels of IL-1β, IL-10 and TNF-α in GCF were quantified using ELISA kits. The mean value of PI and PBI in the elderly was higher than in adults. Cytokine levels in the elderly were higher than in adults, although there was no statistical difference. There was a strong correlation between periodontal status and cytokines level in GCF. This study indicates aging affects the inflammation response.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Widiastuti
Abstrak :
Suku zingiberaceae adalah tanaman tradisional yang dikenal masyarakat dan merupakan sumber bahan alami peningkatan daya tahan tubuh. salah satu dari family zingiberaceae adalah Curcuma aeruginosa Roxb. Bahan uji yang dipakai adalah ekstrak etanol temu hitam yang diekstraksi dengan maserasi. Tujuan: Mengetahui aktivitas temu hitam melalui histologi limpa dan sitokin IL-2 pada tikus yang diinduksi DMBA. Parameter uji yaitu histologi limpa (pengukuran makroskopis dan mikroskopis) serta perhitungan kadar sitokin IL-2. Metode: Rancangan acak lengkap. Perhitungan statistik dengan menggunakan uji non parametrik Kruskal Wallis (α=0,05) untuk berat dan volume limpa, uji Anova untuk mikroskopis limpa dan sitokin IL-2. Hasil: Pembuatan model hewan kanker dengan DMBA memberikan nilai insidensi kanker 100%. Untuk berat dan volume limpa berdasarkan uji statistik DMBA berbeda bermakna (α=0,05) dengan kelompok normal, diameter centrum germinativum dan pulpa putih tidak berbeda bermakna (α=0,05), zona marginalis kelompok DMBA dan AD berbeda bermakna (α=0,05) dengan kelompok normal, sedangkan kenaikan kadar sitokin IL-2 kelompok AD3 berbeda bermakna dengan kelompok normal dan DMBA. Kesimpulan: EETH kelompok KD dan AD (dosis 1, 2 dan 3) dapat menurunkan pertumbuhan dan perkembangan kanker, dapat mengurangi inflamasi pada limpa dan AD3 dapat meningkatkan sitokin IL-2.
Family Zingiberaceae is traditionally known as plant which has source of natural ingredients for increasing body immunity, one of the family Zingiberaceae is Curcuma aeruginosa Roxb. On this research, testing material used is Extract Ethanol of Rhizoma Curcuma aeruginosa which extracted by mean of maseration. Objective: To determine the activity of Curcuma aeruginosa through the spleen histology and cytokines IL-2 in mice induced by DMBA. Testing parameter are macroscopical measurement of spleen which are spleen weight (gr) and spleen volume (ml), and microscopical measurement which are centrum germinativum diameter, white pulp diameter and spleen marginal zone, and also calculation of cytokin IL-2. Methods: A completely randomized design. Statistic calculation using Kruskal Wallis Non Parametric Test (α=0,05) for weight and volume of spleen, Anova Test for microscopical spleen and cytokin IL-2. Results: creation of animal models of cancer with DMBA gives cancer incidence value 100%. For weight and volume spleen based on DMBA Statistic test mean of difference (α=0,05) with normal group, centrum germinativum diameter and white pulp no difference (α=0,05), marginal zone of DMBA group and AD mean of difference (α=0,05) with normal group, on the other hand the increment of cytokin value IL-2, AD3 group mean of difference with normal group and DMBA. Conclusion: EETH KD and AD group (dose 1, 2 and 3) have the ability to lower the cancer growth and development, also reduce inflammation on spleen and AD3 can enhance cytokin IL-2.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadits Lissentiya Armal
Abstrak :
ABSTRAK
Peradangan kronik saluran cerna seperti Inflammatory Bowel Disease (IBD) berisiko menjadi karsinoma kolorektal, disebabkan oleh ketidakseimbangan mikrobiota komensal dan patogen. Dadih sebagai probiotik dapat mempertahankan keseimbangan mikrobiota usus sehingga mengurangi risiko radang usus. Untuk melihat keefektifan probiotik susu kerbau hasil fermentasi lokal berasal dari Sumatera Barat yang mengandung Bakteri Asam Laktat, dilakukan penelitian menggunakan hewan coba. Desain penelitian eksperimental menggunakan 4 kelompok mencit Balb/c terdiri dari 6 ekor per kelompok yakni, kelompok normal diberi aquades 8 minggu, kelompok (+) dadih diberi dadih 8 minggu (112 mg/20g/BB), kelompok (+) DSS mencit diberi DSS konsentrasi 3% sebanyak 3 siklus 6 minggu, serta kelompok uji diberi dadih 8 minggu dan DSS sebanyak 3 siklus. Mencit kemudian di-euthanasia dan diambil darah intrakardiak. Kadar sitokin TNF-alpha, IL-1β dan IL-10 diperiksa menggunakan Luminex dari serum. Dadih yang digunakan mengandung bakteri Lactococcus lactis subsp. lactis sebanyak 3x107 CFU/gram. Ada beda signifikan kadar TNF-alpha (p=0,033) dan IL-1β (p=0,007) antar kelompok namun tidak terdapat perbedaan signifikan IL-10 antar kelompok (p=0,091). Serta, ada beda signifikan kadar sitokin TNF-alpha mencit diberi dadih dan DSS dengan median kadar sitokin 26,641 (16,027-35,206) lebih rendah dibandingkan mencit yang hanya diberi DSS 41,220 (36,226-101,920) namun, median kadar sitokin IL-10 lebih tinggi sebesar 109,951 (92,621-130,436) dibandingkan mencit DSS sebesar 85,164 (57,292-111,548) serta tidak terdapat perbedaan signifikan untuk IL-1β. Dadih sebagai probiotik dapat meningkatkan kadar sitokin anti-inflamasi dan menurunkan sitokin pro-inflamasi dalam keadaan radang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dadih dapat digunakan untuk mencegah terjadinya peradangan usus.
ABSTRACT
Chronic inflammation in the gastrointestinal tract, such as Inflammatory Bowel Disease (IBD), is a risk factor for colorectal cancer (CRC) causes the imbalance between commensal and pathogen microbiota in the intestine. Dadih could improve the balance between commensal and pathogen bacteria, and also between pro-inflammatory and anti-inflammatory responses. Aim of this research is to see the effectiveness of probiotic made from locally fermented buffalo milk originating from West Sumatra using animal model. This in vivo experimental research used 4 groups of Balb/c mice consisted of 6 mice per group there are normal group mice indued by aquades for 8 weeks, DSS(+) group mice induced by dadih for 8 weeks with doses 112mg/20g/BB, DSS(+) group mice induced DSS with concentration 3% as much as 3 cycle for 6 weeks and the last treatment group mice induced dadih for 8 weeks and DSS dor 6 weeks. The further more, mice doing euthanasia and taking blood to get the serum. Serum will be using for cytokine investigation consist of TNF-alpha, IL-1β and IL-10 with Luminex. The results showed dadih contained Lactococcus lactis ssp. lactis with 3x107 CFU/gram. The significant differences in TNF-alpha and IL-1β level with p = 0,033 and 0.007 respectively. However, there was no significant difference in IL-10 (p = 0.091). A further test was conducted to see the differences between groups the results showed that there were significant differences in TNF-alpha mice induced dadih+DSS group has median cytokine lower than DSS group equal to 26,641 (16,027-35,206) than 41,220 (36,226-101,920) but IL-10 cytokine dadih+DSS group has higher median cytokine 109,951 (92,621-130,436) than DSS group has 85,164 (57,292-111,548), but was no significant different at IL-1β cytokine. This research showed that dadih could enhance anti-inflammatory cytokines and suppress pro-inflammatory cytokines. Therefore, as locally made probiotic, dadih could be used to prevent intestinal inflammation.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurusysyarifah Aliyyah
Abstrak :
Hipertensi merupakan salah satu kondisi medis yang cukup serius karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, otak, ginjal dan penyakit lainnya. Wilayah di DKI Jakarta dengan prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan diagnosis dokter yaitu Kota Jakarta Pusat sebesar 12,16%. Partikulat meter organik dan komponen partikulat meter dapat memicu proinflammatory effects pada paru-paru karena kemampuannya mengakibatkan stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pengaruh pajanan PM2,5 di udara ambien terhadap kejadian hipertensi melalui stress oksidatif dan sitokin inflamasi pada penduduk di Jakarta Pusat. Penelitian dilakukan pada penduduk dewasa (18-65 tahun) di Kota Jakarta Pusat dengan disain studi hybrid cross sectional ecology. Pengumpulan data secara cluster random sampling dengan analisis data dilakukan melalui pemodelan regresi logistik multilevel dan cox regresi proporsional hazard. Hasil analisis menunjukkan terdapat asosiasi antara PM2,5 di udara ambien dengan biomarker stress oksidatif (IOR PM2,5: 2,185173-2,185176) dan dengan biomarker sitokin inflamasi (IOR PM2,5: 1,21-1,91). Pemodelan multivariat dengan cox regresi proporsional hazard menunjukkan bahwa variabel umur dan indeks massa tubuh merupakan confounder hubungan antara stress oksidatif dengan hipertensi dan antara sitokin inflamasi dengan hipertensi dengan nilai Rasio Prevalens adjusted (95% CI) masing-masing sebesar 1,19 (0,69-2,03) dan 0,99 (0,58-1,72). Dapat disimpulkan bahwa variabel konsentrasi PM2,5 di udara ambien memiliki peran terhadap terjadinya hipertensi, stress oksidatif dan sitokin inflamasi pada penduduk di Jakarta Pusat. ......Hypertension is a serious medical condition that can increase the risk of heart, brain, kidney and other diseases. The area in DKI Jakarta with the highest prevalence of hypertension based on doctor diagnosis is Central Jakarta city about 12.16%. Organic particulate matters and particulate matter components can trigger proinflammatory efects in the lung due to their ability to cause oxidative stress. This study aims to develop a model of the Influence of PM2,5 Exposure in Ambient Air on Hypertension Occurrence through Oxidative Stress and Inflammatory Cytokines among residents in Central Jakarta. The study was conducted among adult residents (age 18-65 years) in Central Jakarta with hybrid cross sectional study design. Data collected using cluster random sampling with data analysis carried out through multilevel logistic regression modeling and cox proportional hazard regression. Results show there is an association between PM2.5 in ambient air with oxidative stress biomarkers (IOR PM2.5: 2.185173-2.185176) and with inflammatory cytokine biomarkers (IOR PM2.5: 1.21-1.91). Multivariate modeling with Cox regression proportional hazard shows that age and body mass index are confounders of the relationship between oxidative stress with hypertension and between inflammatory cytokines with hypertension with an adjusted prevalence ratio (95% CI) value of 1.19 (0.69-2.03) and 0.99 (0.58-1.72). It can conclude that concentration of PM2.5 in ambient air has a role on hypertension, oxidative stress and inflammatory cytokine among residents in Central Jakarta.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulfiana
Abstrak :
Kondisi hipoksia hipobarik dapat mengganggu kesehatan manusia dan menjadi risiko keselamatan di dunia penerbangan. Berbagai jalur pensinyalan sensitif oksigen pada tingkat seluler, dapat diaktifkan selama paparan hipoksia hipobarik intermiten (HHI). HSP sebagai chaperokine berperan dalam transduksi sinyal dan modulasi sistem imun serta terkait dengan produksi sitokin pro-inflamasi atau anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis efek HHI terhadap HSP70 dan produksi sitokin pro dan anti-inflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan jaringan hepar tikus Sprague-Dawley yang disimpan pada suhu -20°C. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol (C), HHA, HHI1, HHI2, dan HHI3 dan diberikan paparan HHI pada ketinggian 25.000 kaki selama 5 menit. Analisis konsentrasi protein dan sitokin ditentukan dengan metode sandwich ELISA. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna ekspresi protein HSP70 pada hepar tikus pada kelompok HHA dan HHI terhadap kontrol (p<0.05), terdapat perbedaan bermakna konsentrasi IL-10 antara kelompok HHI3 terhadap kontrol (p = 0,018), dan adanya korelasi positif dengan kekuatan korelasi sedang antara HSP70 dengan TNF-α dan IL-1β, serta korelasi positif sedang HSP70 dengan IL-10. HHI menginduksi peningkatan HSP70 sebagai mekanisme adaptasi dan memodulasi sistem imun tubuh untuk meningkatkan konsentrasi IL-10. ......Hypobaric hypoxic conditions can disrupt human health and become a risk for safety of aviation. Various signaling oxygen-sensitive pathways at the cellular level can be activated during intermittent hypobaric hypoxia (IHH) exposure. HSP as a chaperokine plays a role in signal transduction and modulation of the immune system and it is associated with the production of pro-inflammatory or anti-inflammatory cytokines. This study aims to analyze the effect of IHH on HSP70 and the production of pro- and anti-inflammatory cytokines. This study was an experimental study using Sprague-Dawley rat liver tissue stored at -20°C. Rats were divided into 5 groups, they are control (C), AHH, IHH1, IHH2, and IHH3. They were exposed to IHH at altitude of 25,000 feet for 5 minutes. Analysis of protein and cytokines concentrations was determined by the sandwich ELISA method. The results showed that there was a significant difference in HSP70 protein expression in the liver of rats in the HHA and IHH groups compared to the control (p<0.05), there was a significant difference in IL-10 concentration between the IHH3 group compared to the control (p = 0.018), a positive correlation with moderate correlation strength between HSP70 with TNF-α and IL-1β, and a moderate positive correlation between HSP70 with IL-10. HHI produces an increase in HSP70 as an adaptive mechanism and modifies the immune system to raise the levels of IL-10.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Damayanti
Abstrak :
Dengue merupakan mosquitos borne virus yang paling cepat menyebar di dunia dan menjadi masalah kesehatan utama di daerah tropis dan subtropis. Cedera dan disfungsi hati merupakan fitur penting yang terlihat pada infeksi virus dengue (DENV) pada manusia. Patogenesis kerusakan sel hati akibat infeksi DENV belum dapat dijelaskan secara pasti dan melibatkan banyak mekanisme yang berbeda, terutama mekanisme infeksi virus secara langsung dan secara tidak langsung, melalui respon imun tubuh akibat sekresi sitokin yang berlebih. Untuk mengetahui infeksi DENV pada sel hati serta peranan beberapa sitokin pada sel hati akibat infeksi DENV, maka pada penelitian ini dilakukan infeksi DENV pada sel Huh 7it-1 yang dikultur bersama PBMC dan dilakukan pengukuran kadar sitokin yang berperan dalam infeksi DENV pada sel Huh 7it-1 menggunakan ELISA. Selain itu, pada penelitian ini juga dilakukan uji infektivitas DENV menggunakan FFU assay, pengukuran viabilitas sel Huh 7it-1 menggunakan MTT assay, pengukuran kadar ALT serta AST, dan uji Flow Cytomeri untuk mengetahui apoptosis serta nekrosis sel Huh 7it-1 akibat infeksi DENV pada sel hati. Hasil menunjukkan bahwa Infeksi DENV-2 pada sel Huh 7it-1 yang dikultur bersama PBMC menyebabkan peningkatan kadar ALT dan AST, penurunan viabilitas sel yang dipicu oleh apoptosis serta nekrosis sel Huh 7it-1. Selain itu, terjadi peningkatan kadar sitokin IL-1α, IL-1β, dan IP-10, dimana peningkatan kadar IL-1α dan IL-1β diketahui berkorelasi dengan penurunan viabilitas sel, peningkatan apoptosis serta peningkatan nekrosis sel Huh 7it-1. Namun, peningkatan kadar IP-10 diketahui hanya berkorelasi dengan peningkatan kejadian apoptosis sel Huh 7it-1. Selanjutnya, peningkatan apoptosis serta nekrosis pada sel Huh 7it-1 yang terinfeksi DENV-2 baik yang dikultur bersama PBMC maupun tidak, diketahui berkorelasi dengan penurunan viabilitas sel Huh 7it-1. ......Dengue is a mosquito borne virus that spreads rapidly in the world and is a major health problem in the tropics and subtropics region. Human infections are often associated with liver injury and dysfunction. The pathogenesis of liver cell damage due to DENV infection is not clear and many different mechanisms are involve. Especially, the direct cytopathic effect of the virus and indirectly by the immune response due to excessive secretion of cytokines. To find out liver cell damage due to DENV infection and to know the cytokine profiles that play a role in liver cell damage, this study conducted a DENV infection in Huh 7it-1 cells co-cultured with PBMC and cytokine measurements using ELISA. In addition, this study also conducted a DENV infectivity test using FFU assay, measurement of Huh 7it-1 cell viability using MTT assay, measurement of ALT and AST levels, and Flow Cytomeri assay to determine apoptotic and necrotic cell due to DENV infection in Huh 7it-1 cells. The results showed that DENV-2 infection in Huh 7it-1 cells cocultured with PBMC caused an increased of ALT and AST levels, decreased in cell viability triggered by apoptotic and necrotic of Huh 7it-1 cells. Furthermore, increased levels of IL-1α, IL-1β, and IP-10 are higher when compared to control cells. Increased levels of IL-1α and IL-1β are known to correlate with decreased cell viability and an increased in apoptotic and necrotic cells, however an increased in IP-10 levels only correlates with an increased of apoptotic Huh 7it-1 cells. Moreover, increased cell apoptotic and necrotic in Huh 7it-1 cells infected with DENV-2 with or without PBMC, is known to correlate with decreased of Huh 7it- 1 cell viability.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59155
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktivia Chandra Mustika
Abstrak :
Infeksi virus dengue (DENV) merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia dengan kejadian yang terus meningkat setiap tahunnya dan sekarang endemik di lebih dari 100 negara. DENV sebagai agen penyebab memiliki ukuran genom ±11kb tersusun dari RNA untai positif yang mengkode 3 protein struktural, 7 protein non-struktural, dan 2 bagian yang tidak ditranslasikan. Protein nonstruktural 1 (NS1) diketahui memiliki peran penting dalam keparahan infeksi DENV, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui induksi sitokin yang berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan NS1 rekombinan yang diekspresikan oleh plasmid pcNS1 pada sel mamalia CHO-K1 dalam menginduksi sekresi sitokin TNF-α, IL-1 α/β, IL-6, dan IL-10 dari PBMC. Kokultur sel CHO-K1 dengan PBMC dilakukan 48 jam pasca transfeksi dan pengukuran kadar sitokin dilakukan pada supernatan 48 jam pasca ko-kultur dengan menggunakan kit ELISA. Dari kelima sitokin yang dianalisis, sitokin TNF-α, IL-1 α/β, dan IL-10 menunjukkan adanya peningkatan produksi, tetapi tidak halnya dengan IL-6 dibandingkan dengan kelompok kontrol CHO-K1 yang ditransfeksi dengan pcDNA3.1. Namun, peningkatan produksi sitokin ini tidak signifikan secara statistik yang diduga dikarenakan rendahnya kadar protein NS1 rekombinan yang diproduksi dan waktu pengukuran sitokin yang kurang sesuai dengan waktu optimal produksi masing-masing sitokin. Penelitian ini menunjukkan bahwa protein NS1 rekombinan yang diekspresikan oleh pcNS1 mampu menginduksi sitokin pada adherent PBMC. ......Dengue virus infection (DENV) is one of the health problems in the world with an increasing incidence every year and now is endemic in more than 100 countries. DENV as the causative agent has ±11kb genome size consist of positive strand RNA that encodes 3 structural proteins, 7 non-structural proteins, and two Untranslated Region (UTR). Non-structural protein 1 (NS1) is known to have an important role in the severity of DENV infection, both directly and indirectly through excessive induction of cytokines. This study aims to determine the ability of recombinant NS1 expressed by pcNS1 plasmid in CHO-K1 mammalian cells in inducing the secretion of cytokines TNF-α, IL-1 α/β, IL-6, and IL-10 from PBMC. CHO-K1 cell co-culture with PBMC was carried out 48 hours after transfection and measurements of the cytokine levels were carried out at the supernatant 48 hours after co-culture using an ELISA kit. The five cytokines analyzed, TNF-α, IL-1 α/β, and IL-10 cytokines showed an increase in production, but was not the IL-6 cytokines compared to the CHO-K1 control group transfected with pcDNA3.1. However, the increase of cytokine production is not statistically significant which is possibly due to the low levels of recombinant NS1 protein produced and the cytokine measurement time that is not in accordance with the optimal time of production of each cytokine. This study shows that the recombinant NS1 protein expressed by pcNS1 is able to induce cytokines in adherent PBMC.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Johanna
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan: Malaria merupakan masalah kesehatan global dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Namun, sampai saat ini, mekanisme imunitas terhadap malaria asimtomatik masih belum dimengerti secara jelas sehingga sistem kontrol malaria pun belum berhasil dikembangkan.Tujuan: Meneliti hubungan status malaria asimtomatik dengan konsentrasi IL-10, TNF-?, dan IFN-? pada penduduk di Kecamatan Nangapanda, Nusa Tenggara Timur.Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dari studi ldquo.
ABSTRACT
Does treatment of intestinal helminth infections influence malaria? Background and methodology of a longitudinal study of clinical, parasitological and immunological parameters in Nangapanda, Flores, Indonesia ImmunoSPIN Study rdquo;. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney SPSS versi 20.0 .Hasil: Dari 116 sampel, prevalensi malaria asimtomatik sebesar 11,2 . Konsentrasi IL-10, TNF-?, dan IFN-? pada kelompok status malaria asimtomatik positif: 29,36 pg/ml; 3,20 pg/ml; dan 111,89 pg/ml; pada kelompok status malaria asimtomatik negatif: 21,74 pg/ml; 3,20 pg/ml; dan 1,60 pg/ml. Tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna antara status malaria asimtomatik dengan konsentrasi IL-10 dan TNF-? p > 0,05 , namun terdapat kecenderungan adanya perbedaan bermakna dengan konsentrasi IFN-? p = 0,051 .Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status malaria asimtomatik dengan konsentrasi IL-10 dan TNF-? pada penduduk di Kecamatan Nangapanda, Nusa Tenggara Timur, namun terdapat kecenderungan adanya hubungan bermakna dengan konsentrasi IFN-?.
Introduction Malaria is a global health problem. However, the immune mechanism of asymptomatic malaria has not been clearly understood. Thus, an effective malaria control system is still unavailable.Aim To analyze the association between asymptomatic malaria status and IL 10, TNF , and IFN concentration among residents in Nangapanda District, East Nusa Tenggara Province which is malaria endemic.Method This study uses secondary data from ldquo Does treatment of intestinal helminth infections influence malaria Background and methodology of a longitudinal study of clinical, parasitological and immunological parameters in Nangapanda, Flores, Indonesia ImmunoSPIN Study rdquo . Data were analyzed using Mann Whitney SPSS version 20.0 .Result From 116 samples, the prevalence of asymptomatic malaria was 11.2 . The IL 10, TNF , and IFN concentration on positive asymptomatic malaria residents were 29.36 pg ml 3.20 pg ml and 111.89 pg ml on negative asymptomatic malaria residents were 21.74 pg ml 3.20 pg ml and 1.60 pg ml. There were no significant differences between asymptomatic malaria status and IL 10 and TNF concentration p 0.05 , however, there was a tendency of a significant difference with IFN concentration p 0.051 .Conclusion No significant associations between asymptomatic malaria status and IL 10 and TNF concentration were found. However, there was a tendency of a significant association with IFN concentration.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lismayana
Abstrak :
Latar belakang Infeksi SARS-CoV-2 menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia. Terapi yang tersedia saat ini yaitu deksametason dosis tinggi, dapat menurunkan derajat inflamasi, namun dengan efek samping yang cukup berat. Oleh karena itu, diperlukan bahan tambahan terhadap deksametason untuk mengatasi penyakit COVID-19. C. tinctorius diketahui memiliki efek antiinflamasi pada berbagai model kerusakan paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol bunga kasumba turate (Carthamus tinctorius) terhadap inflamasi paru mencit yang diinduksi SARS-CoV-2 spike protein. Metode : C. tinctorius diekstraksi dengan etanol dan dilakukan identifikasi senyawa menggunakan GC-MS. Sebanyak 30 ekor mencit diinduksi dengan SARS-CoV-2 spike protein secara intratrakeal dan fludarabin intraperitoneal, sedangkan 6 ekor sisanya sebagai sham treatment. Mencit yang diinduksi dengan SARS-CoV-2 spike protein dibagi secara acak menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, perlakuan (deksametason, kombinasi deksametason dengan C. tinctorius dosis 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB dan C. tinctorius tunggal) yang diberikan terapi selama 6 hari. Hari ke 7 dilakukan terminasi, selanjutnya dilakukan pemeriksaan hematologi, pengamatan kerusakan jaringan dan inflamasi melalui pemeriksaan IL-6, IL-10, CD11c, CD14, CD4, NFĸB p50 pada jaringan paru, TNFα dan IFNg pada bilasan bronkoalveolar. Hasil : Identifikasi senyawa ekstrak etanol bunga kasumba turate memiliki 21 senyawa. Mencit yang diinduksi dengan SARS-CoV-2 spike protein + fludarabin memperlihatkan histologi paru yang dipenuhi dengan infiltrasi sel mononuklear dan cairan bilasan bronkoalveolar didominasi oleh sel makrofag. Pemberian kombinasi deksametason + C. tinctorius 800 mg/kg BB memberikan perbaikan lebih besar dari seluruh kelompok terapi yang diberikan, yang ditunjukkan dengan dan penurunan granulosit yang mendekati normal, neutrophil lymphocyte ratio (NLR) yang menurun, perbaikan pada gambaran histologi, penurunan IL-6, CD11c, CD14 serta peningkatan IL-10, IFNg dan NFĸB (p50) Kesimpulan : Pemberian terapi kombinasi deksametason dan ekstrak etanol bunga C. tinctorius dosis 800 mg/kg BB mampu memperbaiki inflamasi paru pada mencit yang diinduksi SARS-CoV-2 spike protein dan fludarabin, dengan cara memperbaiki keseimbangan sitokin proinflamasi dan sitokin antiinflamasi. ......Background: The SARS-CoV-2 infection has caused high morbidity and mortality worldwide. The currently available treatment, namely high-dose dexamethasone, can reduce the degree of inflammation, but it comes with worrisome adverse effects. Therefore, additional medicines are needed to address the problem with dexamethasone treatment in COVID-19. Carthamus tinctorius is known to have anti-inflammatory effects in various models of pulmonary damage. Thus, this study aimed to determine the effect of C. tinctorius flower extract on lung inflammation in mice induced by the SARS-CoV-2 spike protein. Method: C. tinctorius was extracted with ethanol, and the active compounds were identified using GC-MS. The experiment was carried out on 36 Balb/c mice aged 12 weeks. A total of 30 mice were induced with SARS-CoV-2 spike protein intratracheally and fludarabin intraperitoneally, while 6 mice were given sham treatment. Randomly, the SARS-CoV-2 spike protein-induced mice were split into 5 groups, which were: a control group that didn't get any treatment (SarsF), treatment (dexamethasone, a combination of dexamethasone with C. tinctorius doses of 400 mg/kgBW and 800 mg/kgBW and C. tinctorius alone). Drug treatment was given for 6 days. On the 7th day, termination was carried out, then observations of haematological evaluation, tissue damage and inflammation through the evaluation of IL-6, IL-10, CD11c, CD14, CD4, NFĸB p50 in lung tissue and TNFα and IFNg in BALF. Results: It is known that the flower extract produced by C. tinctorius contains 21 compounds. Mice induced with SARS-CoV-2 spike protein and fludarabin displayed lung histology filled with mononuclear cell infiltration and the bronchoalveolar lavage fluid was dominated by macrophage cells. The combination of dexamethasone and C. tinctorius at 800 mg/kg BW provided greater improvement than all the treatment groups given, as indicated by a decrease in granulocytes that approached normal, a decreased neutrophil lymphocyte ratio (NLR), improvement in histology, decreased IL-6, CD11c, and CD14, as well as increased IL-10, IFN-g and NF-ĸB (p50). Conclusion : Mice with lung inflammation caused by the SARS-CoV-2 spike protein and fludarabine responded well to a combination therapy of dexamethasone and ethanol extract of C. tinctorius flowers at a dose of 800 mg/kg BW. This regimen of treatment acts by improving the balance of pro-inflammatory and anti-inflammatory cytokines.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koko Harnoko
Abstrak :
Jumlah penderita kanker paru di dunia terus meningkat dan menjadi masalah kesehatan yang penting. Menurut International Journal of Cancer 1999, terdapat 8,1 juta penderita seluruh jenis kanker di dunia dan lebih dari separuhnya berada di negara berkembang. Kanker paru adalah jenis kanker yang paling sering ditemukan, yaitu 18% dari seluruh kanker di negara maju dan 21% dari seluruh kanker di negara berkembang. Di Indonesia, kanker paru menduduki peringkat ketiga di antara tumor ganas yang paling sering ditemukan. Data dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta menunjukkan peningkatan jumlah penderita kanker paru setiap tahunnya. Tabun 1970-1976 ada 382 kasus, tahun 1984-1988 ada 666 kasus dan tahun 1993-1998 didapatkan 1285 kasus. Anoreksia pada penderita kanker seringkali merupakan proses awal dalam suatu tahapan menuju berkurangnya asupan makanan yang kronik, malnutrisi dan akhirnya kakeksia. Kakeksia atau penurunan berat badan pada beberapa penelitian klinis berhubungan dengan berkurangnya angka tahan hidup, menurunnya respons terhadap kemoterapi dan penurunan tampilan klinis. Di antara faktor-faktor prognostik utama penderita kanker yaitu jenis tumor, stage, tampilan klinis dan penurunan berat badan, yang secara potensial paling respons terhadap intervensi pengobatan adalah penurunan berat badan. Dampak panting anoreksia dan penurunan berat badan ini biasanya tampak pada bentuk fisik dan konsekuensi psikososial. Anoreksia dapat mempengaruhi kondisi klinis dan emosional penderita seperti bentuk badan, massa lemak tubuh, energi, status fungsional, kemampuan bersosialisasi dan perasaan. Sitokin mempunyai peranan kunci sebagai faktor humoral utama pada kakeksia akibat kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sitokin dapat menginduksi penurunan berat badan. Sitokin dapat mengatur ambilan energi (nafsu makan) dan pengeluaran energi (metabolic rate). Pemberian tumor necrosis factor (TNF) pada tikus dan manusia akan menurunkan asupan makanan, tetapi efeknya hanya terlihat jangka pendek. Darling dkk. membuktikan bahwa jika TNF diberikan melalui infus terus menerus akan menimbulkan efek anoreksik, sedangkan efek anoreksik tidak terjadi dengan pemberian secara bolus. TNF jugs berperan pada katabolisme protein dan mekanisme proteolitik dan apoptosis otot. Tidak ada pengobatan efektif yang telah terbukti sebelumnya untuk menyembuhkan anoreksia dan penurunan berat badan pada penderita kanker stage lanjut. Beberapa obat (kortikosteroid, siproheptadin, hidralazin sulfat dan dronabinol) yang telah diuji untuk mengatasi anoreksia ternyata kurang berhasil. Pemberian nutrisi enteral dan parenteral akan meningkatkan asupan kalori, tetapi cara ini dinilai tidak praktis, mahal dan tidak nyaman. Suatu obat praktis yang nontoksik untuk mengatasi anoreksia dan kakeksia akan lebih menguntungkan dalam penatalaksanaan simtomatik dan suportif penderita kanker.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>