Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002
R 025.49 DAF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Soepanto
Abstrak :
ABSTRAK
Karya tulis ini mengkaji pemakaian Library of Congress Subject Headings (LCSH) di Perpustakaan Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) ditinjau dari segi pengendalian kosa kata dan sintaksis. Kajian dilakukan terhadap katalog subjek berabjad A, C, F dan R. Metode pengambilan sampel acak distratifikasi dipakai untuk mengelompokkan satuan-satuan elementer dalam populasi menjadi empat strata. Pengambilan sampel setiap strata ditentukan secara sistematis, dengan jumlah 10%. Hasil pengkajian terhadap 217 tajuk subjek sampel dan 744 subdivisi menunjukkan bahwa pemakaian LCSH di PDIN kurang sempurna. Ada 30 tajuk subjek sampel atau rata-rata 13,96% setiap strata dan 324 subdivisi sampel atau rata-rata 44,16% setiap strata, tidak mengiuti kaidah-kaidahLCSH. Acuan lihat dan lihat juga sebagai sarana untuk menunjukkan adanya pengendalian kosa kata dalam usaha untuk mempertinggi perolehan kembali informasi, tidak banyak dipakai, yaitu hanya 8,67% dan 0,86%. Untuk memuaskan pemakai, disarankan agar PDIN menyempurnakan katalog subjeknya, yaitu mengendalikan kosa kata, menerapkan acuan-acuan LCSH dan memakai susunan sitiran yang tetap.


1984
S14924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raju, Jaya
Abstrak :
A workbook on descriptive and subject cataloguing featuring practical examples and suggested solutions to reinforce theoretical concepts and practical application in descriptive cataloguing.
Oxford : Chandos, 2006
025.32 RAJ d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyo-Basuki
Jakarta: Sagung Seto, 2012
R 025.49 SUL d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indah Datu Anggraini
Abstrak :

Tesis ini membahas mengenai permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan yaitu mengenai pajak perusahaan digital asing Google. Polemik pajak yang dialami oleh Google disebabkan oleh penghasilan yang diterima oleh Google sulit untuk dikenakan pajak oleh pemerintah dan masih lemahnya peraturan yang mengatur mengenai perusahaan digital asing. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tesis ini mengkaji mengenai bagaimana pengaturan hukum pajak perusahaan digital asing (Google) di Indonesia dan kedudukan Google sebagai pembayar pajak di Indonesia. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan di Indonesia yang mengatur perusahaan digital asing (Google) yaitu Undang-Undang Pajak Penghasilan, Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Peraturan Menteri Keuangan Bentuk Usaha Tetap masih terdapat ketidaksamaan definisi bentuk usaha tetap dan terdapat perbedaan fungsi dimana Peraturan Menteri Keuangan hanya ditujukan kepada orang pribadi asing  dan badan asing bukan untuk subjek pajak pada umumnya. Untuk kedudukan Google sebagai pembayar pajak di Indonesia, kedudukan Google adalah subjek pajak dalam negeri berjenis bentuk usaha tetap dikarenakan dengan alasan bahwa faktanya Google memiliki kantor perwakilan di Indonesia dan oleh sebab itu penghasilan Google baik yang berada dalam jangkauan dalam negeri maupun luar negeri dapat dikenakan pajak, baik itu pajak penghasilan maupun pajak pertambahan nilai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


This thesis discusses the issue that is currently being discussed, namely regarding Google's foreign digital corporation tax. Tax polemic experienced by Google is caused by the income received by Google is difficult to be taxed by the government and weak regulations governing foreign digital companies. Using normative juridical research methods, this thesis examines how the tax regulation of foreign digital companies (Google) in Indonesia and Google's position as taxpayers in Indonesia. Based on the analysis that has been done, that the statutory provisions in Indonesia that regulate foreign digital companies (Google), namely the Income Tax Act, the Value Added Tax Law and the Regulation of the Minister of Finance of Permanent Business Forms, there are still inequalities in the definition of permanent business forms and there are different functions where the Minister of Finance Regulation is only addressed to foreign individuals and foreign bodies not to tax subjects in general. For Google's position as a taxpayer in Indonesia, Google's position is a domestic tax subject of a permanent establishment due to the fact that Google has a representative office in Indonesia and therefore Google's income both within domestic and international reach may be taxed , both income tax and value added tax in accordance with applicable laws and regulations.


 

2020
T54861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tennie Marlim
Abstrak :
Skripsi ini merupakan analisis tentang pemikiran etika Emmanuel Levinas, seorang tokoh yang memberikan pandangan berbeda tentang relasi antar manusia. Dasar dari konsep etika Levinas adalah pejumpaan dengan wajah Yang Lain. Wajah yang dimaksud oleh Levinas bukan merupakan bentuk fisik dimana terdapat mata, hidung, dan telinga, melainkan cara dimana Yang Lain menampakan dirinya melampaui kemampuan subjek untuk mentematisasinya. Penampakan akan wajah oleh Levinas disebut sebagai sebuah epifani, yaitu manifestasi tiba-tiba atas makna realitas tertentu. Wajah selalu menolak usaha penyerapan oleh pemikiran untuk dijadikan isi. Oleh karena itulah, wajah membawa kita melampaui Ada. Wajah adalah personifikasi sebagai yang miskin, janda, yatim piatu, dan orang asing. Semua figur itu menyiratkan fakta tentang suatu kejadian etis. Subjek menjadi pengganti untuk Yang Lain tanpa memikirkan dampak pada dirinya sendiri. Hal ini merupakan sebuah tanggung jawab murni yang lahir dari perjumpaan dengan wajah Yang Lain. Pemikiran Levinas ini mendobrak relasi subjek-objek, menjadi subjek-subjek. ......This thesis analyses the ethics thinking of Emmanuel Levinas, a philosopher who gave a different view about human relationship. The base of Levinas’ ethics is the encounter with The Other’s face. The meaning of The Other’s face is not the physical forms of eyes, nose, and ears, but a way in which The Other shows itself beyond the capability of a subject to characterize it. The discovery of the face, by Levinas is called an epiphany, that is the sudden manifestation of a particular meaning of reality. The face always rejects the attempt of absorptution by thought to become content. Because of that, the face brings us to go beyond being. The face is the personification of the poor, widows, orphans and strangers. All those figures hint us to an ethical occurrence. Subject becomes the substitution for The Others without thingking of the consequences onto itself. This is a responsibility that comes from encounter with The Other’s face. Levinas thought broke the subject-object relation, to become subject-subject relation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Irawati Roesma
Depok: UPT Perpustakaan Universitas Indonesia, 2000
R 025.49 DAF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Umar Muslim
Abstrak :
Tulisan ini menyoroti empat hal yang berkaitan dengan klausa bersubyek verba dalam bahasa Indonesia: jenis verba yang mempunyai kemungkinan menduduki fungsi subyek; jenis klausa yang bersubyek verba; perilaku struktural klausa bersubyek verba; dan analisis klausa bersubyek verba. Data yang didapat dari beberapa surat kabar/majalah dan dari intuisi penulis setelah dianalisis rnenghasilkan beberapa kesimpulan: dengan memakai pembagian jenis verba dari Kridalaksana (1986) diketahui bahwa verba intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif, antipasif, resiprokal, nonresiprokal, refleksif, nonrefleksif, dan ekuatif mempu_nyai kemungkinan menduduki fungsi subyek, hanya verba kopulatif yang tidak mempunyai kemungkinan tersebut; berdasarkan pembagian jenis klausa dari Kridalaksana dan Tim Peneliti Linguistik FSUI (1987) ternyata delapan jenis klausa verbal (yaitu klausa verbal intransitif, transitif, aktif, pasif, antiaktif , antipasif, ekuatif, dan kopulatif) dan tiga jenis klausa nonverbal (yaitu klausa nominal, ajektival, dan klausa berpredikat frase preposisional) da_pat bersubyek verba; klausa bersubyek verba menunjukkan perilaku struktural yang berbeda dengan klausa bersubyek nomina, misalnya dalam pemasifan; verba yang menduduki fungsi subyek dapat dianalisis sebagai klausa terikat yang berkategori nomina.
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S11159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Junaidi
Abstrak :
Penelitian ini akan menganalisis historisisme dalam cerpen “Lasmini: Ronggeng Lebakbarang” (LRL) karya Gati Andoko dengan menerapkan teori historisisme yang dipaparkan oleh Slavoj Žižek. Cerpen tersebut menceritakan seorang ronggeng bernama Lasmini yang menjadi anggota pasukan dokter Moestopo dengan menghadirkan tokoh-tokoh dan peristiwa historis berlatar kolonialisme Belanda. Metode yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dan interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa kehadiran para tokoh dan peristiwa historis dalam cerpen LRL tidak berperan sebagai alat legitimasi kebenaran sejarah umum (common sense). Sebaliknya, cerpen tersebut menghadirkan delegitimasi dan intervensi terhadap logos sejarah (historisisme) itu sendiri. Kehadiran karya sastra sebagai subjek dalam hal ini seolah-olah bertendensi pada narasi-narasi subversif. Sehingga, historisitas dalam cerpen tersebut hadir sebagai bentuk liberalitas dan resistensi terhadap historisisme.
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>