Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Arik Susmiatin
"Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat bagi ibu hamil belum berkembang pada aspek psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan adaptasi dan stimulasi janin pada ibu hamil. Desain yang digunakan adalah?Quasi experimental pre-post test with control group?, dengan sampel 52 orang ibu hamil yang terbagi menjadi 2 yaitu 26 kelompok intervensi dan 26 kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan adaptasi dan stimulasi janin lebih tinggi secara bermakna pada kelompok ibu hamil yang mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Terapi kelompok terapeutik bila dilaksanakan secara konsisten berpeluang meningkatkan kemampuan adaptasi emosi sebesar 48,1%, adaptasi sosial 28,5% dan stimulasi janin 34,5%. Terapi ini direkomendasikan dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa pada ibu hamil.

Comunity mental health service with public health care but hasn?t promoted yet for the health group of pregnancy. This research discusses the therapeutic effect of group therapy in pregnant women on the ability of adaptation and stimulate the fetus. This research is quantitative design ?Quasi-experimental pre ? post with control group.Sampling in this study with a purposive sample of 52 pregnant women. Therapeutic group therapy aims to develop empathy among fellow members of the group in which group members provide each other to form a reinforcement of adaptive behavior.
Results showed an increase adaptability adaptable and pregnant women in fetal stimulation significantly (p-value <0.05). Increased capacity was significantly higher in the group of pregnant women who received therapy compared with therapeutic groups who do not receive the therapeutic group therapy (p-value <0.05). Therapeutic group therapy is recommended to be done in order of community-based healthvservices as a form of mental health services for pregnant women."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28479
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hapsah
"Perempuan paruh baya mengalami banyak perubahan psikososial yang dapat mempengaruhi perkembangannya sehingga diperlukan upaya promotif untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Penelitian Quasi experimental dengan pendekatan pre-post test with control group ini ditujukan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik (TKT) terhadap perkembangan generativitas perempuan paruh baya di Kabupaten Pinrang.
Hasil penelitian terhadap 34 orang kelompok intervensi dan 36 orang kelompok kontrol (melalui purposive sampling) menunjukkan peningkatan generativitas secara bermakna (p=0,000) pada kelompok intervensi dan peningkatan secara tidak bermakna pada kelompok kontrol (p=0,410) sebelum dan sesudah dilakukan TKT. Terapi kelompok terapeutik ini direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi perempuan paruh baya.

Middle age women generally experience many phsycosocial changes that can influence their developments, hence they need promoted actions to improve their health quality. This experimental quasi research using pre-post test with control group aims to identify an influence of therapeutic group therapy on the generativity development of middle age women in Pinrang Regency.
The results showed that generativity development are significantly higher (p=0,000) on treated group (n=34) compared to control group (n=36) which did not show significant improvement (p=0,410) before and after intervention. This therapeutic group treatment was recommended to be developed as one way to promote mental health for middle age women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41450
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emi Wuri Wuryaningsih
"Upaya promosi kesehatan jiwa sejak masa anak-anak penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karya ilmiah akhir ini bertujuan menggambarkan hasil penerapan terapi kelompok terapeutik anak toddler dengan memberdayakan ibu dan kader kesehatan jiwa. Metode yang digunakan adalah penerapan terapi kelompok terapeutik dalam program Community Mental Health Nursing. Terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan pencapaian tugas perkembangan kemandirian anak, kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak toddler secara holistik (motorik, kognitif, bahasa, emosikepribadian, moral-spiritual, psikososial), dan kemampuan kader kesehatan jiwa membantu keluarga untuk memfasilitasi perkembangan kemandirian anak toddler. Perawat Jiwa di Puskesmas dapat menerapkan terapi kelompok terapeutik dengan memberdayakan ibu, keluarga, dan kader kesehatan jiwa.

Mental health promotion in toddlerhood has important role to improve of Indonesian human resource quality. This scientific report describes implementation of toddler’s group therapeutic therapy by empowering mother and mental health cadre. The method used is toddler’s group therapeutic therapy in community mental health nursing program. The result showed the therapy could promote the achievement of autonomy in toddlerhood, the mothers’ ability in stimulating the holistic development of the toddlers (motoric, cognitive, language, emotion, personality, morale – spiritual, and psychosocial), and mental health cadre’s ability to help toddler’s family for otonomy development achievement. Mental health nurses in primary health care can implement the group therapeutic therapy by mother and mental health cadre empowerment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kissa Bahari
"Tesis ini membahas pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap perkembangan identitas diri remaja di Kota Malang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental dengan pre-post test control group. Subyek penelitian adalah remaja usia 12-15 tahun. Sampel berjumlah 78 orang, 38 orang kelompok intervensi dan 40 orang kontrol.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuasn perkembangan dan identitas siri remaja meningkat secara bermakna setelah melakukan terapi kelom[ok terapeutik, sedangkan yang tidak mendapatkan tidak terjadi peningkatan yang bermakna. Penelitian ini merekomendasikan diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada remaja untuk meningkatkan perkembangan identitas dirinya pada populasi yang lebih luas.

The focus of this study to identify the effects of therapeutic group intervention on adolescent self identity development at Malang. The research is quantitative, quasi experimental with pre-post test control group design. Research subject is early adolescent 12-15 years old. Sampel size 78 person, 38 person intervention and 40 person control group.
Result of this research showed competence of adolescent self development and self identity increased significantly after therapeutic group intervention, and on control group didn't increase significantly. Recommendation of this study to apply therapeutic group intervention on adolescents to promote self identity development at larger population.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28420
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Tri Yuwono
"Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan
Remaja harus dapat mencapai tugas perkembangan identitas diri agar tidak terjadi kebingungan peran yang dapat memunculkan ide bunuh. Tujuan dari penelitian ini menerapakan Terapi Kelompok Terapeutik dan Family Psychoeducation Therapy (FPE) sebagai upaya pencegahan ide bunuh diri pada remaja dengan pendekatan model adaptasi stres Stuart. Penelitian ini menggunakan desain operational research dengan jumlah sampel 42 individu yang dibagi menjadi 20 remaja dalam kelompok kontrol dan 22 remaja dalam kelompok intervensi. Hasil analisis Mann-whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok kontrol yang diberikan TKT, pendampingan, dan latihan mandiri dengan kelompok intervensi yang diberikan TKT, FPE, pendampingan, dan latihan mandiri secara bermakna (p value < 0,05). Penerapan TKT dan FPE direkomendasikan karena dapat menurunkan ide bunuh diri, meningkatkan tugas dan aspek perkembangan, serta meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat remaja.

Adolescents must be able to achieve the task of developing self-identity so that role confusion does not occur which can give rise to suicidal ideation. The aim of this research is to apply Therapeutic Group Therapy and Family Psychoeducation Therapy (FPE) as an effort to prevent suicidal ideation in adolescents using the Stuart stress adaptation model approach. This research used an operational research design with a sample size of 42 individuals divided into 20 teenagers in the control group and 22 teenagers in the intervention group. The results of the Mann-Whitney analysis showed that there was a significant difference between the control group that was given TKT, mentoring, and independent training and the intervention group that was given TKT, FPE, mentoring, and independent training (p value < 0.05). The implementation of TKT and FPE is recommended because it can reduce suicidal ideation, improve tasks and developmental aspects, and increase the family's ability to care for adolescents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tesha Hestyana Sari
"Perkembangan remaja dikenal sebagai perkembangan krisis pencarian identitas diri yang meliputi aspek perkembangan yang bersifat fisik hingga mental. Kegagalan remaja dalam mencapai aspek perkembangan psikososial dapat menyebabkan remaja bingung peran hingga gangguan konsep diri. Salah satu upaya intervensi untuk mengoptimalkan pencapaian identitas diri adalah pemberian terapi kelompok terapeutik. Tujuan karya ilmiah akhir spesialis ini adalah mendesiminasikan hasil penerapan terapi kelompok terapeutik sebagai optimalisasi pencapaian tugas perkembangan identitas diri remaja. Metode yang digunakan adalah case series. Analisis dilakukan pada 14 orang remaja dengan kondisi sehat dan aktif bersekolah. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan aspek perkembangan identitas diri sebesar 21,6%. Rekomendasi dilakukan dengan melibatkan perawat puskesmas beserta kader kesehatan jiwa untuk memberikan edukasi dan stimulasi tumbuh kembang remaja untuk mencapai perkembangan identitas diri yang optimal.

Adolescent development is known as the development of a self-identity search crisis which includes aspects of development that are physical to mental. The failure of adolescents to achieve aspects of psychosocial development can cause adolescents to be confused about their roles to impaired self-concept. One of the intervention efforts to optimize the achievement of self-identity is the provision of therapeutic group therapy. The purpose of this specialist's final scientific work is to disseminate the results of the application of therapeutic group therapy as an optimization of the achievement of adolescent self-identity development tasks. The method used is case series. The analysis was carried out on 14 teenagers who were healthy and active in school. The results obtained indicate an increase in aspects of self-identity development by 21.6%. Recommendations are made by involving puskesmas nurses and mental health cadres to provide education and stimulation of adolescent growth and development to achieve optimal self-identity development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dayat Trihadi
"ABSTRAK
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui puskesmas masih berorientasi pada gangguan jiwa belum menyentuh upaya promotif untuk kelompok yang sehat terutama anak dalam tahap perkembangan, disamping itu orang tua belum mengetahui kebutuhan perkembangan anak usia kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh Terapi kelompok terapeutik terhadap kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak di kelurahan Bubulak Bogor. Desain penelitian adalah ”Quasi experimental pre-post test with control group”. Sampel adalah cluster random sampling dengan sampel sebanyak 108 keluarga. Terapi kelompok terapeutik merupakan bentuk terapi keperawatan jiwa yang membantu mencegah masalah kesehatan, mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok dan meningkatkan kualitas antar anggota kelompok untuk mengatasi masalah kesehatan. Terapi kelompok terapeutik dilakukan pada kelompok intervensi dengan enam sesi pertemuan dimana masing-masing sesi mendiskusikan tentang bagaimana memberikan stimulasi dari aspek motorik, kognitif, emosi, psikososial dan diskusi pengalaman memberikan stimulasi perkembangan pada anaknya. Kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak diukur dengan menggunakan kuesioner dan evaluasi diri, kemudian dianalisis menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor secara bermakna (p-value<0,05). Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi secara bermakna pada keluarga yang mendapat terapi kelompok terapeutik dibandingkan dengan yang tidak mendapat terapi kelompok terapeutik (p-value<0,05). Penelitian ini menjelaskan pengaruh pelaksanaan terapi kelompok terapeutik dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan stimulasi perkembangan dini usia kanak-kanak. Terapi kelompok terapeutik direkomendasikan untuk dilakukan pada tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat sebagai bentuk pelayanan kesehatan jiwa bagi keluarga yang mempunyai anak pada tahap tumbuh kembang.

ABSTRACT
Comunity mental health service with public health care still oriented to mental illness, but hasn’t promoted yet for the health group child in growth and development, beside that the parent didn’t know about knowledge child with growth and development. Therapeutic Group Therapy is one of the nursing mental therapy to help the member prevent from health problem, educate and develop of potention and increase ability group of member to solve the health problem. Theme of this research is influence of therapeutic group therapy to family in take early stimulation for toddler in district of Bubulak, Bogor. The aimed of this research was to get comprehensive picture about of influence therapeutic group therapy to family ability in take early stimulation for toddler. Design of this research was using “Quasi experimental design with pre post test approach on intervention and control group. A sample consist of 108 responden was chosen by using cluster random sampling. Therapeutic group therapy has been done at intervention group with 6 session to discuss, sharing with member, sharing about how to give early child stimulation in motoric, cognitive, emotion and psikosocial aspect. The cognitive and psychomotor ability family to give early child stimulation are valued by using cognitive instrumen and self evaluation for psychomotor instrumen, and then the results of quetioners analyzed by using statistic method. Results of this research showed significant increase of cognitive abilty and psychomotor ability in take early child stimulation with p value < 0,05 indicated the existence of meaning difference on family abilty in take early child stimulation before and after therapeutic group therapy. This research showed significant comparation of cognitif ability and psychomotor ability in give early stimulation between group with therapeutic group therapy and neither p value < 0,05. This research explain about influence of therapeutic group therapy increase family abilty in take early child stimulation. It recommended to do regulary of therapeutic group therapy in the community based as community mental health for familiy who have child with growth and development stage.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Paul Ricky
"Pelayanan stimulasi perkembangan anak di Kelurahan Campaka belum tersedia. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan token economy terhadap pencapaian aspek perkembangan dan tugas perkembangan anak usia prasekolah (inisiatif). Desain penelitian adalah Quasi-experimental pre-test-post-test with non equivalent control group. Responden pada penelitian ini adalah 50 pasang anak usia prasekolah didampingi ibu yang diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Sebanyak 24 pasang anak dan ibu mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy sedangkan 26 pasang anak dan ibu tidak mendapat terapi kelompok terapeutik dan token economy. Analisa yang digunakan adalah uji independent t-test dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan secara bermakna pencapaian aspek perkembangan dan perkembangan inisiatif pada kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy (p-value < 0.05). Peningkatan ini lebih tinggi secara bermakna dari kelompok yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy. Peningkatan aspek perkembangan anak mempunyai hubungan sedang yang bermakna kepada pencapaian perkembangan inisiatif anak usia prasekolah. Terapi kelompok terapeutik dan token economy dapat menjadi salah satu pilihan terapi untuk meningkatkan pencapaian aspek perkembangan dan tugas perkembangan anak usia prasekolah.

Child stimulation development services in Campaka District was not available yet. The aims of this research is to know the effect of therapeutic group therapy and token economy to developmental aspects and developmental task of preschoolers: initiative. This research uses quasi-experimental with control group. Respondents in this study were 50 pairs of mother and school-age children which is taken using consecutive sampling technique. There were 24 pairs who received therapeutic group therapy and token economy and 26 pairs who did not receive therapy. Independent t-test and paired t-test were used for analysis. The result showed developmental aspects and developmental of initiative in preschoolerswas significantly higher in the group receiving therapeutic group therapy and token economy than the group who did not receive therapy(p-value < 0.05). Developmental aspects has a significant relationship to development of initiative in preschoolers. Therapeutic group therapy and token economy can be one therapeutic option to improve develompental aspects and developmental task of preschoolers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guslinda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik lansia terhadap kemampuan adaptasi dan perkembangan integritas diri lansia di kelurahan Surau Gadang kecamatan Nanggalo Padang. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental. Jumlah sampel 30 kelompok intervensi dan 30 kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan terapi kelompok terapeutik lansia meningkatkan kemampuan adaptasi lansia bermakna sebesar 78%, dan perkembangan integritas diri sebesar 61,04% (P-value < 0,05). Kemampuan adaptasi dan perkembangan integritas diri lansia yang mendapat terapi kelompok terapeutik lansia lebih tinggi dibandingkan dengan lansia yang tidak mendapat

Purpose of this study was to examine effect of elderly therapeutic group therapy to adaptation ability and self integrity development in elderly at Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang. Design of the study was quantitative with quasi experimental approach with control group. Each of group has 30 respondent.
Study result showed that elderly therapeutic group therapy had significantly increased elderly adaptation ability until 78% and self integrity development until 61,04 % (p-value < 0,05). Adaptation ability and self integrity in elderly who got therapeutic group therapy were higher than who didn't. This study recommended to healthy elderly to increase adaptation ability and self integrity."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Astutik
"Populasi remaja terus meningkat setiap tahun. Kesuksesan kehidupan remaja dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang bisa dikembangkan dengan pemberian pelatihan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok terapeutik remaja terhadap kecerdasan emosional remaja di Depok. Menggunakan Quasi Experiment pre-post test control group dengan subjek penelitian adalah remaja usia 15-18 tahun sebanyak 85 responden (Mean = 15.75 tahun, SD = 0.72, 51.58% perempuan) secara consecutive sampling, pembagian 40 orang (intervensi) dan 45 orang (kontrol). Kelompok intervensi diberikan terapi kelompok terapeutik yaitu intervensi terapeutik yang mengeksplorasi dan menganalisa proses kelompok, konflik emosional dan lingkungan dalam pembentukan identitas diri dan mengekspresikan emosi. Data dianalisa dengan uji t test independent untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kecerdasan emosional remaja pada kelompok intervensi dengan kontrol secara signifikan. Kecerdasan emosional pada kelompok intervensi meningkat secara signifikan setelah mendapatkan terapi kelompok terapeutik. Terapi kelompok terapeutik menstimulus aspek-aspek perkembangan remaja secara holistik. Direkomendasikan untuk diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada remaja dalam meningkatkan kecerdasan emosi.

Adolescence's population continuously rises every year. The success of adolescence's life is affected by emotional intelligence that can be developed by giving training. The goal of this study was to identify the influence of adolescence therapeutic group therapy to the adolescence's emotional intelligence in Depok city. Quasy experiment pre-post test with control group was used. The subjects of research are the middle adolescences aged 15-18 years consisted of 85 respondents (mean of age = 15.75 year, SD = 0.72, 51,58% female) by consecutive sampling, divided into 40 people (intervention) and 45 people (control). The therapeutic group therapy was given to the intervention group. The purpose of therapy was to explore and to analyze the group process, emotional and environment conflicts in building self identity and expressing emotion. The data was analyzed by using independent test to know the differences of emotional intelligent betweem the two groups. The result of research showed the differences of emotional intelligent between interventions group and control group. The emotional intelligence in intervention group increased significantly after therapy. Therapeutic group therapy stimulates the aspects of the adolescence's development holistically. It is recommended to implement the therapeutic group therapy to adolescences in improving their emotional intelligent;"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>