Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anton Fitrianto
Abstrak :
Skripsi ini menceritakan tentang sebuah organisasi / perkumpulan yang berfaham Marxist. Pada awalnya Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) bukan merupakan sebuah organisasi politik, melainkan hanya sebagai sebuah klub diskusi (debating club) bagi anggota anggota Sociaal Democratische Arbeiders Partij (SDAP) atau Partai Buruh Sosialis Demokrat di Negeri Belanda yang tinggal dan bekerja di Hindia Belanda. Walaupun ISDV ini bukanlah sebuah organisasi politik, tetapi lama kelamaan aktivitas yang dilakukannya justru sering bersinggungan dengan masalah-masalah politik. Kondisi sosial, politik dan ekonomi yang ada di Hindia Belanda memudahkan pergerakan organisasi ini dalam menyebarkan ajaran Marxisme kepada penduduk bumiputra. Dalam penyebaran ide-ide Marxisme tersebut, ISDV selain mendekati secara personal, juga melakukan pendekatan kepada organisasi lokal seperti Sarekat Islam khususnya cabang Semarang yang pada waktu itu Semaun menjadi ketuanya selain dia juga menjadi anggota ISDV. Revolusi Bolshevik yang terjadi di Rusia pada 1917 dapat dikatakan sebagai titik tolak dari kemenangan pergerakan Marxisme di seluruh dunia. Sebagian anggota ISDV yang berpikiran radikal semakin gencar dalam kegiatan agitasi dan provokasi kepada penduduk bumiputra. Terlebih mereka berkeinginan juga untuk melakukan revolusi di Hindia Belanda, namun justru hal itu yang menjadi alasan bagi Pemerintah Kolonial untuk menangkap dan mengusir para anggota ISDV yang radikal dan mengawasi kegiatan organisasi ini secara ketat. Di dalam organisasi ISDV sendiri terjadi pertentangan pemikiran yang mengakibatkan pecahnya organisasi ini. Sebagian anggota yang tidak radikal memisahkan diri dari ISDV dan membentuk organisasi lain. Pendirian Internasionale Communist III (Commintern III) juga mempengaruhi kegiatan ISDV selanjutnya, yaitu dengan adanya rencana dari ISDV untuk menjadi anggota organisasi komunis seluruh dunia tersebut. Untuk kepentingan itu akhirnya ISDV mengganti nama organisasinya menjadi Perserikatan Komunis di Hindia yang kemudian berganti nama lagi menjadi Partai Komunis Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah Tunufus
Abstrak :
Skripsi ini merupakan kebijakan kependudukan di Singapura. Dinamika kependudukan di Singapura dipengaruhi oleh ledakan penduduk setelah Perang Dunia II. Pada awalnya kesadaran akan masalah kependudukan digerakkan oleh para sukarelawan yang tergabung dalam Singapore Family Planning Association (SFPA). Pada tahun 1965 pemerintah mengambil alih peran SFPA dengan dibentuknya Singapore Family Planning and Population Board (SFPPB). Sebagai lembaga pemerintah, SFPPB mengeluarkan kebijakan Keluarga Berencana untuk meminimalisasi laju kelahiran penduduk di Singapura. Laju pertumbuhan penduduk yang sangat besar akan menimbulkan bahaya bagi stabilitas negara. ......This thesis is a pipulation policy in Singapore. Singapore population dynamics are influenced by the population explosion after Worl war II. At first awareness of population problems are driven by volunteers who joined at Singapore Family Planning Association (SFPA). In 1965 the goverment took over the role of SFPA with the formationn of Singapore Family Planning and Population Board (SFPB). As a goverment agency, issued a policy of family Planning SFPPB to minimize tho total fertility rate in Singapore. The rate of population growth will pose a huge danger to the stability of the country.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Prasetya
Abstrak :
ABSTRAK
Peneduh pada selubung bangunan tinggi sangat berperan dalam membentuk penampilan dan keberlanjutan bangunan. SC peneduh sebagai komponen perhitungan OTTV cukup sulit diaplikasikan dalam proses desain. Sudut bayangan dapat menggantikan SC peneduh dalam proses dan eksplorasi desain peneduh sekaligus mengendalikan perolehan nilai OTTV. Setiap orientasi memerlukan sudut bayangan peneduh yang mempertimbangkan posisi matahari. Hubungan sudut bayangan peneduh, SHGC kaca dan orientasi terhadap nilai OTTV diteliti menggunakan perangkat lunak EnergyPlus V7.2. Peneduh horisontal memiliki kemampuan yang lebih baik daripada peneduh vertikal pada semua orientasi. Semakin kecil sudut bayangan peneduh maka semakin besar perbedaan nilai OTTV. Menurunkan sudut bayangan di orientasi dengan sumber radiasi tinggi (Barat/Timur) efektif mengurangi nilai OTTV. Kombinasi sudut bayangan dan SHGC memberikan variasi bentuk peneduh dan spesifikasi kaca. Peneduh horisontal yang miring 30o dan 45o mempunyai nilai OTTV yang lebih kecil 16,86% dan 24,64% daripada peneduh horisontal lurus. Memiringkan peneduh vertikal ke arah kanan di orientasi Utara dan Timur dan ke arah kiri di orientasi Selatan dan Barat efektif mengurangi nilai OTTV. Desain peneduh mampu membawa bangunan menjadi lebih berkelanjutan.
ABSTRACT
Shading on a high building envelope is important instrumental in forming the appearance and sustainability of the building. Shading Coefficient (SC) as a component of calculate the OTTV is quite difficult to be applied in the design process. Shadow angle can replace SC in design exploration process and controlling OTTV. Each orientation requires shadow angles that consider to position of the sun. Relationships between shadow angle, orientation and SHGC to OTTV investigated using EnergyPlus V7.2. Horizontal shade has a better capability than vertical shade at all orientations. The smaller the shadow angle, the greater differences of OTTV. Lowering shadow angle on orientation with high radiation source (West/East) effectively reduces OTTV. Combination of shadow angle and SHGC provide shade variations and glass specifications. Sloping horizontal shade 30o and 45o decrease OTTV up to 16.86% and 24.64% than straight horizontal shade. Shade vertical tilt to the right on the Northern and Eastern orientation and to the left on the Southern and Western orientation effectively reduce OTTV. Shade design is able to bring the building more sustainable.
2013
T35801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Putri Ayu Ichlasiaty
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan tempat minum kopi di seluruh sudut kota turut menciptakan sebuah gaya hidup baru, tak lagi hanya digunakan untuk sekedar minum kopi dan bersosialisasi, namun juga untuk melakukan aktivitas lain yang sebelumnya memiliki tempat-tempat tersendiri, seperti bekerja, mengerjakan tugas, rehat dan rapat. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana peran pencahayaan yang diaplikasikan pada masing-masing jenis tempat minum kopi, untuk mengakomodasi aktivitas dan menciptakan atmosfer yang berbeda. Disimpulkan bahwa kehadiran pencahayaan adalah sebagai pengganti dari suasana yang mulai berkurang akibat berkembangnya jenis tempat minum kopi, seperti santai, hangat dan intim. Selain itu, sebagai sebuah aksen atau hiasan dan memberikan karakter visual yang unik terhadap hidangan yang ada, merupakan peranan tambahan yang dapat muncul akibat tingginya ekspektasi pengunjung terhadap suatu tempat minum kopi.
ABSTRACT
The development of coffee house around city creates new life style, not only for enjoy the cup of coffee and socialize, but also for doing the other activities which have their own place before, like work, doing homework, taking a break, and meeting. The purpose of this case studies is to know the role of lighting which applied in each types of coffee house, to accomodate activities and to create atmosphere. That case studies conclude that lighting is as the enhancement of the atmosphere, which decrease because the development of coffee house, like relax, warm and intimate. Then, as an accent or ornament and gives the unique visual character for the dish, are the additional roles which appear because of the visitors expectation about the coffee house.
2015
S59063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyza Tri Kurnia
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah tuan tanah Cimanggis merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota Depok dengan kondisi yang tidak terpelihara. Penulisan ini dilakukan melalui studi literatur mengenai konservasi bangunan cagar budaya dan studi kasus rumah tuan tanah Cimanggis, sehingga dapat menjelaskan mengenai bangunan cagar budaya, membahas pentingnya konservasi bangunan bersejarah dan menjelaskan alasan sehingga bangunan tersebut layak dikonservasi. Pada hasil akhir didapati bahwa rumah tuan tanah Cimanggis layak dikonservasi sebab dapat memenuhi kriteria, pertama nilai sejarah karena berperan dalam pembukaan lahan antara Batavia dan Buitenzorg, kedua berumur lebih dari 50 tahun yakni setidaknya 233 tahun, ketiga keaslian yang masih sesuai dengan dokumentasi terakhir, keempat kelangkaan karena hanya dua atau tiga rumah yang berperan dalam pembukaan lahan, kelima memiliki betuk atap yang khas sehingga berpotensi sebagai tenggaran atau landmark dan terakhir memiliki ciri-ciri arsitekur yang khas pada bangunan ini sendiri, sehingga dapat dikatakan sebagai bangunan cagar budaya golongan A.
ABSTRACT
Rumah tuan tanah Cimanggis is one of the neglected historic buildings in Depok. This essay is done by doing literature studies about heritage buildings conservation and conducted a case study about rumah tuan tanah Cimanggis, after which we can explain about the heritage buildings, the importance of historic building conservation and the reason why the building is worthy to be preserved. The result show that rumah tuan tanah Cimanggis is feasible to be preserved because it fulfills the criteria, firstly it have a historic values with its role on the land clearing between Batavia and Buitenzorg, secondly the building is more than 50 years old, 233 years old to say at least, thirdly the building has authenticity that match to the last documentation, fourthly the scarcity of the building because only 2-3 bulding left which has a role as land clearing, fifthly its roof?s shape is unique enough to have a potential as landmark, and lastly it has a peculiar architectural feature on the building itself. So, it can be concluded that the bulding qualifies as a heritage building class A.
2015
S59406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elysha Yolandra
Abstrak :
ABSTRAK
Bentuk rumah dari masa ke masa selalu mengalami perubahan. Indonesia khususnya banyak ditemui berbagai macam bentuk rumah tinggal dari zaman kolonial hingga sampai sekarang ini. Skripsi ini membahas tentang pelestarian bangunan bersejarah khususnya rumah tinggal yaitu Rumah Jengki. Tujuan dari skripsi ini agar dapat mengetahui Rumah Jengki sebagai rumah tinggal dan layak sebagai bangunan cagar budaya sehingga dapat dilestarikan dan dimanfaatkan untuk masa yang akan datang. Hasilnya menunjukkan bahwa Rumah Jengki dapat dikatakan rumah tinggal dan merupakan bangunan cagar budaya sehingga dapat dilakukannya upaya-upaya pelestarian terhadap Rumah Jengki tersebut.
ABSTRACT
The shape of a house keeps changing as time goes by. Particularly in Indonesia where many types of houses originated from the colonialism era up to now can be found. This mini thesis is talking about the conservation of historical buildings, especially Jengki House. The purpose of this mini thesis is to reveal the value of Jengki House as a cultural heritage that is worth to preserve for the future utilization. The result shows that Jengki House can be classified as both functional building and cultural heritage, thus Jengki House preservations need to be done.
2015
S59141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Asyari Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Pekerja kantor berbasis internet dituntut untuk terus berikir kreatif sehingga untuk mendukung hal tersebut, suasana yang ada didalam kantor terutama break lounge sebagai tempat istirahat sementara harus dibuat menyenangkan. Suasana rileks dan menyenangkanpun dapat hadir dengan pencahayaan yang redup serta kekuningan. Namun karena area break lounge masih berupakan bagian dari kantor sehingga walaupun area ini merupakan area untuk beristirahat maka ruang ini memiliki rekomendasi tingkat iluminasi standart pencahayaan. Setelah melakukan peneilitian ini didapatkan bahwa selain pengaruh warna cahaya kekuningan tingkat iluminasi, teknik pencahayaan, dan pola pencahayaan juga mempengaruhi terciptanya suasana ruang work and fun. Dan diketahui pula bahwa penggunaan break lounge-pun juga dipengaruhi oleh budaya kerja masing-masing kantor, sehingga penggunaan standart tingkatan iluminasi yang di rekomendasikan pada area break lounge, sebaiknya disesuaikan kembali dengan budaya kerja yang ada dimasing-masing kantor.
ABSTRACT
Internet-based office workers required to continue berikir creative so as to support it, the atmosphere is in the office especially break lounge as a temporary resting place should be made fun. Menyenangkanpun relaxed atmosphere and can present with dim lighting and yellowish. However, due to the break lounge area still berupakan part of the office, so even though this area is an area to rest then this space has a recommendation level standard illumination lighting. After doing this peneilitian found that in addition to the effect of light yellowish color illumination level, lighting engineering and lighting patterns also affect the creation of the atmosphere of the room work and fun. And note also that the use of break-lounge was also influenced by the work culture of each office, so that the use of standard illumination levels are recommended on a break lounge area, should be adjusted back to the existing work culture in the respective offices.
2016
S65458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Andini
Abstrak :
Senior living yang berperan sebagai tempat tinggal untuk orang tua mempunyai visi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup senior. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memastikan penggunaan pencahayaan yang benar, sehingga senior dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri. Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana pencahayaan yang terbaik untuk digunaakan di senior living dan juga apakah penggunaan lampu yang pada umumnya digunakan (CFL) dapat memenuhi kebutuhan senior. Metode dari penulisan ini disertai dengan studi literature, analisa, penghitungan iluminasi, dan juga intercie. Studi kasus akan di bandingkan dengan prinsip pencahayaan untuk senior living. Penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan yang terbaik untuk senior living harus mengituki prinsip dan standard yang sudah itu. Terlebih lagi, komponen seperti tekstur dan cahaya natural harus di pikirkan dalam design. Walaupun penggunaan CFL dapat membantu peningkatan kesejahteraan hidup senior, tetapi peningkatan penggunaan cahaya matahari lebih berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan penghuni senior living.
Senior living as a place for senior to dwell has a goal to provide a place that could ensure the increase of the senior?s well-being. One of the way to enhance the wellbeing of the senior is to have a proper lighting design, to ensure that senior is engaged into a day to day activities more independently. This undergraduate thesis seeks to understand the best lighting design that needs to be applied for the senior living and also whether the current design which mostly use CFL can accommodate seniors. The method of this research includes a literature study, analyzation, illuminance measurement, and interview. The study case data will be compared with the principal of lighting for the senior living. The research show that the best lighting design of senior living needs to follow the principal of senior living. On top of that, other components such as the texture of the interiority and also the daylight needs to be considered. Even though CFL is sufficient to be used within senior living, however the use of sunlight is more efficient in ensuring the seniors more active.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library