Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldin Mahendra W.
Abstrak :
Bahan bakar fosil yang semakin menipis ketersediaannya akhir-akhir ini menyebabkan naiknya harga bahan bakar tersebut. Salah satu contohnya yaitu harga bahan bakar LPG, khususnya untuk sektor industri. PT. X sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri part sepeda motor, merasakan dampak dari mahalnya harga LPG, ditambah dengan begitu banyaknya produsen sepeda motor di negara ini membuat PT. X tidak leluasa menaikkan harga jual yang diakibatkan naiknya biaya produksi karena mahalnya bahan bakar. Teknologi Gasifikasi bahan bakar padat mencoba hadir sebagai solusi, dengan memanfaatkan limbah dari proses pengecatan part sebagai bahan bakar gasifikasi yang dapat menghasilkan producer gas sebagai bahan bakar pengganti LPG pada boiler di PT.X. Skripsi ini bertujuan untuk menjembatani antara penelitian-penelitian mengenai teknologi gasifikasi yang telah dilakukan dengan kebutuhan industri, yaitu PT.X, akan solusi dari masalah di atas. Studi awal dilakukan untuk mengobservasi permasalahan-permasalahan aplikasi di lapangan dengan fokus utama pada penyesuaian sistem proses gasifikasi dengan kondisi pada lokasi industri, penyesuaian proses gasifikasi dengan bahan bakar limbah cat, penyesuaian sistem boiler dengan bahan bakar producer gas dari limbah cat. Dari studi awal ini dihasilkan pertimbanganpertimbangan tambahan dalam perhitungan kapasitas sistem gasifikasi yang sesuai dengan kebutuhan boiler. Perancangan kapasitas sistem gasifikasi menghasilkan laju massa producer gas yang dibutuhkan boiler, mprodgas = 0,10037 kg/s, dengan kebutuhan udara pembakaran, mudara = 0.617 kg/s Berdasarkan kesetimbangan energi dari laju massa producer gas tersebut dibutuhkan reaktor gasifikasi berkapasitas mtotBB =221,85 kg/jam dengan kebutuhan udara gasifikasi mudara = 0.134 kg/s sampai dengan 0.268 kg/s. Maka dihasilkan reaktor dengan dimensi : diameter dan tinggi venturi 40 cm dan 750 cm, diameter utama 80 cm dan tinggi keseluruhan 2,485 m. ......In recent times, the insufficiency of fossil energy leads to the increase its own of money value. One of the general examples is the price of LPG fuel, principally in industrial sector; whose price growth can be numbered daily. As a company that concentrates in the manufacture of motorcycle parts, PT.X suffers the cause of LPG's price predicament. The radical development of motorcycle manufacturing companies in this country is also the reason of PT.X's inconveniency to raise the price which is caused by the growth of production cost due to the energy's money value. Derived from the background which has been informed before, solid fuel gasification technology is attempting to perform as one of the solution by taking the advantage of the paint waste as the gasification major energy that can generates gas producer as a substitution fuel of LPG in PT.X?s boiler. This paper intends to relate the technological researches concerning gasification with the industrial needs as the solution such as the PT.X case. The former studies are mainly to observe the treatment problems on field in relation to the adjustments of gasification process system on industrial location, gasification process using paint waste as the fuel, and boiler system using producer gas as the fuel generated from paint waste. These studies present additional assessments in gasification system capacity calculation that qualified the boiler requirements. Gasification system capacity design ensuing producer gas mass flow that qualified for boiler input requirements, mprodgas = 0,10037 kg/s, with the supply of air capacity for combustion, mudara = 0.617 kg/s. Based on energy balance from the producer pass mass flow, it requires the gasification reactor with capacity of mudara = 0.134 kg/s to 0.268 kg/s. Thus it results reactor dimension: diameter of venturi 40 cm and venturi height of 750 cm, main diameter of 80 cm and overall height of 2,485 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafif Dafiqurrohman
Abstrak :
Rice husk is one of the most abundant biomass wastes in Indonesia. One way to convert it into an alternative source of energy is biomass gasification. This is a thermochemical process which converts biomass feedstock into fuel gas or chemical feedstock gas (producer gas). The gasification type which is developed in this study is fixed bed downdraft type due to its low tar content and compatibility in microscale implementation. One major problem with the implemented biomass gasification reactor was ruggedness of the partial oxidation process due to the absence of air in the reactor?s middle section, which consequently affected the pyrolysis zone. Several experiments were conducted previously using coconut shells and rice husks as solid feedstock, where an equivalence ratio (ER) of 0.4 was obtained. Therefore, in order to optimize the pyrolysis zone, the modification conducted involves adding a circular air intake into the gasifier. Experiments were conducted in a pyrolysis temperature range of 300?700oC with ER variation of 0.19, 0.24, 0.27 and 0.31. The results show that a good quality producer gas is produced at an ER value of 0.24. This value shows a promising result because the ER value of biomass gasification standard is 0.25.
2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Vidian
Abstrak :
Proses gasifikasi pada updraft gasifier menghasilkan jumlah tar yang lebih besar dibandingkan dengan type gasifier yang lain. Untuk mengurangi tar pada updraft gasifier maka dilakukan resirkulasi gas pirolisa ke daerah pembakaran dan pengeluaran gas dari daerah reduksi. Resirkulasi gas pirolisa ke daerah pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan ejektor. Ejektor adalah peralatan yang di gunakan mendorong aliran fluida sekunder oleh perpindahan momentum dan energi dari aliran primer berkecepatan tinggi (jet). Metode penelitian yang dilakukan adalah simulasi isothermal 3D menggunakan CFD dan eksperi-mental aliran resirkulasi pada updrat gasifier menggunakan ejektor. Simulasi dan eksperi-mental dilakukan dengan kecepatan aliran udara pada ejektor di jaga kosntan 0.6 m/s dengan memvariasikan posisi arah gerakan keluaran nozel ejektor. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi posisi keluaran nozel dari ejektor yang optimum untuk menghasilkan kecepatan aliran resirkulasi yang maksimum pada updraft gasifier menggunakan ejector melalui simulasi dan eksperimental. Hasil simulasi dan eksperimental memperlihatkan perubahan posisi keluaran nozel ke arah sumbu x negatif dari titik nol akan memberikan peningkatan kecepatan aliran resirkulasi dimana posisi optimum terjadi pada keluaran nozel -3 cm s/d -4 cm dari titik nol (arah sumbu x negatif).
Gasification process at updraft gasifier produces greater amount of tar than other type of gasifier. To reduce tar at updraft gasifier, the pirolysis gas will be re-circulated to combustion zone and to exhaust gas from reduction zone. Recirculation of pirolysis gas to combustion zone can be carried out by using ejector. Ejector is an equipment used to inject the secondary fluid flow by the movement of momentum and energy from high speed primary flow (jet). The research conducted with isothermal 3D simulation using CFD and experimental investigation of recirculation flow using ejector at updraft gasifier. Ejector velocity for simulation and experimentation is constant at 0.6 m/s. Ejector?s nozzle exit position (NXP) direction will be varied. The goal of this research is to obtain information of optimal nozzle exit position for producing maximum velocity of gas recirculation. The result of simulation and experiment shows that the change of nozzle exit position direction to ? x axis from zero point, it will give maximum velocity of gas recirculation flow with the optimum position of nozzle exit position at the range of -3 to -4 cm from zero point.
Universitas Kristen Petra Surabaya; Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
Berangkat dari gagasan untuk memperkenalkan Teknologi Terbarukan Ramah Lingkungan untuk menghasilkan tenaga listrik bagi masyarakat Kampung Belo Laut, Kota Muntok, Bangka Barat, program ini berkembang menjadi kegiatan pendidikan masyarakat (mass education), pemberdayaan masyarakat (community empowerment) dan Forum Motivasi tentang potensi daerah di bidang EBT bagi generasi muda dan pelajar. Kunjungan dan pemaparan Tim Universitas Indonesia ke Kota Muntok dan Desa Belo Laut menjadi momentum menggerakkan masyarakat, tidak hanya membuka wawasan mereka tentang EBT dengan memanfaatkan kekayaan alam seperti angin dan tenaga matahari tapi juga memberikan inspirasi bahwa bila mereka mau, para ilmuan dari Universitas Indonesia akan siap menbantu. Pada tahun 2017 ini, Tim Universitas Indonesia melakukan empat hal. Pertama, pengenalan lingkungan fisik maupun sosial dan membangun kepercayaan dari masyarakat dan aparat pemerintah Kota Muntok dan Desa Belo Laut. Kedua, membuka wawasan dan memperkenalkan mereka dengan teknologi yang memungkinakan mendapatkan tenaga listrik ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian skala rumah tangga atau usaha kecil dan menengah (UKM) kepada perangkat desa, tokoh masayarakat, pemuda dan pelajar, dan pemilik UKM Desa Belo Laut, serta mitra lokal di Muntok. Ketiga, untuk mempersiapkan strategi memperkenalkan teknologi baru dan terbarukan kepada masyarakat Kampong Belo Laut, Tim UI memgidentifikasikan karakteriskik daerah dan mengumpulkan data-data primer baik melalui interview kepada stakeholder di kampong Belo laut maupun melalui pengamatan langsung. Keempat, Tim mendapatkan komitmen dukungan bagi program ini dari Bupati Kabupaten Bangka Barat dan jajarannya, seperti Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) dan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan; dari perangkat desa dan warga Desa Belo Laut, dari Universitas Bangka Belitung yang akan menjadi mitra dalam program ini. Dapat disimpulkan, semua stake holder yang terkait dengan program ini berharap agar program ini dapat dilanjutkan dari kegiatan sosialisasi ke persiapan dan pelaksanaan program EBT di desa Belo Laut dalam waktu dekat karena akan menjadi pilot project pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bangka Barat dan propinsi Bangka Belitung.
2017
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library