Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ecep Suryana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T39827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Mulyana
"ABSTRAK
Dekomposisi kepstrum telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan resolusi vertikal data seismik. Dalam aplikasi data sintetik, dekomposisi kepstrum dapat
mengidentifikasi lapisan dengan ketebalan kurang dari /8. Penggunakan lifter kotak dapat mendekomposisi wavelet dan impuls reflektifitas dari sinyal seismik
dengan sangat baik, namun lifter tersebut dapat memberikan hasil yang valid hanya jika kandungan S/N sinyal input tidak kurang dari 35. Penggunaan lifter
eksponensial dapat dimanfaatkan dengan baik jika kandungan S/N kurang dari 35 hingga 5, namun lifter eksponensial tidak dapat merekonstruksi wavelet dengan
baik. Penerapan data real menunjukkan hasil dekomposisi menyediakan data yang memungkinkan interpretasi geologi secara lebih detil, dimana pada penelitian ini, setting geologi yang dipilih merupakan suatu lingkungan pengendapan zona transisi yang pengendapannya dikontrol oleh naik-turunnya permukaan air laut, sehingga membentuk suatu bentuk geologi yang memerlukan analisa identifikasi lapisan tipis. Penerapan data real juga menunjukkan bahwa dekomposisi tidak memerlukan asumsi wavelet berfasa minimum seperti halnya pada dekonvolusi
konvensional"
2007
T20989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Afzalurrahman Assalam
"Prospek play reservoar dengan konsep sub thrust fault merupakan hal baru di cekungan Kutai. Cekungan Kutai merupakan cekungan sedimen tersier terluas dan terdalam di Indonesia. Cekungan ini masih memiliki banyak potensi reservoar hydrocarbon yang belum ditemukan dan harus terus dieksplorasi. Evaluasi prospek merupakan salah satu tahapan penting dalam eksplorasi hydrocarbon.
Analisis sekat patahan dilakukan untuk menguji integritas jebakan pada prospek. Pemetaan geometri persebaran reservoar prospek menggunakan metode analisis spectral decomposisi.
Tujuan tesis ini adalah untuk menyelidiki sebaran reservoar beserta keutuhan jebakan dengan menggunakan analisis Spektral Dekomposisi dan dengan menganalisis throw, transmsibility, dan juxtaposisi. Analisis patahan menentukan area leaking dan sealing pada bidang patahan.
Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis zona frekuensi rendah dimana anomali amplitudo diamati pada frekuensi rendah dan dibandingkan dengan amplitudo pada frekuensi pertengahan dan frekuensi tinggi. Analisis amplitude digunakan untuk membedakan kemungkinan lithologi dan fluida pengisinya. Anomali amplitudo terlihat pada frekuensi rendah dan menghilang pada frekuensi tinggi.
Metode dekomposisi spektral yang digunakan adalah Continous Wavelet Transform (CWT) dengan menggunakan wavelet Morlet, Short Term Fourier Transform (STFT) dan Generelized Spectral Decomp (GSD).
Hasil proses dekomposisi spektral pada frekuensi rendah (10 Hz) menunjukkan potensi area reservoar baru di kedalaman 1500-2500 ms. Hasil analisis sekat patahan juga memperlihatkan potensial jebakan di bawah sub thrust Patahan 2. Peta dari berbagai proses tersebut kemudian di-overlay untuk melihat peta resiko prospek eksplorasi di daerah penelitian.

The prospect of a play reservoir with the concept of sub thrust fault is new in the Kutai basin. The Kutai Basin is the widest and deepest tertiary sedimentary basin in Indonesia. This basin still has many hydrocarbon reservoir potentials that have not yet been discovered and must be explored. Prospect evaluation is one of the important stages in hydrocarbon exploration.
Analysis of fault seal is done to test the unity of the trap to the prospect. Geometry mapping of prospect reservoir distribution is defined by using spectral decomposition analysis method.
The purpose of this thesis is to investigate the distribution of reservoirs and trap integrity by using Spectral Decomposition analysis and by analyzing the throw, transmissibility, and juxtaposition. Fault analysis determines the area of leaking and sealing in the fault plane.
In this study also carried out low frequency zone analysis where amplitude anomalies is able to be observed at low frequencies and compared with amplitude at mid frequency and high frequency.
Amplitude analysis is used to distinguish lithological possibilities and fill fluid. Amplitude anomalies are seen at low frequencies and disappear at high frequencies. The spectral decomposition method used is Continuous Wavelet Transform (CWT) using Morlet wavelets, Short Term Fourier Transform (STFT) and Generelized Spectral Decomp (GSD).
The results of the spectral decomposition process at low frequencies (10 Hz) show the potential of the new reservoir area at a depth of 1500-2500 ms. The results of fault seal analysis also show potential trap under sub thrust Fault 2. Maps of the various processes are then overlaid to see the risk map of exploration prospects in the research area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Nur Pratiwi
"

Residual merupakan sisa dari peristiwa seismik setelah dilakukan koreksi Normal Moveout yang menyimpang pada offset tertentu. Residual moveout dapat diatasi dengan melakukan muting pada pemrosesan data seismik, namun proses tersebut dapat menyebabkan hilangnya informasi bawah permukaan. Reduksi residual moveout  dilakukan untuk mengurangi proses muting sehingga informasi bawah permukaan dapat dipertahankan. Beberapa peneliti telah melakukan modifikasi persamaan waktu tempuh hiperbolik menjadi persamaan waktu tempuh non-hiperbolik untuk memperoleh nilai kecepatan NMO dan eta yang lebih akurat pada Offset to Depth Ratio (ODR) yang besar, sehingga nilai residual moveout semakin kecil. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan nilai reduksi residual moveout pada offset panjang menggunakan Pendekatan Pada dan dikomparasi dengan metode persamaan waktu tempuh hiperbolik dan non-hiperbolik. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pemodelan ke depan (forward modeling) struktur pelapisan bawah permukaan. Hasil residual moveout menggunakan Pendekatan Pada memiliki kemampuan resukdi residual terbaik. Hal ini  dapat dilihat dari nilai residual terkecil dibandingkan dengan metode hiperbolik dan Alkhalifah dan Fomel dan Stovas. Hasil residual moveout menggunakan Pendekatan Padé menghasilkan residual yang kecil dengan residual masing-masing layer adalah 0.002 s [0.2%], 0.002 s [0.133%] dan 0.003 s [0.157%].

 


Residual is the remaining trace of seismict event after a NMO correction is deviated at a far offset. Residual moveout can be overcome by muting the processing of seismic data, but the process can cause loss of subsurface information. Reduction of residual moveout is done to reduce the muting process so that the subsurface information can be maintained. Some researchers have modified hyperbolic travel time equation to obtain a more accurate value NMO velocity and parameter an-ellipticity or etha on the large ODR, so that the residual moveout value is smaller mainly in large offset to depth ratio. The aims of research is to increase the reduction value of moveout residue at long offset data using Pada approximation then compare with several approximation. The method used in this study is to conduct a forward modeling of the subsurface coating structure.   The result is Pada Approximation method is obtained the best reducing residual of NMO. It can be seen from the smaller residual value of Pada Approximation than Hyperbolic, Alkhalifah and Fomel & Stovas method. The result of residual moveout using Padé Approximation have the smallest residual of each layer are 0.002 s [0.2%], 0.002 s [0.133%], and 0.003 s [0.157%].

 

"
2019
T53561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kertanah
"

Seismik anisotropi didefinisikan sebagai kecepatan yang bergantung arah dari penjalaran gelombang. Pengetahuan tentang anisotropi pada data seismik sangatlah penting. Fenomena anisotropi disebabkan karena adanya kebervariasian di lapisan yang lebih dangkal dan disebabkan karena propagasi gelombang seismik yang semakin jauh pada ofset yang jauh. Koreksi NMO mengunakan pendekatan konvensional hiperbolik pada media anisotropi masih kurang maksimal dan masih memperlihatkan adanya fenomena hockey stick pada ofset yang jauh. Secara praktis, biasanya dilakukan proses muting prosesing data seismik dengan pemodelan medium isotropi sehingga dapat kehilangan informasi – informasi penting khususnya tentang keberadaan litologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan anisotropi untuk mreduksi residual moveout untuk data pada ofset jauh pada medium vertical transverse isotropy (VTI). Metode ini menghitung parameter anisotropi model eta, epsilon dan delta dengan menggunakan pendekatan inversi yang dikontrol dengan data sintetik model. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode waktu tempuh nonhiperbolik  optimized Fomel dan Stovas lebih baik dalam mereduksi residual moveout untuk medium anisotropi dengan ofset jauh yang dibandingkan terhadapa metode waktu tempuh hiperbolik, Alkhalifah, dan Fomel dan Stovas. Selanjutnya, metode optimized Fomel dan Stovas bisa juga mengestimasi litologi reservoir khususnya batuan serpih (shale). Nilai dari parameter anisotropi eta hasil inversi dari persamaannya sendiri mendekati atau sama dengan nilai eta  inisial data sintetik model. Begitu halnya untuk nilai  dan delta  memiliki nilai yang sama dengan inisial model sintetik data khususnya untuk litologi batu serpih (shale). Metode optimized Fomel dan Stovas bisa digunakan untuk mengindikasikan parameter litologi khususnya batu serpih (shale).

 

 


Seismic anisotropy is expressed as the velocity of seismic depending on angle. Knowledge of anisotropy is essential for seismic data. The anisotropy phenomenon is due to the variation of dep layer, and it is due to the further seismic wave propagation at far offset. Normal moveout (NMO) correction using hyperbolic method has not been maximized and still shows the hockey stick phenomenon at far offset. Practically, mutting process is done, so that it will lose many informations, such as lithology. This research using anisotropic approach to reduce residual error for vertical transverse isotropy (VTI) media at far offset. This method calculated  anisotropy parameters eta , epsilon , delta  using inversion method which is controled synthetic data model. The result showed that the optimized Fomel and Stovas is better in reducing residual at far offset than hyperbolic, Alkhalifah, and Fomel and Stovas. Furthermore, optimized Fomel and Stovas is used to estimate anisotropy parameters for reservoir lithology, especially for shale. The inverted anisotrpy parameter  value is approaching to initial model value. The value of epsilon  and delta parameters also approaches to initial model value.  The optimized Fomel and Stovas method could indicate the anisotropy parameter of reservoir lithology, especially for shale.

 

"
2019
T53512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Ruzi
"Dalam usaha pengembangan lapangan minyak Rahma dan Nala penting untuk dilakukan pemodelan dan karakterisasi reservoir yang meliputi distribusi fasies dan properti reservoir batupasir 1950 dan 2110 Formasi Bekasap yang merupakan salah satu reservoir di lapangan ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran suatu play concept yang lebih baik dalam meningkatkan performance lapangan.
Identifikasi distribusi fasies dan properti reservoir menggunakan metoda simulasi kondisional sekuensial yang merupakan salah satu metode geostatistik yang termasuk dalam kategori simulasi berbasis grid dengan mengintegrasikan beberapa data seperti data core, data sumur dan data seismik 2D.
Berdasarkan analisa data core dan elektrofasies, daerah penelitian terdiri dari beberapa fasies pengendapan yakni fasies channel sand, fasies bar sand dan fasies marine shale dimana batupasir 1950 dan 2110 yang menjadi objek penelitian merupakan fasies channel sand.
Akibat keterbatasan data maka geometri reservoir fasies channel sand tidak dapat diidentifikasi secara pasti. Untuk mengakomodasi ketidakpastian ini maka pemodelan dilakukan berdasarkan tiga skenario yang meliputi lebar dan ketebalan fasies channel sand serta arah pengendapan yang akan memberikan 23 realisasi model distribusi fasies. Dari beberapa realisasi model yang dihasilkan, akan di ranking dan diuji kebenarannya untuk mendekati kondisi geologi bawah permukaan yang sebenarnya.

During the development program of Rahma and Nala fields, it is important to execute modeling and reservoir characterization that is comprised of reservoir properties and facies distribution. The program will focus on two potential reservoir in Bekasap Formation, they are 1950 and 2110 sandstone. The expectation from the evaluation result capability to describe a better play concept in order to increase fields performance.
Identification of reservoir properties and facies distribution in these fields will use Sequential Conditional Simulation. Sequential Conditional Simulation is one of geostatistical method which is categorized as grid base simulation that integrates several data such as core, well data and 2D seismic.
According to core and electrofacies analysis, the field can be differentiated into several depositional facies which are channel sand facies, bar sand facies and marine shale facies while 1950 and 2110 sandstone are known as channel sand facies. Reservoir geometry cannot be determined easily because of data limitation. To accommodate the uncertainty, the modeling was run by emphasizing 3 scenarios, such as width and thickness of channel sand and azimuth. The scenarios will produce 23 realizations of facies model distribution. All of them will be ranked and will be tested in order to approach real sub surface condition.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuly Supriyadi
"Analisis petrofisika konvensional seringkali kurang akurat dalam menentukan ataupun menghitung jumlah cadangan hidrokarbon pada lapisan-lapisan tipis (thin beds) dari suatu lapangan minyak atau gas bumi. Hal ini disebabkan karena log standar yang dipakai dalam melakukan suatu evaluasi formasi mempunyai resolusi yang secara vertikal sangat rendah. Untuk mengatasi ini, maka dicoba suatu metoda dimana log standar tersebut akan dikombinasi dengan data dari resistivity image yang mempunyai resolusi tinggi sehingga parameter reservoar yang dipakai untuk menghitung cadangan dapat dihitung dengan lebih baik.
Teknik pemodelan reservoar lapisan tipis dalam penelitian ini menggunakan metoda konvolusi satu dimensi untuk menyelaraskan model lapisan tipis dengan kurva standar hasil pengukuran di lapangan. Kurva log dengan resolusi standar dan hasil resistivity image dipakai untuk membuat model lapisan tipis dengan tingkat resolusi yang lebih tinggi. Model atau kurva yang dihasilkan lalu dipakai dalam evaluasi petrofisika tingkat lanjut untuk menghitung ketebalan zona hidrokarbon (netpay), porositas, saturasi dan permeabilitas untuk setiap sumur pemboran.
Dengan mengaplikasikan metoda spektral dekomposisi pada data seismic, akan diperediksi ketebalan lapisan tipis pada zona kajian. Kemudian dikombinasikan dengan hasil interpretasi petrofisika akan dipetakan distribusi dari lapisan tipis pada zona tersebut. Dari data-data ini diharapkan perhitungan cadangan (reserve) bisa menjadi lebih akurat sehingga bisa menambah jumlah cadangan nasional dari yang sekarang ini ada.

The conventional petrophysical analysis often underestimates in determining the hydrocarbon in place for thinly bedded reservoirs of an oil and gas field. It is because the standard logs measurement which is used to perform a formation evaluation has a very low vertical resolution. For this reason, an effort is taken by introducing the new method where the standard log curves will be combined with the high resolution resistivity image to improve the reservoir parameters.
The thin bed reservoir modeling technique in this study uses the 1D convolution method to match the thinly layers from resistivity image to the standard log responses. The low resolution log curve and the resistivity image are convolved to generate a high resolution thin bed model. The result then is used in an advance petrophysical evaluation to calculate netpay, porosity, water saturation and permeability within the wellbore.
By applying the spectral decomposition method on a seismic 3D cube, the thickness of the interest zone can be estimated. Combined with the petrophysical interpretation data, the thin bed layer is mapped. From all these processes, the hidrocarbon reserve can be calculated more accurate to gain the existing national reserve.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21381
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Bayu Purwasatriya
"Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu cekungan yang sudah terbukti menghasilkan hidrokarbon di Indonesia. Tipe perangkap hidrokarbon yang berkembang selain perangkap struktural ada juga perangkap stratigrafi, dimana properti batuannya akan berbeda-beda secara lateral Pemodelan seismik inversi stokastik adalah inversi seismik dengan metoda geostatistik, dimana statistik dari data log sumur pemboran di integrasikan ke data seismik sehingga memberikan gambaran yang lebih baik mengenai karakterisasi reservoarnya. Kemudian data-data tersebut digunakan untuk mengestimasi properti batuan ditempat lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peta probabilitas hidrokarbon baik pada horison A, B maupun C, mengindikasikan tingkat peluang mendapatkan hidrokarbon yang cukup tinggi dan mempunyai pola seperti pola struktur antiklinnya. Peta-peta probabilitas ini dapat digunakan untuk membantu pengembangan lapangan, dimana dapat dicari arah peningkatan nilai probabilitas hidrokarbonnya. Namun demikian hasil penelitian ini tidak dapat berdiri sendiri dan harus dibantu dengan data dan penelitian lainnya untuk memperkecil resiko eksplorasi lapangan minyak.

South Sumatera basin is one of proven hydrocarbon's basin in Indonesia. This basin has various type of hydrocarbon?s trap, both structural and stratigraphic type, which have different reservoir properties laterally. Stochastic seismic inversion is a seismic inversion that using geostatistic method on its process, where the result of statistical analysis from well log data will be integrated to seismic data, to have a better reservoir characterization. Based on that model, we can estimate the reservoir properties for other place outside the well.
The result of this study showing that, the hydrocarbon?s probability maps on horizon A, B and C indicating high probability of hydrocarbon in this area and usually have a pattern like its structural trap, in this case is an anticline structure. This hydrocarbon's probability maps can be useful to assist on field?s development, where we can investigate the distribution of hydrocarbon?s probability to find the direction of field's development. However, this study should be supported by other data and other research to minimize the risk on hydrocarbon's exploration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21387
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Humbang
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39867
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>