Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Reza Budijanto
Abstrak :
Salah satu upaya untuk mendukung program pembangunan nasional adalah dengan cara menghimpun dan mengelola dana masyarakat untuk kepentingan pembangunan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melalui Tabungan. PT Bank Mandiri (Persero) cabang Jakarta Kuningan sebagai salah satu bank milik pemerintah telah mempunyai jenis tabungan yaitu Tabungan Mandiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sikap nasabah tabungan pada PT Bank Mandiri cabang Jakarta Kuningan atas bauran pemasaran yang dilakukan manajemen PT Bank Mandiri Cabang Jakarta Kuningan dalam upaya untuk peningkatan penghimpunan dana masyarakat. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian survai, jenis penelitian deskriptif analitis, dengan sampel sebanyak 288 responden. Kuesioner diberikan pada nasabah tabungan yang sedang bertransaksi perbankan. Berdasarkan hasil penelitian dari tujuh elemen bauran pemasaran dapat dilihat bahwa faktor proses, people dan physical evidence menjadi salah satu faktor yang salinq berkait dan harus lebih banvak diperhatikan oleh manaiemen PT Bank Mandiri Cabang Jakarta Kuningan terutama sekali terletak pada proses dan people. Hal ini terlihat dari banyaknya komplain dan keberatan nasabah yang kurang tertangani dengan baik oleh pegawai PT Bank Mandiri Cabang Jakarta Kuningan. Sedangkan untuk keempat aspek lainnya (Product, Price, Place dan Promotion) masih dianggap standar dan masih cukup memuaskan keinginan nasabah.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Herdiyanto
Abstrak :
Perkembangan industri otomotif di Indonesia beberapa waktu setelah krisis pada tahun 1997-1999 ternyata mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Merek-merek baru kendaraan bermotor mulai masuk ke pasar Indonesia bahkan dari negara-negara baru yang selama ini belum pernah memasuki pasar Indonesia. Dengan ditetapkannya peraturan pemerintah yang membuka keran impor kendaraan bermotor memperbolehkan kendaraan bermotor masuk ke Indonesia dalam bentuk completely build up, maka jumlah kendaraan bermotor yang masuk semakin besar. Negara-negara produsen seperti Jepang, Amerika, Inggris, Jerman yang selama ini menjadi pemain pada industri otomotif di Indonesia mendapat pesaing baru dari negara seperti Korea dan Cina yang mulai memasuki pasar Indonesia pada tahun 1999. Hal ini masih ditambah dengan merek baru yang dari negara produsen lama yang masuk ke Indonesia. Hal ini menandakan pasar otomotif Indonesia yang sangat potensial sehingga mampu menarik banyak produsen untuk melakukan bisnisnya di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya industri otomotif tersebut, industri pendukungnya juga ikut berkembang. Seperti industri suku cadang kendaraan atau perdagangan bahan yang diperlukan dalam pengoperasian kendaraan seperti minyak pelumas dan minyak rem. PT Dirgaputra Ekapratama yang bergerak dalam bidang perdagangan suku cadang kendaraan bermotor mendapatkan keuntungan, dari kondisi di atas. Penelitian ini memfokuskan pada produk minyak rem yang didistribusikan oleh perusahaan. Permasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana prospek perkembangan perusahaan dan pemasaran minyak rem di Indonesia; Faktor-faktor apa yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran perusahaan; dan Strategi pemasaran apa yang perlu diterapkan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus dengan memanfaatkan studi lapangan dan studi pustaka dalam mengumpulkan data. Dari hasil analisis terhadap kekuatan bisnis khususnya untuk produk minyak rem dengan merek MK Kashiyama, PT Dirgaputra Ekapratama terletak pada tingkat sedang, demikian juga hasil anlisis terhadap daya tarik pasar. Dari hasil tersebut, berdasarkan matriks daya tarik industri dan kekuatan bisnis General Electric, posisi bersaing PT Dirgaputra Ekapratama berada pada kwadran V yaitu Selektif dan Kelola untuk Meningkatkan Keuntungan. Berdasarkan hasil tersebut strategi bersaing yang dapat disarankan untuk PT Dirgaputra Ekapratama adalah pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Hastono
Abstrak :
Sejak tahun 1990-an sub-sub sektor primer berkurang pangsanya dalam PDB dan bergeser ke industri manufaktur, salah satu sub-sektor sekunder dengan pangsa PDB terbesar. Industri alas kaki yang termasuk produk unggulan ekspor manufaktur adalah salah satunya yang layak dikaji karena sifatnya yang labor intensive, dimana tahun 2002 industri ini mengalami kemunduran. Pabrik-pabrik alas kaki skala besar dan home industry gulung tikar, puluhan ribu karyawan telah di-PHK. Orientasi ekspor menjadi faktor kemunduran signifikan industri ini. Tahun 2002 ekspor produk alas kaki anjlok +/- 43 % dari tahun 2001, yang berakibat jumlah tenaga kerja di industri ini turun 10 % dari tahun 2001. Bagaimana PT. XYZ sebagai produsen alas kaki menerapkan strategi pemasaran produk lokalnya, dan bagaimana mengetahui strategi pemasaran lokalnya yang lebih efektif dengan melihat kekuatan bisnis dan kondisi pasar yang dihadapinya, merupakan masalah dan pertanyaan yang akan dicari jawabannya, sekaligus untuk mencapai tujuan penelitian ini. Dengan metode observasi, diketahui bahwa pertumbuhan penjualan dan laba PT. XYZ yang baik sampai akhir 2001
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hehuwat, Patrick
Abstrak :
Perkembangan industri pariwisata di Indonesia, khususnya perhotelan yang makin pesat ditandai bertambahnya jumlah hotel, baik hotel berbintang maupun hotel kelas melati (non bintang). Kondisi tersebut menggambarkan semakin tajamnya tingkat persaingan di dalam bisnis perhotelan, disertai dengan perang harga yang timbal. Prospek bisnis perhotelan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor politik, ekonomi dan keamanan yang belum stabil serta keadaan dan selera masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan yang ada terutama sejak terjadi kerusuhan tahun 1998. Industri perhotelan secara umum mengalami penurunan drastis termasuk HB Garden Guest House. Namun dengan berjalannya waktu mengalami perbaikan, ditunjang dengan perbaikan/pengembangan produk sesuai kebutuhan konsumen serta pengalihan pangsa pasar dimana pada awalnya hanya melayani wisatawan asing kini dialihkan kepada para wisatawan domestik sebagai pangsa terbesar. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melihat penerapan strategi pengembangan jasa yang dilakukan, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pada akhirnya merumuskan strategi pengembangan jasa yang tepat untuk HB Garden Guest House. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan observasi secara langsung terhadap obyek penelitian melalui wawancara dengan pimpinan pemilik) HB Garden Guest House dan karyawan yang bertindak sebagai wakil pimpinan HB Garden sebagai responden dalam penelitian ini. Dalam melakukan analisis data, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SWOT dan The TOWS Matrix dengan cara kualitatif yang sangat sederhana. Sebab HB Garden Guest House yang dijadikan obyek penelitian merupakan perusahaan yang relatif kecil dan sederhana, dengan ciri yang dimiliki sangat unik sehingga tidak ada hotel/guest house lain yang dapat dijadikan perbandingan yang kompatibel. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) internal yang dimiliki perusahaan serta peluang (opportunity) dan ancaman (threats) eksternal yang dihadapi HB Garden Guest House dapat memanfaatkan seluruh potensi internal dan eksternal perusahaan untuk mengembangkan usaha melalui strategi pengembangan produk/jasa sesuai dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki yaitu meluncurkan produk baru berupa "Tur Pulang Kampung", dengan menggali potensi alam pedesaan dan lingkungan desa yang dimilikinya. Untuk menjaga perkembangan perusahaan, sebaiknya perusahaan melakukan berbagai strategi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang berubah dan memenuhi kebutuhan dari segmen pasar tertentu.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Murtiwidigdo
Abstrak :
Pengetahuan tentang ukur mengukur secara luas yang mencakup teori maupun terapannya disebut Metrologi. Metrologi yang mengelola satuan satuan ukuran, metode pengukuran dan alat-alat ukur yang menyangkut persyaratan teknik dan peraturan berdasarkan undang-undang disebut Metrologi Legal. Di dalam Metrologi Legal disebutkan bahwa setiap alat ukur yang dipergunakan untuk transaksi bisnis wajib untuk diteralditera ulang. Untuk itu pemerintah melalui Unit Metrologi wajib menyelenggarakan pelayanan tera/tera ulang dimaksud. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kualitas jasa pelayanan kemetrologian kepada masyarakat pemilik/pemakai alat-alat ukur (wajib tera) yang diselenggarakan oleh Bidang Metrologi DKI Jakarta, mempergunakan prinsip SERVQUAL dengan lima dimensi pokok tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Metode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif kualitatif-kuantitatif, dengan menyebarkan kuesioner kepada para wajib tera mempergunakan lima dimensi pokok SEVRQUAL tersebut di atas yang dijabarkan dalam 20 faktor pertanyaan sebagai tolok ukur kualitas jasa pelayanan kemetrologian. Hasil kuesioner ditabulasikan dan diberi score pada masing-masing jawaban, dihitung prosentasenya untuk mengetahui tingkat kualitas jasa pelayanan kemetrologian, tingkat kesesuaian serta tingkat kesenjangan antara persepsi dan harapan para wajib tera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kualitas jasa pelayanan kemetrologian kepada masyarakat wajib tera yang diberikan oleh Bidang Metrologi DKI Jakarta menurut persepsi wajib tera sebagai pelanggannya termasuk dalam kriteria yang masih rendah. Sedangkan harapan wajib tera untuk diwujudkannya suatu kualitas pelayanan kemetrologian yang sebaiknya adalah sangat penting adanya. Tingkat kesesuaian yang dicapai antara persepsi dan keinginan yang diharapkan terhadap pelayanan kemetrologian diperoleh nilai sebesar 74,17%, masuk dalam kriteria sedang atau cukup baik. Sedangkan tingkat kesenjangan yang terjadi mencapai angka minus 1,10, merupakan kesenjangan yang cukup jauh antara harapan dan pengalaman yang dirasakan selama ini.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T4522
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Acep Saefudin
Abstrak :
Pemasaran dewasa ini merupakan pertempuran persepsi konsumen, bukan sekedar pertempuran produk. Beberapa produk dengan kualitas, modal, karakteristik tambahan dari produk serta kualitas yang relatif sama, dapat memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi dari produk tersebut di benak konsumen. Suatu produk dengan ekuitas merek yang kuat dapat membentuk landasan merek yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu lama. Sebagai bagian dari perannya dalam menambahkan nilai untuk konsumen, ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, persepsi kualitas, loyalitas merek, asosiasi merek dan aset-aset hak milik merek lairinya memiliki potensi untuk menambah nilai bagi perusahaan. Menganalisis ekuitas merek merupakan salah satu strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan eksistensi merek yang selanjutnya dapat menaklukkan pasar. Semakin kuat ekuitas merek suatu produk, semakin kuat daya tariknya untuk menggiring konsumen mengkonsumsi produk tersebut yang selanjutnya mengantar perusahaan meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana data diperoleh melalui survei. Karena penelitian ini adalah mengenai persepsi suatu produk sehingga statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik di mana data yang digunakan adalah data yang berbentuk nominal dan ordinal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 110 orang, yang menggunakan judgement sampling yang telah ditentukan dimana responden adalah para konsumen, dan penyalur fiber semen yang terjangkau oleh peneliti yaitu yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Tangerang dan Bekasi. P.T. Bakrie Building Industries merupakan salah satu anak perusahaan P.T. Bakrie Brothers Tbk. yang bergerak di bidang produk bahan-bahan bangunan. Produk unggulan yang menjadi kekuatan perusahaan dan memberikan keuntungan adalah produk dengan merek Harflex. Untuk meningkatkan pangsa pasar Harflex di Indonesia dengan menambah kapasitas mesin, pada saat ini, bukanlah keputusan yang tepat karena berarti perusahaan memerlukan investasi Baru. Mengingat keterbatasan dana untuk investasi dan adanya perjanjian dengan para kreditor, maka saiah satu cam agar tetap mempertahankan dan meningkatkan pemasaran produk adalah dengan memperluas jalur distribusi melalui peningkatan kekuatan merek Harflex. Untuk mengetahui kekuatan merek Harflex di pasar, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menganalisis dimensi ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek , persepsi kualitas, loyalitas merek, kesan mengenai merek dan aset ekuitas merek lainnya. Berdasarkan hasil penelitiart terhadap 55 konsumen dan 55 penyalur diketahui Harflex merupakan merek yang cukup dikenal di pasar walaupun bukanlah merek yang paling dominan. Di samping itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Harflex memiliki kesan kualitas tinggi. Baik konsumen dan penyalur mengenal produk Harflex, khususnya Genteng Harflex dan Mini Harflex dan kurang mengenal beberapa produk Harflex lainnya. Oleh karena itu, selanjutnya, langkah promosi produk Harflex ditokuskan pada pengenalan dan pemasaran produk-produk Harflex lainnya yang belum dikenal konsumen dan yang bisa memberikan margin keuntungan yang tinggi. Dalam penelitian inipun diketahui bahwa persepsi responder terhadap Harflex baik, khususnya persepsi tentang kualitas produk dan kemudahan pemakaian produk. Kesan mengenai merek Harflex menurut konsumen menunjukkan bahwa Harflex merupakan produk berkualitas tinggi dan produknya mudah dipasang. Sedangkan kesan Harflex menurut penyalur menunjukan bahwa Harflex merupakan produk yang berkualitas tinggi, produk mudah dipasang, pelayanannya baik dan tahan lama. Kualitas barang yang tinggi dan produk mudah dipasang mendorong bertambahnya jumlah penyalur yang akhirnya menjadi salah satu kekuatan BBI dalam memasarkan produk yang berkualitas dalam upaya meraih pangsa pasar yang lebih besar melalui penambahan jalur distribusi. Loyalitas konsumen dan penyalur terhadap merek Harflex cukup rendah, hal ini dapat terlihat dari jumlah sebagian besar responden yang menyatakan tidak pernah menyarankan orang lain untuk membeli produk yang dikonsumsinya dan sebagian besar responden menyatakan "tidak tentu" membeli Harflex. Namun demikian sebagian besar konsumen dan penyalur menyatakan puas dan suka akan produk merek Harflex. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa merek Halifax memiliki beberapa dimensi ekuitas merek yang kuat khususnya dimensi persepsi kualitas, kesadaran merek, kesan yang positif karena Harflex merupakan merek yang disukai oleh konsumen dan penyalur. Sebagian besar konsumen serta penyalur puas terhadap Harflex. Namun demikian, loyalitas terhadap Harflex cukup rendah. Hal ini ditunjukkan oleh masih besarnya jumlah konsumen danpenyalur yang menyatakan "tidak pernah" dan "kadang-kadang" dalam merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli Harflex. Di samping itu, sebagian besar konsumen dan penyalur mengetahul produk Harflex khususnya Genteng Harflex dan Mini Harflex.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sanjoko
Abstrak :
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa swasta nasional pertama di Indonesia. Organisasi didirikan oleh tiga orang guru pada tahun 1912, sampai dengan tahun 2000 masih dapat bertahan di tengah terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan dan semakin meningkatnya intensitas persaingan dalam bisnis asuransi jiwa di Indonesia. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji strategi Bumiputera dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya (pemegang polis) agar terpuaskan dan tidak beralih ke perusahaan pesaing. Permasalahan yang dihadapi oleh Bumiputera adalah penurunan "Pangsa Pasar" semenjak tahun 1993 sebesar 40,10 % menjadi sebesar 19,60% pada tahun 2000. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif melalui anaiisis tingkat kepentingan dan kinerja/kepuasan pelanggan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran yang obyektif tentang kualitas perlayanan yang diberikan perusahaan untuk pelanggan/pemegang polisnya. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan dengan pengisian kuesioner tentang kinerja dan harapan atas pelayanan kepada 347 renponden pemegang polis di Jakarta yang dipilh dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Dalam analisisnya digunakan skala 5 tingkat (Liked) yang terdiri dari sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting, tidak penting. Selanjutnya kelima penilaian tersebut diberikan bobot 5 untuk jawaban sangat penting, 4 untuk jawaban penting, 3 untuk jawaban cukup penting, 2 untuk jawaban kurang penting dan 1 untuk jawaban tidak penting. Untuk penilaian kinerja diberikan lima penilaian dengan bobot 5 untuk jawaban sangat baik, yang berarti pelanggan sangat puas, 4 untuk jawaban baik yang berarti pelanggan puas, 3 untuk jawaban cukup baik yang berarti pelanggan cukup puas, 2 untuk jawaban kurang baik yang berarti pelanggan kurang puas, dan 1 untuk jawaban tidak baik yang berarti pelanggan tidak puas. Berdasarkan penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja/penampilan maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya oleh Bumiputera. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja/pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatran faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat 2 buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja perusahaan dan Y merupakan tingkat kepentingan pelanggan/pemegang polis. Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan dan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor kepentingan. Seluruhnya terdapat 43 unsur/atribut yang akan dijabarkan kedalam diagram Kartesius. Hasil penelitian yang diperoleh dari pengisian kuesioner tersebut, menghasilkan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh Bumiputera.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihanggodo
Abstrak :
Produk furnitur Indonesia merupakan salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah. Saat ini komoditi tersebut banyak dijumpai di pasaran dalam dan luar negeri. Kondisi tersebut mengakibatkan industri furnitur semakin berkembang, dan persaingan diantara perusahaan industri tersebut semakin meningkat. Untuk dapat memasuki pasar global, maka perusahaan harus dapat melakukan kegiatan secara efisien dan efektif dengan melakukan peningkatan daya saing, yang mana perusahaan harus dapat membangun keunggulan bersaing dengan mengkombinasikan strategi untuk mempengaruhi konsumen dan bisnis. Furnitur Tambora yang merupakan unit bisnis dari PT. Veneer Products Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi furnitur dengan bahan baku kayu Duabanga yang berasal dari Hak Pengusahaan Hutannya yang terletak di kaki Gunung Tambora Propinsi Nusa Tenggara Barat. Diawal berdirinya industri furnitur Tambora bertujuan untuk memanfaatkan kayu Duabanga tersebut secara optimal agar mendapat nilai jual yang tinggi. Untuk memenangkan persaingan dan memperoleh bagian pasar di dalam sebuah industri, maka perusahaan harus mempunyai peningkatan daya saing yang tepat. Dengan demikian perusahaan menyusun strategi daya saing dengan mengadaptasi perubahan yang terjadi dalam lingkungan industri furnitur. Tujuan penelitian untuk mengetahui posisi daya saing Tambora sebagai unit usaha PT. Veneer Products Indonesia dalam industri furnitur dan untuk mengetahui strategi apa yang tepat bagi Tambora dalam meningkatkan daya saing. Metode penelitian dengan melakukan analisis diskriptif yang bersifat kuantitatif mengenai daya saing perdagangan furnitur, dengan memetakan posisi bersaing dalam analisa I-E Matrix dan hasil penelitian menunjukkan furnitur Tambora masuk dalam katagori posisi daya saing kuadran I yang menunjuk kebijakan pertumbuhan yang agresif atau intensive growth strategy. Dengan memperhatikan tingkat-tingkat persainagn SBU furniture Tambora dalam industri sejenis, disimpulkan berada posisi kuat sehingga disarankan untuk menetapkan Strategy Intensive, yaitu upaya peningkatan target pasar dengan melalui usaha-usaha pemasaran, pengembangan pangsa pasar melalui jaringan distribusi dan mengembangkan produk/jasa yang melalui peningkatan sumber daya manusia professional.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T5918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Wulandari Sitoresmi
Abstrak :
Pada masa krisis persaingan majalah wanita bukan semakin melemah melainkan semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan bermunculan majalah-majalah wanita baru, baik majalah wanita terbitan dalam negeri maupun yang berlisensi asing, sehingga untuk memenangkan persaingan yang ada perlu adanya suatu strategi pemasaran yang kuat. Untuk mengantisipasi persaingan yang ada suatu perusahaan perlu mengetahui apa dan siapa pesaing-pesaing yang dihadapi. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang kiranya perlu dilakukan untuk menghadapi persaingan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka strategi pemasaran yang tepat menjadi sangat penting. Pasar sasaran dan bauran pemasaran yang terdiri dari 4 kelompok (produk, tempat, promosi, dan harga) menjadi aspek yang sangat penting dalam menentukan strategi pemasaran. Dengan mengetahui pasar sasaran dan bauran pemasaran yang jelas, akan memungkinkan majalah Femina untuk menentukan strategi dalam menghadapi persaingan. Apabila pasar sasaran dan bauran pemasaran jelas maka segmentasi, targeting, dan positioning majalah Femina akan sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dimana data diperoleh melalui survey dengan membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan. Data kuantitatif kemudian disusun untuk menjawab permasalahan penelitian yang berkaitan dengan strategi pemasaran majalah Femina untuk menghadapi persaingan. Sebagai salah satu majalah wanita terbesar di Indonesia, majalah Femina selalu berusaha untuk melakukan pengembangan produk, serta pengembangan dalam bidang pemasaran terutama promosinya. Hal tersebut dilakukan mengingat persaingan yang ada semakin ketat, terutama dengan majalah berlisensi asing. Dari hasil penelitian didapat bahwa kekuatan majalah Femina terletak pada rubrik dan citra. Sedangkan dari hasil analisa dengan menggunakan BCG matriks didapatkan bahwa majalah Femina berada pada posisi Cash Cows, sehingga strategi yang cocok bagi majalah Femina adalah bertahan atau mempertahankan pangsa pasar majalah tersebut dan menumbuhkan atau mendapatkan kembali loyalitas pembacanya sehingga dapat terus memberikan arus kas yang positif.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noerdin Soeryagama
Abstrak :
Sektor industri jasa, khususnya jasa pelayanan teknis, akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan industri, perkembangan teknologi Industri, dan mulai terbukanya era globalisasi. Sumber institusi penyedia jasa juga akan semakin beragam, tidak hanya dari pemerintah yang bertindak selaku agent of development, tetapi juga akan diikuti dari kalangan perguruan tinggi, dan kalangan swasta lainnya. Balai Besar Litbang Industri Bahan dan Barang Tehnik (B4T) sebagai salah satu institusi litbang di lingkungan BPPIP, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, telah melakukan kegiatan Jasa Pelayanan Teknis-JPT yang diberikan kepada masyarakat industri. Masalah utama yang dihadapi B4T dalam kegiatan JPT adalah masih lemahnya kemampuan dalam bidang pemasaran dan kinerja organisasi untuk memuaskan pelanggan. Berkaitan dengan akan makin berkembangnya sektor industri jasa dan pasar persaingan yang meningkat, maka B4T harus memiliki strategi pemasaran yang tepat, agar B4T tetap mempunyai daya saing bahkan unggul di masa mendatang. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran bagi B4T berdasarkan kondisi internal dan eksternal, maupun posisi B4T dalam pasar yang kompetitif. Untuk mengetahui lingkungan B4T dilakukan pengumpulan data primer dan sekunder, yang selanjutnya dianalisis melalui SWOT dan AHP. Hasil dari analisis ini diketahui posisi B4T terletak pada Kwadran I, yang mendukung strategi agresif, dan dengan analisis GE matrix diperoleh bahwa B4T berada pada area selective growth, yang menurut A.T. Kearney, B4T harus melakukan evaluasi terhadap potensi kepemimpinannya di pasar melalui segmentasi, mengidentifikasi kelemahannya, dan membangun kekuatannya. Dari analisis strategi generik, B4T dapat menerapkan keunggulan biaya menyeluruh, dan dari strategi bauran pemasaran, B4T lebih sesuai menerapkan strategi harga karena B4T memiliki keunggulan dalam menetapkan tarif jasa yang murah dibandingkan dengan pesaingnya. Namun, dalam kegiatan JPT ini, B4T sebagai institusi pemerintah disarankan untuk lebih menggalakkan upaya pemasaran interaktif, agar tidak kalah bersaing di pasar.
Marketing Strategy of Technical Service (Case Study on the Institute for Research and Development of Material and Technical Product Industry-B4T, Bandung) Industrial services sector, especially technical services, will be increasing in line with developing of industries, industrial technologies, and globalization era. The provider of such services will vary also, not only from the government institutes that act as agent of development, but also from universities and other private sectors. The Institute for Research and Development of Material and Technical Product Industry (B4T) as one of the institutes in the Agency for Industrial and Trade Research and Development, Ministry of Industry and Trade has undertaken technical services (JPT-Jasa Pelayanan Teknis) provided for industrial societies. The major constraint faced by B4T is the lack of capability in marketing and organization performance to satisfy the customers. In relation with increasing of industrial services and high competitive market, B4T should have marketing strategies in order to have competitiveness in the market and become a leader in the future. Therefore, the thesis is aimed to formulate the marketing strategies based on B4T's internal and external environment as well as its position in the competitive market. To understand B4T's atmosphere, the author collected data both secondary and primary, then analyzed using Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) and Analytical Hierarchy Process (AHP). The result of such analysis represent that B4T's position is on Quadroon I, in which the strategy that should be practiced is an aggressive growth (growth oriented strategy). By using General Electric (GE) matrix can be explained that B4T is located on selective growth area, in which according to A.T. Kearney, B4T has to evaluate its potential for leadership via segmentation, identify the weaknesses, and build strengths. Through generic strategy, B4T could implement the total cost advantage in order to create safe position in the long run and achieve superior within industry. Marketing mix strategy suggests that B4T will have better strategy to implement price strategy since B4T has advantage in determining the lowest tariff compared to its competitors. However, in its activities, B4T is urged to activate interactive marketing in order to be competitive in the market.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T8028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>