Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kevin Irdyan Hardwin
"[ABSTRAK
Teknologi gelembung pada saat ini digunakan diberbagai industri dan berbagai aspek. Teknologi gelembung yang digunakan pada penelitian kali ini adalah proses flotation. Proses flotasi ini prinsipnya adalah pemisahan material dengan menggunakan gelembung. Pemisahan yang dilakukan adalah dengan memisahkan material berharga dan tidak berharga. Material berharga tersebut dapat dipisahkan dari material pengotor seperti tanah, pasir, dan debu karena adanya sifat material yaitu hydrophobic dan hydrophilic. Dalam penelitian kali ini, parameter proses flotasi yang diteliti adalah kinematika dari partikel yang berinteraksi dengan gelembung. Kinematika partikel ini dipelajari untuk mendapatkan hasil pengaruh geometri dan ukuran pada partikel di proses flotasi. Partikel yang digunakan adalah partikel berukuran 300, 212, 150 dan 106 mikron. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan High Speed Video Camera. Data hasil pengamatan ini didapatkan hasil partikel yang digunakan dominan berbentuk bladed – sub angular. Jarak Rc paling efektif didapatkan pada jarak Rc = 0 atau tepat ditengah gelembung dan jarak Rc = 1/2 r gelembung serta probabilitas tumbukan dan pelekatan partikel berdasarkan Rc. Kecepatan terminal juga didapatkan tren 300 mikron > 212 mikron > 150 mikron > 106 mikron. Terakhir adalah interaksi antara partikel dengan gelembung yang memiliki lima zona berdasarkan perpindahannya terhadap waktu. Hasil pengamatan dan analisis ini diharapkan dapat mendukung pengembangan proses flotasi kedepannya.

ABSTRACT
Bubble technology is currently being used in various industries and various aspects. Bubble technology used in this research is the process of flotation. The flotation process is the principle of separation of materials by using a bubble. Separation is done by separating the valuable material and worthless. The valuable material can be separated from material impurities such as soil, sand, and dust because of the nature of the material that is hydrophobic and hydrophilic. In the present study, the flotation process parameters studied were the kinematics of particles that interact with the bubbles. Particle kinematics is studied to get the effect of the geometry and size of the particles in the flotation process. Particles diameter are 300, 212, 150 and 106 microns. Data collection was performed by using a High Speed Video Camera. Data from these observations showed that the particles are used predominantly shaped bladed - sub angular. Rc most effective distance obtained at the distance Rc = 0 or right in the middle of bubbles and distance Rc = 1/2 r bubble as well as the probability of collision and adhesion of particles based Rc. Terminal velocity also found a trend of 300 microns> 212 microns> 150 microns> 106 microns. The latter is the interaction between particles with the bubble which has five zones based on the displacement of the time. The observation and analysis is expected to support the future development of the flotation process., Bubble technology is currently being used in various industries and various aspects. Bubble technology used in this research is the process of flotation. The flotation process is the principle of separation of materials by using a bubble. Separation is done by separating the valuable material and worthless. The valuable material can be separated from material impurities such as soil, sand, and dust because of the nature of the material that is hydrophobic and hydrophilic. In the present study, the flotation process parameters studied were the kinematics of particles that interact with the bubbles. Particle kinematics is studied to get the effect of the geometry and size of the particles in the flotation process. Particles diameter are 300, 212, 150 and 106 microns. Data collection was performed by using a High Speed Video Camera. Data from these observations showed that the particles are used predominantly shaped bladed - sub angular. Rc most effective distance obtained at the distance Rc = 0 or right in the middle of bubbles and distance Rc = 1/2 r bubble as well as the probability of collision and adhesion of particles based Rc. Terminal velocity also found a trend of 300 microns> 212 microns> 150 microns> 106 microns. The latter is the interaction between particles with the bubble which has five zones based on the displacement of the time. The observation and analysis is expected to support the future development of the flotation process]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaerunisa Sabitha
"Kebakaran dapat terjadi di kapal Ferry Ro ro dengan daerah penyebab kebakaran yang variatif yaitu 63 kebakaran terjadi di kamar mesin dan 10 terjadi di dek kendaraan Namun suatu sistem keselamatan kebakaran kapal Ferry Ro ro di Indonesia belum dapat mengurangi angka kebakaran kapal Oleh sebab itu diperlukan adanya perancangan sistem assessment keselamatan kebakaran kapal Ferry Roll On Roll Off Perancangan sistem ini menggunakan peraturan SOLAS Sistem assessment akan digunakan sebagai media penilaian sarana proteksi kebakaran di kamar mesin dan car deck Hasil dari perancangan ini adalah sistem assessment keselamatan kebakaran yang terdiri dari form engine room fire control assessment form car deck fire control assessment prosedur proteksi kebakaran dan manajemen rencana evakuasi korban kebakaran.

Fires can occur in Roll On Roll Off Passenger Ferries with varied areas cause of the fire is 63 fire broke out in the engine room and 10 occurred in the car deck However a fire safety system on the Roll On Roll Off Passenger Ferries has not been able to reduce the number of ship fires Therefore it is necessary to design some fire safety assessment system for Roll On Roll Off Passenger Ferries This system using Safety Of Life At Sea regulation Assessment system will be used as tool of fire protection to assess engine room and car deck The result of this design is a fire safety assessment system which consists of a form of engine room fire control assessment the form of car decks assessment of fire control fire protection and management procedures evacuation plan fire victims.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ragil Sukarno
"Sistem pengkondisian udara (HVAC) mempunyai peranan yang sangat dominan dalam memberikan kenyamanan ruang bagi penghuninya. Namun kebutuhan energi untuk pengoperasiannya sangat tinggi, sehingga dibutuhkan sistem HVAC yang lebih efesien dengan konsumsi energi yang lebih rendah. Sistem energy recovery dengan menggunakan heat pipe merupakan cara yang sangat efektif dalam usaha penghematan energi dan mengurangi efek global warming. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain dan konfigurasi baru dari heat pipe heat exchanger (HPHE) sebagai media precooling dan media reheating pada sistem pengkondisian udara. Selain itu juga untuk mengembangkan sebuah korelasi karakteristik parameter desain dan parameter operasi HPHE terhadap efektifitas perpindahan kalor dan penghematan energi serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan HPHE terhadap kinerja dari sistem pengkondisian udara dalam bentuk coefficient of performance (COP). Dari hasil eksperimen dan analisis kinerja akan dikembangkan sebuah aplikasi perangkat lunak atau software untuk mengevaluasi desain HPHE yang bisa digunakan untuk memprediksi efektifitas HPHE, suhu udara keluar setelah melewati sisi evaporator HPHE (precooling) dan potensi penghematan energi dari penggunaan sistem HVAC yang dilengkapi HPHE. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Untuk mengetahui karakteristik dan kinerja sistem HVAC yang dikombinasikan dengan HPHE dilakukan eksperimen dengan memvariasikan konfigurasi straigth heat pipe, U-shaped heat pipe, dan gabungan straigth dan U-shaped heat pipe. Straigth heat pipe divariasikan dalam 3, 6, dan 9 baris, dan terdiri dari 4 heat pipe per baris. Sedangkan pada U-shaped heat pipe divariasikan dalam 1 dan 2 baris, dan masing-msaing 8 heat pipe per baris. Straigth dan U-shaped heat pipe dilengkapi dengan sirip-sirip wavy fin untuk memperluas area perpindahan kalor. Eksperimen dikondisikan pada suhu udara masuk antara 30 – 45 oC dan kecepatan udara masuk 1,5 - 2,5 m/s. Analisis menggunakan metode ε-NTU juga dilakukan untuk memprediksi efektifitas, suhu keluar sisi evaporator, dan energy recovery HPHE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan straigth HPHE memberikan efek yang besar terhadap penurunan suhu di sisi evaporator HPHE atau precooling. Penurunan suhu udara segar yang masuk pada sisi evaporator HPHE paling tinggi adalah 9,1 oC dan penghematan energi maksimal adalah sebesar 567,3 W pada 0,080 m3/s. Penggunaan U-shaped HPHE memberikan dampak positif terhadap precooling dan reheating. Penurunan suhu udara segar paling tinggi sebesar 4,0 oC dan pada saat yang sama memberikan efek reheating paling tinggi sebesar 4,5 oC, menghasilkan penghematan energi precooling dan reheating paling tinggi masing-masing adalah sebesar 228,1 W, dan penurunan kelembaban relatif ruangan sebesar 21,1 % yang dicapai pada penggunaan 2 baris U-shaped HPHE. Hasil pengujian sistem energy recovery gabungan Straigth dan U-shaped HPHE memperlihatkan bahwa penambahan U-shaped HPHE untuk sistem energy recovery pada sistem HVAC memberikan pengaruh yang signifikan. Penurunan suhu total maksimal mencapai 10,7 oC dan penurunan kelembaban relatif mencapai maksimal 25,5 %. Pada pengujian yang dilakukan berdasarkan standar ruangan untuk ruang isolasi di rumah sakit, menunjukkan bahwa penerapan sistem energy recovery gabungan straigth dan U-shaped HPHE memberikan kombinasi yang paling baik, dimana memberikan penghematan energi yang signifikan, sekaligus memberikan pengaruh positif dalam usaha mencapai kondisi ruangan sesuai yang dipersyaratkan. Sistem HVAC yang dilengkapi dengan HPHE dapat meningkatkan efisiensi sistem HVAC dalam bentuk Coefficient of performance (COP), dimana penggunaan straigth HPHE dapat meningkatkan COP 6–55% dan penggunaan U-shaped HPHE 2 baris dapat meningkatkan COP 8 – 39 %. Dari hasil pengujian dan analisis bilangan tak berdimensi telah dihasilkan sebuah korelasi Sp number yang bisa digunakan untuk memprediksi tahanan thermal dari sebuah heat pipe tunggal. Selain itu juga telah dihasilkan sebuah persamaan ε-NTU terkoreksi yang bisa digunakan untuk memprediksi efektifitas HPHE, yang mana kedua persamaan ini akan sangat berguna untuk mengetahui kinerja sebuah heat pipe baik dalam tahap desain maupun tahap pengoperasian. Pengembangan software HPHE yang menggunakan metode ε-NTU terkoreksi juga memberikan hasil yang akurat, dimana tingkat kesesuaian suhu udara keluar evaporator secara prediksi dari software dan hasil eksperimen minimal sebesar 99 %. Sehingga, software ini dapat digunakan sebagai acuan awal untuk memprediksi kinerja suatu desain HPHE sebelum dilakukan tahap desain dan manufaktur.

Sistem pengkondisian udara (HVAC) mempunyai peranan yang sangat dominan dalam memberikan kenyamanan ruang bagi penghuninya. Namun kebutuhan energi untuk pengoperasiannya sangat tinggi, sehingga dibutuhkan sistem HVAC yang lebih efesien dengan konsumsi energi yang lebih rendah. Sistem energy recovery dengan menggunakan heat pipe merupakan cara yang sangat efektif dalam usaha penghematan energi dan mengurangi efek global warming. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain dan konfigurasi baru dari heat pipe heat exchanger (HPHE) sebagai media precooling dan media reheating pada sistem pengkondisian udara. Selain itu juga untuk mengembangkan sebuah korelasi karakteristik parameter desain dan parameter operasi HPHE terhadap efektifitas perpindahan kalor dan penghematan energi serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan HPHE terhadap kinerja dari sistem pengkondisian udara dalam bentuk coefficient of performance (COP). Dari hasil eksperimen dan analisis kinerja akan dikembangkan sebuah aplikasi perangkat lunak atau software untuk mengevaluasi desain HPHE yang bisa digunakan untuk memprediksi efektifitas HPHE, suhu udara keluar setelah melewati sisi evaporator HPHE (precooling) dan potensi penghematan energi dari penggunaan sistem HVAC yang dilengkapi HPHE. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Untuk mengetahui karakteristik dan kinerja sistem HVAC yang dikombinasikan dengan HPHE dilakukan eksperimen dengan memvariasikan konfigurasi straigth heat pipe, U-shaped heat pipe, dan gabungan straigth dan U-shaped heat pipe. Straigth heat pipe divariasikan dalam 3, 6, dan 9 baris, dan terdiri dari 4 heat pipe per baris. Sedangkan pada U-shaped heat pipe divariasikan dalam 1 dan 2 baris, dan masing-msaing 8 heat pipe per baris. Straigth dan U-shaped heat pipe dilengkapi dengan sirip-sirip wavy fin untuk memperluas area perpindahan kalor. Eksperimen dikondisikan pada suhu udara masuk antara 30 – 45 oC dan kecepatan udara masuk 1,5 - 2,5 m/s. Analisis menggunakan metode ε-NTU juga dilakukan untuk memprediksi efektifitas, suhu keluar sisi evaporator, dan energy recovery HPHE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan straigth HPHE memberikan efek yang besar terhadap penurunan suhu di sisi evaporator HPHE atau precooling. Penurunan suhu udara segar yang masuk pada sisi evaporator HPHE paling tinggi adalah 9,1 oC dan penghematan energi maksimal adalah sebesar 567,3 W pada 0,080 m3/s. Penggunaan U-shaped HPHE memberikan dampak positif terhadap precooling dan reheating. Penurunan suhu udara segar paling tinggi sebesar 4,0 oC dan pada saat yang sama memberikan efek reheating paling tinggi sebesar 4,5 oC, menghasilkan penghematan energi precooling dan reheating paling tinggi masing-masing adalah sebesar 228,1 W, dan penurunan kelembaban relatif ruangan sebesar 21,1 % yang dicapai pada penggunaan 2 baris U-shaped HPHE. Hasil pengujian sistem energy recovery gabungan Straigth dan U-shaped HPHE memperlihatkan bahwa penambahan U-shaped HPHE untuk sistem energy recovery pada sistem HVAC memberikan pengaruh yang signifikan. Penurunan suhu total maksimal mencapai 10,7 oC dan penurunan kelembaban relatif mencapai maksimal 25,5 %. Pada pengujian yang dilakukan berdasarkan standar ruangan untuk ruang isolasi di rumah sakit, menunjukkan bahwa penerapan sistem energy recovery gabungan straigth dan U-shaped HPHE memberikan kombinasi yang paling baik, dimana memberikan penghematan energi yang signifikan, sekaligus memberikan pengaruh positif dalam usaha mencapai kondisi ruangan sesuai yang dipersyaratkan. Sistem HVAC yang dilengkapi dengan HPHE dapat meningkatkan efisiensi sistem HVAC dalam bentuk Coefficient of performance (COP), dimana penggunaan straigth HPHE dapat meningkatkan COP 6–55% dan penggunaan U-shaped HPHE 2 baris dapat meningkatkan COP 8 – 39 %. Dari hasil pengujian dan analisis bilangan tak berdimensi telah dihasilkan sebuah korelasi Sp number yang bisa digunakan untuk memprediksi tahanan thermal dari sebuah heat pipe tunggal. Selain itu juga telah dihasilkan sebuah persamaan ε-NTU terkoreksi yang bisa digunakan untuk memprediksi efektifitas HPHE, yang mana kedua persamaan ini akan sangat berguna untuk mengetahui kinerja sebuah heat pipe baik dalam tahap desain maupun tahap pengoperasian. Pengembangan software HPHE yang menggunakan metode ε-NTU terkoreksi juga memberikan hasil yang akurat, dimana tingkat kesesuaian suhu udara keluar evaporator secara prediksi dari software dan hasil eksperimen minimal sebesar 99 %. Sehingga, software ini dapat digunakan sebagai acuan awal untuk memprediksi kinerja suatu desain HPHE sebelum dilakukan tahap desain dan manufaktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library