Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adimas Habib Iqbal
Abstrak :
Pengaruh unsur logam tanah jarang neodimium terhadap paduan Al-5Zn-0,5Cu diteliti dengan pengamatan mikrostruktur menggunakan mikroskop optik, pengujian Differential Scanning Calorimetry DSC, dan polarisasi siklik. Kadar samarium yang digunakan sebagai variabel adalah 0,1wt, 0,3wt, dan 0,5wt. Pengamatan mikrostruktur dilakukan untuk melihat perubahan ukuran SDAS dan pembentukan presipitat. DSC dilakukan untuk mengidentifikasi transformasi fasa dan proses solidifikasi fasa intermetalik. Polarisasi siklik dilakukan untuk mengetahui perilaku korosi anoda korban Al-5Zn-0,5Cu-xNd. Kehadiran unsur neodimium dapat memodifikasi bentuk presipitat pada batas butir dan memperpendek panjang SDAS. Penambahan unsur neodimium ke dalam anoda korban Al-5Zn-0,5Cu dapat menurunkan ketahanan korosi sumuran. Selain itu, penambahan neodimium sebanyak 0,1 wt, 0,3 wt, dan 0,5 wt menurunkan potensial coupling baja dari -0,661 V vs SSC menjadi masing-masing -0,884 V vs SSC, -0,754 vs SSC, dan -0,771 V vs SSC.
The effect of addition of neodymium rare earth on Al 5Zn 0.5Cu alloy was investigated with Optical Microscope OM, Differential Scanning Calorimetry DSC, and Cyclic Polarization. The content variable of neodymium tested was 0.1wt, 0.3wt, dan 0.5wt. Observation with OM was conducted to see the changes of the SDAS and the precipitate formation. DSC was used to identify the phase transformation and solidification process of intermetallic phase. Cyclic Polarization was used to know the corrosion characteristics of Al 5Zn 0.5Cu xNd. The presence of neodymium formed precipitates on the grain boundary which made shorter SDAS. Addition of neodymium as alloying element of Al 5Zn 0.5Cu sacrificial anode may decrease pitting corrosion resistance. In addition, 0.1wt , 0.3wt , dan 0.5wt of neodymium in Al 5Zn 0.5Cu decrease the coupling potential of steel from 0,661 V vs SSC to 0,884 V vs SSC, 0,754 V vs SSC, and 0,771 V vs SSC, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jako Aprilio
Abstrak :
Anoda korban paduan Aluminium yang umum digunakan berpotensi memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking dan Hydrogen Embrittlement pada struktur yang diproteksi. Anoda korban potensial rendah Low Voltage Sacrificial Anode dengan potensial dibawah -800 mV vs Ag/AgCl dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karakteristik paduan Al-5Zn-0,5Cu dengan variasi penambahan Samarium 0,02 wt , 0,1 wt , 0,3 wt , dan 0,5 wt diteliti pada penelitian ini. Paduan Al-5Zn-0,02In yang umum digunakan juga turut diuji sebagai pembanding. Pengujian efisiensi anoda dengan metode kehilangan berat sesuai standar DNVGL-RP-B401 dan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dilakukan untuk mengetahui performa dan karakteristik korosi anoda korban paduan Al-5Zn-0,5Cu-xSm. Penambahan unsur Samarium dengan kadar 0,1 wt menunjukan performa anoda korban yang paling baik dengan kapasitas elektrokimia 2809,80 Ah/kg dan efisiensi 98. ......Commonly used Aluminum alloy sacrificial anodes have the potential to trigger the occurrence of Stress Corrosion Cracking and Hydrogen Embrittlement on a protected structure. Low Voltage Sacrificial Anode with potential under 800 mV vs. Ag AgCl was developed to overcome this problem. Electrochemical behaviour of Al 5Zn 0,5Cu alloy with variations of Samarium addition of 0.02 wt , 0.1 wt , 0.3 wt , and 0.5 wt were investigated in this study. The commonly used Al 5Zn 0.02In alloy is also tested as a comparison. Anode efficiency test with weight loss method according to DNVGL RP B401 standard and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS testing was performed to determine the performance and corrosion characteristics of Al 5Zn 0,5Cu xSm alloy. The addition of Samarium element with 0.1 wt content shows the best anode performance with electrochemical capacity 2809,80 Ah kg and 98 efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ario Wibisono
Abstrak :
ABSTRAK
Pengaruh unsur logam tanah jarang samarium terhadap paduan Al-5Zn-0,5Si diteliti dengan pengamatan Optical Microscope OM , Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dan Uji Efisiensi Anoda Korban. Kadar samarium yang diteliti adalah 0,02wt , 0,1wt , 0,3wt dan 0,5wt . Pengamatan OM dilakukan untuk mengetahui morfologi dari presipitat yang terbentuk dan identifikasi kehadiran unsur-unsur yang ada pada permukaan. EIS dilakukan untuk mengetahui mekanisme korosi dari anoda korban dan uji efisiensi dilakukan mengetahui efisiensi kerja anoda korban. Kehadiran unsur samarium membentuk presipitat pada batas butir yang membuat butir-butir pada mikrostruktur menjadi lebih halus. Presipitat yang terbentuk merusak lapisan pasif aluminium pada permukaan paduan dan mempercepat laju korosi dengan membuat paduan menjadi lebih anodik. Hasil dari penelitian menunjukan semakin banyak samarium yang ditambahkan maka efisiensi dari anoda korban akan meningkat dan terjadi penurunan pada penambahan samarium sebesar 0,1wt .
ABSTRACT<>br> The effect of rare earth metal element of samarium on Al 5Zn 0,5Si alloy was studied by observation of Optical Microscope OM , Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS and Sacrificial Anode Efficiency Test. The samarium levels studied were 0.02wt , 0.1wt , 0.3wt and 0.5wt . Observation with OM was coundcuted to see the changes of the grain size and the precipitate formation. The EIS is performed to determine the corrosion mechanism of the sacrificial anode and the efficiency test is performed to determine the working efficiency of the sacrificial anode. The presence of samarium formed precipitates on the grain boundary which made finer grain microstructure. The formed precipitates impair the aluminium oxide film on the alloy surface and accelerate corrosion rate by making the alloy more anodic. The result show that, with the increasing Sm content in the alloy, the efficiency of sacrificial anode will increase, but it will decrease with addition 0,1wt samarium.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Waqyan Ghani Fahmi
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan biomaterial berbasis Mg dan Fe dalam satu dekade terakhir telah dipelajari secara ekstensif sebagai material biodegradable untuk aplikasi medis. Namun perkembangan material ini mengalami keterbatasan atau stagnan dalam hal kesesuaiannya untuk aplikasi klinis. Dalam tiga tahun terakhir, paduan berbasis Zn mulai menjadi alternatif untuk diteliti sebagai pengganti biomaterial berbasis Mg dan Fe. Paduan berbasis Zn memiliki laju degradasi yang sedang namun memiliki sifat mekanik yang rendah, sehingga perlu ditambahkan unsur lain untuk memperbaiki sifat mekaniknya. Pada penelitian ini unsur yang ditambahkan yaitu zirkonium (Zr) dengan variasi komposisi sebesar 0.5%, 1%, dan 2%. Metode pemaduan yang digunakan yaitu pengecoran dengan temperatur sebesar 550°C. Dari hasil analisa struktur mikro, penambahan Zr pada paduan Zn akan membentuk presipitat di pinggiran dekat dengan batas butir dan semakin banyak kadar Zr yang ditambahkan, ukuran butir yang terbentuk semakin kecil. Ukuran butir dari Zn murni sampai penambahan 2%Zr secara berurutan yaitu 266.40µm, 20.16µm, 16.70µm, 15.85µm. Dari hasil analisa XRD, penambahan Zr sebesar 0.5%, 1%, 2%, akan membentuk fasa Zn dan fasa Zn22Zr. Nilai kekerasan yang dihasilkan dari Zn murni sampai penambahan 2%Zr secara berurutan yaitu 35.162HV, 41.988HV, 42.324HV, 57.112HV. Semakin banyak kadar Zr yang ditambahkan pada paduan Zn maka nilai kekerasan yang dihasilkan semakin besar.
ABSTRACT
The development of Mg and Fe based biomaterials in the past decade has been extensively studied as biodegradable material for medical applications. The development of this material is limited or stagnant in terms of suitability for clinical applications. In the past three years ago, Zn-based alloys began to be an alternative to be studied as a substitute for Mg and Fe based biomaterials. Zn-based alloys have a moderate degradation rate but have a low mechanical properties, so other elements need to be added to improve their mechanical properties. In this study the added element is zirconium (Zr) with a composition variation of 0.5%, 1%, and 2%. The alloying method used is casting with a temperature of 550°C. The results of the microstructure analysis, the addition of Zr to Zn alloys will form precipitates in the side the grain boundaries and more addition of Zr composition, the smaller grain size formed. The grain size from pure Zn until the addition of 2% Zr in sequence are 266.40µm, 20.16µm, 16.70µm, 15.85µm. The XRD analysis, from addition of Zr of 0.5%, 1%, 2%, will form the Zn phase and the intermetallic phase Zn22Zr. The hardness value obtained from pure Zn until 2% Zr in sequence are 35.162HV, 41.988HV, 42.324HV, 57.112HV. The more Zr composition are added to the Zn alloy, the greater value of the hardness formed.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronan Ramadhan
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan proses fabrikasi komposit matriks logam magnesium yang dipadukan dengan paduan Al-15Sr yang akan membentuk fasa intermetalik Mg17Al12 dan Mg58Al38Sr4. Penguat yang digunakan adalah partikel SiC dengan variasi penambahan fraksi volume sebesar 2%, 4%, 6%, 8%. Metode fabrikasi yang digunakan adalah pengecoran aduk (stir casting). Melalui penelitian ini akan dilaksanakan studi tentang perilaku paduan Mg-4,25Al-0,75Sr (%berat) sebagai komposit matriks logam berpenguat SiC. Proses pengecoran dilakukan dengan gas pelindung Argon untuk menghindari terjadinya oksidasi pada logam Magnesium. Komposit akan dicetak kepada cetakan logam SKD 61 dan kemudian dinginkan agar dapat dilakukan karakterisasi. Dengan penguat SiC yang ditambahkan dengan harapan terjadi peningkatan sifat mekanis pada komposit. Perilaku tersebut dapat diamati melalui struktur mikro, sifat mekanik, dan berat jenis komposit hasil pengecoran tersebut. Hasilnya, komposisi optimum didapatkan pada komposit Mg-4,25Al-0,75Sr dengan penguat 6% SiC yang mendapatkan nilai UTS sebesar 51,09 MPa, nilai kekerasan sebesar 73 HRH, nilai harga impak sebesar 0.0367 J/mm2, dan laju aus sebesar 5,68 x 10-3 mm3/m......In this study a magnesium metal matrix composite fabrication process was carried out combined with Al-15Sr alloy which will create intermetallic phases of Mg17Al12 and Mg58Al38Sr4. Reinforce material that is used for this study is SiC with a fixed amount of 2, 4, 6, 8 vf%. Stir casting is used as the fabrication method as it doesn’t require much maintenance and relatively cheap. Argon is used as a shielding gas so oxidation doest occur to magnesium and prevent combustion. The composite is then casted into a SKD 61 metal mold and then cooled so it can be characterized by the various tests it will go through. SiC is added as the reinforcement material in hopes to increase the mechanical properties of the composite. This can be seen when the composite go through a number of testings, including microstructure analysis, SEM, XRD testing, and various mechanical tests. Through this procedure is it then concluded that composite with 6 vf% SiC is the optimum amount of reinforce material which results in UTS of 51,09 MPa, hardness of 73 HRH, impact strength of 0,0367 J/mm2 and abrasion rate of 5,68 x 10-3 mm3/m
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library