Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Wahyu Prabowo
Abstrak :
Magnetohydrodynamics (MHD) adalah suatu model yang baik untuk memodelkan proses dinamo pada bumi, hal ini dikarenakan inti luar bumi adalah suatu fluida yang bergerak. Pada MHD ini perlu dipecahkan secara simultan beberapa persamaan yaitu persamaan induksi, persamaan Navier-Stokes, persamaan kekekalan massa, persamaan Poisson untuk gravitasi, persamaan panas dan persamaan state. Pada skripsi ini hanya akan diperhatikan permasalahan dinamo kinematika, yaitu bagaimana aliran ( ) yang telah diberikan dapat menjaga medan magnet ( ) agar tidak meluruh menuju nol ketika waktu menuju tak hingga. Aliran Pekeris, Accad and Skholler (PAS) (1973) adalah salah satu contoh aliran yang berhasil menghasilkan proses dinamo. Bachtiar, Ivers dan James (BIJ, 2006) mencoba melakukan planarisasi pada aliran PAS, dimana planarisasi adalah metode yang digunakan untuk mengkonstruksi aliran yang sejajar dengan suatu bidang (aliran planar) terhadap aliran yang diberikan. Dalam proses planarisasi yang dilakukan, ditemui suatu kendala yaitu fungsi stream yang tidak memenuhi kondisi rigid boundary. Dalam skripsi ini akan dilakukan modifikasi terhadap fungsi stream tersebut sehingga hasil modifikasinya memenuhi kondisi rigid boundary. Serta akan diberikan implementasi dan simulasi hasil modifikasi fungsi stream dengan menggunakan program pada MATLAB.
Abstract
Magnetohydrodynamics (MHD) is a model which is used to explain the dynamo process on the earth. It happened because the earth's outer core is a moving fluids. The induction equation, the Navier-Stokes equation, the mass conservation equation, Poisson's equation for gravity, the heat equation and an equation of state are needed to be solved simultaneously in MHD. This final report will only focus on kinematic dynamo problem, the problem is to determine whether the flow ( ) can maintain the magnetic field ( ). The Pekeris, Accad and Skholler (PAS, 1973) flow is an example of a flow that can produce the dynamo process. Bachtiar, Ivers and James (BIJ, 2006) try to do planarizing process on the PAS flow, where the planarizing process is a method to construct the flow parallel to a plane (planar flow) of a given flow. In the planarizing process, BIJ find an obstacle that is the stream function cannot satisfy the rigid boundary condition. In this final report the modified stream function is given, so that result of the modified can satisfy the rigid boundary condition. We used MATLAB in our simulation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S349
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Uvi Fauziah
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S27459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virdaroza Fauzi
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S27383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kemal Prasya
Abstrak :
Permasalahan dinamo kinematika adalah masalah mengenai apakah aliran yang diberikan dapat menjaga medan magnet tidak meluruh menuju nol saat waktu menuju tidak hingga. Bachtiar, Ivers dan James (BIJ, 2006) mencoba melakukan planarisasi pada aliran Pekeris Accad Skholler (PAS, 1973) yang sudah diketahui dapat menghasilkan proses dinamo. Planarisasi adalah proses untuk membuat sebuah aliran menjadi sejajar dengan sebuah bidang planar. Pada aliran hasil planarisasi dari aliran PAS ternyata terdapat koefisien poloidal yang melanggar kondisi rigid boundary. Bachtiar dan Prabowo (BP, 2011) kemudian mencoba melakukan modifikasi pada aliran hasil planarisasi PAS tersebut. Modifikasi yang dilakukan oleh Bachtiar dan Prabowo ternyata menyebabkan aliran menjadi tidak planar. Pada skripsi ini akan dilakukan modifikasi yang berbeda dari modifikasi BP pada aliran PAS yang diplanarisasi sehingga aliran hasil modifikasi yang baru tetap planar dan memenuhi kondisi rigid boundary. Akan dilakukan investigasi numerik terhadap aliran hasil modifikasi ini apakah dapat menghasilkan proses dinamo atau tidak. Investigasi numerik akan dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman FORTRAN. ......Kinematic dynamo problem is a problem whether the given flow is able to maintain magnetic field so that it does not decay as time goes or not. Bachtiar,Ivers, and James (BIJ, 2006) tried to planarize Pekeris Accad Skholler (PAS,1973) flow that is known can produce a dynamo process. Planarization is a process to make a flow become parallel with a plane. BIJ then found that in a planarized PAS flow there’s a poloidal coefficient that does not satisfy rigid boundary condition. Bachtiar and Prabowo (BP, 2011) then tried to modify the planarized PAS flow. Modification that Bachtiar and Prabowo did turned out to bring the modified flow not a planar flow. In this work, a different modification from BP modification on planarized PAS flow will be done so that the new modified flow will still be planar and satisfy the rigid boundary condition.Numerical investigation on this modified flow will be done to show whether this modified flow will produce a dynamo process or not. Numerical investigation will be done by using FORTRAN as programming language.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46301
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Winarni
Abstrak :
Permasalahan dinamo kinematika ialah permasalahan untuk menyelesaikan persamaan induksi dimana suatu aliran v diberikan dan persamaan induksi diselesaikan untuk medan magnet B Untuk suatu aliran v diberikan ingin mengetahui apakah medan magnet B terus berkembang atau meluruh saat waktu menuju tak hingga Hasil ini akan digunakan untuk memprediksi mekanisme yang membangkitkan medan magnet bumi Secara umum persamaan induksi diselesaikan menggunakan metode numerik Dalam skripsi ini dibahas beberapa metode numerik yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan induksi dan mengimplementasikan penyelesaian numerik terhadap permasalahan dinamo kinematika dengan aliran Dudley James serta aliran Bullard Gellman. ......The kinematic dynamo problem is a problem to solve induction equation where a flow v is specified and induction equation is solved for the magnetic field B For a given flow v it will show whether magnetic field B is growing or decaying as time goes to infinity This result will be used to predict earth's magnetic field generating mechanism In general induction equation is solved using numerical method This skripsi explains some numerical methods used to solve induction equation and implementations of numerical solution of the kinematic dynamo problem using Dudley James flow and also Bullard Gellman flow
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Saefudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S27808
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdan Fadlurrahman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27792
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarhadi, uathor
Abstrak :
[ABSTRAK
Aliran PAS dibuat oleh Pekeris, Accad, dan Shkoller pada tahun 1973 sewaktu melakukan studi tentang model aliran yang dapat membangkitkan proses dinamo. Ternyata aliran PAS yang membangkitkan proses dinamo merupakan aliran Beltrami. Berdasarkan definisi helicity yang dikemukakan oleh Moffatt, aliran Beltrami memiliki helicity yang besar. Pada studi ini kita hitung seberapa besar helicity aliran Beltrami tersebut. Untuk membandingkan besar helicity Beltrami dengan helicity aliran yang lain maka kita hitung pula helicity salah satu aliran non Beltrami, yaitu aliran Quasi PAS. Hasilnya menunjukkan bahwa helicity aliran PAS lebih tinggi dari pada helicity aliran Quasi PAS.
ABSTRACT
PAS flow created by Pekeris, Accad, and Shkoller in 1973 while conducting a study on the flow model which can generate a dynamo process. Apparently that PAS flow which generates dynamo process is a Beltrami flow. Based on the definition of helicity proposed by Moffatt, Beltrami flow has a large helicity. In this study we calculate how much the magnitude helicity of Beltrami flow. To compare the magnitude helicity of Beltrami flow with another flow, we also calculate helicity of a non Beltrami flow, that is Quasi PAS . The results show that the magnitude helicity of PAS flow is higher than the magnitude helicity of Quasi PAS flow ., PAS flow created by Pekeris, Accad, and Shkoller in 1973 while conducting a study on the flow model which can generate a dynamo process. Apparently that PAS flow which generates dynamo process is a Beltrami flow. Based on the definition of helicity proposed by Moffatt, Beltrami flow has a large helicity. In this study we calculate how much the magnitude helicity of Beltrami flow. To compare the magnitude helicity of Beltrami flow with another flow, we also calculate helicity of a non Beltrami flow, that is Quasi PAS . The results show that the magnitude helicity of PAS flow is higher than the magnitude helicity of Quasi PAS flow .]
2013
T42518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Kosasih
Abstrak :
Bertahun-tahun yang lalu, para peneliti menemukan beberapa aliran yang dapat menghasilkan dinamo. Salah satu contohnya adalah aliran PAS. Bachtiar, Ivers and James (BIJ, 2006) mencoba melakukan planarisasi pada aliran PAS, tetapi mereka tidak dapat melakukan planarisasi pada aliran PAS karena bagian toroidal dari aliran PAS ini tidak memenui kondisi konsistensi. Bachtiar(2009) mencoba memodifikasi model PAS ini. Modifikasi model PAS ada dua yaitu model BIPAS dan model QUASI PAS. Yang akan diteliti dalam tesis ini adalah model BIPAS dan tesis ini adalah kelanjutan dari penelitian Bachtiar(2009). Yang akan di analisis dalam tesis ini adalah pengaruh komponen poloidal pada planarisasi BIPAS dalam membangkitkan medan magnet dengan cara meningkatkan proporsi komponen poloidalnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa komponen poloidal pada model BIPAS terplanarisasi memberikan peranan penting dalam membangkitkan medan magnet walaupun hasil yang diperoleh belum ada satupun model yang dapat membangkitkan medan magnet.
In many years, scientists found many flows that can produce dynamo. One example is PAS flow. Bachtiar, Ivers and James (BIJ, 2006) try to do planarizing process on the PAS flow, but they could not planarized the flow since the toroidal part of the flow does not satisfy the consistency condition. Bachtiar (2009) tried to modify the PAS model. There are two modification of PAS model, they are BIPAS and QUASI PAS. This paper will discuss the BIPAS model. This paper the continuation of Bachtiar?s research (2009). We analyze the effect of poloidal component on the planarized BIPAS model in generating a magnetic field with increase the portion of planarized poloidal part of this flow. We found poloidal component on the planarized BIPAS give an important role in improving the magnetic field. Although, we are not able to find any successful dynamos.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T32766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Riminarsih
Abstrak :
Medan magnet Bumi dibangkitkan oleh proses self-excited dynamo. Model terbaik yang menggambarkan proses self-excited dynamo adalah Magnetohydrodynamic (MHD). Model dinamo kinematika merupakan bagian dari MHD. Permasalahan pada model dinamo kinematika mencakup pada bagaimana fluida konduktor yang diberikan dapat memelihara medan magnet. Beberapa ilmuwan menemukan beberapa kondisi dimana self-excited dynamo tidak dapat terjadi. Salah satunya adalah teorema aliran planar (TAP) yang diperkenalkan oleh Zel?dovitch (1957). Namun, Zel?dovitch hanya membuktikan TAP untuk konduktor yang menempati ruang tak hingga. Bachtiar, Ivers dan James (BIJ, 2006) menemukan indikasi awal bahwa untuk konduktor yang menempati ruang hingga terdapat model dinamo kinematika dengan aliran bersifat planar. Bachtiar (2009) melakukan modifikasi model dinamo kinematika Pekeris, Accad dan Shkoller (PAS, 1973) untuk memperkuat hasil penelitian BIJ. Salah satu hasil modifikasi Bachtiar (2009) adalah model quasiPAS. Pada penelitian ini dilakukan pengujian numerik untuk 4 model quasiPAS terplanarisasi dengan meningkatkan prosentase bagian poloidal terplanarisasi, melanjutkan penelitian Bachtiar (2009). Penulis membuat subrutin untuk model quasiPAS terplanarisasi dengan penambahan parameter dan memberikan hasil pengujian numerik untuk 4 model tersebut. Hasil pengujian numerik menunjukkan bahwa model quasiPAS terplanarisasi dengan peningkatan prosentase bagian poloidal terplanarisasi memiliki nilai yang lebih besar, tetapi belum dapat membangkitkan medan magnet.
The Earth magnetic field is generated by self-excited dynamo process. The best model that represent the self-excited dynamo process is Magnetohydrodynamic (MHD). Kinematic dynamo is a subset of MHD. This problem concerns on how the given conducting fluid can maintain the magnetic field. Some scholars found several conditions that self-excited dynamo can not occur. One of them is the planar velocity theorem (PVT) which was proposed by Zel?dovitch (1957). However, Zel?dovitch only provided the proof for the conducting fluid occupies a infinite volume. Bachtiar, Ivers and James (BIJ, 2006) found an early indications for the conducting fluid occupies a finite volume there is a planar velocity kinematic dynamo model. Bachtiar (2009) modified Pekeris, Accad and Shkoller (PAS, 1973) kinematic dynamo model to strengthen the result of BIJ. One modification, that Bachtiar (2009) proposed, is a quasiPAS model. In this research, we will investigate the 4 fully planarized quasiPAS model numerically with increasing the percentage of planarized poloidal part, continuing the Bachtiar's research (2009). We created a subroutine of fully planarized quasiPAS model with addition the parameters and provide numerical results for this models. We found that this have greater, but it couldn?t maintain the magnetic field.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T40825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>