Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khoironi
"ABSTRAK
Masalah penjadwalan adalah salah satu masalah klasik optimasi kombinatorial yang ada di berbagai segi seperti sistem manufaktur fleksibel, perencanaan produksi,
industri penerbangan, dll. Baru-baru ini, beberapa algoritma yang efektif untuk
optimasi global dan memecahkan masalah penjadwalan proyek telah diterapkan.
Meta-heuristik adalah sistem cerdas, proses iteratif/perulangan yang menekankan
pada proses pencarian dan dapat diterapkan terhadap masalah optimasi, seperti
masalah mesin tunggal. Algoritma Elektromagnetisme-Like Mechanism (EM)
berbasis populasi meta-heuristik yang telah diusulkan untuk memecahkan masalah
yang berkelanjutan secara efektif. Pendekatan baru ini mencoba untuk mencapai efek
konvergensi dan keragaman ketika iteratif diterapkan untuk memecahkan masalah.
Algoritma ini diuji secara komputasi dan hasil perhitungan menunjukkan bahwa
algoritma ini melakukan lebih baik daripada aturan penjadwalan sederhana, seperti
metode penjadwalan EDD (Earliest Due Date), SPT (Shortest Processing Time) dan
LPT (Largest Processing Time).

Abstract
Scheduling problem are one of the classical combinatorial optimisation
problems which exist in many diverse areas such as flexiblemanufacturing systems, production planning, air lane industry, etc. Recently, several effective algorithms for global optimization and solving the resource-constrained project scheduling problem
have been proposed. A Meta-heuristics is an intelligent, iterative process that guides a search and can be applied towards optimization problem, such as the single machine problem. An Electromagnetism-like Mechanism (EM) Algorithm is a populationbased meta-heuristic which has been proposed to solve continuous problems effectively. This new approach attempts to achieve the convergence and diversity
effects when it is iteratively applied to solve the problem. This algorithm is tested on the computational results show that this algorithm performs better than the simple scheduling rules, such as EDD (Earliest Due Date) scheduling method, SPT (Shortest
Processing Time) and LPT (Largest Processing Time) scheduling method."
2011
T28805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alang Sunding
"Laporan ini berisi simulasi cross-dock dengan menggunakan software Arena. Dalam simulasi ada empat tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisa cross-dock, yaitu: Membuat model, menjalankan model, melakuan simulasi dan menganalisa hasil simulasi. Ada tiga scenario yang akan dimodelkan, disimulasikan dan dibandingkan untuk mendapatkan scenario terbaik. Analisa system cross-dock focus pada pusat aktifitas cross-dock dengan melakukan analisa pada : Jumlah produk yang keluar pada sistem cross-dock, waktu antar kedatangan, interval dan waktu tunggu diarea penyimpanan.

This report consist of simulation cross dock using the arena simulation software. The cross-docking project that analyzed in this work is made up of four steps: Create a basic model, refine the model, simulate the model, and analyze simulation results. There are three cross-dock scenarios to be modeled, simulated and compared to determine the best model. The analysis will be conducted focusing on the cross dock center with four measurement parameters are: number of products out of the cross dock, time between arrival, time interval, and waiting time in staging area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30082
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rivai Chandra Junianto
"Dalam beberapa dekade terakhir,beberapa algoritma yang efektif untuk memecahkan masalah penjadualan dengan sumber daya yang terbatas telah diusulkan.Hal ini berdasarkan pentingnya masalah optimasi kombinatorial untuk ilmiah dan dunia industri.Bagaimanapun tantangan yang alami nya dirangkum dalam satus kuatnya NP-hard,membatasi efektivitas optimasi yang tepat untuk kasus yang relatif kecil.Elektromagnetism adalah populasi berbasis metaheuristik yang telah diusulkan untuk memecahkan masalah efektivitas yang terus-menerus.
Untuk memecahkan masalah masalah ini kami menggunakan metaheuristik yang baru yang mengaplikasikan metodologi elektromagnetism untuk memecahkan masalah meminimalkan penalti atas kecepatan dan keterlambatan yang terjadi. Sepengetahuan kami,hanya ada sedikit penelitian untuk memecahkan masalah optimasi kombinatorial dengan elektromagnetism.
Penelitian ini mencoba menggunakan konsep acak menggabungkan dengan elektromagnetism algoritma untuk mendapatkan skedul yang terbaik atau optimal untuk masalah meminimalkan penalti atas kecepatan dan keterlambatan yang terjadi. Pendekatan ini mencoba untuk mencapai efek konvergensi dan keragaman ketika proses iteratif diterapkan untuk memecahkan masalah.

In the last few decades,several effective algorithms for solving the resource-constrained project scheduling problem have been proposed. This is due to the importance of combinatorial optimization problems for the scientific as well as the industrial world. However, the challenging nature of this problem,summarised in its strongly NP-hard status,restricts the effectiveness of exact optimisation to relatively small instances.
Electromagnetism-like algorithm (EM) is a population-based meta-heuristic which has been proposed to solve continuous problems effectively.To solving this problem we using a new metaheuristic that applies the EM methodology to minimizing aeliness and tardiness penalties problem. To the best of our knowledge, there are only few researches in solving the combinatorial optimization problem (COP) by EM.
This research attempts to employ the random-key concept combining with Electromagnetism algorithm to obtain the best/optimal schedule for minimizing aeliness and tardiness penalties problems. This approach attempts to achieve the convergence and diversity effects when it is iteratively applied to solve the problem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29987
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal
"Crossdock adalah salah satu teknik logistik baru di dalam penanganan material yang mana produk yang datang di pintu inbound langsung di muat di pintu outbound dimana tidak ada penyimpanan kalaupun ada kurang dari satu hari bahkan kurang dari satu jam sehingga bisa menurunkan biaya inventori. Keuntungan yang terlihat jelas dari sistem crossdock adalah menurunkan dua komponen biaya yaitu penyimpanan dan pengambilan barang dari rak. Di dalam sistem crossdock barang datang dari beberapa pemasok di konsolidasikan di crossdock kemudian di distribusikan ke pelanggan. Skenario didalam model crossdock menggunakan simulasi Arena ini adalah terdapat tiga pintu inbound dan tiga pintu outbound dengan rata-rata waktu antar kedatangan satu truk per jam dengan waktu rata-rata pelayanan satu truck per jam. Model di jalankan selama dua belas jam dengan tiga puluh replikasi untuk mendapatakan tingkat kepercayaan > 95 %. Dan hasilnya adalah rata-rata kedatangan truk inbound adalah dua belas dengan tingkat kepercayaan 91 % sementara rata-rata truk yang keluar adalah sebelas dengan tingkat kepercayaan 90 %. Adapun untuk rata-rata tingkat kegunaan pintu inbound adalah 34.4% untuk pintu inbound satu, 30.3 % untuk pintu inbound dua dan 36.8% untuk pintu tiga. Sementara tingkat kegunaan dari forklift adalah 27.5 % untuk forklift satu, 17.8% untuk forklift dua, 19.6% untuk forklift tiga, 13.9% forklift empat, 13.7% untuk forklift lima, and 15.7% untuk forklift enam. Dan untuk waktu rata-rata pemindahan pallet adalah 1.13 menit untuk pallet satu, 1.19 menit untuk pallet 2 dan 1 menit untuk pallet tiga. Dari hasil simulasi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem operasi crossdock harus dia rencanakan agar bisa mengoptmalkan penggunaan sumber daya yang di miliki.

Crossdock is a new logistics technic in material handling which products directly shipments from inbound trucks to outbound trucks. Crossdock can reduce the cost of inventory with direct delivery product without storing. Some obvious advantages from crossdock First crossdock eliminates two cost- and labor-intensive functions: storage and order picking of a traditional warehouse, while still allowing it to serve receiving and shipping functions. The different between traditional warehouse and crossdock is in crossdock they eliminate storing activity, that?s mean product came from plusieurs supplier consolidated inside crossdock and delivery directly to their destination. From our model we have three inbound door and three outbound door while inside the dock we have six forklift to transfer product from inbound door to outbound door. The interraival truck is EXPO ( 60) minutes and service time in this case time to discharge and load pallet from inbound dock and to outbound dock TRIA ( 30, 60, 90 ). Arena simulation is one of the discrete event simulation with the objective is mesure average waiting line of the queue, these mesure change only when entity enters and leaves the system. Our simulation run seven hundred twenty minutes with thirty replication and the result is average truck inbound enter the system 12 with halfwidth 9% and truck out 11 with halfwidth 10%. The average utilization inbound docks is 34.4%, 30.3 % and 36.8%. utilization of forklfit 27.5% for foklift 1, 17.8% for forklift 2, 19.6% for forklift 3, 13.9% forklift 4, 13.7% forklift 5, and 15.7% forklift 6. From the view of simulation we can conclue that The crossdock operation is need to be planned for to optimizing our resources utilization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30340
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library